ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
STRUKTUR LAPISAN
BUMI
Litosfer
• Litosfer merupakan lapisan yang sangat tipis, kaku (rigit), padat, keras, dan kuat
• litosfer terdiri atas batuan yang relatif lebih ringan (light rock) dibanding
astenosfer dan mesosfer
• sebagian besar penyusunnya yaitu Silikat (SiO2) yang merupakan gabungan
antara oksigen dan silikon
• tebal litosfer sekitar 100 km dan mencakup kerak bumi dan bagian atas mantel
bumi.
• selain sebagai tempat berpijak, beraktivitas, dan tempat tumbuh (tanaman),
litosfer dapat dimanfaatkan sebagai penghasil bahan tambang, mineral, dan untuk
aktivitas pertanian
Berdasarkan komposisi penysusunnya, bumi dibagi menjadi tiga lapisan yaitu
1. Lapisan teratas disebut Litosfer
2. Lapisan kedua disebut mesosfer
3. Lapisan yang terdalam disebut astenosfer
Kerak benua (continental crust) Kerak samudera (oceanic crust)
disebut lapisan Si-al (silisium
aluminium)
disebut lapisan Si-ma (silisium
magnesium)
mengandung unsur aluminium
dalam jumlah besar
mengandung unsur magnesium
dalam jumlah banyak
Tersusun atas batuan yang sangat
tua yang bersifat granitis
Terdiri atas batuan basaltis yang
berusia lebih muda yang lebih
padat dibanding kerak benua
Unsur-unsur pembentuk utamanya
adalah mineral silikat yang kaya
aluminium, potassium, dan sodium
Unsur-unsur pembentuk utamanya
adalah mineral silikat yang kaya
akan magnesium, besi, kalsium,
dan sedikit aluminium
Perbedaan Kerak Benua dan Kerak Samudera
Kerak bumi terdiri atas:
• Kerak benua (continental crust)
• Kerak samudera (oceanic crust)
Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen (tenaga dari dalam bumi)
Tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk muka bumi antara lain:
• Proses vulkanisme
• Proses tektonik
• Proses diatropisme
Proses vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer yang
menyusup ke lapisan yang lebih atas sampai keluar ke permukaan bumi.
Aktivitas vulkanisme menghasilkan sejumlah material yang turut berperan
dalam membentuk badan gunung atau menimbun lapisan sekitar gunung.
Bentuk-bentuk material vulkanik:
• Bentuk cair yaitu lava dan lahar
• Bentuk padat (disebut eflata atau piroklstik) antara lain: bom, lapili, pasir
vulkanik, dan abu vulkanik
• Bentuk gas berupa uap air, belerang, asam arang, dan karbon monoksida
Tipe magma yang dikeluarkan oleh gunung api:
a. Magma Basaltik
- mengandung kadar silika yang rendah dan relatif encer
- dihasilkan dari letusan yang relatif tenang karena gas
dalam magma dikeluarkan dengan cepat melalui celah
atau retakan
- magma basaltik ditemui pada sejumlah gunung di
dunia, sehingga dikenal sebagai tipe Hawaii dan tipe
Poehoe
- tipe gunung api yang dihasilkan oleh tipe magma
basaltik adalah tipe gunung api perisai Magma basaltik Poehoe
b. Magma Silika
- Magma silika mengandung kadar silika yang tinggi dan bersifat kental
- Magma silika dapat menyebabkan letusan yang sangat hebat, hal ini terjadi
karena magma yang bersifat kental menyebabkan gas sukar memisahkan diri
dari magma. Akibatnya, gas tersebut tersimpan dalam waktu yang lama dan
menjadi tenaga yang kuat untuk menghasilkan ledakan.
- Magma tipe ini menghasilkan tipe gunung api komposit atau strato dan
gunung api maar
Tipe Erupsi
b. Erupsi areal
- erupsi areal yaitu letusan yang terjadi pada lubang yang berukuran besar dan
luas
- letusan tersebut terjadi karena posisi dapur magma berada dekat permukaan
c. Erupsi sentral
- Erupsi sentral yaitu letusan yang terjadi pada lubang erupsi berbentuk pipa
yang relatif kecil dan sempit.
