際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
STRATEGI SAYA MENGINJIL SEBUAH DAERAH YANG BELUM MENGENAL INJIL
YESUS KRISTUS
1. Melakukan analisa yang dan pengamatan yang mendalam
Semua hal yang berkaitan dengan konteks diamati dan dianalisa secara seksama dan
mendalam . Dari hasil analisis dan pengamatanyang saya amati ditemukan bahwa orang-
orang didaerah tersebut adalah adalah orang-orang yang memiliki kebiasaan (habit)
beribadah. Hal ini ditandai dengan adanya patung-patung berhala. Setelah saya
melakukan pengamatan dan analisa yang mendalam, saya menyiapkan strategi untuk
melakukan penginjilan. Ada beberapa strategi penginjilan yang saya lakukan adalah
yaitu: Pertama, menjumpai orang-orang di rumah ibadah dan di pasar ,Kedua, bertukar
pikiran, bersoal jawab,Keempat, mengajar. saya memulai penginjilan dengan mengangkat
ketaatan mereka dalam hal beribadah kepada allah mereka.
2. Pemberitaan Firman Tuhan
Orang perlu mendengar tentang Yesus Kristus. itu berarti orang-orang yang belum
mengenal Yesus Kristus perlu dijangkau dengan pendekatan tertentu. Firman Allah
menentukan siapa yang boleh masuk dalm perhentian Allah.
3. Pendekatan personal
Pemberitaan injil erat hubungannya dengan seseorang dimana injil itu akan
diberitakan. Memberitakan Injil secara pribadi adalah pemberitaan Injil sehari-hari,
diamana seorang yang sudah mengenal Yesus Kristus berusaha memperkenalkan
Kristus itu kepada orang lain dan mengajaknya menerima Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan juruslamat. Setiap orang mempunyai pribadi tersendiri, ia harus didekati
sesuai dengan kepribadiannya. Kepribadian sukar dirimuskan karena setiap pribadi
memiliki sifat dan watak yang berbeda. Karena itu saya harus berusaha
mengkomunikasikan Injil kepada akal seseorang dengan pimpinan Roh Kudus
sehingga perasaannya digerakkan dan kemauannya diserahkan oleh Yesus Kristus.
karena itu saya harus belajar kepribadian seseorang dan menyesuaikan pola
pendekatan dan bobot berita Injil yang akan kita sampaikan dengan kepribadian orang
itu.
4. Mendirikan Gereja/tempat ibadah
Saya mendirikanjemaatKristus di kota-kotabesar yang startegis. Tujuannya
agarsebanyakmungkin orang
mendengarberitaInjil.SetelahjemaatkuatdijadikanpusatpemberitaanInjil,
dankemudianjemaatitumengutussaya danmendukungpelayanannyaketempat yang
baru. Saya menginjiliketempat yang memungkinkanadanyahubungan yang
lebihjauhdengannya, supayaadakomunikasi.
5. Membuat sebuah prinsip dan membangun jemaat seperti langkah-langkah berikut:
a. Menetapkan nilai tak terhingga bagi jiwa manusia.
b. Mempelajari berbagai jebakan yang menawan pikiran manusia.
c. Menghindarkan segala sesuatu yang dapat memperparah kesalahpahaman
masyarakat terhadap Injil.
d. Memanfaatkan setiap peluang untuk menjadikan orang lain lebih baik.
e. Memberitakan Kristus yang tersalib itu sebagai sarana utama pertobatan.
f. Menghargai dan memperlakukan jemaat sebagai sesama yang sederajat.
g. Memelihara dan membangun berbagai perkumpulan yang mungkin dapat
diselenggarakan.karunia Rohani mereka, selalu menekankan kewajiban misioner
mereka.
h. Terus melanjutkan penerjemahan Alkitab.
i. Senantiasa memelihara kehidupan rohani pribadi masing-masing.
j. Mempersembahkan diri tanpa memperhitungkan untung rugi dalam melayani.
6. Memperlengkapi masyarakat setempat dengan pengetahuan dan menjadi penolong
bagi mereka.
