ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Smartphone
2.1.1. Pengertian Smartphone
Smartphone adalah telepon pintar yang memiliki kemampuan seperti
komputer. Smartphone diklasifikasikan sebagai high end mobile phone
yang dilengkapi dengan kemampuan mobile computing. Dengan
kemampuan mobile computing tersebut, smartphone memiliki kemampuan
yang tak bisa dibandingkan dengan ponsel biasa. Smartphone yang
pertama kali muncul merupakan kombinasi dari fungsi suatu personal
digital assistant (PDA) dengan telepon genggam ataupun telepon dengan
kamera. Seiring dengan perkembangannya, kini smartphone juga
mempunyai fungsi sebagai media player portable, low end digital compact
camera, pocket video camera dan GPS. Smartphone modern juga
dilengkapi dengan layar touchscreen resolusi tinggi, browser yang mampu
menampilkan full web seperti pada PC, serta akses data WiFi dan internet
broadband.
(Anonim a, 2012)
6
2.1.2 Karakteristik Smartphone
Beberapa karakteristik yang umum ada pada smartphone yaitu :
1. Mobile OS
Mobile OS yang sering digunakan pada smartphone adalah:
ï‚· Symbian OS
ï‚· iPhone OS
ï‚· Windows Mobile OS
ï‚· RIM Blackberry
ï‚· Linux
ï‚· Palm OS
ï‚· Android
2. Open Source
3. Web Feature
4. Enhanced Hardware
Fitur hardware eksternal seperti layar sentuh lebar dan sensitif, built-
in keyboard, resolusi kamera tinggi, sisi kamera depan untuk video
conferences.
5. Mobile PC
Pada umumnya smartphone memiliki prosesor yang cukup tinggi.,
selain itu memiliki penyimpanan memori yang besar dan memiliki
RAM tambahan yang cukup besar seperti sebuah PC desktop atau
laptop.
7
6. Technology support
(Sharma, 2012)
2.2 Android
2.2.1. Platform Android
Android adalah software untuk perangkat mobile yang meliputi sistem
operasi, middleware dan aplikasi inti. Android dilengkapi dengan Android
SDK (Software Development Kit) yang menyediakan tools dan mendukung
kebutuhan API (Application Programming Interface) yang diperlukan
untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java.
(Developer Android, 2012)
Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman Java, yaitu kode Java
yang terkompilasi bersama-sama dengan data dan file resources yang
dibutuhkan oleh aplikasi yang digabungkan oleh aapt tools menjadi paket
Android, sebuah file yang ditandai dengan suffix .apk. File ini
didistribusikan sebagai aplikasi dan diinstal pada perangkat mobile.
(Mulyadi, 2010)
8
2.2.2. Fitur – Fitur Android
Fitur – fitur yang terdapat pada Android yaitu:
1. Application Framework.
2. Dalvik Virtual Machine.
3. Integrated Browser.
4. Optimized graphics.
5. SQLite.
6. Media pendukung untuk audio, video, dan format gambar
(MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
7. GSM Telephony (tergantung perangkat mobile).
8. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung perangkat mobile).
9. Kamera, GPS, kompas, dan accelerometer (tergantung
perangkat mobile).
10. Rich Development Environment.
(Developer Android, 2012)
2.2.3. Arsitektur Android
Android merupakan kernel Linux yang menyediakan dan mengatur alur
proses aplikasi. Gambar 2.1 merupakan struktur dari sistem operasi
Android.
9
2.1 Arsitektur Android
Sumber : http://developer.android.com/guide/basics/what-is-android.html
Arsitektur Android terdiri atas:
1) Application
Application merupakan bagian yang memuat aplikasi – aplikasi yang
dapat digunakan oleh pengguna perangkat Android. Pada bagian
Application ini Android memasukkan satu set aplikasi inti yang
meliputi email client, program SMS, kalendar, peta, browser, dan
kontak. Selain aplikasi inti seperti yang terdapat pada arsitektur
Android, aplikasi - aplikasi tambahan yang diinstal sendiri oleh
penguna juga akan menempati bagian Application dan memiliki hak
akses yang sama terhadap Application Framework.