- Erupsi tipe ini menghasilkan tiga bentuk gunung api yaitu:
• Gunung api perisai
• Gunung api maar
• Gunung api strato
a. Erupsi Linier
- erupsi linier yaitu erupsi yang terjadi pada lubang yang
berbentuk memanjang
- magma yang keluar bersifat sangat encer dan menutupi
wilayah yang sangat luas
Erupsi linier
Gunung api perisai
Gunung api perisai yaitu gunung api bentukan hasil
erupsi efusif atau aliran yang terbentuk karena sifat
magma yang dikeluarkan cair atau encer.
Contoh tipe gunung api perisai yaitu Gunung api di
Kepulauan Hawaii
Gunung api maar
Gunung api maar yaitu gunung api bentukan hasil erupsi
eksplosif atau ledakan.
Gunung api tipe ini memiliki dapur magma yang relatif
kecil dan dangkal sehingga dengan satu kali letusan
maka aktivitas gunung api tersebut akan berhenti dan
biasanya akan membentuk danau
Gunung api perisai
Gunung api maar
Gunung api strato
Gunung api strato merupakan gunung api berbentuk
kerucut dengan lereng yang curam yang dihasilkan karena
letusan eksplosif dan efusif secara bergantian. Contoh
Gunung api strato yaitu Gunung Fuji di Jepang dan
sebagian besar gunung api di Indonesia Gunung api strato
Gempa merupakan gerakan kulit bumi secara tiba-tiba akibat adanya patahan
atau letusan yang diikuti serangkaian getaran yang dirambatkan hingga ke
permukaan bumi.
Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi:
• Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa
patahan atau pergeseran lapisan batuan (dislokasi)
• Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat, maupun
sesudah letusan gunung api.
• Gempa runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya
bagian atas rongga di dalam litosfer
Gempa
Berdasarkan hiposentrum (pusat gempa), gempa dibedakan menjadi:
a. Gempa dalam (300-700 km)
b. Gempa intermediet (100-300 km)
c. Gempa dangkal (<100 km)
Episentrum yaitu suatu titik di permukaan bumi sebagai tempat gelombang
gempa dirambatkan
Letak episentrum tegak lurus terhadap hiposentrum
Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi:
• Gempa setempat, jika episentrum < 10.000 km
• Gempa jauh, jika episentrum 10.000 km
• Gempa sangat jauh, jika episentrum > 10.000 km
Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa dibedakan menjadi:
• Gempa linier
• Gempa sentral
Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi:
• gempa laut, jika episentrumnya terletak di dasar/permukaan laut
• gempa dasatan, jika episentrumnya terdapat di daratan
Bentuk Muka Bumi akibat Proses Diatropisme
Berdasarkan kecepatan gerak dan ukuran muka bumi yang terkena
efeknya, proses diatropisme dibedakan menjadi:
a.Orogenesis, yaitu proses pembentukan pegunungan
b. Epirogenesis, yaitu proses penurunan atau penaikan benua yang
memakan waktu relatif lebih lama dibandingkan proses orogenesis
Berdasarkan bentuk hasilnya, diatropisme dibedakan menjadi:
a. Sesar / patahan (faults)
Sesar yaitu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran
Bagian-bagian sesar:
• Gawir
• Bidang sesar
• Garis sesar (fault line)
• Atap sesar (hangingwall)
• Alas sesar (footwall)
Jenis-jenis sesar:
• sesar normal (normal fault)
• sesar naik (reverse fault), jika kemiringan bidang sesar < 45 atau < 30
(sesar naik yang kemiringannya < 30° disebut thrust fault)
• sesar mendatar (strike slip fault)
Sesar normal Sesar naik Sesar mendatar
b. Lipatan dan gejala perlipatan (fold and folding)
Gejala perlipatan terjadi karena adanya geya tektonik yang menekan secara
horizontal pada suatu lapisan batuan.
