2. PENGERTIAN
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar (manajemen), dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
Structure is the relationship of the various functions or activities in
an organization.
(Richard A.Johnson, Fremont E.Kast, dan James E. Rosenzweig)
Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi,
siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang
formal, serta pola interaksi yang akan diikuti (Robbins).
Struktur organisasi mempunyai 3 komponen,yaitu : kompleksitas,
formalisasi, dan sentralisasi.
3. Kompleksitas mempertimbangkan tingkat diferensiasi
yang ada dalam organisasi. Termasuk didalamnya
tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah
tingkatan didalam hierarkhi organisasi, serta tingkat
sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara
geografis.
Formalisasi adalah tingkat sejauh mana sebuah
organisasi menyandarkan dirinya kepada peraturan dan
prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya.
Sentralisasi mempertimbangkan di mana letak dari pusat
pengambilan keputusan, disentralisasi atau
didesentralisasi.
Desain Organisasi menekankan sisi manajemen dari
teori organisasi. Desain organisasi mempertimbangkan
konstruksi dan mengubah struktur organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
4. Teori Organisasi yang ada sekarang ini
merupakan hasil dari sebuah proses
evolusi.
Ada dua dimensi dasar didalam evolusi
teori organisasi :
1. Merefleksikan bahwa organisasi itu
adalah sistem
2. Berhubungan dengan hasil-hasil akhir
dari struktur organisasi.
5. Determinan Struktur
Organisasi :
- Strategi
- Besaran organisasi
- Teknologi
- Lingkungan
- Pengendalian kekuasaan
Aplikasi :
- Mengelola Lingkungan
- Mengelola perubahan organisasi
- Mengelola konflik organisasi
- Mengelola budaya organisasi
- Mengelola evolusi organisasi
Struktur Organisasi
Keefektifan Organisasi
Desain Organisasi :
- Pilihan Desain
- Birokrasi
- Adhocracy Sumber : Stephen P. Robins,
1994
Kerangka kerja Untuk Menganalisis Teori Organisasi
6. EVOLUSI TEORI ORGANISASI KONTEMPORER
KERANGKA
WAKTU
1900-1930 1930-1960 1960-1975 1975- ?
Perspektif
Sistem
Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka
Perspektif
tujuan
Rasional Sosial Rasional Sosial
Tema Utama Efisiensi
Mekanis
Orang dan
hubungan
manusia
Desain-
desain
Kontingensi
Kekuasaan
dan politik
Tokoh F. Taylor
Henry Fayol
Max Weber
Ralph Davis
Elton Mayo
Chester Barnard
Douglas
McGregor
Warren Bennis
Katz & Kahn
Joan
Woodmard,
Charles
Perrow &
James
Thompson
Kel. Aston
Marc & Simon
Jeffrey Pfeffer
Klasifikasi
Teoritis
Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4
7. ELEMEN DASAR SEBUAH ORGANISASI
(MINTZBERG)
1. The operating core,
Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yg berhubungan
dengan produksi dari produk dan jasa
2. The strategic apex
Manajer tingkat puncak, yg diberi tanggung jawab keseluruhan untuk
organisasi itu
3. The middle line,
Para manajer yg menjadi penghubung operating core dengan strategic
apex
4. The technostructure,
Para analis yg mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk
standarisasi tertentu dalam organisasi
5. The support staff,
Orang-orang yg mengisi unit staf, yg memberi jasa pendukung tidak
langsung kepada organisasi
8. Gambar 1
Lima Elemen Dasar Dari Sebuah Organisasi
Strategc
Apec
Technostructure
Operating Core
Middle
Line
Support
Staff
9. Salah satu dari kelima bagian tsb dapat mendominasi sebuah
organisasi.
Jika control berada di operating core, maka keputusan akan
didesentralisasi; menciptakan birokrasi profesional.
Jika strategic apex dominan, maka control disentralisasi, dan
organisasi merupakan struktur yg sederhana.
Jika control di middle management, maka akan ditemukan unit
otonomi yg bekerja dalam struktur divisional.