(Developer Android, 2012)
10
2) Application Framework
Application Framework merupakan bagian yang dapat digunakan
oleh pengembang aplikasi dalam membuat aplikasi android. Dengan
menyediakan pengembangan platform yang terbuka, Android
menawarkan kemampuan pengembangan untuk membangun aplikasi
yang sangat kaya dan inovatif. Pengembang diberikan kebebasan untuk
mengambil keuntungan dari perangkat keras, mengakses informasi, run
background services, set alarm, serta menambahkan pemberitahuan
ke status bar.
Dalam mengembangkan aplikasi, pengembang memiliki akses ke
framework API (Application Programming Interface) yang sama
dengan yang dapat diakses oleh aplikasi – aplikasi inti dari android.
(Developer Android, 2012)
3) Libraries
Libraries merupakan kumpulan kode yang dapat digunakan oleh
komponen atau program lain. Penulisan kode pada Libraries ditulis
menggunakan bahasa pemrograman C/C++.
11
Beberapa Libraries yang terdapat pada Android yaitu :
1. System C Library, implementasi BSD yang diturunkan dari sistem
library standar C (libc).
2. Media Libraries, berdasarkan OpenCORE PacketVideo; library
dapat mendukung pemutaran dan perekaman audio dan format video,
serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG,
dan PNG.
3. Surface Manager, library yang mengelola penggambaran dalam
bentuk komposisi 2D, grafis 3D.
4. LibWebCore
5. SGL (Scalable Graphics Library), library yang menangani
pengelolaan grafis 2D.
6. 3D libraries, library yang menangani pengelolaan grafis 3D.
7. FreeType, library yang menangani pengelolaan rendering font.
8. SQLite, digunakan untuk pengelolaan database.
(Developer Android, 2012)
4) Android Runtime
Android Runtime memiliki dua bagian utama, yaitu:
a. Core Libraries
b. Dalvik Virtual Machine (DVM)
Aplikasi Android ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman Java. Dalvik Virtual Machine (DVM) adalah
12
sebuah virtual machine yang digunakan untuk menterjemahkan
instruksi – instruksi program Java ke dalam instruksi yang
dimengerti oleh sistem operasi. Namun dalam platform Android
virtual machine yang digunakan bukan Java Virtual Machine
(JVM) tetapi Dalvik Virtual Machine (DVM). Dalvik Virtual
Machine adalah sebuah virtual machine yang dioptimasi untuk
perangkat yang memiliki memori kecil, sumber daya terbatas,
dan kemampuan proses yang kecil. Dalvik Virtual Machine
mengeksekusi file dalam bentuk Dalvik executable (. Dex).
(Andry, 2011)
5) Linux Kernel
Linux Kernel adalah bagian terbawah dalam arsitektur Android.
Dalam bagian ini android menggunakan modifikasi dari Linux
Kernel versi 2.6. Bagian ini bertanggung jawab untuk mengelola dan
berkomunikasi dengan perangkat keras dimana android berjalan.
Pemilihan Linux Kernel sebagai inti dari android adalah karena
dukungan dan kestabilannya terhadap berbagai macam komponen
perangkat keras. Pada bagian ini disediakan driver (program
pengendali) perangkat keras, pengelolaan memori, pengelolaan
proses, pengelolaan jaringan, dan keamanan.
(Developer Android, 2012)
13
2.2.4. Keunggulan Android
Sudah banyak platform untuk perangkat selular saat ini, antara lain
Symbian, iPhone, Windows Mobile, BlackBerry, Java Mobile Edition, dan
Linux Mobile (LiMo). Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan
Android (walaupun beberapa fitur-fitur yang ada telah muncul sebelumnya
pada platform lain (Burnette, 2010)), yaitu:
1. Keterbukaan, pengembangan bebas tanpa dikenakan biaya terhadap
sistem karena berbasis Linux dan open source. Pembuat perangkat
menyukai hal ini karena dapat membangun platform sesuai yang
diinginkan tanpa membayar royality. Sementara pengembang
software menyukai karena Android dapat digunakan pada perangkat
manapun dan tanpa terikat oleh vendor manapun.