Hal pertama yang saya lakukan adalah mencarikan mereka pekerjaan; Saya
mengajarkan bahasa Inggris kepada mereka; Saya membantu ketika mereka
mengalami kesulitan dengan para pengawas mereka, Saya mengundang mereka ke
gereja, dan kemudian saya mengabarkan Injil kepada mereka.
7. Yakin terlebih dahulu bahwa Yesus adalah Tuhan dan kemudian beritakan kepada
orang lain.mDengan keyakinan ini, diharapkan kita memiliki keprihatinan dan
keterbebanan lebih terhadap jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus. Jika kita masih
berpikir bahwa banyak jalan menuju sorga, maka bisa dipastikan kita tidak akan
memiliki kerinduan untuk menginjili orang lain.Penginjilan dapat dibagi menjadi dua,
yaitu verbal dan non-verbal. Sebagian orang berkata, tidak perlu memberitakan injil
lewat mulutmu, tetapi beritakanlah melalui hidupmu. Hidupmu itulah penginjilanmu.
Hal ini tidak sepenuhnya benar. Memang cara hidup kita adalah landasan dari kita
dapat menginjili. Seseorang yang tidak menjaga kekudusan hidup tidak berkompeten
untuk melakukan penginjilan dan tentunya akan menjadi batu sandungan bagi orang
yang diinjili. Namun jika kita hanya melakukan penginjilan non-verbal saja, orang
hanya sampai pada melihat kebaikan kita. Padahal firman Tuhan berkata:
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Matius 5:16).
Supaya orang dapat memuliakan Bapa di sorga, tentu anda harus membuka mulut
untuk menyatakan injil. Dengan demikian, injil verbal dan non-verbal harus dilakukan
kedua-duanya.
8. Harus yakin akan kebenaran Firman Tuhan / Injil.
Pemberitaan Injil merupakan pemberitaan Firman Tuhan, dan karena itu seorang
pemberita Injil harus yakin bahwa Firman Tuhan itu benar. Dan dalam memberitakan
Injil selalu ada keberatan-keberatan terhadap apa yang kita jelaskan, misalnya:
masakan orang berdosa itu dimasukkan neraka selama-lamanya?Kalau Firman Tuhan
bertentangan dengan fakta, atau kalau Firman Tuhan bertentangan dengan Ilmu
Pengetahuan, atau kalau Firman Tuhan bertentangan dengan pemikiran umum, atau
kalau Firman Tuhan bertentangan dengan logika (misalnya: mujijat), maka seorang
penginjil pribadi harus tetap percaya akan kebenaran Firman Tuhan, dan bahkan tetap
menyatakannya dengan
yakin.PenginjilandengankehadirankitaharusdiimbangidenganseruantantanganInjiluntu
kmembawa orang-orang mencapaisuatukeputusan.Di
sinikitadapatmenggunakankhotbah, penginjilan di jalanan,
pembagianliteraturdantraktatdanjugapemutaran film-film rohani.
9. Harus sadar dan percaya sepenuhnya bahwa pertobatan adalah hasil pekerjaan Tuhan /
Roh Kudus.
Kita banyak berdoa. Tetapi kita tidak akan berdoa kalau kita merasa bahwa
orang yang kita injili itu bisa bertobat karena kepandaian kita dalam memberitakan
Injil.kita menggunakan Firman Tuhan pada waktu memberitakan Injil. Banyak orang
memberitakan Injil dengan langsung menyerang agama orang itu. Ini salah, karena
pada umumnya hanya mengundang kemarahan. Disamping itu Tuhan memanggil kita
untuk memberitakan Injil / Firman Tuhan, bukan untuk menyerang agama lain. Tetapi
kadang-kadang, dalam perdebatan dimana Injil itu ternyata bertentangan dengan
ajaran agama lain, maka kita memang harus menjelaskan perbedaan itu,
dan terpaksa menyerang agama lain.
