際際滷

際際滷Share a Scribd company logo

Struktur dan proses bumi

Download as PPT, PDF
C
Catur Rosediany

Dokumen tersebut membahas tentang ilmu geologi dan proses pembentukan bumi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang metode penetapan umur batuan, teori-teori pembentukan relief bumi, dan skala waktu geologi.

1 of 84
Downloaded 32 times
STRUKTUR DAN PROSES BUMI M. AUNUR ROFIQ, DRS,MA WIDYAISWARA PPPG IPS DAN PMP MALANG
GEOLOGI ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG GEJALA- GEJALA YANG BERKAITAN DENGAN PROSES TERBENTUKNYA BUMI, KEBERADAAN BUMI SERTA FENOMENA LAINNYA YANG BERKAITAN DENGAN BENTUKAN- BENTUKAN ALAM
KEBERADAAN BUMI. MENYANGKUT ASPEK PROSES TERBENTUKNYA, SUSUNAN, MANUSIA, HEWAN, BINATANG, FUNGSI DAN PERANANNYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA.
TENAGA GEOLOGI Bentuk muka bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan itu disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam dan luar bumi. Tenaga dari dalam bumi disebut tenaga endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga endogen bersifat membangun bentuk muka bumi, sedangkan tenaga eksogen bersifat merusak. TENAGA GEOLOGI TENAGA ENDOGEN TENAGA EKSOGEN DIASTROPISME VULKANISME PELAPUKAN EROSI SEDIMENTASIGEMPA BUMI
GEOMORFOLOGI ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PROSES-PROSES YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBENTUKAN BUMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SETEMPAT
METODE PENETAPAN UMUR PENETAPAN UMUR RELATIF * SUPERPOSISI * INTERTONGUING * INTRUSI * DEFORMASI * METAMORFISME * PERUBAHAN BINATANG * HORISONISASI TANAH
SUPERPOSISI SUPERPOSISI (SUPERPOSITION) DAPAT DIARTIKAN KEDUDUKAN DI ATAS. METODE INI DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN UMUR RELATIF BATUAN SEDIMEN YANG BELUM MENGALAMI GANGGUAN, BAIK OLEH PELIPATAN ATAUPUN DARI EROSI
INTERTONGUING INTERTONGUING ADALAH BATUAN YANG SALING MEMASUKI/MENEMBUS SATU SAMA LAIN. DUA MACAM BATUAN SEDIMEN, MISALNYA SANDSTONE DAN SHALE YANG TERBENTUK DARI BAHAN YANG BERBEDA DAN LINGKUNGAN YANG BERLAINAN PADA SUATU LAPISAN, SALING MEMASUKI KARENA MENGALAMI PROSES GEOLOGI
INTRUSI INTRUSI (INTRUSION) ADALAH MASUKNYA MAGMA KE DALAM BATUAN KERAK BUMI KEMUDIAN MEMBEKU DI DALAM. DAPAT DITAFSIRKAN BAHWA BATUAN INTRUSI UMUMNYA LEBIH MUDA DARI PADA BATUAN YANG DIMASUKI.
DEFORMASI DEFORMASI (DEFORMATION) ADALAH UNIT BATUAN YANG MENGALAMI PERUBAHAN FORMASI KARENA ADANYA PROSES GEOLOGI, SEPERTI PELIPATAN, PATAHAN.
METAMORFISME METAMORFISME (METAMORPHISME) ADALAH BATUAN YANG TELAH MENGALAMI PERUBAHAN BENTUK. UMUMNYA BAHWA BATUAN METAMORF UMURNYA LEBIH MUDA DARI PADA BATUAN ASALNYA.
PERUBAHAN BINATANG PERUBAHAN TANAMAN (FAUNAL SUCCESSION), DAPAT DIARTIKAN PERGANTIAN ALAM BINATANG. SETIAP LAPISAN SEDIMEN BIASANYA MENGANDUNG FOSIL DENGAN KARAKTERISTIK SENDIRI-SENDIRI MENURUT TEMPAT DAN WAKTU ORGANISME ITU HIDUP
HORISONISASI TANAH TERBENTUKNYA LAPISAN/HORISON ATAS MAUPUN BAWAH MERUPAKAN SUATU PROSES PANJANG. KARENA ITU BANYAKNYA HORISON TANAH DAPAT DIJADIKAN INDIKASI UMUR TANAH
METODE PENETAPAN UMUR LANJUTAN. PENGUKURAN UMUR MUTLAK * PENDINGINAN BUMI * KADAR GARAM AIR LAUT * TINGKAT SEDIMENTASI * TINGKAT EROSI * LINGKARAN PERTUMBUHAN BATANG * RADIOAKTIF (metode uranium, potassium, rubidium, karbon) * PENETAPAN BERCAK RADIOAKTIF
PENDINGINAN BUMI BAHWA BUMI BERASAL DARI KABUT PANAS YANG KEMUDIAN MENGALAMI PEMADATAN AKIBAT PENDINGINAN. BUMI MENJADI PADAT SEKITAR 20-40 JUTA TAHUN YANG LALU.