Jika analis dalam technostructure dominan, control akan dilakukan
melalui standarisasi, dan struktur yg dihaslkan adalah sebuah
birokrasi mesin.
Jika support staff yg mengatur, maka control dilakukan melalui
penyesuaian bersama (mutual adjustment) dan timbulah adhocracy.
10. PILIHAN DESAIN ORGANISASI (STEPHEN P. ROBBINS)
RendahRendah
terbatas
TinggiTinggiTinggiSentralisasi
RendahTinggi
diantara
divisi-divisi
RendahTinggiRendahFormalisasi
Sosial tinggiFungsional
tinggi
Sosial tinggiFungsional
Tinggi
RendahSpesialisasi
ADHOCRACYSTRUKTUR
DIVISIONAL
BIROKRASI
PROFESIO
NAL
BIROKRASI
MESIN
STRUKTUR
SEDERHA
NA
KARAKTERIS
TIK
OrganikMekanistikMekanistikMekanistikOrganikKlasifikasi
Struktural
Umum
Kompleks dan
dinamis
Sederhana
dan stabil
Kompleks
dan stabil
Sederhana
dan stabil
Sederhana
Dinamis
Lingkungan
11. STUKTUR SEDERHANA
KARAKTERISTIK 1. Kompleksitas rendah
2. Sedikit formalisasi
3. Wewenang didesentralisasi pada seseorang
KEKUATAN 1. Sederhana,
2. cepat, fleksibel,
3. sedikit biaya pemeliharaan,
4. Tidak terdapat lapisan dari struktur yang rumit
5. pertanggungjawaban jelas
KELEMAHAN 1. Penggunaannya terbatas,
2. sulit jika besaran bertambah, struktur tidak dapat memenuhi kebutuhan
3. memungkinkan penyalahgunaan wewenang kekuasaan eksekutif
4. Bergantung pada kesehatan dan tingkah dari individu
APLIKASI 1. Jika organisasi kecil.
2. Berada pada tahap permulaan pengembangannya.
3. Jika linhkungan sederhana dan dinamik.
4. Jika organisasi menghadapi serangan atau krisis.
5. Jika eksekutif senior juga pemiliknya
6. Jika eksekutif senior ingin menyimpan kekuasaan
13. FASHION FLAIR STORES
Pam Conway
Pemilik
Manajer
Mission Center
Store
Manajer
Del Mar Square
Store
Manajer
Pacific Beach
Store
Manajer
Grossmont Plaza
Store
14. BIROKRASI MESIN
KARAKTERISTIK 1. Proses kerja distandarisasikan;
2. Peraturan diformalisasi;
3. Tugas dikelompokkan dalam dept-dept fungsional
4. Wewenang disentralisasi
5. Pengambilan keputusan mengikuti rantai komando
6. Perbedaan tajam aktivitas lini dan staf;
7. Bagian terpenting technostructure
KEKUATAN Standarisas aktivitas efisien,
Bahasa sama
Mengumpulkan para spesialis bersama sehingga menghasilkan economies of scale,
minimalisir duplikasi personalia dan peralatan.
Dapat dijalankan dg baik dg manajer tingkat menengah dan rendah yang kurang berbakat
sehingga lebih murah,
Memberi kesempatan keputusan disentralisasi, sehingga tidak ada kebutuhan pengambil
keputusan yg inovatif dan berpengalaman
KELEMAHAN Spesialisasi menciptakan konflik pada sub-sub unit.
Tujuan fungsional unit dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi.
Perhatian yg berlebihan dalam mengikuti peraturan
Tidak ada tempat untuk modifikasi
Hanya efisien selama pegawai menghadapi masalah yang pernah mereka jumpai dan
keputusan yang terpogram telah ditentukan
APLIKASI Organisasi dengan ukuran besar
Lingkungan yang stabil dan sederhana
Teknologi yg tdd pekerjaan rutin yg dapat distandarkan
15. BIROKRASI PROFESIONAL
KEKUATAN Menggabungkan standarisasi dengan desentralisasi.