10. Mencintai Firman Tuhan.
Pada saat kita memberitakan Injil, kita pasti mendapatkan pertanyaan-
pertanyaan. Bagaimana kita bisa menjawabnya kalau kita punya pengertian yang
sangat sedikit tentang Firman Tuhan? Juga pengisian diri dengan Firman Tuhan ini
menyucikan dan mendekatkan kita kepada Tuhan sehingga kita bisa lebih berhasil
dalam Pemberitaan Injil.Karena itu seorang penginjil pribadi harus aktif ikut
Pemahaman Alkitab.
11. Memiliki teladan hidup yang baik.
Makin kita memberitakan Injil, makin hidup kita disorot oleh masyarakat.
Kalau kita hidup dalam dosa, kita justru akan menjadi batu sandungan. Tetapi, kita
juga tidak boleh menunggu sampai hidup kita suci dulu baru mau memberitakan Injil.
Pemberitaan Injil dan usaha untuk hidup suci harus dilakukan bersama-
sama.Penginjilandengancarainiadalahperwujudankesaksiandarisuatukehidupan yang
telahbenar-benardiubahkandankehidupanrohani yang berkualitasdandiurapi yang
diberikanolehKristus. Tetapipastikanlahbahwa orang-orang yang
mendengarkanadalah orang-orang Kristen lahirbaru, sebabbanyak orang
selalumemerhatikantingkah-laku yang
jelekdanmudahsekalidijauhkandariInjil.Kehidupankitamungkinmerupakansatu-
satunyaInjil yang pernahdibacaoleh orang-orang
tertentu.Pekerjaansosialuntukmenolong orang miskin, kelaparan, orang sakitatau yang
sedangdipenjarajugamerupakansuatukesaksian yang kuat.
12. Menyesuaikan diri dengan masyarakat setempat.
Kita harus menyesuaikan diri supaya lebih bisa diterima oleh orang-orang yang kita
injili, tetapi kita tidak boleh menyesuaikan diri dalam hal-hal yang berdosa.
Contohnya: menginjili orang Islam, kita ikut tidak makan babi.menginjili orang yang
miskin, jangan datang kepadanya dengan memamerkan perhiasan saudara dsb.
13. Tekun atau Giat selalu.
Sama seperti dalam menjala ikan, menjala manusia / memberitakan Injil juga
membutuhkan sifat giat dan tekun / tidak mudah putus asa.
Strategi peginjilan smester i

More Related Content

Strategi peginjilan smester i

  • 1. STRATEGI SAYA MENGINJIL SEBUAH DAERAH YANG BELUM MENGENAL INJIL YESUS KRISTUS 1. Melakukan analisa yang dan pengamatan yang mendalam Semua hal yang berkaitan dengan konteks diamati dan dianalisa secara seksama dan mendalam . Dari hasil analisis dan pengamatanyang saya amati ditemukan bahwa orang- orang didaerah tersebut adalah adalah orang-orang yang memiliki kebiasaan (habit) beribadah. Hal ini ditandai dengan adanya patung-patung berhala. Setelah saya melakukan pengamatan dan analisa yang mendalam, saya menyiapkan strategi untuk melakukan penginjilan. Ada beberapa strategi penginjilan yang saya lakukan adalah yaitu: Pertama, menjumpai orang-orang di rumah ibadah dan di pasar ,Kedua, bertukar pikiran, bersoal jawab,Keempat, mengajar. saya memulai penginjilan dengan mengangkat ketaatan mereka dalam hal beribadah kepada allah mereka. 2. Pemberitaan Firman Tuhan Orang perlu mendengar tentang Yesus Kristus. itu berarti orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus perlu dijangkau dengan pendekatan tertentu. Firman Allah menentukan siapa yang boleh masuk dalm perhentian Allah. 