Rencana Pascatambang bertujuan untuk memperkirakan dan mengetahui perencanaan terhadap lahan bekas tambang setelah selesai dilakukan penambangan serta memperbaiki kondisi lingkungan pada lahan bekas tambang agar berfungsi sesuai peruntukannya. Dokumen ini disusun berdasarkan peraturan pemerintah dan mencakup profil wilayah, deskripsi kegiatan pertambangan, rona lingkungan akhir, program reklamasi dan pengembangan sosial e
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangWachidatin N C
Ìý
Tambang terbuka adalah metode penambangan di mana pekerja berhubungan langsung dengan udara luar untuk menggali mineral seperti batubara yang berada dekat permukaan tanah. Metode ini memberikan hasil tambang lebih besar dengan biaya rendah dibanding tambang bawah tanah. Survey dan pemetaan memainkan peran penting dalam menentukan lokasi tambang, perencanaan desain, dan monitoring lingkungan.
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan minerba. Dokumen ini menjelaskan tentang penyusunan rencana reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi serta rencana pascatambang, termasuk kriteria, biaya, dan penilaian persetujuan rencana-rencana tersebut.
Pengolahan bahan galian adalah proses di mana bahan galian diolah untuk menghasilkan produk berharga dan tidak berharga tanpa mengubah sifat fisik atau kimia, menggunakan sifat fisika dan kimia mineral. Metalurgi melibatkan proses yang mengubah sifat fisik dan kimia logam, sedangkan pengolahan bahan galian tidak.
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganAdhitya Henrika
Ìý
Dokumen menjelaskan struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan. Terdapat dua pola kerja, yaitu mengerjakan sendiri atau menggunakan subkontraktor. Organisasi terdiri dari lima divisi yakni perencanaan, operasi tambang, pengolahan, K3L, dan administrasi serta keuangan. Setiap divisi memiliki peran penting untuk kelancaran operasi pertambangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang mulai dari pengertian, penaksiran cadangan, perencanaan batas tambang, penjadwalan produksi, hingga biaya operasi tambang.
2. Beberapa metode penaksiran cadangan yang disebutkan adalah penaksiran manual, metode poligon, penggunaan model blok teratur dan tak teratur, serta penggunaan data geologi, assay, dan topografi dalam penaksir
catatan kuliah ekonomi mineral ini disusun secara ringkas dari berbagai referensi, disertai dengan contoh soal di setiap pokok bahasannya.
modul ini dapat digunakan sebagai pegangan praktis dalam perkuliahan ekonomi teknik secara umum maupun aplikasi ekonomi teknik dalam pengelolaan sumberdaya alam.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan pertambangan yang berkelanjutan dengan visi terwujudnya pembangunan sumber daya mineral secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik kegiatan pertambangan, dampaknya terhadap lingkungan, upaya perlindungan lingkungan yang dilakukan, serta pentingnya pertambangan bagi pembangunan
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pencairan jaminan reklamasi untuk tahap eksplorasi dan operasi produksi. Terdapat empat pokok bahasan utama yaitu laporan pelaksanaan reklamasi, evaluasi pelaksanaan reklamasi, pencairan jaminan reklamasi, dan perubahan rencana reklamasi. Evaluasi pelaksanaan reklamasi akan menilai pencapaian luasan dan kualitas reklamasi dengan mengacu pada rencan
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang, termasuk definisi perencanaan, jenis perencanaan (jangka panjang, menengah, pendek), perancangan, istilah-istilah tambang seperti cadangan, kadar batas, nisbah pengupasan, tujuan dan ruang lingkup perencanaan tambang.
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pasir kuarsa, yakni bahan galian yang berasal dari pelapukan batuan beku dan mengandung silika. Pasir kuarsa digunakan sebagai bahan baku industri semen, kaca, dan lainnya. Kualitas pasir kuarsa bervariasi tergantung pada kandungan silikanya.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara mulai dari tahap administrasi, penilaian lapangan, aspek-aspek yang dinilai seperti pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, reklamasi dan revegetasi, hingga program-program pengembangan dan penelitian lingkungan."
