Sosiologi politik merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat dan politik. Dokumen ini menjelaskan pengertian sosiologi politik, objek kajiannya, dan metode kajian sosiologi politik seperti pendekatan historis, komparatif, institusional, dan behavioral. Juga dibahas konsep-konsep seperti masyarakat, negara, kekuasaan, dan proses sosialisasi politik, partisipasi politik, dan komunikasi polit
1 of 15
Download to read offline
More Related Content
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
1. 38
makalah
Pengertian sosoilogi politik
Di susun oleh:
Nama : Martinus Dende Ngara 2021210050
Nama : Krisno Nani 2021210029
Nama : Umbu Langga Janji
Nama : Serdianus Lolu
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI
PUBLIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2022
2. 39
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Laratar belakang
Sosiologi politik merupakan perkawinan antara ilmu sosiologi dan ilmu politik. Untuk
itu harus tahu dulu pengertian sosiologi dan pengertian politik. Sosiologi menurut Soerjono
Soekanto (1983) mengatakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur social, proses
social, termasuk perubahan-perubahan social dan masalah social. Sedangkan definisi Politik
menurut Miriam Budiardjo adlah berbagai macam kegiatan yang terjadi disuatu Negara, yang
menyangkut proses menentukan tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan itu.Jadi
sosiologi politik tidak dapat dilepaskan dari konsep masyarakat sebagai pokok perhatian
sosiologi dan Negara serta kekuasaan sebagai pokok perhatian politik.Maurce Duverger
(1996) dalam A, Said Gatara (2007) mendefinisikan sosiologi politik sebagai ilmu tent
3. 40
kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando dalam semua masyarakat, yang bukan saja
masyarakat nasional, tetapi juga dalam masyarakat local dan internasional.Jadi dapat
disimpulkan bahwa sosiologi politik adalah disiplin ilmu yang mempelajari antara
masyarakat dan politik; hubungan masyarakat dengan lembaga-lembaga politik di satu sisi
dan masyarakat dengan proses politik (sosialisasi, partisipasi, rekrutmen, komunikasi dan
konflik) di sisi lain.
2. Objek Kajian Sosiologi Politik
Adapun yang menjadi kajian Sosiologi Politik adalah 1 fokus kajian
pada masyarakat, Negara dan kekuasaan dan fokus perhatian adalah melihat
hubungan masyarakat dengan lembaga-lembaga politik, seperti sosialisasi
politik, partisipasi politik, rekrutmen politik, komunikasi politik, konflik dan
demokrasi; dan hubungan masyarakat dengan lembaga politik dan proses
politik secara bersamaan, seperti budaya politik dan civil society.
3. Metode Kajian Sosiologi Politik
Adapun yang menjadi metode kajian sosiologi politik adalah !)
Pendekatan historis yaitu pendekatan yang melihat, bentuk peristiwa baik
yang bersifat kontekstual maupun temporal . 2)Pendekatan komparatif yiatu
pendekatan yang menyajikan data-data perbandingan 3) Pendekatan
institusional, yakni pendekatan yang menyajian faktor-faktor kelembagaan,
konstitusional dan legalitas. Terakhir Pendekatan behavioral yaitu yakni
pendekatan yang terfokus pada pada tingkah laku
4. 41
4. Konsep-konsep Sosiologi Politik
Konsep-konsep dalam sosiologi politik diantaranya masyarakat,
negara, kekuasaaan, stratifikasi sosial, perubahan sosial, sosialisasi politik,
partisipasi politik, komunikasi politik, rekruitmen politik, partai politik,
konflik politik, civil sosiety, demokrasi dan sebagainya.
5. 42
BAB 2
SOSIALISASI POLITIK
1. Pengertian Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik adalah proses penanaman nilai, pengetahuan serta
ketrampilan yang berkaitan dengan segala proses pengambilan keputusan dan
kebijakan dalam kehisupan bernegaradan berbangsa, dimana proses ini
dilakukan dari pengurus ke anggota, pemimpinkepada bawahan atau
masyarakat luas, dari orang tua kepada generasi muda dan lain-lain, dengan
tujuan agar masyarakat atau anggota berperprilaku sesuai dengan aturan dan
nilai yang telah ditetapkan bersama.
Almond dan Powell, sosialisasi politik sebagai proses dengan mana
sikap sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai mereka
dewasa dan orang-orang dewasa ini direkrut ke dalam peran-peran. Grenstein
menuliskan dalam bukunya International Encyolopedia of The Social
Sciences. Kemudian Easton dan Denuis mengemukan bahwa
6. 43
sosialisasi politik yaitu suatu proses perkembangan diri sebagai anggota
masyarakat untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola
tingkah lakunya
Proses sosialisasi politik dapat dilakukan dapat tingkatan individu
maupun komunitas, dimana dalam tingkat komunitas, sosialisasi dilihat
sebagai sarana untuk mewarisan nilai, sikap, pengetahuan dan keyakinan
politik kepada generasi berikutnyaSedangkan tingkat individu, sosialisasi
politik dapat dilihat sebagai proses warga negara atau negara dalam membentuk
pandangan-pandangan dan keyakinan politik.