2. Arsitektur komponen dasar Android terinspirasi dari teknologi
internet Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh
aplikasi lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang
sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan.
3. Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai
macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian
lokasi, database SQL, browser, dan penggunaan peta. Semua itu
telah tertanam pada Android sehingga memudahkan dalam
pengembangan aplikasi.
14
4. Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis, setiap program terjaga
antara satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan, sehingga kerja
sistem menjadi lebih stabil. Pengguna tak perlu khawatir dalam
menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas.
5. Dukungan grafis dan suara terbaik. Dengan adanya dukungan 2D
grafis dan animasi yang diilhami oleh Flash menyatu dalam 3D
menggunakan OpenGL memungkinkan membuat aplikasi maupun
game yang berbeda.
6. Portabilitas aplikasi, aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang
ada saat ini maupun yang akan datang. Semua program ditulis
menggunakan bahasa pemrograman Java dan dieksekusi oleh Mesin
Virtual Dalvik, sehingga kode program portable antara ARM, X86,
dan arsitektur lainnya. Sama halnya dengan dukungan masukan
seperti penggunaan Keyboard, layar sentuh, trackball dan resolusi
layar semua dapat disesuaikan dengan program.
2.3 SQLite
SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang
bersifat ACID – compliant (atomic, konsistensi basisdata, isolasi, dan
durabilitas (dalam Bahasa Inggris lebih sering disebut ACID). SQLite
merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D.
Richard Hipp.
15
Sqlite adalah fasilitas yang digunakan untuk membuat database yang
disediakan oleh Android yang secara default sudah tersedia di dalam library
Android. Untuk keperluan operasi database pada smartphone atau tablet
Android, SQLite sangat memadai karena ukurannya yang kecil, cepat dan
ringan dalam hal sumber daya.
SQLite adalah salah satu software yang embedded, kombinasi SQL interface
dan penggunaan memory yang sangat sedikit dengan kecepatan yang sangat
cepat merupakan salah satu keunggulan SQLite. SQLite di Android termasuk
dalam Android Runtime, sehingga setiap versi dari Android dapat membuat
database dengan SQLite.
(Djunaidi, 2011)
SQLite mengimplementasikan hampir seluruh elemen-elemen standar yang
berlaku pada SQL-92, termasuk transaksi yang bersifat atomic, konsistensi
basisdata, isolasi, dan durabilitas (dalam Bahasa Inggris lebih sering disebut
ACID), trigger, dan queri-queri yang kompleks. Tidak ada pengecekan tipe
sehingga data bisa dientrikan dalam bentuk string untuk sebuah kolom bertipe
integer.
(Nugroho,dkk)
16
Sintak SQL terbagi menjadi 2 kategori yaitu:
1. Data Definition Language (DDL)
Data Definition Language (DDL) digunakan untuk mendefinisikan,
mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan
dalam basis data, misalnya tabel, view, atau user. Secara umum Data
Definition Language (DDL) yang digunakan adalah CREATE untuk
membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk
mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek.
Data Definition Language (DDL) biasanya digunakan
oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis
data.
2. Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) merupakan kumpulan perintah
SQL yang digunakan untuk proses pengolahan isi data di dalam tabel
seperti memasukkan, merubah dan menghapus isi data - dan tidak terkait
dengan perubahan struktur dan definisi tipe data dari objek database.
Perintah-perintah Data Manipulation Language (DML) yang umum
digunakan adalah SELECT untuk menampilkan data, INSERT untuk
menambahkan data baru, UPDATE untuk mengubah data yang sudah
ada, DELETE untuk menghapus data.
17
SQLite juga dapat diintegrasikan dengan bahasa – bahasa pemrograman
lainya, yaitu :
1. SQLite termasuk dalam framework REALbasic, yang memungkinkan
aplikasi yang dikembangkan dengan menggunakan REALbasic dapat
memanfaatkan basisdata SQLite
2. Pustaka SQLite bisa digunakan secara langsung pada bahasa C/C++,
namun untuk Tcl dan beberapa bahasa pemrograman berbasis script
juga tersedia.
3. Modul DBI/DBD untuk Perl juga tersedia pada CPAN DBD SQLite,
namun modul ini bukanlah antarmuka dengan SQLite melainkan
memasukkan secara keseluruhan dalam modul tersebut.
4. Modul Phyton juga tersedia (PySQLite) yang diimplementasikan
pada DB API Phyton versi 2.0 (PEP 249).
5. PHP dimulai dengan PHP5 telah memasukkan SQLite, versi PHP4
sebelumnya bisa juga digunakan untuk mengakses SQLite, namun
modul SQLite tidak dimasukkan secara standar bawaan.
6. Lazarus dari versi 0.9.8 dan Free Pascal 2.0.0.
7. Meskipun Borland tidak mempaketkan SQLite secara standar
bawaan, Delphi sudah mendukung SQLite juga menggunakan
pustaka yang dibuat oleh pihak ketiga (Auducom dan Zeos).
18
8. SQLite juga termasuk dalam paket yang dibundle secara standar
bawaan pada Mac OS X, dan digunakan sebagai salah satu pilihan
mekanisme penyimpanan data pada API Apple.
(Sasmita, dkk, 2010)
Beberapa fitur – fitur dalam SQLite yaitu :
1. Memiliki transaksi yang bersifat atomic, konsistensi basisdata,
isolasi, dan durabilitas (dalam Bahasa Inggris lebih sering disebut
ACID).
2. Tanpa konfigurasi, tanpa instalasi dan administrasi.
3. Mengimplementasikan hampir seluruh elemen-elemen standar yang
berlaku pada SQL-92.
4. Mendukung database hingga berukuran terabyte database dan
berukuran gigabyte string.
5. SQLite memiliki jejak kode kecil, membuat efisiensi penggunaan
memori, ruang disk.
6. Mudah untuk penggunaan API.
7. Mendukung banyak sistem operasi : Unix (Linux dan Mac OS X),
OS / 2, dan Windows (Win32 dan WinCE)
8. SQLite pilihan populer untuk mesin database di ponsel, PDA, MP3
player, set-top box, dan gadget elektronik lainnya.
(Sqlite org, 2012)
19
2.4 Regular dan Irregular Verb
Regular verbs dalam bahasa Indonesia berati Kata Kerja Beraturan adalah
kata-kata kerja dimana bentuk Infinitive (verb1) ke Past Tense (verb2) atau
ke Past Pasrticiple (verb3) berubah dengan menambahkan akhiran -ed,
atau hanya dengan menambahkan akhiran -d saja jika verb yang diikutinya
diakhiri dengan huruf e.
Misalnya :
Attach (melampirkan) – attached (melampirkan) – attached (dilampirkan)
cook (memasak) – cooked (memasak) – cooked (dimasak)
bounce (memantul) – bounced (memantul) – bounced (dipantulkan)
dare – dared – dared (berani, lancang)
encourage – encouraged – encouraged (mendorong/memicu semangat)
Sebaliknya, irregular verbs (Kata Kerja Tidak Beraturan) adalah kata-kata
kerja yang perubahan dari Infinitive (verb1) ke Past Tense (verb2) atau ke
Past Participle (verb3) tidak dengan menambahkan imbuhan -ed, atau -d.
Kata-kata kerja ini berubah secara tidak beraturan.