3. Pendekatan personal Pemberitaan injil erat hubungannya dengan seseorang dimana injil itu akan diberitakan. Memberitakan Injil secara pribadi adalah pemberitaan Injil sehari-hari, diamana seorang yang sudah mengenal Yesus Kristus berusaha memperkenalkan Kristus itu kepada orang lain dan mengajaknya menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruslamat. Setiap orang mempunyai pribadi tersendiri, ia harus didekati sesuai dengan kepribadiannya. Kepribadian sukar dirimuskan karena setiap pribadi memiliki sifat dan watak yang berbeda. Karena itu saya harus berusaha mengkomunikasikan Injil kepada akal seseorang dengan pimpinan Roh Kudus sehingga perasaannya digerakkan dan kemauannya diserahkan oleh Yesus Kristus. karena itu saya harus belajar kepribadian seseorang dan menyesuaikan pola pendekatan dan bobot berita Injil yang akan kita sampaikan dengan kepribadian orang itu. 4. Mendirikan Gereja/tempat ibadah Saya mendirikanjemaatKristus di kota-kotabesar yang startegis. Tujuannya agarsebanyakmungkin orang mendengarberitaInjil.SetelahjemaatkuatdijadikanpusatpemberitaanInjil,
  • 2. dankemudianjemaatitumengutussaya danmendukungpelayanannyaketempat yang baru. Saya menginjiliketempat yang memungkinkanadanyahubungan yang lebihjauhdengannya, supayaadakomunikasi. 5. Membuat sebuah prinsip dan membangun jemaat seperti langkah-langkah berikut: a. Menetapkan nilai tak terhingga bagi jiwa manusia. b. Mempelajari berbagai jebakan yang menawan pikiran manusia. c. Menghindarkan segala sesuatu yang dapat memperparah kesalahpahaman masyarakat terhadap Injil. d. Memanfaatkan setiap peluang untuk menjadikan orang lain lebih baik. e. Memberitakan Kristus yang tersalib itu sebagai sarana utama pertobatan. f. Menghargai dan memperlakukan jemaat sebagai sesama yang sederajat. g. Memelihara dan membangun berbagai perkumpulan yang mungkin dapat diselenggarakan.karunia Rohani mereka, selalu menekankan kewajiban misioner mereka. h. Terus melanjutkan penerjemahan Alkitab. i. Senantiasa memelihara kehidupan rohani pribadi masing-masing. j. Mempersembahkan diri tanpa memperhitungkan untung rugi dalam melayani. 6. Memperlengkapi masyarakat setempat dengan pengetahuan dan menjadi penolong bagi mereka. Hal pertama yang saya lakukan adalah mencarikan mereka pekerjaan; Saya mengajarkan bahasa Inggris kepada mereka; Saya membantu ketika mereka mengalami kesulitan dengan para pengawas mereka, Saya mengundang mereka ke gereja, dan kemudian saya mengabarkan Injil kepada mereka. 7. Yakin terlebih dahulu bahwa Yesus adalah Tuhan dan kemudian beritakan kepada orang lain.mDengan keyakinan ini, diharapkan kita memiliki keprihatinan dan keterbebanan lebih terhadap jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus. Jika kita masih berpikir bahwa banyak jalan menuju sorga, maka bisa dipastikan kita tidak akan memiliki kerinduan untuk menginjili orang lain.Penginjilan dapat dibagi menjadi dua, yaitu verbal dan non-verbal. Sebagian orang berkata, tidak perlu memberitakan injil lewat mulutmu, tetapi beritakanlah melalui hidupmu. Hidupmu itulah penginjilanmu. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Memang cara hidup kita adalah landasan dari kita dapat menginjili. Seseorang yang tidak menjaga kekudusan hidup tidak berkompeten untuk melakukan penginjilan dan tentunya akan menjadi batu sandungan bagi orang yang diinjili. Namun jika kita hanya melakukan penginjilan non-verbal saja, orang
