1. Nama : misbahul khoer
kelas : ii a
nim : 2011031089
jurusan : pendidikan ekonomi
Tentang buku
Judul : strategi belajar mengajar
Penulis : DRS. SYAIFUL BAHRI DJAMARAH
DAN DRS.ASWAN ZAIN
Penerbit : pt.rineka cipta
Kota terbit :jakarta
Tahun :2006
Halaman :226
2. A. Pengertian Strategi Belajar Mengajar
strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi
bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak
didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan.
Ada 4 strategi dasar dalam mengajar yaitu :
1. Mengidentifikasi serta menetapkam spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak
didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup manusia
3. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya.
4. menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan
pedoman
B. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar.
Menurut Tabrani Rusyan dkk., terdapat berbagai masalah
sehubungan denganstrategi belajar mengajar yang secara
keseluruhan diklasifikasikan seperti berikut :
1. Konsep dasar strategi belajar mengajar.
2. Sasaran kegiatan belajar.
3. Belajar mengajar sebagai suatu sistem.
4. Hakikat proses belajar.
5. Entring behavior siswa.
6. Pola-pola belajar siswa.
7. Memilih sistem belajar mengajar.
8. Pengorganisasian kelompok belajar.
9. Pengelolaan atau implementasi proses belajar mengajar.
4. C. Implementasi Belajar Mengajar.
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan
sekolah yang diorganisasi. Sehubungan dengan hal ini, job
description guru dalam implementasi proses belajar
mengajar adalah :
1. Perencanaan instruksional.
2. Organisasi belajar
3. Menggerakan anak didik.
4. Supervisi dan pengawasan.
5. Penelitian yang lebih bersifat penafsiran.
Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanan proses belajar
mengajar sebagai berikut :
a. perencanaan
b. Pengorganisasian.
c. Pengarahan.
d. pengawasan.
5. Strategi belajar mengajar itu sangat penting agar
seorang guru bisa memcapai tujuannya karena
sudah mempunyai strategi dalam pembelajrannya
dan harus mempunyai tahap-tahapan sperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan.
6. A. Hakikat Belajar Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai
subjek dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran.
Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika
anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Padahal belajar pada hakikatnya adalah perubahan
yang terjadi didalam diri seseorang setelah berakhirnya
melakukan aktivitas belajar. Walaupun pada
kenyataannya tidak semua perubahan termasuk
kegiatan belajar. Misalnya perubahan fisik, mabuk, gila,
dan sebagainya.
7. B. Ciri-ciri Belajar Mengajar
sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar
tidak terlepas dari ciru-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi
sebagai berikut :
1. Belajar mengajar memiliki tujuan.
2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang
direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah
ditertapkan.
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan suatu
pengarapan materi yang khusus.
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik.
5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing.
6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin.
7. Ada batas waktu.
8. Evaluasi.
8. C. Komponen-Komponen Belajar Mengajar.
sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar
mengandung sejumlah komponen yang meliputi :
1. Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari
pelaksanaan suatu kegiatan.
2. Bahan pengajaran adalah subtansi yang akan
disampaikan dalam proses belajar mengajar.
3. Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam
pendidikan.
4. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
rangka mencapai tujuan pengajaran.
6. Sumber pelajaran adalah sebagai sesuatu yang dapat
dipergunakaan sebagai tempat dimana bahan pengajaran
terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
7. Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu.
9. Pembelajaran itu hakikatnya merubah siswa yang
buruk menjadi baik, dan merubah yang tidak bisa
menjadi bisa. Dan pembelajaran itu mempunyai
tujuan yang akan dicpai bersama-sama oleh
komponen yang akan melakukannya.
10. A. Pendekatan Individual
Perbedaan individual anak didik tersebut memberikan
wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus
memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual
ini. Pendekatan individula mempunyai arti yang sangat
penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas
angat memerlukan pendekatan individual ini.
B. Pendekatan Kelompok
Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh
kembangkan rasa sosial yang tinggi pada setiap anak didik.