Kekuatan terletak pada operating core, krn punya
kemampuan kritis dan otonomi
Dapat mengerjakan tugas yg terspesialisasi dgn efisien
KELEMAHAN Ada kecenderungan berkembangnya konflik antara sub-
unit
Para spesialis bersifat kompulsif dalam mengikuti aturan yg
dibuat mereka
Terikat kode etik yg kaku, shg tidak dapat disesuaikan
dengan kondisi unik atau berubah.
APLIKASI Organisasi dengan ukuran besar
Lingkungan yg stabil dan kompleks
Teknologi rutin yg diinternalkan lewat profesionalisasi
16. STRUKTUR DIVISIONAL
KARAKTERISTIK Kekuasaan di manajemen menengah; Divisi mewakili sekelompok perusahaan kecil yang
didesain sebagai birokrasi mesin
Divisi diorganisasikan kedalam kel. Fungsional
Pembagian kerja tinggi
Formalisasi tinggi
Wewenang disentralisasi pada manajer divisi
KEKUATAN Divisi lebih banyak pertanggungjawaban dan lebih fokus pada hasil.
Kantor pusat bebas dari perhatian terhadap rincian kegiatan shg lbh memikirkan masalah
jangka panjang.
Unit-unit otonomnya dapat dipotong dengan dampak minimal terhadap seluruh organisasi
KELEMAHAN Duplikasi kegiatan dan sumber daya
Meningkatkan biaya operasional dan mengurangi efisiensi
Dapat mendorong munculnya konflik antar divisi
Kekuasaan kantor pusat terhadap pegawai makin mengecil
Menimbulkan masalah koordinasi
APLIKASI Diversifikasi produk atau pasar
Peningkatan besaran organisasi,
Sistem teknis dari organisasi dapat dipisahkan sec. efisien kedalam segmen segemen,
masing-masing untuk setiap divisi.
lingkungan lebih sederhana dan stabil
17. ADHOCRACY
KARAKTERISTIK Diferensiasi horisontal yang tinggi
Diferensiasi vertikal yang rendah
Pengambilan keputusan didesentralisasi
Fleksibilitas dan daya tanggap yang tinggi
Technostructure hampir tidak ada
Kekuasaan mengalir pada semua orang yang mempunyai keahlian
KEKUATAN Beradaptasi dan kreatif
Kerjasama para spesialis dari multidisiplin untuk mencapai tujuan bersama
Mampu mengerjakan tugas bersifat teknis, tidak terpogram, dan kompleks
KELEMAHAN Dapat menciptakan tekanan sosial dan ketegangan psikologis bagi para
anggota
Menciptakan konflik internal
Tidak efisien
Rentan
APLIKASI Dibutuhkan untuk fleksibilitas dan inovasi
Aneka ragam strategi, perubahan dan / atau resiko tinggi
Teknologi non rutin
Lingkungan dinamis dan kompleks
Tahap permulaan dari daur hidup organisasi
18. MATRIKS
SUATU STRUKTUR YANG MENCIPTAKAN LINI
RANGKAP DARI WEWENANG ;
Menugaskan para spesialis dari
departemen-departemen fungsional tertentu
untuk bekerja pada satu atau lebih tim, yg
dipimpin oleh seorang pimpro.
(Tim tim multidisiplin)
19. 1. Didesain untuk fokus ganda : fungsi
dan produk
2. Saling ketergantungan antar
departemen
3. internal economies of scales; kegiatan
organisasi dapat distruktur hanya di
sekitar proyek-proyeknya.
3 kondisi yg mendukung matriks
20. MATRIKS
KARAKTERISTIK MENGGABUNGKAN DEPARTEMENTALISASI FUNGSIONAL DAN
PRODUK ;
Memecah konsep kesatuan komando; rantai komando ganda sehingga
pegawai punya 2 atasan :
1. manajer departemen fungsional
2. manajer produk
KEKUATAN 1. Kemampuan mempermudah koordinasi kegiatan jika organisasi
punya banyak aktivitas kompleks dan saling bergantung.