2. Metode Sosialisasi Politik
Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh dalam peoses
sosialisasi politik yaitu:
1. Imitasi (meniru). Dampak positif dari meniru ini, mendorong seseorang
untuk mematuhi norma dan nilai yang berlaku.seseorang yang
memberikan contoh bagaimana cara makan yang baik dalam keluarga,
hal itu akan ditiru oleh anggota keluarga lainnya.
2. Sugesti, merupakan anjuran yang dapat melahirkan reaksi langsung tanpa
memerlukan pemikiran secara rasional tetapi diterima secara emosional
3. Identifikasi, merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak yang lain.
4. Simpati. Simpati ialah kesenangan seseorang untuk langsung merasakan
7. 44
sesuatu dengan orang lain.
Proses sosialisasi melalui imitasi adalah model sosialisasi yang banyak
dialami anak sepanjang perjalanan hidup mereka. Imitasi dapat terbentuk
dalam bentuk verbal maupun non verbal
3. Sarana Sosialisasi Politik
1. Keluarga
Keluarga merupakan agen utama dalam proses sosialisasi politik
khususnnya pada masa anak usia dini. Pengaruh keluarga sangat dalam
pembentukan nilai dan sikap terhadap proses pengambil keputusan keputusan
dalam keluarga, apkah keputusan bersifat otoriter atau demokratis. Pengalaman
keluarga dalam proses pengambilan keputusan didalam keluarga akan memberi
kontribusi yang besar dalam membentuk kompetensi politik yang akan dimilki
anak dan ini berpengaruh bagi kehidupan setelah dewasa
2. Sekolah
Sekolah juga menjadi agen sosialisasi politik melalui kurikulum yang
diajarkan oleh guru-guru di sekolah termasuk juga kegiatan-kegiatan diluar jam
pelajaran sekolah. seperti upacara dan peringatan
hari penting nasional serta kegiatan-kegiatan yang diselengarakan oleh OSIS.
Sekolah akan melakukan proses penanaman pandangan-pandangan tentang
lembaga-lembaga politik dan hubungan-
8. 45
hubungan politik. Sekolah juga menenmkan sikap atas aturan politik yang
tak tertulis. Ia juga dapat memegang peran penting dalam pembentukan sikap
terhadap aturan permainan politik yang tak tertulis
3.Teman Sepermainan
Kelompok-kelompok klik, gang-gang remaja dan kelompok-
kelompok remaja yang lainadalah faktor yang dominan juga dalam proses
sosialisasi ini terutama pada masa remaja, masa remaja, masa pertumbuhan dan
perkembangan tidak lagi dipengaruhi secara penuh oleh faktor keluarga,
mereka sudah bergaul dan beradaptasi dengan teman sebaya lebih intensif
karena remaja sangat ekstensif berinteraksi dengan teman sepermainnya,
hubungan ini juga memiliki hubungan emosional yang tinggi yang berpengaruh
pada pembentukan orientasi politik
4. Media Massa
Media massa seperti surat kabar, radio, majalah, televise dan internet
memiliki penting dalam proses sosialisasi politik, media menbangun nilai dan
sikap kepada permirsa agar berpolitik sesuai dengan aturan yang telah
ditatapkan oleh negara namun realitanya mendia massa, dalam sosialisasi
politik tak lepas dari kepentingan dari kelompok tertentu dalam proses
sosialisasi politik ini.
9. 46
5. Kontak-kontak Politik Langsung
Masyarakat berinteraksi dengan tokoh politik-politik dan aktivis politik,
adanya kontak dengan elemen diatas memiliki pengaruh dalam penanaman
sikap, prilaku dan orientasi politik.
BAB 3
KOMUNIKASI POLITIK
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian komunikasi politik.
2. Mahasiswa dapat mendeskripsikan metode proses kmonikasi politik.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat komunikasi politik.
4. Mahasiswa dapat mendeskripsikan prilaku penguasa politik dalam
komunikasi politik.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Komunikasi Politik
Komunikasi politik adalah proses penyampaian pesan-pesan politik
dimana infomrasi politik di samapiakan kepada baigan yang satu ke bagian
yang lain dalam satu satuan sistem politik sehingga terjadi respon dari pesan
tersebut dan terjadinya pertukaran informasi politik satu sama lainnya.
Komunikasi politik memiliki peranan dalam proses kehidupan sistem politik
10. 47
dan komunikasi politik merupakan bagian menentukan dari sosialisasi
politik, partisipasi politik dan rerekrutmen politik
Adapun komunikasi politik adalah suatu proses penyampaian aspirasi
atau pesan dari masyarakat kepada pemimpin yang memiliki kewajiban
bersama untuk bekerja dan berbuat untuk kemaslahatan dan kepentingan
11. 48
bangsa dan negara serta agama. Sebaliknya komunikasi politik yang
dilakukan oleh penguasa atau pemimpin dalam rangka memberi pemahaman
kepada masyarakat tentang kebijakan dan keputusan sehingga tidak terjadi
konflik dan kesalahpahaman dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan
beragama.
Dari segi kegunaan, Rusadi mengemukakan komunikasi politik
adalah untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat,
baik pikiran intern golongan, instansi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan
politik masyarakat dengan sektor kehidupan politik pemerintah (Rusadi,
1984: 14).
Maswadi Rauf melihat komunikasi politik dari dua dimensi, yaitu
komunikasi politik sebagai sebuah kegiatan politik dan sebagai kegiatan ilmiah.
Komunikasi sebagai kegiatan politik merupakan penyampaian pesan- pesan
yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan ini
bersifat empirik, karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial.
Sedangkan sebagai kegiatan ilmiah, komunikasi politik adalah salah satu
kegiatan politik dalam sistem politik (Rauf, 32 33).
2. Proses Komunikasi Politik
Proses komunikasi politik terdiri : pesan politik, sumber pesan politik,
Saluran pesan politik, pendengar pesan politik dan umpan balik dari pesan
politik yang disampaikan. Pengirim pesan disebut komunikator
12. 49
a. Komunikator politik
Pengirim pesan disebut komunikator Komunikator Politik pada
dasarnya adalah semua orang yang berkomunikasi tentang politik, mulai dari
obrolan warung kopi hingga sidang parlemen yang berbicara tentang keputusan
dan kebijakan dalam kehidupan berbangsa ah Adapun yang termasuk dalam
komunikator politik adalah
1) pemimpin politik/politisi /pejabat yang melaksanakan proses
kebijakan dan keputusan negara melalui kegiatan dan program yang
telah direncanakan. Katagori ini adal Pejabat Eksekutif (Presiden,
kabinet, Ka. Penasihat, pejabat Legislatif (Senator atau DPD,
Pimpinan Utama DPR), pejabat Yudukatif (Para Hakim MA,
MK)
2) Profesional, seperti para pegiat media massa bsik media cetak dan
media televisi dan dunia maya lainnya.mereka adalah wartawan,
penulis, promotor media dan lainnya.
3) Aktivis, orang yang aktif di organsiasi massa, lembaga swadaya
masyarakat, tokoh masyarakat dan aktivis organsiasi kepemudaan
dan kemahasiswaan dan pelajar.
13. 50
b. Sarana/Saluran Komunikasi politik
Ada beberapa bentuk saluran komunikasi politik yang dilakukan oleh
komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan ( Penerima pesan)
diantaranya :
Komunikasi massa seperti radio, televisi dan surat kabar dan media
online
Komunikasi Interpersonal yaitu komunikasi secara langsung atau tatap
muka langsung. Contoh konprensi, rapat umum, temu publik, kuliah
umum dan sebagainya
Komunikasi Organisasi merupakan saluran komunikasi yang dilakukan
oleh komunikator ke komunikan yang bersifat vertikal (atas ke bawah)
contoh komunikasi politik dari kepala sekolah kepada guru dan
horizontal (dari kiri ke kanan ) misal komunikasi sesama menteri/atasan,
komunikasi sesama staf
c. Umpan balik dari komunikasi politik
Umpan balik komunikasi politik dapat bersifat kognitif maupun
afektif, maksudnya adalah :
Umpan balik bersifat kognitif , komunikan hanya sebatas mengetahui
pesan yang disampaikan
Umpan balik bersifat afektif, komunikan tidak hanya sebatas mengetahui
pesan yang disampaikan tapi juga memahami dan melaksanakan pesan
14. 51
sehingga terjadi perubahan prilaku, perubahan prilaku mewujudkan
partisipasi politik yang meningkat
d. Komunikan (Pendengar).
Komunikan dapat saja seseorang individu tapi dapat juga berupa
institusi , organisasi, partai politik dan sebagainya.
3. Fungsi Komunikasi Politik
Fungsi komunikasi politik adalah mewujudkan suatu kondisi negara
yang stabil, terhindar dari perpecahan negara dan keutuhan nasional negara
tetap terjaga. Oleh karena itu negara memiliki kewajiban untuk melakukan
komunikasi politik kepada masyarakat secara transparan dan menyeluruh
serta menghilangkan apa-apa saja yang menjadi faktor penghambat komunikasi
yang efektif antara negara dan masyarakat agar tercipta harmonisasi dalam
kehidupan bernegara dan berbangsa. Fungsi lain dari komunikasi politik adalah
sebagai jembatan penghubungan antara suprastruktur dan infrastruktur yang
bersifat independen.