  • 3. hanya sampai pada melihat kebaikan kita. Padahal firman Tuhan berkata: Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Matius 5:16). Supaya orang dapat memuliakan Bapa di sorga, tentu anda harus membuka mulut untuk menyatakan injil. Dengan demikian, injil verbal dan non-verbal harus dilakukan kedua-duanya. 8. Harus yakin akan kebenaran Firman Tuhan / Injil. Pemberitaan Injil merupakan pemberitaan Firman Tuhan, dan karena itu seorang pemberita Injil harus yakin bahwa Firman Tuhan itu benar. Dan dalam memberitakan Injil selalu ada keberatan-keberatan terhadap apa yang kita jelaskan, misalnya: masakan orang berdosa itu dimasukkan neraka selama-lamanya?Kalau Firman Tuhan bertentangan dengan fakta, atau kalau Firman Tuhan bertentangan dengan Ilmu Pengetahuan, atau kalau Firman Tuhan bertentangan dengan pemikiran umum, atau kalau Firman Tuhan bertentangan dengan logika (misalnya: mujijat), maka seorang penginjil pribadi harus tetap percaya akan kebenaran Firman Tuhan, dan bahkan tetap menyatakannya dengan yakin.PenginjilandengankehadirankitaharusdiimbangidenganseruantantanganInjiluntu kmembawa orang-orang mencapaisuatukeputusan.Di sinikitadapatmenggunakankhotbah, penginjilan di jalanan, pembagianliteraturdantraktatdanjugapemutaran film-film rohani. 9. Harus sadar dan percaya sepenuhnya bahwa pertobatan adalah hasil pekerjaan Tuhan / Roh Kudus. Kita banyak berdoa. Tetapi kita tidak akan berdoa kalau kita merasa bahwa orang yang kita injili itu bisa bertobat karena kepandaian kita dalam memberitakan Injil.kita menggunakan Firman Tuhan pada waktu memberitakan Injil. Banyak orang memberitakan Injil dengan langsung menyerang agama orang itu. Ini salah, karena pada umumnya hanya mengundang kemarahan. Disamping itu Tuhan memanggil kita untuk memberitakan Injil / Firman Tuhan, bukan untuk menyerang agama lain. Tetapi kadang-kadang, dalam perdebatan dimana Injil itu ternyata bertentangan dengan ajaran agama lain, maka kita memang harus menjelaskan perbedaan itu, dan terpaksa menyerang agama lain. 10. Mencintai Firman Tuhan. Pada saat kita memberitakan Injil, kita pasti mendapatkan pertanyaan- pertanyaan. Bagaimana kita bisa menjawabnya kalau kita punya pengertian yang
  • 4. sangat sedikit tentang Firman Tuhan? Juga pengisian diri dengan Firman Tuhan ini menyucikan dan mendekatkan kita kepada Tuhan sehingga kita bisa lebih berhasil dalam Pemberitaan Injil.Karena itu seorang penginjil pribadi harus aktif ikut Pemahaman Alkitab. 11. Memiliki teladan hidup yang baik. Makin kita memberitakan Injil, makin hidup kita disorot oleh masyarakat. Kalau kita hidup dalam dosa, kita justru akan menjadi batu sandungan. Tetapi, kita juga tidak boleh menunggu sampai hidup kita suci dulu baru mau memberitakan Injil. Pemberitaan Injil dan usaha untuk hidup suci harus dilakukan bersama- sama.Penginjilandengancarainiadalahperwujudankesaksiandarisuatukehidupan yang telahbenar-benardiubahkandankehidupanrohani yang berkualitasdandiurapi yang diberikanolehKristus. Tetapipastikanlahbahwa orang-orang yang mendengarkanadalah orang-orang Kristen lahirbaru, sebabbanyak orang selalumemerhatikantingkah-laku yang jelekdanmudahsekalidijauhkandariInjil.Kehidupankitamungkinmerupakansatu- satunyaInjil yang pernahdibacaoleh orang-orang tertentu.Pekerjaansosialuntukmenolong orang miskin, kelaparan, orang sakitatau yang sedangdipenjarajugamerupakansuatukesaksian yang kuat. 12. Menyesuaikan diri dengan masyarakat setempat. Kita harus menyesuaikan diri supaya lebih bisa diterima oleh orang-orang yang kita injili, tetapi kita tidak boleh menyesuaikan diri dalam hal-hal yang berdosa. Contohnya: menginjili orang Islam, kita ikut tidak makan babi.menginjili orang yang miskin, jangan datang kepadanya dengan memamerkan perhiasan saudara dsb. 13. Tekun atau Giat selalu. Sama seperti dalam menjala ikan, menjala manusia / memberitakan Injil juga membutuhkan sifat giat dan tekun / tidak mudah putus asa.