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, dan karakteristik bahan galian industri. Bahan galian industri dikelompokkan berdasarkan cara terbentuknya, pemanfaatan, dan teknologi pengolahan. Terdapat beberapa permasalahan utama pada bahan galian industri seperti modal kecil, teknologi kurang maju, dan pasar yang sempit.
Dokumen ini berisi tentang Kawi Boedisetio yang mengunjungi beberapa tempat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan seperti Cahaya Bumi Selamat yang menjadi tujuan wisata, Batung Batulis sebagai markas kegiatan PUPUK, dan pasar terapung di sungai. Dokumen ini juga menampilkan berbagai produk kerajinan dari batu mulia seperti intan, akik, dan manik-manik serta peralatan pendulangan intan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang mulai dari pengertian, penaksiran cadangan, perencanaan batas tambang, penjadwalan produksi, hingga biaya operasi tambang.
2. Beberapa metode penaksiran cadangan yang disebutkan adalah penaksiran manual, metode poligon, penggunaan model blok teratur dan tak teratur, serta penggunaan data geologi, assay, dan topografi dalam penaksir
catatan kuliah ekonomi mineral ini disusun secara ringkas dari berbagai referensi, disertai dengan contoh soal di setiap pokok bahasannya.
modul ini dapat digunakan sebagai pegangan praktis dalam perkuliahan ekonomi teknik secara umum maupun aplikasi ekonomi teknik dalam pengelolaan sumberdaya alam.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan pertambangan yang berkelanjutan dengan visi terwujudnya pembangunan sumber daya mineral secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik kegiatan pertambangan, dampaknya terhadap lingkungan, upaya perlindungan lingkungan yang dilakukan, serta pentingnya pertambangan bagi pembangunan
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pencairan jaminan reklamasi untuk tahap eksplorasi dan operasi produksi. Terdapat empat pokok bahasan utama yaitu laporan pelaksanaan reklamasi, evaluasi pelaksanaan reklamasi, pencairan jaminan reklamasi, dan perubahan rencana reklamasi. Evaluasi pelaksanaan reklamasi akan menilai pencapaian luasan dan kualitas reklamasi dengan mengacu pada rencan
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang, termasuk definisi perencanaan, jenis perencanaan (jangka panjang, menengah, pendek), perancangan, istilah-istilah tambang seperti cadangan, kadar batas, nisbah pengupasan, tujuan dan ruang lingkup perencanaan tambang.
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pasir kuarsa, yakni bahan galian yang berasal dari pelapukan batuan beku dan mengandung silika. Pasir kuarsa digunakan sebagai bahan baku industri semen, kaca, dan lainnya. Kualitas pasir kuarsa bervariasi tergantung pada kandungan silikanya.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara mulai dari tahap administrasi, penilaian lapangan, aspek-aspek yang dinilai seperti pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, reklamasi dan revegetasi, hingga program-program pengembangan dan penelitian lingkungan."
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, dan karakteristik bahan galian industri. Bahan galian industri dikelompokkan berdasarkan cara terbentuknya, pemanfaatan, dan teknologi pengolahan. Terdapat beberapa permasalahan utama pada bahan galian industri seperti modal kecil, teknologi kurang maju, dan pasar yang sempit.
Dokumen ini berisi tentang Kawi Boedisetio yang mengunjungi beberapa tempat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan seperti Cahaya Bumi Selamat yang menjadi tujuan wisata, Batung Batulis sebagai markas kegiatan PUPUK, dan pasar terapung di sungai. Dokumen ini juga menampilkan berbagai produk kerajinan dari batu mulia seperti intan, akik, dan manik-manik serta peralatan pendulangan intan.
Dokumen ini membahas rencana migrasi perangkat lunak komputer pemerintah kota Tegal menjadi perangkat lunak legal sesuai dengan kebijakan pemerintah. Rencana ini mencakup latar belakang, kebijakan, tujuan, cakupan, langkah-langkah, dan proses migrasi perangkat lunak secara detail.