Anak didik dibiasakna hidup bersama, bekerja sama dalam
kelompok, akan menyadari bahwa didalam dirinya ada
kekurangan dan kelebihan.
11. Keakraban kelompok ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Perasaan diterima atau disukai teman-teman.
2. Tarikan kelompok.
3. Teknik pengelompokan oleh guru.
4. Partisipasi/keterlibatan dalam kelompok.
5. penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan dalam cara
mencapainya.
6. Struktur dan sifat-sifat kelompok.
C. Pendekatan Bervariasi
Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda.
Pada satu sisi anak didik memiliki motivasi yang rendah, tetapi
pada saat lain anak didik mempunyai motivasi yang tinggi.
Dengan ini seorang guru harus melakukan metode yang berbeda-
beda.
D. Pendekatan Edukatif.
lima macam pendekatan untuk pendidikan agama islam yaitu :
1. Pendekatan pengalaman.
2. Pendekatan pembiasaan
12. 3. Pendekatan emosional.
4. Pendekatan rasional
5. Pendekatan fungsional
E. Pendekatan Keagamaan
khusunya untuk mata pelajaran umum, sangat
berkepentingan dengan pendekatan keagamaan. Hal ini
dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler. Tetapi
menyatu dengan nilai agama.
F. Pendekatan kebermaknaan
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami
gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara lisan
maupun tulisan. Bahasa inggris adalah bahasa asing
pertama di indonesia yang dianggap penting untuk tujuan
penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, dan pembinaan hubungan dengan
bangsa-bangsa lain di dunia.
13. Dalam pembelajaran juga guru harus melakukan
pendekatan kepada seorang siswa bisa melalui
pendekatan individual atau pendekatan kelompok
agar pembelajaran bisa berjalan dengan efektif
dan efisien. Bila mana seorang guru tidak
melakukan pendekatan maka seorang anak susah
menerima pembelajaran tersebut.
14. A. Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar
Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman
tentang kedudukan metode sebagai berikut :
1. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
2. Metode sebagai strategi pengajaran
3. metode sebagai alat untuk mencapai tujuan.
B. Pemilihan dan penentuan metode
pembicaraan berikut mencoba membahas masalah
pemilihan dan penentuan metode dalam kegiatan
belajar mengajar, dengan uraian bertolak dari sebagai
berikut :
1. Nilai strategi metode
2. Efektivitas penggunaan metode
15. 3. Pentingnya pemilihan dan penentuan metode.
4. Faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan metode.
C. Macam-Macam Metode Mengajar
Metode-metode mengajar yang diuraikan berikut ini adalah :
1. Metode proyek
2. Metode eksperimen
3. Metode tugas dan resitasi
4. Metode diskusi
5. Metode sosiodarma
6. Metode demontrasi
7. Metode problem solving
8. Metode karyawisata
9. Metode tanya jawab
10. Metode latihan
11. Metode ceramah
16. D. Praktik Penggunaan Metode Mengajar
Berikut ini akan dikemukakan kemungkinan kombinasi
metode mengajar :
1. Ceramah, tanya jawab, dan tugfas
2. Ceramah dikusi, dan tugas
3. Ceramah, demontrasi, dan eksperimen
4. Ceramah, sosiodarma, dan diskusi
5. Ceramah, problem solving, dan tugas
6. ceramah, demontrasi, dan latihan
17. Dalam melakukan pembelajaran kita harus
melakukan metode-metode tertentu agar
pembelajaran bisa berjalan karena setiap anak
tidak akan mungkin sama menerima pembelajaran
yang kita lakukan. Kita bisa melakukan metode-
metode yang pas buat sianak agar si anak bisa
menerima pembelajaran.
18. A. Pengertian Keberhasilan
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar
mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki
pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya.
Namun, untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita
berpedoman pada kurikulum.
B. Indikator keberhasilan
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar
mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai
berikut :
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang
diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara
individual maupun kelompok.