KADAR GARAM AIR LAUT PENETAPAN UMUR MELALUI PENGUKURAN KADAR GARAM AIR LAUT DIDASARKAN PADA PANDANGAN BAHWA GARAM YANG TERKANDUNG DI DALAM LAUT BERASAL DARI DARATAN YANG TERBAWA OLEH AIR SUNGAI. 15 x 10 15 KG (banyaknya garam dalam laut) 15,1 x 10 7 KG (rata-rata tambahan garam/tahun) = 99 juta tahun
TINGKAT SEDIMENTASI METODE INI DAPAT DIGUNAKAN MENGUKUR UMUR BATUAN SEDIMEN YANG BELUM MENGALAMI GANGGUAN SEPERTI PELIPATAN, PATAHAN DAN EROSI. MISAL, TEBAL LAPISAN ENDAPAN PANTAI TIMUR SUMATERA=10.000 METER, SEDANG PENGUKURAN MENUNJUKKAN BAHWA SETIAP TAHUN TEBAL ENDAPAN BERTAMBAH SETENGAH MILIMETER, SEHINGGA DAPAT DIHITUNG: 10.000.000 mm 0,5 mm = 20 juta tahun
TINGKAT EROSI PADA PRINSIPNYA PENGUKURAN INI IDENTIK DENGAN METODE PENGUKURAN SEDIMENTASI YAITU TEBAL LAPISAN YANG TEREROSI DIHITUNG, DEMIKIAN JUGA TINGKAT EROSI RATA-RATA TIAP TAHUN DIUKUR. METODE INI SERING DIPERGUNAKAN UNTUK PEGUKURAN BESARNYA DAN LAMANYA EROSI BERLANGSUNG DI SUATU DAERAH ALIRAN SUNGAI
LINGKARAN PERTUMBUHAN BATANG PENGUKURAN LINGKARAN PERTUMBUHAN BATANG ATAU SERING DISEBUT SEBAGAI LINGKARAN TAHUN (GROWTH RINGS). PADA POHON TERTENTU AKAN TERLIHAT DENGAN JELAS LINGKARAN PERTUMBUHANNYA SETIAP TAHUN, DIMANA PADA MUSIM PERTUMBUHANNYA SETIAP TAHUN, DIMANA PADA MUSIM PERTUMBUHAN AKAN MEMBENTUK LINGKARAN, TETAPI PADA MASA ISTIRAHAT TIDAKA AKAN TERBENTUK. HAL INI MERUPAKAN CATATAN PENTING YANG MENJADI PETUNJUK UMUR POHON TERSEBUT
RADIOAKTIF PENGUKURAN UMUR BERDASARKAN RADIOAKTIF (RADIOACTIVE DATINGS), MERUPAKAN PENGUKURAN YANG DIANGGAP PALING CANGGIH KARENA DENGAN ALAT INI MANUSIA DAPAT MENDETEKSI UMUR JUTAAN BAHKAN MILYARAN TAHUN YANG SILAM
BEBERAPA KEJADIAN ALAMIAH BUMI MULAI MEMADAT/TERBENTUK SEKITAR 4,5 MILYAR TAHUN YANG LALU MASSA BATUAN YANG MELUAS DI BUMI TERBENTUK SEKITAR 3,5 MILYAR TAHUN YANG LALU ADANYA FOSIL SEKITAR 3,3 MILYAR TAHUN YANG LALU BERLIMPAHNYA FOSIL BERSAMAAN DENGAN PERIODE CAMBRIUM SEKITAR 600 JUTA TAHUN YANG LALU
PEMBAGIAN ZAMAN Palaeozoicum : zaman kehidupan tua (primer) Mesozoicum : zaman kehidupan pertengahan (sekunder) Caenozoicum : zaman kehidupan baru (tertier)
WAKTU GEOLOGI DINYATAKAN DALAM SKALA Era (Masa) : didasarkan pada perkembangan kehidupan di dunia dan kegiatan pembentukan pegunungan yang menyeluruh. Periode (Zaman) : didasarkan pada kegiatan pembentukan pegunungan secara regional atau lokal. Epoch (Kala) : didasarkan pada kandungan fosil. Age (Waktu) : didasarkan pada fauna dan flora atau zaman es.
ZAMAN ES MENCAIR
DISUSUN DALAM SKALA BATUAN Group, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu era. Sistem, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu periode. Seri, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu epoch. Stage, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu age.
PENETAPAN UMUR BATUAN AZOIKUM : Belum ada kehidupan (a= tidak, zoe=hewan/kehidupan) ARCHEOZOIKUM : Kehidupan purba, belum diketemukan fosil PROTEROZOIKUM : Sudah ditemukan tanda-tanda kehidupan, tetapi fosil belum banyak diketemukan. (proteros= mula/saksi/bukti).
PENETAPAN UMUR BATUAN LANJUTAN. PALAEZOIKUM : Zaman kehidupan pertama/tua. Sudah banyak peristiwa sedimentasi yang mengandung fosil. (palaios= lama/tua). MESOZOIKUM : Zaman kehidupan pertengahan (kedua). Terkenal sebagai zaman reptil dimana fosil-fosil binatang dari zaman ini ukurannya besar- besar (mesos=pertengahan).
SKALA WAKTU GEOLOGI
BUMI KITA Umur : 4 milyar tahun Diameter : 12.757 kilometer (katulistiwa) 12.714 kilometer (kutub) Massa : 6 x 6 x 1021 ton Luas permukaan : 510.541.000 kilometer persegi
Struktur dan proses bumi
CONTINENTS
TEORI PEMBENTUKAN RELIEF BUMI KONTRAKSI LAURASIA-GONDWANA PERGESERAN BENUA KONVEKSI PERGESERAN DASAR LAUT LEMPENG TEKTONIK
TEORI KONTRAKSI (THEORY OF A SHRINKING EARTH) DIFORMULASIKAN OLEH JAMES DANA (1847), & ELIE DE BAUMANT (1852): KERAK BUMI MENGALAMI PENGERUTAN KARENA BAGIAN DALAMNYA MENGALAMI PENDINGINAN SEBAGAI AKIBAT KONDUKSI PANAS MENGAKIBATKAN TERBENTUKNYA PEGUNUNGAN TINGGI DAN LEMBAH- LEMBAH DIPERMUKAAN BUMI
TEORI LAURASIA-GONDWANA (THE FACE OF THE EARTH) DIKEMUKAKAN OLEH EDUARD ZUESS (1884) & FRANK B. TAYLOR (1910) MULA-MULA ADA DUA BENUA YANG BERLOKASI DI KEDUA KUTUB BUMI. BENUA TERSEBUT DIBERI NAMA LAURENTIA (LAURASIA) DAN GONDWANA KEMUDIAN KEDUANYA BERGERAK KEARAH EQUATOR SECARA PELAN-PELAN, TERPECAH-PECAH MEMBENTUK BENUA-BENUA YANG ADA SEKARANG
TEORI PERGESERAN BENUA (CONTINENTAL DRIFT THEORY) ALFRED WEGENER (1915) DALAM BUKUNYA THE ORIGIN OF CONTINENTS AND OCEANS DAHULU MULA-MULA HANYA ADA SATU BENUA YANG DISEBUT PANGAA (PANGEAE) KEMUDIAN PADA PERMULAAN MESOZOIKUM BENUA TERSEBUT MULAI BERGESER PERLAHAN-LAHAN KE ARAH EQUATOR DAN BARAT SAMPAI TERPECAH DAN MENCAPAI POSISI SEPERTI YANG ADA SEKARANG INI
TEORI PERGESERAN BENUA (CONTINENTAL DRIFT THEORY) LANJUTAN ADAPUN PENYEBAB GERAKAN TERSEBUT DIKEMUKAKAN SEBAGAI AKIBAT ROTASI BUMI YANG MENGHASILKAN GAYA SENTRIFUGAL, MENYEBABKAN KECENDERUNGAN GERAKAN KE ARAH EQUATOR, SERTA ADANYA GAYA TARIK ANTARA BUMI DAN BULAN MENGHASILKAN GERAKAN KE ARAH BARAT SEPERTI HALNYA PADA GELOMBANG PASANG (BULAN BERGERAK DARI ARAH BARAT KE TIMUR DALAM GERAKANNYA MENGORBIT BUMI
TEORI KONVEKSI (CONVECTION THEORY) HARRY H. HESS (1962) DALAM BUKUNYA: HISTORY OF THE OCEAN BASIN ADA ALIRAN KONVEKSI DI DALAM LAPISAN ASTENOSFER YANG AGAK KENTAL DIMANA PENGARUHNYA SAMPAI KE KERAK BUMI DI ATASNYA MERAMBAT MENYEBABKAN BATUAN KERAK BUMI MENJADI LUNAK. GERAK ALIRAN INI MENYEBABKAN PERMUKAAN BUMI MENJADI TIDAK RATA
TEORI KONVEKSI (CONVECTION THEORY) LANJUTAN.. SELANJUTNYA ALIRAN KONVEKSI YANG SAMPAI KE PERMUKAAN BUMI DI MID OCEANIC RIDGE. DI PUNCAK MID OCEANIC RIDGE LAVA MENGALIR TERUS DARI DALAM KEMUDIAN TERSEBAR KE KEDUA SISINYA,MEMBEKU DAN MEMBENTUK KERAK BUMI BARU
TEORI KONVEKSI Lapisan kulit bumi dengan ketebalan 100km mempunyai temperatur relatif jauh lebih rendah dibanding dengan lapisan dalamnya (mantel dan inti bumi) sehingga terjadi aliran konveksi dimana massa dengan temperatur tinggi mengalir ke daerah temperatur rendah atau sebaliknya.
LAVA MENGALIR KE PERMUKAAN BUMI
TEORI PERGESERAN DASAR LAUT ROBERT DIESZ MENGEMBANGKAN HIPOTESA HESS.. PERKEMBANGAN PENELITIAN TOPOGRAFI DASAR LAUT MEMBUKTIKAN TERJADINYA PERGESERAN DASAR LAUT DARI ARAH PUNGGUNGAN DASAR LAUT KE KEDUA SISINYA, DIMANA MAKIN JAUH DARI PUNGGUNGAN DASAR LAUT MAKIN TUA UMURNYA.
TEORI PERGESERAN DASAR LAUT LANJUTAN.. ADANYA GERAKAN YANG ARAHNYA DARI PUNGGUNGAN DASAR LAUT CONTOH: MID ATLANTIC RIDGE, EAST PASIFIC RISE, ATLANTIC INDIAN RIDGE, PASIFIC ATLANTIC RIDGE
MID OCEAN RIDGE
PERGESERAN DASAR LAUT
LEMPENG LITOSFER
TEORI LEMPENG TEKTONIK (PLATE TECTONICS TEORY) DAN MC KENZIE & ROBERT PARKER (1967) MENAMPILKAN HIPOTESA BARU: MENYEMPURNAKAN TEORI-TEORI SEBELUMNYA; KERAK BUMI BERSAMA LAPISAN LITHOSFER MENGAPUNG DI ATAS LAPISAN ASTENOSFER DIANGGAP SATU LEMPENG YANG SALING BERHUBUNGAN, KARENA ADANYA ALIRAN KONVEKSI YANG KELUAR DARI MID OCEANIC YANG KEMUDIAN MENYEBAR KE KEDUA SISINYA, SETELAH ITU MASUK KEMBALI KE LAPISAN DALAM
TEORI LEMPENG TEKTONIK (PLATE TECTONICS TEORY) LANJUTAN.. DAERAH TEMPAT MASUKNYA MATERI TADI MERUPAKAN PATAHAN (TRANSFORM FAULT) YANG DITANDAI DENGAN DERETAN PALUNG LAUT DAN PULAU VOLKANIS. PADA TRANSFORM FAULT INI AKTIVITAS GEMPA BUMI SANGAT BANYAK AKIBAT PERGESERAN KERAK BUMI YANG BERLANGSUNG TERUS MENERUS MASING-MASING LEMPENG BERGERAK KE ARAH TERTENTU DENGAN KECEPATAN BERKISAR 1 13 CM/TAHUN.
VULKANISME DAN LEMPENG TEKTONIK
GERAK LEMPENG LITOSFER
AKIBAT PERGERAKAN LEMPENG TEKTONIK BATAS MENYEBAR (DIVERGENT BOUNDARIES) BATAS TERPUSATKAN (CONVERGENT BOUNDARIES) BATAS MENGGUNTING (SHEAR BOUNDARIES)
BATAS MENYEBAR (DIVERGENT BOUNDARIES) PERBATASAN LEMPENG DIMANA LEMPENG-LEMPENG BERGERAK KE ARAH YANG BERLAWANAN ATAU SALING MENJAUH PERBATASAN INI BIASANYA MERUPAKAN RANGKAIAN PEGUNUNGAN DASAR LAUT
TEORI LEMPENG TEKTONIK
MID OCEAN RIDGE
BATAS TERPUSATKAN (CONVERGENT BOUNDARIES) PERBATASAN LEMPENG YANG GERAKNYA DARI ARAH YANG BERLAWANAN ATAU MEMUSAT. DI PERBATASAN INI LEMPENG SALING BERTUMBUKAN SEHINGGA TERJADI PATAHAN-PATAHAN YANG MEMUDAHKAN TIMBULNYA GUNUNG API DAN PALUNG LAUT YANG SEJAJAR DENGAN PERBATASAN ITU. SALAH SATU LEMPENG AKAN MENJOROK KE DALAM YANG DISEBUT SUBDUCTION ZONE DAN MERUPAKAN DAERAH PUSAT GEMPA
BATAS MENGGUNTING (SHEAR BOUNDARIES) PERBATASAN LEMPENG DIMANA GERAK LEMPENG SEJAJAR DENGAN ARAH YANG BERLAWANAN SEPANJANG PERBATASAN ITU ATAU SEPERTI GERAKAN MENGGUNTING
BATAS MENGGUNTING (SHEAR BOUNDARIES)
PATAHAN DI SAN ANDREAS CALIFORNIA
JALUR GUNUNG API DAN GEMPA DI DUNIA
JALUR GUNUNG API DAN GEMPA DI INDONESIA
LINGKUNGAN LEMPENG TEKTONIK DI INDONESIA
DISTRIBUSI GEMPA BUMI DI INDONESIA
WILAYAH YOGYAKARTA
WILAYAH YOGYAKARTA
POSISI (PUSAT) GEMPA YOGYAKARTA PADA KOORDINAT 8o ,26 LS DAN 110o ,33 BT EPISENTRUM ADA DI LAUT PADA KEDALAMAN 33 KILOMETER DAN BERJARAK 38 KILOMETER SEBELAH SELATAN YOGYAKARTA PATAHAN AKTIF ARAH BARAT DAYA TIMUR LAUT DAPAT MENAMBAH TEKANAN PADA DAPUR MAGMA GUNUNG MERAPI DAERAH PATAHAN: SANDEN, BANTUL, YOGYAKARTA, BERAKHIR DI SEKITAR CANDI PRAMBANAN, UJUNG PATAHAN MENDEKATI GUNUNG MERAPI
KERUSAKAN DI BANTUL KERUSAKAN DI BANTUL- DAERAH YANG TERDEKAT DENGAN PUSAT GEMPA DISEBABKAN OLEH LAPISAN TANAH PERMUKAANNYA YANG TERDIRI ATAS TANAH ALLUVIAL DAN ENDAPAN BATU GAMPING SERTA ENDAPAN LETUSAN GUNUNG BERAPI YANG BERSIFAT
GEMPA TERENDAM BUKIT PASIR GEMPA TEKTONIK BERKEKUATAN 5,9 SKALA RICHTER SEMPAT TERENDAM LAPISAN PASIR YANG TEBAL DI BUKIT PASIR PANTAI SELATAN BANTUL YOGYAKARTA, KARENA ITU KERUSAKAN DI DAERAH PANTAI LEBIH RINGAN DIBANDING DENGAN DAERAH
PUSAT GEMPA DI SANDEN BANTUL JOGYAKARTA GEMPA TERJADI KARENA TUMBUKAN ANTARA LEMPENG INDO-AUSTRALIA DAN LEMPENG EURASIA PADA JARAK 150 KM-180 KM KE SELATAN DARI GARIS PANTAI PULAU JAWA. TUMBUKAN TERSEBUT BERPOLA SUBDUKSI, YAITU LEMPENG INDO- AUSTRALIA MENUNJAM LEMPENG
LANJUTAN . AKIBAT RETAKAN TERSEBUT TERJADILAH PELEPASAN ENERGI DARI RETAKAN ITU DAN TERJADI PERAMBATAN GELOMBANG ENERGI KE SEGALAH ARAH TERMASUK DARATAN
LANJUTAN. SEMENTARA ITU DI DARATAN SUDAH ADA PATAHAN GESER MENDATAR (SESAR) YANG TERBENTUK SEKITAR LIMA JUTA TAHUN YANG LALU. PATAHAN YANG TERKUBUR ENDAPAN GUNUNG MERAPI ITU BERADA DI BAWAH DAERAH KABUPATEN SLEMAN, KOTA YOGYAKARTA DAN
ZONE SUBDUKSI
SUBDUCTION ZONE
PERTEMUAN DUA LEMPENG
RELIEF MUKA BUMI DI DAERAH SUBDUKSI
GEMPA DI DASAR SAMUDERA
SYARAT TSUNAMI KEKUATAN GEMPA LEBIH DARI 6 SKALA RICHTER GEMPA HARUS TERJADI DI DASAR LAUT UNTUK MEMENUHI VOLUME AIR YANG BESAR TUMBUKAN ITU HARUS MENIMBULKAN PATAHAN NAIK (VERTIKAL) DI LEMPENG EURASIA
Struktur dan proses bumi
GELOMBANG TSUNAMI
GELOMBANG TSUNAMI
AKIBAT GELOMBANG TSUNAMI
KORBAN TSUNAMI DI ACEH 26 DESEMBER 2004
Struktur dan proses bumi
Struktur dan proses bumi
TANDA-TANDA TERJADI TSUNAMI Batas normal permukaan laut Pantai Batas normal permukaan laut Air laut tiba-tiba surut Lari menuju dataran tinggi Pantai menjadi luas Ikan dan binatang laut lain tertinggal di pantai Pantai Batas normal permukaan laut Air laut tiba-tiba naik ke darat 1 32
SOAL YANG PERLU DIDISKUSIKAN 1. MENGAPA TENAGA ENDOGEN DIKATAKAN BERSIFAT KONSTRUKTIF? 2. JELASKAN AKIBAT YANG DITIMBULKAN DENGAN TERJADINYA PERGESERAN LEMPENG 3. MENGAPA DI INDONESIA SERING TERJADI GEMPA TEKTONIK? 4. MENGAPA DI KALIMANTAN JARANG TERJADI GEMPA BUMI? 5. LEMPENG BENUA BERGESER DARI WAKTU KE WAKTU, BUATLAH PREDIKSI KONDISI INDONESIA PADA 50 JUTA TAHUN YANG AKAN DATANG!

More Related Content

Struktur dan proses bumi

  • 1. STRUKTUR DAN PROSES BUMI M. AUNUR ROFIQ, DRS,MA WIDYAISWARA PPPG IPS DAN PMP MALANG
  • 2. GEOLOGI ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG GEJALA- GEJALA YANG BERKAITAN DENGAN PROSES TERBENTUKNYA BUMI, KEBERADAAN BUMI SERTA FENOMENA LAINNYA YANG BERKAITAN DENGAN BENTUKAN- BENTUKAN ALAM
  • 3. KEBERADAAN BUMI. MENYANGKUT ASPEK PROSES TERBENTUKNYA, SUSUNAN, MANUSIA, HEWAN, BINATANG, FUNGSI DAN PERANANNYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA.
  • 4. TENAGA GEOLOGI Bentuk muka bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan itu disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam dan luar bumi. Tenaga dari dalam bumi disebut tenaga endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga endogen bersifat membangun bentuk muka bumi, sedangkan tenaga eksogen bersifat merusak. TENAGA GEOLOGI TENAGA ENDOGEN TENAGA EKSOGEN DIASTROPISME VULKANISME PELAPUKAN EROSI SEDIMENTASIGEMPA BUMI
  • 5. GEOMORFOLOGI ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PROSES-PROSES YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBENTUKAN BUMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SETEMPAT
  • 6. METODE PENETAPAN UMUR PENETAPAN UMUR RELATIF * SUPERPOSISI * INTERTONGUING * INTRUSI * DEFORMASI * METAMORFISME * PERUBAHAN BINATANG * HORISONISASI TANAH
  • 7. SUPERPOSISI SUPERPOSISI (SUPERPOSITION) DAPAT DIARTIKAN KEDUDUKAN DI ATAS. METODE INI DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN UMUR RELATIF BATUAN SEDIMEN YANG BELUM MENGALAMI GANGGUAN, BAIK OLEH PELIPATAN ATAUPUN DARI EROSI
  • 8. INTERTONGUING INTERTONGUING ADALAH BATUAN YANG SALING MEMASUKI/MENEMBUS SATU SAMA LAIN. DUA MACAM BATUAN SEDIMEN, MISALNYA SANDSTONE DAN SHALE YANG TERBENTUK DARI BAHAN YANG BERBEDA DAN LINGKUNGAN YANG BERLAINAN PADA SUATU LAPISAN, SALING MEMASUKI KARENA MENGALAMI PROSES GEOLOGI
  • 9. INTRUSI INTRUSI (INTRUSION) ADALAH MASUKNYA MAGMA KE DALAM BATUAN KERAK BUMI KEMUDIAN MEMBEKU DI DALAM. DAPAT DITAFSIRKAN BAHWA BATUAN INTRUSI UMUMNYA LEBIH MUDA DARI PADA BATUAN YANG DIMASUKI.
  • 10. DEFORMASI DEFORMASI (DEFORMATION) ADALAH UNIT BATUAN YANG MENGALAMI PERUBAHAN FORMASI KARENA ADANYA PROSES GEOLOGI, SEPERTI PELIPATAN, PATAHAN.
  • 11. METAMORFISME METAMORFISME (METAMORPHISME) ADALAH BATUAN YANG TELAH MENGALAMI PERUBAHAN BENTUK. UMUMNYA BAHWA BATUAN METAMORF UMURNYA LEBIH MUDA DARI PADA BATUAN ASALNYA.
  • 12. PERUBAHAN BINATANG PERUBAHAN TANAMAN (FAUNAL SUCCESSION), DAPAT DIARTIKAN PERGANTIAN ALAM BINATANG. SETIAP LAPISAN SEDIMEN BIASANYA MENGANDUNG FOSIL DENGAN KARAKTERISTIK SENDIRI-SENDIRI MENURUT TEMPAT DAN WAKTU ORGANISME ITU HIDUP
  • 13. HORISONISASI TANAH TERBENTUKNYA LAPISAN/HORISON ATAS MAUPUN BAWAH MERUPAKAN SUATU PROSES PANJANG. KARENA ITU BANYAKNYA HORISON TANAH DAPAT DIJADIKAN INDIKASI UMUR TANAH
  • 14. METODE PENETAPAN UMUR LANJUTAN. PENGUKURAN UMUR MUTLAK * PENDINGINAN BUMI * KADAR GARAM AIR LAUT * TINGKAT SEDIMENTASI * TINGKAT EROSI * LINGKARAN PERTUMBUHAN BATANG * RADIOAKTIF (metode uranium, potassium, rubidium, karbon) * PENETAPAN BERCAK RADIOAKTIF
  • 15. PENDINGINAN BUMI BAHWA BUMI BERASAL DARI KABUT PANAS YANG KEMUDIAN MENGALAMI PEMADATAN AKIBAT PENDINGINAN. BUMI MENJADI PADAT SEKITAR 20-40 JUTA TAHUN YANG LALU.
  • 16. KADAR GARAM AIR LAUT PENETAPAN UMUR MELALUI PENGUKURAN KADAR GARAM AIR LAUT DIDASARKAN PADA PANDANGAN BAHWA GARAM YANG TERKANDUNG DI DALAM LAUT BERASAL DARI DARATAN YANG TERBAWA OLEH AIR SUNGAI. 15 x 10 15 KG (banyaknya garam dalam laut) 15,1 x 10 7 KG (rata-rata tambahan garam/tahun) = 99 juta tahun
  • 17. TINGKAT SEDIMENTASI METODE INI DAPAT DIGUNAKAN MENGUKUR UMUR BATUAN SEDIMEN YANG BELUM MENGALAMI GANGGUAN SEPERTI PELIPATAN, PATAHAN DAN EROSI. MISAL, TEBAL LAPISAN ENDAPAN PANTAI TIMUR SUMATERA=10.000 METER, SEDANG PENGUKURAN MENUNJUKKAN BAHWA SETIAP TAHUN TEBAL ENDAPAN BERTAMBAH SETENGAH MILIMETER, SEHINGGA DAPAT DIHITUNG: 10.000.000 mm 0,5 mm = 20 juta tahun
  • 18. TINGKAT EROSI PADA PRINSIPNYA PENGUKURAN INI IDENTIK DENGAN METODE PENGUKURAN SEDIMENTASI YAITU TEBAL LAPISAN YANG TEREROSI DIHITUNG, DEMIKIAN JUGA TINGKAT EROSI RATA-RATA TIAP TAHUN DIUKUR. METODE INI SERING DIPERGUNAKAN UNTUK PEGUKURAN BESARNYA DAN LAMANYA EROSI BERLANGSUNG DI SUATU DAERAH ALIRAN SUNGAI
  • 19. LINGKARAN PERTUMBUHAN BATANG PENGUKURAN LINGKARAN PERTUMBUHAN BATANG ATAU SERING DISEBUT SEBAGAI LINGKARAN TAHUN (GROWTH RINGS). PADA POHON TERTENTU AKAN TERLIHAT DENGAN JELAS LINGKARAN PERTUMBUHANNYA SETIAP TAHUN, DIMANA PADA MUSIM PERTUMBUHANNYA SETIAP TAHUN, DIMANA PADA MUSIM PERTUMBUHAN AKAN MEMBENTUK LINGKARAN, TETAPI PADA MASA ISTIRAHAT TIDAKA AKAN TERBENTUK. HAL INI MERUPAKAN CATATAN PENTING YANG MENJADI PETUNJUK UMUR POHON TERSEBUT
  • 20. RADIOAKTIF PENGUKURAN UMUR BERDASARKAN RADIOAKTIF (RADIOACTIVE DATINGS), MERUPAKAN PENGUKURAN YANG DIANGGAP PALING CANGGIH KARENA DENGAN ALAT INI MANUSIA DAPAT MENDETEKSI UMUR JUTAAN BAHKAN MILYARAN TAHUN YANG SILAM
  • 21. BEBERAPA KEJADIAN ALAMIAH BUMI MULAI MEMADAT/TERBENTUK SEKITAR 4,5 MILYAR TAHUN YANG LALU MASSA BATUAN YANG MELUAS DI BUMI TERBENTUK SEKITAR 3,5 MILYAR TAHUN YANG LALU ADANYA FOSIL SEKITAR 3,3 MILYAR TAHUN YANG LALU BERLIMPAHNYA FOSIL BERSAMAAN DENGAN PERIODE CAMBRIUM SEKITAR 600 JUTA TAHUN YANG LALU
  • 22. PEMBAGIAN ZAMAN Palaeozoicum : zaman kehidupan tua (primer) Mesozoicum : zaman kehidupan pertengahan (sekunder) Caenozoicum : zaman kehidupan baru (tertier)
  • 23. WAKTU GEOLOGI DINYATAKAN DALAM SKALA Era (Masa) : didasarkan pada perkembangan kehidupan di dunia dan kegiatan pembentukan pegunungan yang menyeluruh. Periode (Zaman) : didasarkan pada kegiatan pembentukan pegunungan secara regional atau lokal. Epoch (Kala) : didasarkan pada kandungan fosil. Age (Waktu) : didasarkan pada fauna dan flora atau zaman es.
  • 25. DISUSUN DALAM SKALA BATUAN Group, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu era. Sistem, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu periode. Seri, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu epoch. Stage, yaitu formasi batuan yang terbentuk selama waktu age.
  • 26. PENETAPAN UMUR BATUAN AZOIKUM : Belum ada kehidupan (a= tidak, zoe=hewan/kehidupan) ARCHEOZOIKUM : Kehidupan purba, belum diketemukan fosil PROTEROZOIKUM : Sudah ditemukan tanda-tanda kehidupan, tetapi fosil belum banyak diketemukan. (proteros= mula/saksi/bukti).
  • 27. PENETAPAN UMUR BATUAN LANJUTAN. PALAEZOIKUM : Zaman kehidupan pertama/tua. Sudah banyak peristiwa sedimentasi yang mengandung fosil. (palaios= lama/tua). MESOZOIKUM : Zaman kehidupan pertengahan (kedua). Terkenal sebagai zaman reptil dimana fosil-fosil binatang dari zaman ini ukurannya besar- besar (mesos=pertengahan).
  • 29. BUMI KITA Umur : 4 milyar tahun Diameter : 12.757 kilometer (katulistiwa) 12.714 kilometer (kutub) Massa : 6 x 6 x 1021 ton Luas permukaan : 510.541.000 kilometer persegi
  • 32. TEORI PEMBENTUKAN RELIEF BUMI KONTRAKSI LAURASIA-GONDWANA PERGESERAN BENUA KONVEKSI PERGESERAN DASAR LAUT LEMPENG TEKTONIK
  • 33. TEORI KONTRAKSI (THEORY OF A SHRINKING EARTH) DIFORMULASIKAN OLEH JAMES DANA (1847), & ELIE DE BAUMANT (1852): KERAK BUMI MENGALAMI PENGERUTAN KARENA BAGIAN DALAMNYA MENGALAMI PENDINGINAN SEBAGAI AKIBAT KONDUKSI PANAS MENGAKIBATKAN TERBENTUKNYA PEGUNUNGAN TINGGI DAN LEMBAH- LEMBAH DIPERMUKAAN BUMI
  • 34. TEORI LAURASIA-GONDWANA (THE FACE OF THE EARTH) DIKEMUKAKAN OLEH EDUARD ZUESS (1884) & FRANK B. TAYLOR (1910) MULA-MULA ADA DUA BENUA YANG BERLOKASI DI KEDUA KUTUB BUMI. BENUA TERSEBUT DIBERI NAMA LAURENTIA (LAURASIA) DAN GONDWANA KEMUDIAN KEDUANYA BERGERAK KEARAH EQUATOR SECARA PELAN-PELAN, TERPECAH-PECAH MEMBENTUK BENUA-BENUA YANG ADA SEKARANG
  • 35. TEORI PERGESERAN BENUA (CONTINENTAL DRIFT THEORY) ALFRED WEGENER (1915) DALAM BUKUNYA THE ORIGIN OF CONTINENTS AND OCEANS DAHULU MULA-MULA HANYA ADA SATU BENUA YANG DISEBUT PANGAA (PANGEAE) KEMUDIAN PADA PERMULAAN MESOZOIKUM BENUA TERSEBUT MULAI BERGESER PERLAHAN-LAHAN KE ARAH EQUATOR DAN BARAT SAMPAI TERPECAH DAN MENCAPAI POSISI SEPERTI YANG ADA SEKARANG INI
  • 36. TEORI PERGESERAN BENUA (CONTINENTAL DRIFT THEORY) LANJUTAN ADAPUN PENYEBAB GERAKAN TERSEBUT DIKEMUKAKAN SEBAGAI AKIBAT ROTASI BUMI YANG MENGHASILKAN GAYA SENTRIFUGAL, MENYEBABKAN KECENDERUNGAN GERAKAN KE ARAH EQUATOR, SERTA ADANYA GAYA TARIK ANTARA BUMI DAN BULAN MENGHASILKAN GERAKAN KE ARAH BARAT SEPERTI HALNYA PADA GELOMBANG PASANG (BULAN BERGERAK DARI ARAH BARAT KE TIMUR DALAM GERAKANNYA MENGORBIT BUMI
  • 37. TEORI KONVEKSI (CONVECTION THEORY) HARRY H. HESS (1962) DALAM BUKUNYA: HISTORY OF THE OCEAN BASIN ADA ALIRAN KONVEKSI DI DALAM LAPISAN ASTENOSFER YANG AGAK KENTAL DIMANA PENGARUHNYA SAMPAI KE KERAK BUMI DI ATASNYA MERAMBAT MENYEBABKAN BATUAN KERAK BUMI MENJADI LUNAK. GERAK ALIRAN INI MENYEBABKAN PERMUKAAN BUMI MENJADI TIDAK RATA
  • 38. TEORI KONVEKSI (CONVECTION THEORY) LANJUTAN.. SELANJUTNYA ALIRAN KONVEKSI YANG SAMPAI KE PERMUKAAN BUMI DI MID OCEANIC RIDGE. DI PUNCAK MID OCEANIC RIDGE LAVA MENGALIR TERUS DARI DALAM KEMUDIAN TERSEBAR KE KEDUA SISINYA,MEMBEKU DAN MEMBENTUK KERAK BUMI BARU
  • 39. TEORI KONVEKSI Lapisan kulit bumi dengan ketebalan 100km mempunyai temperatur relatif jauh lebih rendah dibanding dengan lapisan dalamnya (mantel dan inti bumi) sehingga terjadi aliran konveksi dimana massa dengan temperatur tinggi mengalir ke daerah temperatur rendah atau sebaliknya.
  • 41. TEORI PERGESERAN DASAR LAUT ROBERT DIESZ MENGEMBANGKAN HIPOTESA HESS.. PERKEMBANGAN PENELITIAN TOPOGRAFI DASAR LAUT MEMBUKTIKAN TERJADINYA PERGESERAN DASAR LAUT DARI ARAH PUNGGUNGAN DASAR LAUT KE KEDUA SISINYA, DIMANA MAKIN JAUH DARI PUNGGUNGAN DASAR LAUT MAKIN TUA UMURNYA.
  • 42. TEORI PERGESERAN DASAR LAUT LANJUTAN.. ADANYA GERAKAN YANG ARAHNYA DARI PUNGGUNGAN DASAR LAUT CONTOH: MID ATLANTIC RIDGE, EAST PASIFIC RISE, ATLANTIC INDIAN RIDGE, PASIFIC ATLANTIC RIDGE
  • 46. TEORI LEMPENG TEKTONIK (PLATE TECTONICS TEORY) DAN MC KENZIE & ROBERT PARKER (1967) MENAMPILKAN HIPOTESA BARU: MENYEMPURNAKAN TEORI-TEORI SEBELUMNYA; KERAK BUMI BERSAMA LAPISAN LITHOSFER MENGAPUNG DI ATAS LAPISAN ASTENOSFER DIANGGAP SATU LEMPENG YANG SALING BERHUBUNGAN, KARENA ADANYA ALIRAN KONVEKSI YANG KELUAR DARI MID OCEANIC YANG KEMUDIAN MENYEBAR KE KEDUA SISINYA, SETELAH ITU MASUK KEMBALI KE LAPISAN DALAM
  • 47. TEORI LEMPENG TEKTONIK (PLATE TECTONICS TEORY) LANJUTAN.. DAERAH TEMPAT MASUKNYA MATERI TADI MERUPAKAN PATAHAN (TRANSFORM FAULT) YANG DITANDAI DENGAN DERETAN PALUNG LAUT DAN PULAU VOLKANIS. PADA TRANSFORM FAULT INI AKTIVITAS GEMPA BUMI SANGAT BANYAK AKIBAT PERGESERAN KERAK BUMI YANG BERLANGSUNG TERUS MENERUS MASING-MASING LEMPENG BERGERAK KE ARAH TERTENTU DENGAN KECEPATAN BERKISAR 1 13 CM/TAHUN.
  • 50. AKIBAT PERGERAKAN LEMPENG TEKTONIK BATAS MENYEBAR (DIVERGENT BOUNDARIES) BATAS TERPUSATKAN (CONVERGENT BOUNDARIES) BATAS MENGGUNTING (SHEAR BOUNDARIES)
  • 51. BATAS MENYEBAR (DIVERGENT BOUNDARIES) PERBATASAN LEMPENG DIMANA LEMPENG-LEMPENG BERGERAK KE ARAH YANG BERLAWANAN ATAU SALING MENJAUH PERBATASAN INI BIASANYA MERUPAKAN RANGKAIAN PEGUNUNGAN DASAR LAUT
  • 54. BATAS TERPUSATKAN (CONVERGENT BOUNDARIES) PERBATASAN LEMPENG YANG GERAKNYA DARI ARAH YANG BERLAWANAN ATAU MEMUSAT. DI PERBATASAN INI LEMPENG SALING BERTUMBUKAN SEHINGGA TERJADI PATAHAN-PATAHAN YANG MEMUDAHKAN TIMBULNYA GUNUNG API DAN PALUNG LAUT YANG SEJAJAR DENGAN PERBATASAN ITU. SALAH SATU LEMPENG AKAN MENJOROK KE DALAM YANG DISEBUT SUBDUCTION ZONE DAN MERUPAKAN DAERAH PUSAT GEMPA
  • 55. BATAS MENGGUNTING (SHEAR BOUNDARIES) PERBATASAN LEMPENG DIMANA GERAK LEMPENG SEJAJAR DENGAN ARAH YANG BERLAWANAN SEPANJANG PERBATASAN ITU ATAU SEPERTI GERAKAN MENGGUNTING
  • 57. PATAHAN DI SAN ANDREAS CALIFORNIA
  • 58. JALUR GUNUNG API DAN GEMPA DI DUNIA
  • 59. JALUR GUNUNG API DAN GEMPA DI INDONESIA
  • 64. POSISI (PUSAT) GEMPA YOGYAKARTA PADA KOORDINAT 8o ,26 LS DAN 110o ,33 BT EPISENTRUM ADA DI LAUT PADA KEDALAMAN 33 KILOMETER DAN BERJARAK 38 KILOMETER SEBELAH SELATAN YOGYAKARTA PATAHAN AKTIF ARAH BARAT DAYA TIMUR LAUT DAPAT MENAMBAH TEKANAN PADA DAPUR MAGMA GUNUNG MERAPI DAERAH PATAHAN: SANDEN, BANTUL, YOGYAKARTA, BERAKHIR DI SEKITAR CANDI PRAMBANAN, UJUNG PATAHAN MENDEKATI GUNUNG MERAPI
  • 65. KERUSAKAN DI BANTUL KERUSAKAN DI BANTUL- DAERAH YANG TERDEKAT DENGAN PUSAT GEMPA DISEBABKAN OLEH LAPISAN TANAH PERMUKAANNYA YANG TERDIRI ATAS TANAH ALLUVIAL DAN ENDAPAN BATU GAMPING SERTA ENDAPAN LETUSAN GUNUNG BERAPI YANG BERSIFAT
  • 66. GEMPA TERENDAM BUKIT PASIR GEMPA TEKTONIK BERKEKUATAN 5,9 SKALA RICHTER SEMPAT TERENDAM LAPISAN PASIR YANG TEBAL DI BUKIT PASIR PANTAI SELATAN BANTUL YOGYAKARTA, KARENA ITU KERUSAKAN DI DAERAH PANTAI LEBIH RINGAN DIBANDING DENGAN DAERAH
  • 67. PUSAT GEMPA DI SANDEN BANTUL JOGYAKARTA GEMPA TERJADI KARENA TUMBUKAN ANTARA LEMPENG INDO-AUSTRALIA DAN LEMPENG EURASIA PADA JARAK 150 KM-180 KM KE SELATAN DARI GARIS PANTAI PULAU JAWA. TUMBUKAN TERSEBUT BERPOLA SUBDUKSI, YAITU LEMPENG INDO- AUSTRALIA MENUNJAM LEMPENG
  • 68. LANJUTAN . AKIBAT RETAKAN TERSEBUT TERJADILAH PELEPASAN ENERGI DARI RETAKAN ITU DAN TERJADI PERAMBATAN GELOMBANG ENERGI KE SEGALAH ARAH TERMASUK DARATAN
  • 69. LANJUTAN. SEMENTARA ITU DI DARATAN SUDAH ADA PATAHAN GESER MENDATAR (SESAR) YANG TERBENTUK SEKITAR LIMA JUTA TAHUN YANG LALU. PATAHAN YANG TERKUBUR ENDAPAN GUNUNG MERAPI ITU BERADA DI BAWAH DAERAH KABUPATEN SLEMAN, KOTA YOGYAKARTA DAN
  • 73. RELIEF MUKA BUMI DI DAERAH SUBDUKSI
  • 74. GEMPA DI DASAR SAMUDERA
  • 75. SYARAT TSUNAMI KEKUATAN GEMPA LEBIH DARI 6 SKALA RICHTER GEMPA HARUS TERJADI DI DASAR LAUT UNTUK MEMENUHI VOLUME AIR YANG BESAR TUMBUKAN ITU HARUS MENIMBULKAN PATAHAN NAIK (VERTIKAL) DI LEMPENG EURASIA
  • 80. KORBAN TSUNAMI DI ACEH 26 DESEMBER 2004
  • 83. TANDA-TANDA TERJADI TSUNAMI Batas normal permukaan laut Pantai Batas normal permukaan laut Air laut tiba-tiba surut Lari menuju dataran tinggi Pantai menjadi luas Ikan dan binatang laut lain tertinggal di pantai Pantai Batas normal permukaan laut Air laut tiba-tiba naik ke darat 1 32
  • 84. SOAL YANG PERLU DIDISKUSIKAN 1. MENGAPA TENAGA ENDOGEN DIKATAKAN BERSIFAT KONSTRUKTIF? 2. JELASKAN AKIBAT YANG DITIMBULKAN DENGAN TERJADINYA PERGESERAN LEMPENG 3. MENGAPA DI INDONESIA SERING TERJADI GEMPA TEKTONIK? 4. MENGAPA DI KALIMANTAN JARANG TERJADI GEMPA BUMI? 5. LEMPENG BENUA BERGESER DARI WAKTU KE WAKTU, BUATLAH PREDIKSI KONDISI INDONESIA PADA 50 JUTA TAHUN YANG AKAN DATANG!
AboutCopyright
息 2025 際際滷