Bagian-bagian yang membentuk
struktur lipatan:
a. sinklin, yaitu yang berbentuk
cekung ke atas
b. Antiklin, yaitu yang berbentuk
cembung ke atas
c. Sayap (limb), yaitu bagian yang
miring, dimulai dari antiklin sampai
sinklin
Bentuk-bentuk lipatan antara lain lipatan tegak, condong, rebah
Bagian-bagian lipatan
Lipatan tegak Lipatan condong Lipatan rebah
c. Rekahan atau kekar (joint)
Berdasarkan cara pembetukannya, terdapat dua jenis rekahan yaitu:
• shear atau compression joint, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tekanan
• tension joint atau kekar tegangan, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tarikan
Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Eksogen (tenaga dari luar bumi)
A. Degradasi, yaitu tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi
Berdasarkan penyebabnya, tenaga degradasi dibedakan atas:
b. Gerakan massa (mass wasting)
Gerakan massa dapat dibedakan menjadi:
- Tanah longsor, karena tanah tidak tidak ditumbuhi
tanaman
- Tanah mengalir, karena tanah sudah jenuh air
- Rapan tanah, yaitu gerkan tanah secara lambat ke arah
bawah
a. Pelapukan
Menurut penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi:
- Pelapukan biologi (pelapukan organik), disebabkan oleh makhluk hidup
- Pelapukan fisika (pelapukan mekanik), terutama disebabkan oleh
pengaruh cahaya matahari dan perubahan temperatur
- Pelapukan kimia, merupakan peristiwa penghancuran massa batuan
yang disertai dengan perubahan struktur kimia massa batuan
tersebut
c. Erosi
Erosi merupakan peristiwa perpindahan material yang mengalami
pelapukan dari suatu tempat ke tempat lain
Berdasarkan penyebabnya, erosi dibedakan menjadi:
- erosi oleh air (erotion)
- erosi oleh es (gletser)
- erosi angin (deflasi)
- erosi oleh air laut (abrasi)
B. Agradasi
a. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan pengendapan meterial yang dibawa oleh angin, air,
atau gletser
Berdasarkan tempat dan tenaga yang mengendapkannya, sedimentasi
dibedakan menjadi:
• sedimentasi fluvial, yaitu oleh sungai
• sedimentasi eolis (sedimentasi teresterial), yaitu oleh angin
• sedimentasi laut (marine sedimentation), yaitu pada pantai
Ciri Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan
Ciri wilayah kikisan:
• memiliki lereng yang miring dan lebih tinggi dari daerah sekitarnya
• alur erosi merupakan tanda adanya pengikisan
• lapisan tanah yang menutupi batuan induk relatif tipis
• daerah yang terkikis menjadi tidak subur
• pengikisan pada dataran rendah berjalan lambat
Dilihat dari ketinggiannya, wilayah kikisan dapat dikelompokkan menjadi:
a. Wilayah dataran rendah ( 0 – 100 mdpl)
b. Wilayah pertengahan ( 100 – 500 mdpl)
c. Wilayah pegunungan (500 – 1000 mdpl)
d. Wilayah pegunungan tinggi (> 1000 mdpl)
Wilayah Kikisan
Wilayah Endapan
Ciri wilayah endapan:
• terbentuknya daerah cekungan dan dataran di sekitar daerah yang lebih tinggi
• memiliki kedalaman tanah yang relatif tebal dan dalam
• biasanya wilayah endapan adalah daerah yang subur
• adanya stratifikasi lapisan tanah
• kadang ditemukan fosil makhluk hidup
Bentukan hasil pengendapan antara lain:
• Delta, merupakan hasil pengendapan sungai
• Tanggul sungai, yang terdapat di tepi sungai
• Tanggul pantai
• Beting, yaitu endapan di tengah sungai
• Gosong, sama seperti beting, namun kadang gosong tidak tampak
• Meander, yaitu belokan sungai 180
• Sungai mati (oxbow lake)
Degradasi lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi lahan terjadi karena adanya:
a. faktor manusia (karena aktivitasnya), yaitu meliputi:
- Penebangan hutan besar-besaran
- Kerusakan lahan akibat manusia tidak dapat menjaga lingkungannya
- Pertumbuhan penduduk yang tinggi
- Aktivitas pertanian yang seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan
- Pembukaaan lahan di daerah pegunungan
- Lahan bekas pertambangan yang dibiarkan begitu saja
b. Faktor alam
- Bencana alam