2. Mengurangi bureaupathologies
3. Membantu pengalokasian para spesialis secara efisien.
4. Menciptakan : kemampuan memberi tanggapan cepat terhadap
perubahan di lingkungan;
5. Menyeimbangkan permintaan pelanggan dan efisiensi ekonomis
6. Pengembangan kemampuan teknis
7. Peningkatan motivasi karena lingkungan yang demokratis
KELEMAHAN 1. Kebingungan yang diciptakannya
2. Kecenderungan untuk memperkuat perebutan kekuasaan
3. Tekanan terhadap individu
21. PILIHAN DESAIN BARU
STRUKTUR TIM
BENTUK KOLATERAL
STRUKTUR JARINGAN KERJA
(NETWORK STRUCTURE)/
ORGANISASI VIRTUAL
GUGUS TUGAS (TASK FORCE)
BENTUK PANITIA
BENTUK KOLEGIAL
22. STRUKTUR TIM
Memecah-mecah penghalang
departemental
Mendesentralisasi pengambilan
keputusan sampai tingkat tim
Menuntut para karyawan untuk menjadi
generalis maupun spesialis
24. ORGANISASI VIRTUAL
KARAKTERISTIK 1. INTI ORGANISASI MERUPAKAN KELOMPOK KECIL EKSEKUTIF YG
BERFUNGSI MENGKOORDINASI DAN MENGENDALIKAN HUBUNGAN
LUAR, LAZIMNYA HUBUNGAN DENGAN KOMPUTER
2. SANGAT TERSENTRALISASI, DENGAN SEDIKIT ATAU TANPA
DEPARTEMENTALISASI
3. PENCARIAN KELUWESAN MAKSIMUM (MENGAPA HARUS MEMILIKI JIKA
BISA SEWA ?)
4. SEBUAH TIM DIRAKIT UNTUK SATU PERIODE TERBATAS DAN
KEMUDIAN DIBUBARKAN
KEKUATAN
1. LUWES, MEMUNGKINKAN SESEORANG DENGAN SUATU GAGASAN
INOVATIF DAN SEDIKIT UANG
2. MEMINIMALKAN BIAYA TETAP BIROKRASI KARENA TIDAK ADA LAGI
ORGANISASI ABADI YANG HARUS DIPERTAHANKAN
3. MENGURANGI RESIKO JANGKA PANJANG DAN BIAYA-BIAYANYA
KARENA TIDAK ADA LAGI JANGKA PANJANG
KELEMAHAN 1. KURANGNYA KONTROL MANAJEMEN ATAS BAGIAN-BAGIAN UTAMA
DARI BISNISNYA
CONTOH 1. ORGANISASI PEMBUATAN FILM
2. MICHAELL DELL DAN PERUSAHAAN DELL COMPUTERNYA YG
SUKSES BERSAING DENGAN IBM
27. TESIS STRATEGI-STRUKTUR
STRATEGI PILIHAN STRUKTURAL
INOVASI SUATU STRATEGI YG
MENEKANKAN PENGENDALIAN
PRODUK DAN JASA BARU YANG
UTAMA
ORGANIK : struktur longgar,
spesialisasi rendah, formalisasi
rendah, terdesentralisasi
MINIMISA
SI BIAYA
SUATU STRATEGI YG
MENEKANKAN KONTROL BIAYA
YG KETAT, PENGHINDARAN
PENGELUARAN INOVASI ATAU
PEMASARAN YANG TIDAK
PERLU, DAN PENEKANAN
HARGA
MEKANISTIK : Kontrol ketat;
spesialisasi kerja ekstensif;
formalisasi tinggi; sentralisasi tinggi
IMITASI SUATU STRATEGI YG
BERUPAYA UNTUK PINDAH KE
PRODUK BARU ATAU PASAR
BARU HANYA SETELAH
TERBUKTI KELANGSUNGAN
HIDUPNYA
MEKANISTIK DAN ORGANIK :
Campuran dari sifat longgar dan
ketat; pengendalian ketat terhadap
kegiatan yang ada dan
pengendalian longgar untuk usaha
baru
28. TEKNOLOGI
BAGAIMANA SUATU ORGANISASI MENTRANSFER MASUKANNYA MENJADI
KELUARAN
TEMA BERSAMA YANG MEMBEDAKAN TEKNOLOGI ADALAH TINGKATAN
KERUTINAN MEREKA. TEKNOLOGI CENDERUNG KE ARAH ATAU KEGI ATAN
RUTIN (DICIRIKAN OLEH OPERASI TEROTOMATISASI DAN TERBAKUKAN)
ATAU TIDAK RUTIN (DISESUAIKAN)
HUBUNGAN TEKNOLOGI-SENTRALISASI DIPERLUNAK OLEH TINGKAT
FORMALISASI.
