1. ANALISIS ARTIKEL
MENURUT HALKING NO. 3C
DAN
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN
ANTROPOLOGI
Disusun oleh :
Nama : Kaisar Jantua Gurning
NIM : 7103220041
Kelas : Akuntansi (Non Dik) A 2010
PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat-Nyalah sehingga Analisis Artikel ini dapat selesai.
Analisis Artikel ini adalah salah satu syarat bagi Mahasiswa Akuntansi
Universitas Negeri Medan dalam mata kuliah Sosiologi dan Politik. Saya sangat
bersyukur akhirnya perpaduan dari artikel yang Sistem Politik (Political
System) dapat terwujud dalm bentuk kumpulan artikel. Kesadaran dari saya
bahwa masih banyak lagi yang perlu dikoreksi dalam analisis artikel ini.
Saya bersyukur telah mengenal sosok Bapak Halking sebagai nahkoda
dalam penyelesaian artikel ini karena beliau tidak bosan-bosannya memberikan
kontribusi dalam meyakinkan dan mengingatkan kekurangan analisis artikel ini
untuk itu kami ucapakan terima kasih. Dan tidak lupa juga saya ucapkan terima
kasih kepada orangtua yang saya cintai yang juga telah memberikan dukungan
kepada saya baik dari segi materil maupun motivasi kepada saya untuk selalu
maju kedepan. Dan kepada teman-teman yang telah mau ikut mendiskusikan
artikel ini untuk menjadi artikel yang baik.
Akhirnya, saya berharap analisis artikel ini dapat bermanfaat dan menjadi
kontribusi yang positif. Tak henti memberikan hal koreksi, tak henti melahirkan
inovasi baru dan tak henti memberikan inspirasi kepada orang lain yang lebih
baik.karena sesuatu hal terkadang tidak selalu menjadi hal yang sempurna.
Akhir kata saya penulis ucapkan terima kasih,semoga analisis artikel ini
dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi orang yang
menggunakannya.
Medan, Desember 2005
DAFTAR ISI
2
3. Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II ANALISIS ARTIKEL TENTANG SISTEM POLITIK
A. Artikel 1
a) Ikhtisar
b) Analisis
B. Artikel 2
a) Ikhtisar
b) Analisis
C. Artikel 3
a) Ikhtisar
b) Analisis
D. Artikel 4
a) Ikhtisar
b) Analisis
E. Artikel 5
a) Ikhtisar
b) analisis
F. Artikel 6
a) Ikhtisar
b) analisis
G. Artikel 7
a) Ikhtisar
b) analisis
H. Artikel 8
a) Ikhtisar
3
4. b) analisis
I. Artikel 9
a) Ikhtisar
b) analisis
J. Artikel 10
a) Ikhtisar
b) analisis
K. Artikel 11
a) Ikhtisar
b) analisis
L. Artikel 12
a) Iktisar
b) Analisis
M. Artikel 13
a) Ikhtisar
b) analisis
N. Artikel 14
a) Ikhtisar
b) analisis
O. Artikel 15
a) Ikhtisar
b) analisis
P. Artikel 16
a) Ikhtisar
b) analisis
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
4
6. Sistem politik berarti Negara akan selalu meliputi dua suasana kehidupan politik yaitu
hubungan organisasi antar unsur-unsur yang berkenaan dengan alokasi nilai yang bersifat
otonom yang dipengaruhi distribusi serta penggunaan kekuasaan. Kehidupan politik dari
perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada
kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai
lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Model sistem politik yang paling
sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang
mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini
masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah
oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh
pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif
ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan
kesejahteraan bagi rakyat. Disinilah terdapat kekuatan dari sistem politik.
Secara umum lembaga-lembaga yang terdapat dalam sistem politik terdiri dari
kelompok-kelompok kepentingan, partai-partai politik pada lembaga
legislatif(legislative),eksekutif(Executive),yudikatif(Judicary) dan birokrasi/hubungan
diantara kekuasaan(Relation between the Power).
1) Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif adalah lembaga yang bertugas membuat undang-undang. Badan
legislatif tidak hanya sebagai perwakilan politik tetapi meluas sebagai perwakilan
fungsional dan kepentingan. Yaitu dengan cara pengaturan karakteristik organisasi
dan pola hubungan kewenangan dengan pemerintah.
2) Lembaga Yudikatif
Lembaga Yudikatif adalah lembaga yang bertugas mengadili terhadap undang-
undang. Fungsi ini mempunyai peranan menyelesaikan pertikaian yang menyangkut
peraturan dan penegasan fakta-fakta yang perlu mendapatkan keadilan.
3) Lembaga Eksekutif
Lembaga Eksekutif adalah pelaksana undang-undang. Tidak hanya pedoman dalam
perilaku tetapi juga pembuatan perincian dan pedoman pelaksanaan aturan.
4) Birokrasi
Birokrasi adalah lembaga yang langsung bertugas memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Birokrasi tidak hanya melaksanakan pekerjaan sesuai aturan tetapi juga
mengambil keputusan yang bersifat teknis
B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas terdapat beberapa perumusan masalah sebagai berikut:
6
7. 1. Bagaimana Sistem politik di Negara kita yaitu Indonesia?
2. Bagaimana keadaan kebudayaan dari Indonesia sampai saat ini?
3. Dalam hal apa kegagalan dari pemerintah dalam bidang legislatif, yudikatif dan
eksekutif?
4. Bagaimana hubungan ilmu politik dengan antropologi?
5. Hal apa yang diberikan antropologi dalam menganalisis politik?
6. Kasus apa saja yang sering terjadi dalam sitem politik?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan dari artikel ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Khusus penulisan artikel ini adalah sebagai syarat dari materi pembelajaran
Pengantar Sosiologi dan Politik.
2. Mengetahui konsep dasar dari politik dan sistem politik Indonesia maupun luar
negeri.
3. Mengetahui lebih lanjut dari sistem politik dan tujuan dari sistem politik tersebut.
4. Menganalisa contoh-contoh kasus dari sistem politik.
5. Menganalisa sejauh mana perkembangan sistem politik pada saat ini.
6. Menganalisa lebih lanjut hubungan dari ilmu politik dengan antropologi.
7. Menganalisa perkembangan hubungan ilmu politik dengan antropologi pada saat ini
dan pada masa akan dating.
8. Menguasai hubungan Politik dengan antropologi yang diharapkan dapat memberikan
perbaikan kepada budaya politik dan karakter bangsa.
9. Menganalisa contoh-contoh dari hubungan politik dengan antropologi
7