Dokumen tersebut membahas tentang laporan transparansi penerimaan negara dari sektor pertambangan di Sulawesi Tenggara berdasarkan standar EITI. Terdapat perbedaan antara laporan perusahaan dan pemerintah untuk tahun 2009, terutama pada pajak penghasilan dan pajak bumi dan bangunan. Perbedaan ini menunjukkan masalah dalam pencatatan penerimaan negara. Dokumen juga menampilkan jumlah Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam P
Sebuah evaluasi terhadap kinerja Jokowi-JK di bidang energi dan sumber daya mineral. Disampaikan oleh Maryati Abdullah, menjelang pergantian tahun 2015 ke 2016.
Koalisi Anti Mafia Tambang mengapresiasi inisiatif yang dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan dan pencegahan korupsi di sektor Minerba melalui skema kegiatan Koordinasi dan Supervisi (Korsup) di bidang Mineral dan Batubara (Minerba). Koalisi Anti Mafia Tambang merasa penting untuk berpartisipasi dalam implementasi korsup Minerba ini melalui kegiatan pengawasan dan pengumpulan data-data di lapangan untuk disampaikan kepada KPK. Dukungan masyarakat sipil ini bertujuan untuk memperkuat kerja pengawasan dan penegakan hukum yang masih lemah di internal pemerintah daerah dan pusat. Korsup KPK Tahap-1 di 12 provinsi telah dimulai sejak awal tahun 2014, sedangkan Korsup KPK Tahap-2 untuk 19 Provinsi telah dimulai sejak Desember 2014 termasuk melalui koordinasi dan pemantauan bersama kepala-kepala daerah di 3 (tiga) provinsi yakni Provinsi Sulawesi Barat, Gorontalo dan Sulawesi Utara pada 8 Juni 2015. Kertas posisi ini disusun sebagai hasil pengawasan koalisi masyarakat sipil di 3 (tiga) provinsi, terutama yang menyangkut aspek ketaatan ijin, penerimaan negara, serta aspek sosial dan lingkungan.
Approximately IDR 1,387 trillion (at least $100 billion) financial benefit flew from oil, gas, mineral and coal sector that were enjoyed by thousand of corporates (Badan Pusat Statistik, 2014 & Bank Indonesia, 2014). However, only IDR 96.9 trillion (at least $7 billion) that are taxable (Direktorat Jenderal Pajak, 2014) due to absence of accurate information on beneficial ownership in the mining sector.
Although, there are hundreds of extractive companies operate in Indonesia, public never really know who controls and receive main benefit these companies(or called a beneficial ownership). According to Indonesian Bureau of Statistic (BPS) and Bank of Indonesia (BI), in 2014, Gross Domestic Product (GDP) in mining sector, both downstream and upstream, reached $100 billion (BPS, 2014 & BI, 2014). Undeniably, with such economic values, mining sector attracts lots of companies and business to invest in Indonesia.
Despite creating gigantic financial value for companies, total tax that is paid to state account is still very small. Directorate General of Tax (DJP) reported that mining sector only contribute about $7 billion of tax revenue resulted in 9.4% ratio of tax revenue and GDP of mining sector.
Dokumen ini membahas tentang tata kelola energi dan penyelamatan lingkungan hidup. Ia menyoroti pentingnya strategi dan perencanaan yang rasional serta kebijakan yang terintegrasi dan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan energi tanpa mengorbankan lingkungan. Dokumen ini juga menyinggung soal pentingnya reformasi regulasi, koordinasi tata kelola energi, serta kewajiban reklamasi tambang pasca penambangan.
1. Audit lingkungan merupakan proses menilai kepatuhan suatu organisasi terhadap peraturan lingkungan dan standar internalnya.
2. Audit lingkungan harus sistematis, terdokumentasi, dan obyektif untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan kepatuhan hukum.
3. Tujuan audit lingkungan adalah memberikan kontribusi untuk mengimplementasikan praktik lingkungan yang ramah lingkungan.