19. 2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan
pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh
siswa, baik secara individual maupun kelompok.
C. Penilaian Keberhasilan
Jenis penilaian sebagai berikut :
1. Tes fromatif
2. tes subsumatif
3. tes sumatif
D. Tingkat Keberhasilan
Tingkatan keberhasilan sebagai berikut :
1. Intimerwa/maksimal
2. Baik sekali/optimal
3. Baik/minimal
4. Kurang
20. E. Program Perbaikan
Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
1. Mengulang pokok bahasan seluruhnya
2. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak
dikuasai
3. Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal
bersama-sama
4. Memberikan tugas-tugas khusus
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Berbagai faktor yang dimaksud adalah :
1. Tujuan
2. Guru
3. Anak didik
4. Kegiatan pengajaran
5. Bahan dan alat evaluasi
6. Suasana evaluasi
21. Keberhasilan seorang siswa mendapatkan nilai
yang memuaskan itu juga berkat seorang guru
yang bisa memberikan materinya dengan baik dan
seorang guru juga tahu apa yang harus
dilakukannya agar bisa membuat anak didiknya
berhasil.
22. A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian,
media merupakan wahana penyalur informasi belajar
atau penyalur pesan.
B. Media sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar
mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi
melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.
23. C. Media Sebagai Sumber Belajar
belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah
sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setaip anak didik.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut
membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Media
sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif,
visual, dan audiovisual.
D. Macam-Macam Media
1. Dilhat dari jenisnya, media dibagi kedalam :
a. Media auditif
b. Media visual
c. Media audiovisual
2. Dilihat dari daya liputnya, media dubagi dalam :
a. Media dengan daya liput luas dan serentak.
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan
tempat.
c. Media untuk pengajaran individual.
24. 3. Dilihat dari bahan pembuatanya, media dibagi dalam :
a. media sederhana
b. Media kompleks
E. Prnsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa
prinsip pemilihan media pengajaran yaitu :
a. Tujuan pemilihan
b. Karakteristik media pengajaran.
c. Alternatif pilihan
F. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media
Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, disamping
memenihu prinsif-prinsif, juga terdapat pada beberapa :
a. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih
media pengajaran.
b. Kriteria pemilihan media pengajaran.
25. Dalam pembelajaran kita juga memerlukan media-
media tertentu untuk menunjang pembelajaran
dan mempercepat proses pembelajran kalau tidak
menggunakan media-media tertentu kita sulit dan
lambat dalam memberikan materi kepada seorang
siswa yang kita didik.
26. A. Memancing Apersepsi Anak Didik
Anak didik adalah mahluk individual. Anak didik adalah
orang yang mempunyai kepribadian dengan ciri-ciri
yang khas sesuai dengan perkembanagan dan
pertumbuhannya. Dalam mengajar, pada saat yang
tepat, guru dapat memanfaatkan hal-hal yang menjadi
kesengan anak untuk diselipkan dalam melengkapi isi
dari bahan pelajaran yang disampaikan.
B. Memamfaatkan Taktik Alat Bantu yang Aksptabel
Bahan pelajaran adalah isi yang disampaikan oleh guru
dalam proses belajar mengajar. Jalan pengajaran yang
kondusif adalah kondisi belajar mengajar yang
menyenangkan bagi anak didik.
27. C. Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat.
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan
sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik. Dalam
usaha untuk membangkitkan gairah belajar anak didik, ada
enam hal yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu :
1. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk
belajar.
2. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang
dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
3. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai
anak didik sehingga dapat merangsang untuk mendapatkan
pretasi yang lebih baik dikemudian hari.
4. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
5. Membantu kesulitan belajr anak didik secara individual
maupun kelompok.
6. menggunakan metode yang bervariasi.
28. Bentuk-bentuk motivasi adalah :
1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Pujian
4. Gerakan tubuh
5. memberi tugas
6. Memberi ulangan
7. Mengetahui hasil
8. Hukuman
D. Menggunakan Metode yang Bervariasi
metode adalah strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam
proses belajar mengajar. Metode yang dipergunakan itu tidak
sembarangan, melainkan sesuai dengan tujuan
pembelajarannya. Penggunaan metode akan menghasilkan
kemampuan yang sesuai dengan karakteristik metode
tersebut.
29. Kita harus memberikan motivasi kepada seoranga
anak didik agar seorang anak didik itu bisa beljar
dengan lebih giat lagi karena motivasi itu bisa
medongkrak semangat yang baik yang bisa
membuat sianak mau belajar.
30. A. Tujuan Variabel Mengajar.
penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap
perhatian siswa, motivasi, dan belajar siswa. Tujuan
mengadakan variasi dimaksud adalah :
1. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa
terhadap relevansi proses belajar mengajar.
2. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsi
motivasi.
3. Membenyuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
4. Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas
belajar individual.
5. Mendorong anak didik untuk belajar.
31. B. Prinsip penggunaan
Prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah
sebagai berikut :
1. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya
semua jenis variasi digunakan, selain juga harus ada variasi
penggunaan komponen untuk tiap jenis variasi.
2. Menggunakan variasi secara lancar dan
berkesinambungan.
3. penggunaan komponen variasi harus benar-benar
terstruktur dan direncanakan oleh guru.
C. Komponen-komponen Variasi Mengajar
Pada uraian terdahulu telah disinggung bahwa komponen-
komponen variasi mengajar itu dibagi kedalam tiga kelompok
yaitu:
1. Variasi gaya mengajar
a. Variasi suara
b. Penekanan (fousing)
32. c. Pemberian waktu (pausing)
d. Kontak pandang
e. Gerakan anggota badan
f. Pindah posisi
2. Variasi media dan bahan ajaran.
a. Variasi media pandang
b. Variasi media dengar
c. Variasi media taktil
3. Variasi interaksi
a. Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa
campur tangan dari guru.
b. Anak didik mendengarkan dengan positif. Situasi
didominasi oleh guru, di mana guru berbicara kepada anak
didik.
33. Kalau kita mengajar kita harus melakukan variasi
pembelajran agar sianak itu tidak bosen dengan
pembelajaran tersebut oleh karena itu seorang
guru harus melakukan variasi yang bisa membuat
sianak lebih semangat belajar.
34. A. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang
tidak pernah ditinggalkan.pengelolaan kelas
dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien.
B. Tujuan Pengelolaan Kelas
C. Berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas.
1. Pendekatan kekuasaan
2. Pendekatan ancaman.
3. Pendekatan kebebasan.
4. Pendekatan resep
35. 5. Pendekatan pengajaran.
6. Pendekatan perubahan tingkah laku.
7. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial.
8. Pendekatan proses kelompok.
9. Pendekatan elektis atau pluralistik.
D. Prinsip-prinsip Pengelolaan kelas
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang akan diuraikan
berikut ini :
1. Hangat atau antusias
2. Tantangan
3. Bervariasi
4. Keluasan
5. Penekanan pada hal-hal yang positif
6. Penanaman disiplin diri
36. E. Komponen-komponen Ketrampilan Pengelolaan Kelas
Semua kegiatan yang akan diperjelas dan du[erdalam via
uraian berikut ini :
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptraan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat
preventif).
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan
kondisi belajar yang optimal.
F. Beberapa Masalah Pengelolaan Kelas
Doyle (1986) memandang variabel masalah pengelolaan
kelas dari sudut lain. Pendapatnya terungkap dari lima
kategori masalah, yaitu :
1. Berdimensi banyak (multidimensionality)
2. Serentak (simulaneity)
3. Segera (immediacy)
4. iklim kelas yang tidak dapat diramalkan terlebih dahulu
5. Sejarah (history)
37. Seorang guru harus bisa mengelola kelasnya
dengan baik agar pembelajran bisa berjalan
dengan efektif dan efisien. Bila tidak bisa
mengelolannya maka pembelajaran tidak akan
teratur dan tujuan kita akan terhambat.