Misalnya :
arise (tinggal) – arose (tinggal) – arisen (ditinggalkan)
begin (mulai) – began (mulai) – begun (dimulai)
bite (menggigit) – bit (menggigit) – bitten (digigit)
go – went – gone (pergi)
sing (menyanyi)– sang (menyanyi)– sung (diyanyikan)
20
Irregular Verb memiliki perubahan yang tidak beraturan sehingga sulit
untuk diingat, berbeda dengan Regular Verb yang memiliki perubahan
yang beraturan sehingga lebih mudah untuk diingat.
(Swarabhaskara, 2009)

More Related Content

Sqlite

  • 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Smartphone 2.1.1. Pengertian Smartphone Smartphone adalah telepon pintar yang memiliki kemampuan seperti komputer. Smartphone diklasifikasikan sebagai high end mobile phone yang dilengkapi dengan kemampuan mobile computing. Dengan kemampuan mobile computing tersebut, smartphone memiliki kemampuan yang tak bisa dibandingkan dengan ponsel biasa. Smartphone yang pertama kali muncul merupakan kombinasi dari fungsi suatu personal digital assistant (PDA) dengan telepon genggam ataupun telepon dengan kamera. Seiring dengan perkembangannya, kini smartphone juga mempunyai fungsi sebagai media player portable, low end digital compact camera, pocket video camera dan GPS. Smartphone modern juga dilengkapi dengan layar touchscreen resolusi tinggi, browser yang mampu menampilkan full web seperti pada PC, serta akses data WiFi dan internet broadband. (Anonim a, 2012)
  • 2. 6 2.1.2 Karakteristik Smartphone Beberapa karakteristik yang umum ada pada smartphone yaitu : 1. Mobile OS Mobile OS yang sering digunakan pada smartphone adalah: ï‚· Symbian OS ï‚· iPhone OS ï‚· Windows Mobile OS ï‚· RIM Blackberry ï‚· Linux ï‚· Palm OS ï‚· Android 2. Open Source 3. Web Feature 4. Enhanced Hardware Fitur hardware eksternal seperti layar sentuh lebar dan sensitif, built- in keyboard, resolusi kamera tinggi, sisi kamera depan untuk video conferences. 5. Mobile PC Pada umumnya smartphone memiliki prosesor yang cukup tinggi., selain itu memiliki penyimpanan memori yang besar dan memiliki RAM tambahan yang cukup besar seperti sebuah PC desktop atau laptop.
  • 3. 7 6. Technology support (Sharma, 2012) 2.2 Android 2.2.1. Platform Android Android adalah software untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti. Android dilengkapi dengan Android SDK (Software Development Kit) yang menyediakan tools dan mendukung kebutuhan API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. (Developer Android, 2012) Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman Java, yaitu kode Java yang terkompilasi bersama-sama dengan data dan file resources yang dibutuhkan oleh aplikasi yang digabungkan oleh aapt tools menjadi paket Android, sebuah file yang ditandai dengan suffix .apk. File ini didistribusikan sebagai aplikasi dan diinstal pada perangkat mobile. (Mulyadi, 2010)
  • 4. 8 2.2.2. Fitur – Fitur Android Fitur – fitur yang terdapat pada Android yaitu: 1. Application Framework. 2. Dalvik Virtual Machine. 3. Integrated Browser. 4. Optimized graphics. 5. SQLite. 6. Media pendukung untuk audio, video, dan format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF) 7. GSM Telephony (tergantung perangkat mobile). 8. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung perangkat mobile). 9. Kamera, GPS, kompas, dan accelerometer (tergantung perangkat mobile). 10. Rich Development Environment. (Developer Android, 2012) 2.2.3. Arsitektur Android Android merupakan kernel Linux yang menyediakan dan mengatur alur proses aplikasi. Gambar 2.1 merupakan struktur dari sistem operasi Android.
  • 5. 9 2.1 Arsitektur Android Sumber : http://developer.android.com/guide/basics/what-is-android.html Arsitektur Android terdiri atas: 1) Application Application merupakan bagian yang memuat aplikasi – aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna perangkat Android. Pada bagian Application ini Android memasukkan satu set aplikasi inti yang meliputi email client, program SMS, kalendar, peta, browser, dan kontak. Selain aplikasi inti seperti yang terdapat pada arsitektur Android, aplikasi - aplikasi tambahan yang diinstal sendiri oleh penguna juga akan menempati bagian Application dan memiliki hak akses yang sama terhadap Application Framework. (Developer Android, 2012)
  • 6. 10 2) Application Framework Application Framework merupakan bagian yang dapat digunakan oleh pengembang aplikasi dalam membuat aplikasi android. Dengan menyediakan pengembangan platform yang terbuka, Android menawarkan kemampuan pengembangan untuk membangun aplikasi yang sangat kaya dan inovatif. Pengembang diberikan kebebasan untuk mengambil keuntungan dari perangkat keras, mengakses informasi, run background services, set alarm, serta menambahkan pemberitahuan ke status bar. Dalam mengembangkan aplikasi, pengembang memiliki akses ke framework API (Application Programming Interface) yang sama dengan yang dapat diakses oleh aplikasi – aplikasi inti dari android. (Developer Android, 2012) 3) Libraries Libraries merupakan kumpulan kode yang dapat digunakan oleh komponen atau program lain. Penulisan kode pada Libraries ditulis menggunakan bahasa pemrograman C/C++.
  • 7. 11 Beberapa Libraries yang terdapat pada Android yaitu : 1. System C Library, implementasi BSD yang diturunkan dari sistem library standar C (libc). 2. Media Libraries, berdasarkan OpenCORE PacketVideo; library dapat mendukung pemutaran dan perekaman audio dan format video, serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan PNG. 3. Surface Manager, library yang mengelola penggambaran dalam bentuk komposisi 2D, grafis 3D. 4. LibWebCore 5. SGL (Scalable Graphics Library), library yang menangani pengelolaan grafis 2D. 6. 3D libraries, library yang menangani pengelolaan grafis 3D. 7. FreeType, library yang menangani pengelolaan rendering font. 8. SQLite, digunakan untuk pengelolaan database. (Developer Android, 2012) 4) Android Runtime Android Runtime memiliki dua bagian utama, yaitu: a. Core Libraries b. Dalvik Virtual Machine (DVM) Aplikasi Android ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Dalvik Virtual Machine (DVM) adalah
  • 8. 12 sebuah virtual machine yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi – instruksi program Java ke dalam instruksi yang dimengerti oleh sistem operasi. Namun dalam platform Android virtual machine yang digunakan bukan Java Virtual Machine (JVM) tetapi Dalvik Virtual Machine (DVM). Dalvik Virtual Machine adalah sebuah virtual machine yang dioptimasi untuk perangkat yang memiliki memori kecil, sumber daya terbatas, dan kemampuan proses yang kecil. Dalvik Virtual Machine mengeksekusi file dalam bentuk Dalvik executable (. Dex). (Andry, 2011) 5) Linux Kernel Linux Kernel adalah bagian terbawah dalam arsitektur Android. Dalam bagian ini android menggunakan modifikasi dari Linux Kernel versi 2.6. Bagian ini bertanggung jawab untuk mengelola dan berkomunikasi dengan perangkat keras dimana android berjalan. Pemilihan Linux Kernel sebagai inti dari android adalah karena dukungan dan kestabilannya terhadap berbagai macam komponen perangkat keras. Pada bagian ini disediakan driver (program pengendali) perangkat keras, pengelolaan memori, pengelolaan proses, pengelolaan jaringan, dan keamanan. (Developer Android, 2012)
  • 9. 13 2.2.4. Keunggulan Android Sudah banyak platform untuk perangkat selular saat ini, antara lain Symbian, iPhone, Windows Mobile, BlackBerry, Java Mobile Edition, dan Linux Mobile (LiMo). Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan Android (walaupun beberapa fitur-fitur yang ada telah muncul sebelumnya pada platform lain (Burnette, 2010)), yaitu: 1. Keterbukaan, pengembangan bebas tanpa dikenakan biaya terhadap sistem karena berbasis Linux dan open source. Pembuat perangkat menyukai hal ini karena dapat membangun platform sesuai yang diinginkan tanpa membayar royality. Sementara pengembang software menyukai karena Android dapat digunakan pada perangkat manapun dan tanpa terikat oleh vendor manapun. 2. Arsitektur komponen dasar Android terinspirasi dari teknologi internet Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan. 3. Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian lokasi, database SQL, browser, dan penggunaan peta. Semua itu telah tertanam pada Android sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.