Dokumen tersebut merupakan resume kuliah umum mengenai etika rekayasa dan pengenalan tambang yang disusun oleh Nur Setia Pribadi. Ringkasannya adalah resume tersebut membahas tentang definisi etika rekayasa, kaidah pokok etika rekayasa, dan jenis-jenis kegiatan usaha pertambangan termasuk pertambangan mineral dan batubara.
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, un...masda araffi
Ìý
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep manajemen seperti manajemen operasional, pemasaran, produksi, sumber daya manusia, dan keuangan. Diberikan pengertian dan tujuan masing-masing konsep beserta fungsi dan ciri-cirinya.
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...roriepermony
Ìý
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep manajemen seperti manajemen operasional, pemasaran, produksi, sumber daya manusia, dan keuangan. Dibahas pula pengertian, ciri, fungsi, dan tujuan dari masing-masing konsep tersebut.
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptxAyuFebryanggi
Ìý
Apa yang dimaksud dengan manajemen produksi dan produksi?
Manajemen produksi adalah : kegitan mengelola secara optimal penggunaan sumber daya (faktor Produksi) dalam proses tranformasi menjadi produk barang dan jasa
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemeliharaan yang mencakup pengertian, prosedur perencanaan, dan faktor-faktor penghambat pelaksanaan pemeliharaan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa manajemen pemeliharaan adalah pengorganisasian operasi pemeliharaan untuk memberikan kinerja peralatan produksi dan fasilitas industri, prosedur perencanaannya meliputi penentuan objek, cara, dan waktu
EVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptxYulmiEtrii
Ìý
Dokumen tersebut membahas evaluasi kinerja lingkungan dari kegiatan penggunaan lahan. Evaluasi ini penting untuk mengidentifikasi dampak lingkungan, mengambil keputusan terkait kelangsungan kegiatan, dan meningkatkan kinerja lingkungan melalui tindakan perbaikan. Evaluasi dilakukan secara berkala di lokasi kegiatan dan mencakup berbagai aspek seperti identifikasi sumber pencemaran, pengaruh terhadap lingkungan sekitar, dan
AMDAL merangkum 3 hal penting: (1) AMDAL adalah kajian dampak lingkungan untuk proyek pembangunan, (2) tujuan AMDAL adalah memastikan proyek berjalan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan, (3) proses AMDAL meliputi identifikasi dampak, analisis dampak, dan merumuskan rencana pengelolaan lingkungan.
Presentasi 2 BAB 2 Prosedur pemeliharaan lingkungan kerjaEdi Sutanto
Ìý
BAB 2 membahas prosedur pemeliharaan lingkungan kerja yang meliputi 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) dan kesehatan kerja untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan produktif serta mencegah kecelakaan. Dokumen ini juga memberikan contoh penerapan prosedur kesehatan kerja seperti menggunakan masker dan alas kaki saat bekerja dengan perangkat mekatronika.
Blok Tuban, sebuah wilayah yang memiliki potensi besar dalam sektor minyak dan gas bumi (migas), menjadi salah satu pusat perhatian utama dalam upaya eksplorasi sumber daya alam Indonesia. Namun, proses eksplorasi di wilayah ini menghadapi berbagai dilema yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menyangkut aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Dari sudut pandang ekonomi, eksplorasi migas di Blok Tuban menjanjikan dampak positif yang signifikan. Kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dan royalti, menciptakan lapangan kerja, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, biaya investasi yang tinggi dan risiko kegagalan eksplorasi menjadi tantangan yang harus diantisipasi. Proses eksplorasi memerlukan teknologi canggih dan pengeluaran modal yang besar, sehingga hanya akan memberikan hasil jika cadangan migas yang ditemukan memiliki nilai ekonomis yang memadai.
Di sisi lain, aspek sosial juga menjadi perhatian utama. Masyarakat sekitar lokasi eksplorasi sering kali merasa terpinggirkan akibat pengambilan lahan untuk aktivitas migas. Konflik kepentingan antara perusahaan migas, pemerintah daerah, dan warga lokal sering muncul, terutama terkait kompensasi, relokasi, dan manfaat langsung yang dirasakan masyarakat. Meskipun terdapat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), banyak masyarakat merasa bahwa manfaat yang diterima tidak sebanding dengan dampak yang ditimbulkan.