- Iklim, jenis tanah, dan kemiringan lereng
Dampak Degradasi Lahan:
• Terjadi perubahan kondisi iklim
• hilang atau punahnya spesies yang ada di dalam hutan
• hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup
• banjir atau kekeringan
• berkembangnya masalah kemiskinan
• terjadinya erosi yang sangat intensif pada lahan
• hilangnya keuntungan yang seharusnya bisa didapat dari hutan

More Related Content

Struktur Lapisan Bumi

  • 2. Litosfer • Litosfer merupakan lapisan yang sangat tipis, kaku (rigit), padat, keras, dan kuat • litosfer terdiri atas batuan yang relatif lebih ringan (light rock) dibanding astenosfer dan mesosfer • sebagian besar penyusunnya yaitu Silikat (SiO2) yang merupakan gabungan antara oksigen dan silikon • tebal litosfer sekitar 100 km dan mencakup kerak bumi dan bagian atas mantel bumi. • selain sebagai tempat berpijak, beraktivitas, dan tempat tumbuh (tanaman), litosfer dapat dimanfaatkan sebagai penghasil bahan tambang, mineral, dan untuk aktivitas pertanian Berdasarkan komposisi penysusunnya, bumi dibagi menjadi tiga lapisan yaitu 1. Lapisan teratas disebut Litosfer 2. Lapisan kedua disebut mesosfer 3. Lapisan yang terdalam disebut astenosfer
  • 3. Kerak benua (continental crust) Kerak samudera (oceanic crust) disebut lapisan Si-al (silisium aluminium) disebut lapisan Si-ma (silisium magnesium) mengandung unsur aluminium dalam jumlah besar mengandung unsur magnesium dalam jumlah banyak Tersusun atas batuan yang sangat tua yang bersifat granitis Terdiri atas batuan basaltis yang berusia lebih muda yang lebih padat dibanding kerak benua Unsur-unsur pembentuk utamanya adalah mineral silikat yang kaya aluminium, potassium, dan sodium Unsur-unsur pembentuk utamanya adalah mineral silikat yang kaya akan magnesium, besi, kalsium, dan sedikit aluminium Perbedaan Kerak Benua dan Kerak Samudera Kerak bumi terdiri atas: • Kerak benua (continental crust) • Kerak samudera (oceanic crust)
  • 4. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen (tenaga dari dalam bumi) Tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk muka bumi antara lain: • Proses vulkanisme • Proses tektonik • Proses diatropisme Proses vulkanisme Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas sampai keluar ke permukaan bumi. Aktivitas vulkanisme menghasilkan sejumlah material yang turut berperan dalam membentuk badan gunung atau menimbun lapisan sekitar gunung. Bentuk-bentuk material vulkanik: • Bentuk cair yaitu lava dan lahar • Bentuk padat (disebut eflata atau piroklstik) antara lain: bom, lapili, pasir vulkanik, dan abu vulkanik • Bentuk gas berupa uap air, belerang, asam arang, dan karbon monoksida
  • 5. Tipe magma yang dikeluarkan oleh gunung api: a. Magma Basaltik - mengandung kadar silika yang rendah dan relatif encer - dihasilkan dari letusan yang relatif tenang karena gas dalam magma dikeluarkan dengan cepat melalui celah atau retakan - magma basaltik ditemui pada sejumlah gunung di dunia, sehingga dikenal sebagai tipe Hawaii dan tipe Poehoe - tipe gunung api yang dihasilkan oleh tipe magma basaltik adalah tipe gunung api perisai Magma basaltik Poehoe b. Magma Silika - Magma silika mengandung kadar silika yang tinggi dan bersifat kental - Magma silika dapat menyebabkan letusan yang sangat hebat, hal ini terjadi karena magma yang bersifat kental menyebabkan gas sukar memisahkan diri dari magma. Akibatnya, gas tersebut tersimpan dalam waktu yang lama dan menjadi tenaga yang kuat untuk menghasilkan ledakan. - Magma tipe ini menghasilkan tipe gunung api komposit atau strato dan gunung api maar
  • 6. Tipe Erupsi b. Erupsi areal - erupsi areal yaitu letusan yang terjadi pada lubang yang berukuran besar dan luas - letusan tersebut terjadi karena posisi dapur magma berada dekat permukaan c. Erupsi sentral - Erupsi sentral yaitu letusan yang terjadi pada lubang erupsi berbentuk pipa yang relatif kecil dan sempit. - Erupsi tipe ini menghasilkan tiga bentuk gunung api yaitu: • Gunung api perisai • Gunung api maar • Gunung api strato a. Erupsi Linier - erupsi linier yaitu erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk memanjang - magma yang keluar bersifat sangat encer dan menutupi wilayah yang sangat luas Erupsi linier