  • 10. 14 4. Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis, setiap program terjaga antara satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan, sehingga kerja sistem menjadi lebih stabil. Pengguna tak perlu khawatir dalam menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas. 5. Dukungan grafis dan suara terbaik. Dengan adanya dukungan 2D grafis dan animasi yang diilhami oleh Flash menyatu dalam 3D menggunakan OpenGL memungkinkan membuat aplikasi maupun game yang berbeda. 6. Portabilitas aplikasi, aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang ada saat ini maupun yang akan datang. Semua program ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java dan dieksekusi oleh Mesin Virtual Dalvik, sehingga kode program portable antara ARM, X86, dan arsitektur lainnya. Sama halnya dengan dukungan masukan seperti penggunaan Keyboard, layar sentuh, trackball dan resolusi layar semua dapat disesuaikan dengan program. 2.3 SQLite SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang bersifat ACID – compliant (atomic, konsistensi basisdata, isolasi, dan durabilitas (dalam Bahasa Inggris lebih sering disebut ACID). SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp.
  • 11. 15 Sqlite adalah fasilitas yang digunakan untuk membuat database yang disediakan oleh Android yang secara default sudah tersedia di dalam library Android. Untuk keperluan operasi database pada smartphone atau tablet Android, SQLite sangat memadai karena ukurannya yang kecil, cepat dan ringan dalam hal sumber daya. SQLite adalah salah satu software yang embedded, kombinasi SQL interface dan penggunaan memory yang sangat sedikit dengan kecepatan yang sangat cepat merupakan salah satu keunggulan SQLite. SQLite di Android termasuk dalam Android Runtime, sehingga setiap versi dari Android dapat membuat database dengan SQLite. (Djunaidi, 2011) SQLite mengimplementasikan hampir seluruh elemen-elemen standar yang berlaku pada SQL-92, termasuk transaksi yang bersifat atomic, konsistensi basisdata, isolasi, dan durabilitas (dalam Bahasa Inggris lebih sering disebut ACID), trigger, dan queri-queri yang kompleks. Tidak ada pengecekan tipe sehingga data bisa dientrikan dalam bentuk string untuk sebuah kolom bertipe integer. (Nugroho,dkk)
  • 12. 16 Sintak SQL terbagi menjadi 2 kategori yaitu: 1. Data Definition Language (DDL) Data Definition Language (DDL) digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, atau user. Secara umum Data Definition Language (DDL) yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. Data Definition Language (DDL) biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data. 2. Data Manipulation Language (DML) Data Manipulation Language (DML) merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk proses pengolahan isi data di dalam tabel seperti memasukkan, merubah dan menghapus isi data - dan tidak terkait dengan perubahan struktur dan definisi tipe data dari objek database. Perintah-perintah Data Manipulation Language (DML) yang umum digunakan adalah SELECT untuk menampilkan data, INSERT untuk menambahkan data baru, UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada, DELETE untuk menghapus data.