Dilema lainnya adalah dampak lingkungan yang signifikan. Eksplorasi migas sering kali berpotensi merusak ekosistem lokal, termasuk pencemaran air, tanah, dan udara. Hutan dan lahan pertanian yang merupakan sumber penghidupan masyarakat setempat sering terancam akibat aktivitas pengeboran dan pembangunan infrastruktur pendukung. Meskipun teknologi ramah lingkungan terus dikembangkan, penerapannya sering terhambat oleh faktor biaya dan kurangnya pengawasan ketat dari pihak berwenang.
Selain itu, kompleksitas perizinan dan regulasi sering memperlambat proses eksplorasi. Berbagai aturan yang tumpang tindih antara pemerintah pusat dan daerah menciptakan hambatan birokrasi yang sulit diatasi. Ketidakpastian hukum ini tidak hanya memperpanjang waktu eksplorasi tetapi juga menurunkan minat investor asing yang sangat dibutuhkan untuk mendanai proyek-proyek besar seperti di Blok Tuban.
Dalam menghadapi dilema ini, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan migas, masyarakat lokal, dan organisasi lingkungan. Pemerintah perlu memastikan bahwa regulasi yang ada berjalan dengan transparan dan adil, sehingga tercipta keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Di sisi lain, perusahaan migas harus mengutamakan teknologi yang lebih ramah lingkungan serta melibatkan masyarakat dalam setiap tahap eksplorasi, mulai dari konsultasi awal hingga implementasi program CSR yang berkelanjutan.
Eksplorasi migas di Blok Tuban merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
1. Struktur Organisasi dan Tenaga kerja di Pertambangan
Organisasi adalah suatu mekanisme pembagian kerja dan kerjasama dari orang yang
berhimpun untuk menjalankan kegiatan produksi.
Pada umumnya pelaksanaan operasi penanmbangan dapat menggunakan 2 alternative pola
kerja yang perlu di kaji, yaitu:
1. seluruh kegiatan penambangan dikerjakan sendiri.
2. seluruh kegiatan operasi penambangan oleh sub-kontraktor
Pada kegiatan pola pertama konsekuensinya akan banyak tenaga kerja yang di serap.
Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer tambang yang bertanggung jawab
kepada direksi. Manajer tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi
di lokasi penambangan, yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu: divisi perencanaan, divisi
operasi tambang, divisi pengolahan, divisi perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi
dan keuangan. Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan pekerjaan.
Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut :
1. Divisi Perencanaan
Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab terhadap
perencanaan tambang , laporan produksi harian/ mingguan/ bulanan, penentuan sasaran
produksi dan kualitas produk. Divisi ini bertanggung jawab pada perencanaan tambang baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
2. 2. Divisi Operasi Tambang
Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang bertugas melakukan ekplorasi yang
dibantu oleh para staf dan bagian penambangan yang bertanggung jawab pada pembongkaran
, pengangkutan, dan pemuatan serta kualitas dari bahan galian itu sendiri.
3. Divisi Pengolahan
Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang mempunyai fungsi
menganalisa bahan galian yang akan diolah.
4. Divisi K3 dan Lingkungan
Divisi ini bertanggung jawab terhadap:
a. Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)
b. Lingkungan, mencegah dampak negative yang timbul karena operasi tambang, mengontrol,
rekloamasi dan penghijauan daerah tambang.
c. Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat.
d. Sarana penerangan daerah tambang.
e. Bangunan kantor dan pabrik pengolahan
5. Divisi Administrasi dan keuangan
Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan bertanggung jawab terhadap
kegiatan-kegiatan yangmendukung operasi tambang, anatara lain:
a. Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)
b. Administrasi dan surat-menyurat
c. Personalia dan umum.
d. Security / satpam
e. Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat
f. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja