Analisis dalam pengembangan ekonomi lokal untuk menghasilkan strategi dan rencana tindak pengembangan Klaster Jenang di Desa Kaliputu Kabupaten Kudus
1 of 24
Downloaded 16 times
More Related Content
Strategi Pengembangan Klaster Jenang Kaliputu Kudus
1. Magister Pembangunan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
KLASTER JENANG DESA KALIPUTU
KABUPATEN KUDUS
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKAL
1
2. Amalia Azimah
Yogie Ardiwinata
Aurelia Eny R.
H. Khairi Fahrizal
Bramantiyo Marjuki
OUR TEAM
Sigit Riyanto
Pujiati Sri Rejeki
Misi H Wijaya
Wahyudi
Ishari K
2
3. LATAR BELAKANG
Pengembangan ekonomi lokal adalah salah satu
kebijakan pembangunan yang dinilai strategis dan
tepat untuk diterapkan sebagai langkah untuk
mengantisipasi perdagangan bebas
Klaster diharapkan mampu mengembangkan
perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan
kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan
kompetitif dan komoditas unggulan di suatu daerah
Jenang Kudus adalah komoditas andalan yang
menjadi makanan khas Kabupaten Kudus yang
memiliki lokalitas tinggi
3
4. PERMASALAHAN
Bagaimanakah karakteristik Klaster Jenang
di Kabupaten Kudus terkait pengembangan
lokal?
Bagaimanakah kebutuhan pengembangan
Klaster Jenang di Kabupaten Kudus?
Bagaimanakah strategi dan rencana tindak
pengembangan Klaster Jenang di
Kabupaten Kudus?
4
5. TUJUAN
Distribusi spasial dan fungsional dari mata rantai suplai-produksi-distribusi-pemasaran (value chain) klaster;
Pola kerjasama dan persaingan di dalam klaster;
Pentuk dan mekanisme saluran-saluran penyebaran pengetahuan dan informasi (knowledge sharing) yang
merepresentasikan kearifan lokal dalam mendorong inovasi dan perkembangan klaster;
Pejaring, peran dan kapasitas kelembagaan para pemangku kepentingan dan pelaku kunci (stakeholders) dalam
perkembangan klaster;
Ponfigurasi sistem sosial kemasyarakatan dalam tataran wilayah/kota, klaster maupun komunitas yang menyokong
keberadaan klaster;
Peraturan, kebijakan dan berbagai aturan formal maupun informal yang mendukung ataupun menghambat
perkembangan klaster;
Pondisi terkini fase-fase pertumbuhan klaster (dan sub-klaster); dan
Potensi, masalah, peluang dan hambatan pengembangan klaster.
5
6. SISTIMATIKA PEMBAHASAN
BAB I. | PENDAHULUAN
BAB II. | KAJIAN TEORI
BAB III. | KARAKTERISTIK KLASTER JENANG DAN
PENGEMBANGAN LOKAL
BAB IV. | ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
KLASTER
BAB V. | STRATEGI DAN RENCANA TINDAK
BAB VI. | KESIMPULAN DAN SARAN
6
7. KAJIAN TEORI
Faktor Penentu Pembentukan Klaster:
1. faktor input (input condition factor)
2. kondisi permintaan (demand
condition)
3. industri pendukung dan terkait
(related and supporting industries)
4. strategi perusahaan dan persaingan
(context for firm and rivalry strategy)
Pengaruh stakeholder dalam suatu perusahaan
dapat dilihat dari komponen-komponen yaitu
1. Power
2. Legitimasi
3. Urgensi
4. Proximitas
7
9. ANALISIS AGREGAT KABUPATEN KUDUS
Kabupaten dan kota di Jawa
Tengah yang memiliki
pendapatan perkapita tinggi
antara lain Kabupaten Cilacap,
Kudus dan Kota Semarang yang
menjadi pusat pertumbuhan
ekonomi karena dukungan
kawasan industri di daerah ini
0,00 20.000.000,00 40.000.000,00 60.000.000,00 80.000.000,00 100.000.000,00
Semarang
Klaten
Kudus
Semarang
Surakarta
Sragen
Sukoharjo
Magelang
Jepara
Kebumen
Demak
Purbalingga
Blora
Batang
Wonosobo
Rembang
Salatiga
Magelang
Proporsi Kontribusi PDRB Kab/Kota di Jawa
Tengah
9
10. KARAKTERISTIK INTRAWILAYAH
Sektor Industri Pengolahan merupakan
tiang penyangga utama dari
perekonomian Kabupaten Kudus. Ini
terlihat dari kontribusi sektor ini
terhadap struktur PDRB Kabupaten
Kudus yang mencapai 81,09 persen di
tahun 2015.
10
11. INTRAWILAYAH
Berdasarkan data BPS industri
besar dan sedang di
kabupaten Kudus tahun 2013
sebanyak 181 perusahaan
Penyerapan tenaga kerja
sebanyak 98.890 orang
Perusahaan industri tembakau
masih mendominasi (34,25 %),
diikuti industri pakaian jadi
sebesar 19,89 %, Industri
makanan dan minuman 8,29 %.
11
12. ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UMKM
Pemberian fasilitas
bimbingan, pendampingan
dan bantuan pembiayaan
baik penyediaan dana oleh
pemerintah (perbankan
dan atau lembaga
keuangan non bank) untuk
memperkuat permodalan
maupun pemberian
jaminan pinjaman usaha
oleh Lembaga Penjaminan
Kredit.
12
13. STRATEGI PENUMBUHAN IKLIM USAHA
1. Aspek Pendanaan
2. Aspek Sarana dan Prasarana
3. Aspek Informasi
4. Aspek Kemitraan
5. Aspek Perijinan
6. Aspek Kesempatan Berusaha
7. Aspek Promosi Dagang
8. Aspek Dukungan Kelembagaan
13
14. KARAKTERISTIK KLASTER JENANG DAN
PENGEMBANGAN LOKAL
Tahapan Perkembangan Klaster
Pola Kerjasama dan Persaingan dalam Klaster Jenang
Desa Kaliputu14
18. STRATEGI DAN RENCANA TINDAK PENGEMBANGAN
KLASTER JENANG DESA KALIPUTU
Permasalahan daya saing:
Bahan baku berasal dari luas daerah;
Harga bahan baku fluktuatif
Terjadi persaingan dengan produk
daerah lain
Proses pengolahan masih tradisional
Kemasan produk dibuat di daerah lain
Permasalahan Peran Stakeholder :
Ketergantungan tinggi pada tokoh
kunci;
Pemasaran secara individu tanpa
terorganisir
Belum memiliki roadmap yang jelas
18
22. STRATEGI DAN RENCANA TINDAK
Strategi percepatan pengembangan
Klaster Jenang Kaliputu menjadi klaster
maju yang diprioritaskan pada:
1.Peningkatan inovasi dan teknologi
pengolahan produk jenang
2.Peningkatan Promosi melalui
branding kawasan dan festival
3.Pengoptimalan penggunaan input
produksi sumber daya lokal
SASARAN
Meningkatnya Daya
Saing Klaster Jenang
Kaliputu
24