  • 7. Gunung api perisai Gunung api perisai yaitu gunung api bentukan hasil erupsi efusif atau aliran yang terbentuk karena sifat magma yang dikeluarkan cair atau encer. Contoh tipe gunung api perisai yaitu Gunung api di Kepulauan Hawaii Gunung api maar Gunung api maar yaitu gunung api bentukan hasil erupsi eksplosif atau ledakan. Gunung api tipe ini memiliki dapur magma yang relatif kecil dan dangkal sehingga dengan satu kali letusan maka aktivitas gunung api tersebut akan berhenti dan biasanya akan membentuk danau Gunung api perisai Gunung api maar Gunung api strato Gunung api strato merupakan gunung api berbentuk kerucut dengan lereng yang curam yang dihasilkan karena letusan eksplosif dan efusif secara bergantian. Contoh Gunung api strato yaitu Gunung Fuji di Jepang dan sebagian besar gunung api di Indonesia Gunung api strato
  • 8. Gempa merupakan gerakan kulit bumi secara tiba-tiba akibat adanya patahan atau letusan yang diikuti serangkaian getaran yang dirambatkan hingga ke permukaan bumi. Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi: • Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau pergeseran lapisan batuan (dislokasi) • Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat, maupun sesudah letusan gunung api. • Gempa runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas rongga di dalam litosfer Gempa Berdasarkan hiposentrum (pusat gempa), gempa dibedakan menjadi: a. Gempa dalam (300-700 km) b. Gempa intermediet (100-300 km) c. Gempa dangkal (<100 km) Episentrum yaitu suatu titik di permukaan bumi sebagai tempat gelombang gempa dirambatkan Letak episentrum tegak lurus terhadap hiposentrum
  • 9. Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi: • Gempa setempat, jika episentrum < 10.000 km • Gempa jauh, jika episentrum 10.000 km • Gempa sangat jauh, jika episentrum > 10.000 km Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa dibedakan menjadi: • Gempa linier • Gempa sentral Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi: • gempa laut, jika episentrumnya terletak di dasar/permukaan laut • gempa dasatan, jika episentrumnya terdapat di daratan Bentuk Muka Bumi akibat Proses Diatropisme Berdasarkan kecepatan gerak dan ukuran muka bumi yang terkena efeknya, proses diatropisme dibedakan menjadi: a.Orogenesis, yaitu proses pembentukan pegunungan b. Epirogenesis, yaitu proses penurunan atau penaikan benua yang memakan waktu relatif lebih lama dibandingkan proses orogenesis
  • 10. Berdasarkan bentuk hasilnya, diatropisme dibedakan menjadi: a. Sesar / patahan (faults) Sesar yaitu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran Bagian-bagian sesar: • Gawir • Bidang sesar • Garis sesar (fault line) • Atap sesar (hangingwall) • Alas sesar (footwall) Jenis-jenis sesar: • sesar normal (normal fault) • sesar naik (reverse fault), jika kemiringan bidang sesar < 45 atau < 30 (sesar naik yang kemiringannya < 30° disebut thrust fault) • sesar mendatar (strike slip fault) Sesar normal Sesar naik Sesar mendatar
  • 11. b. Lipatan dan gejala perlipatan (fold and folding) Gejala perlipatan terjadi karena adanya geya tektonik yang menekan secara horizontal pada suatu lapisan batuan. Bagian-bagian yang membentuk struktur lipatan: a. sinklin, yaitu yang berbentuk cekung ke atas b. Antiklin, yaitu yang berbentuk cembung ke atas c. Sayap (limb), yaitu bagian yang miring, dimulai dari antiklin sampai sinklin Bentuk-bentuk lipatan antara lain lipatan tegak, condong, rebah Bagian-bagian lipatan Lipatan tegak Lipatan condong Lipatan rebah