  • 13. 17 SQLite juga dapat diintegrasikan dengan bahasa – bahasa pemrograman lainya, yaitu : 1. SQLite termasuk dalam framework REALbasic, yang memungkinkan aplikasi yang dikembangkan dengan menggunakan REALbasic dapat memanfaatkan basisdata SQLite 2. Pustaka SQLite bisa digunakan secara langsung pada bahasa C/C++, namun untuk Tcl dan beberapa bahasa pemrograman berbasis script juga tersedia. 3. Modul DBI/DBD untuk Perl juga tersedia pada CPAN DBD SQLite, namun modul ini bukanlah antarmuka dengan SQLite melainkan memasukkan secara keseluruhan dalam modul tersebut. 4. Modul Phyton juga tersedia (PySQLite) yang diimplementasikan pada DB API Phyton versi 2.0 (PEP 249). 5. PHP dimulai dengan PHP5 telah memasukkan SQLite, versi PHP4 sebelumnya bisa juga digunakan untuk mengakses SQLite, namun modul SQLite tidak dimasukkan secara standar bawaan. 6. Lazarus dari versi 0.9.8 dan Free Pascal 2.0.0. 7. Meskipun Borland tidak mempaketkan SQLite secara standar bawaan, Delphi sudah mendukung SQLite juga menggunakan pustaka yang dibuat oleh pihak ketiga (Auducom dan Zeos).
  • 14. 18 8. SQLite juga termasuk dalam paket yang dibundle secara standar bawaan pada Mac OS X, dan digunakan sebagai salah satu pilihan mekanisme penyimpanan data pada API Apple. (Sasmita, dkk, 2010) Beberapa fitur – fitur dalam SQLite yaitu : 1. Memiliki transaksi yang bersifat atomic, konsistensi basisdata, isolasi, dan durabilitas (dalam Bahasa Inggris lebih sering disebut ACID). 2. Tanpa konfigurasi, tanpa instalasi dan administrasi. 3. Mengimplementasikan hampir seluruh elemen-elemen standar yang berlaku pada SQL-92. 4. Mendukung database hingga berukuran terabyte database dan berukuran gigabyte string. 5. SQLite memiliki jejak kode kecil, membuat efisiensi penggunaan memori, ruang disk. 6. Mudah untuk penggunaan API. 7. Mendukung banyak sistem operasi : Unix (Linux dan Mac OS X), OS / 2, dan Windows (Win32 dan WinCE) 8. SQLite pilihan populer untuk mesin database di ponsel, PDA, MP3 player, set-top box, dan gadget elektronik lainnya. (Sqlite org, 2012)
  • 15. 19 2.4 Regular dan Irregular Verb Regular verbs dalam bahasa Indonesia berati Kata Kerja Beraturan adalah kata-kata kerja dimana bentuk Infinitive (verb1) ke Past Tense (verb2) atau ke Past Pasrticiple (verb3) berubah dengan menambahkan akhiran -ed, atau hanya dengan menambahkan akhiran -d saja jika verb yang diikutinya diakhiri dengan huruf e. Misalnya : Attach (melampirkan) – attached (melampirkan) – attached (dilampirkan) cook (memasak) – cooked (memasak) – cooked (dimasak) bounce (memantul) – bounced (memantul) – bounced (dipantulkan) dare – dared – dared (berani, lancang) encourage – encouraged – encouraged (mendorong/memicu semangat) Sebaliknya, irregular verbs (Kata Kerja Tidak Beraturan) adalah kata-kata kerja yang perubahan dari Infinitive (verb1) ke Past Tense (verb2) atau ke Past Participle (verb3) tidak dengan menambahkan imbuhan -ed, atau -d. Kata-kata kerja ini berubah secara tidak beraturan. Misalnya : arise (tinggal) – arose (tinggal) – arisen (ditinggalkan) begin (mulai) – began (mulai) – begun (dimulai) bite (menggigit) – bit (menggigit) – bitten (digigit) go – went – gone (pergi) sing (menyanyi)– sang (menyanyi)– sung (diyanyikan)
  • 16. 20 Irregular Verb memiliki perubahan yang tidak beraturan sehingga sulit untuk diingat, berbeda dengan Regular Verb yang memiliki perubahan yang beraturan sehingga lebih mudah untuk diingat. (Swarabhaskara, 2009)