  • 12. c. Rekahan atau kekar (joint) Berdasarkan cara pembetukannya, terdapat dua jenis rekahan yaitu: • shear atau compression joint, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tekanan • tension joint atau kekar tegangan, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tarikan Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Eksogen (tenaga dari luar bumi) A. Degradasi, yaitu tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi Berdasarkan penyebabnya, tenaga degradasi dibedakan atas: b. Gerakan massa (mass wasting) Gerakan massa dapat dibedakan menjadi: - Tanah longsor, karena tanah tidak tidak ditumbuhi tanaman - Tanah mengalir, karena tanah sudah jenuh air - Rapan tanah, yaitu gerkan tanah secara lambat ke arah bawah a. Pelapukan Menurut penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi: - Pelapukan biologi (pelapukan organik), disebabkan oleh makhluk hidup - Pelapukan fisika (pelapukan mekanik), terutama disebabkan oleh pengaruh cahaya matahari dan perubahan temperatur - Pelapukan kimia, merupakan peristiwa penghancuran massa batuan yang disertai dengan perubahan struktur kimia massa batuan tersebut
  • 13. c. Erosi Erosi merupakan peristiwa perpindahan material yang mengalami pelapukan dari suatu tempat ke tempat lain Berdasarkan penyebabnya, erosi dibedakan menjadi: - erosi oleh air (erotion) - erosi oleh es (gletser) - erosi angin (deflasi) - erosi oleh air laut (abrasi) B. Agradasi a. Sedimentasi Sedimentasi merupakan pengendapan meterial yang dibawa oleh angin, air, atau gletser Berdasarkan tempat dan tenaga yang mengendapkannya, sedimentasi dibedakan menjadi: • sedimentasi fluvial, yaitu oleh sungai • sedimentasi eolis (sedimentasi teresterial), yaitu oleh angin • sedimentasi laut (marine sedimentation), yaitu pada pantai
  • 14. Ciri Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan Ciri wilayah kikisan: • memiliki lereng yang miring dan lebih tinggi dari daerah sekitarnya • alur erosi merupakan tanda adanya pengikisan • lapisan tanah yang menutupi batuan induk relatif tipis • daerah yang terkikis menjadi tidak subur • pengikisan pada dataran rendah berjalan lambat Dilihat dari ketinggiannya, wilayah kikisan dapat dikelompokkan menjadi: a. Wilayah dataran rendah ( 0 – 100 mdpl) b. Wilayah pertengahan ( 100 – 500 mdpl) c. Wilayah pegunungan (500 – 1000 mdpl) d. Wilayah pegunungan tinggi (> 1000 mdpl) Wilayah Kikisan Wilayah Endapan Ciri wilayah endapan: • terbentuknya daerah cekungan dan dataran di sekitar daerah yang lebih tinggi • memiliki kedalaman tanah yang relatif tebal dan dalam • biasanya wilayah endapan adalah daerah yang subur • adanya stratifikasi lapisan tanah • kadang ditemukan fosil makhluk hidup
  • 15. Bentukan hasil pengendapan antara lain: • Delta, merupakan hasil pengendapan sungai • Tanggul sungai, yang terdapat di tepi sungai • Tanggul pantai • Beting, yaitu endapan di tengah sungai • Gosong, sama seperti beting, namun kadang gosong tidak tampak • Meander, yaitu belokan sungai 180 • Sungai mati (oxbow lake) Degradasi lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan Degradasi lahan terjadi karena adanya: a. faktor manusia (karena aktivitasnya), yaitu meliputi: - Penebangan hutan besar-besaran - Kerusakan lahan akibat manusia tidak dapat menjaga lingkungannya - Pertumbuhan penduduk yang tinggi - Aktivitas pertanian yang seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan - Pembukaaan lahan di daerah pegunungan - Lahan bekas pertambangan yang dibiarkan begitu saja b. Faktor alam - Bencana alam - Iklim, jenis tanah, dan kemiringan lereng
  • 16. Dampak Degradasi Lahan: • Terjadi perubahan kondisi iklim • hilang atau punahnya spesies yang ada di dalam hutan • hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup • banjir atau kekeringan • berkembangnya masalah kemiskinan • terjadinya erosi yang sangat intensif pada lahan • hilangnya keuntungan yang seharusnya bisa didapat dari hutan