TEKNOLOGI RUTIN HENDAKNYA DIKAITKAN DENGAN KENDALI
TERSENTRALISASI JIKA ATURAN DAN PENGATURANNYA MINIMUM. TETAPI
JIKA FORMALISASINYA TINGGI, TEKNOLOGI RUTIN DAPAT DIIRINGI
DESENTRALISASI,
TEKNOLOGI RUTIN AKAN MENGARAH KE SENTRALISASI, NAMUN HANYA JIKA
FORMALISASINYA RENDAH.
29. LINGKUNGAN
LEMBAGA-LEMBAGA ATAU KEKUATAN
DI LUAR ORGANISASI YANG SECARA
POTENSIAL MEMPENGARUHI KINERJA
ORGANISASI
DIMENSI :
1. KAPASITAS
2. VOLATILITAS
3. KERUMITAN
30. KAPASITAS DARI SUATU LINGKUNGAN MENGACU KEPADA
SAMPAI TINGKAT MANA LINGKUNGAN ITU MENDUKUNG
PERTUMBUHAN
VOLATILITAS : TINGKAT KETIDAKSTABILAN DALAM SUATU
LINGKUNGAN. KALAU TINGKAT PERUBAHAN YG TIDAK DAPAT
DIRAMALKAN ITU TINGGI, LINGKUNGANNYA DINAMIS.
KERUMITAN : TINGKAT HETEROGENITAS DAN KONSENTRASI
DI ANTARA UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN.
ORGANISASI YG BEROPERASI DALAM LINGKUNGAN YANG
DICIRIKAN SEBAGAI LANGKA, DINAMIS DAN KOMPLEKS,
MENGHADAPI TINGKAT TERBESAR KETIDAKPASTIAN.
32. STRUKTUR ORGANISASI DETERMINAN
DAN HASILNYA
Penyebab :
Strategi
Ukuran
Teknologi
Lingkungan
Desain
Struktural :
Mekanistik
Organik
Kinerja
Dan
Kepuasan
Diperlunak oleh
perbedaan-
perbedaan
individu dan
norma budaya
33. Struktur terbaik bagi sebuah organisasi
adalah yang mendukung upaya kerja yang
efektif dan yang meminimalkan
kompleksitas
34. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Dilihat dari jumlah pucuk pimpinan :
1. Bentuk tunggal
2. Bentuk jamak
Dilihat dari saluran wewenang :
1. Bentuk jalur
2. Bentuk fungsional
3. Bentuk jalur dan staf
4. Bentuk fungsional dan staf
5. Bentuk fungsional dan jalur
6. Bentuk jalur, fungsional, dan staf
35. PEDOMAN PEMBENTUKAN SATUAN-SATUAN
ORGANISASI
PENGELOMPOKKAN SEGENAP AKTIVITAS KEDALAM SATUAN-
SATUAN ORGANISASI BERDASARKAN KESAMAAN SIFAT ATAU
PELAKSANAANNYA.
TERCIPTA FUNGSI MENYELURUH, BERSATU PADU, DAN LEBIH
SEDIKIT SATUAN2 ORGANISASI KECIL YG BERDIRI SENDIRI
PERLUASAN AKTIVITAS DIUSAHAKAN DAPAT DITAMPUNG OLEH
SATUAN-SATUAN ORGANISASI YG TELAH ADA, SEHINGGA TIDAK
TERJADI INEFISIENSI
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SATUAN ORGANISASI
BERDASARKAN VOLUME KERJA
SATUAN2 ORGANISASI DIKELOMPOKKAN MENURUT PEMBAGIAN
FUNGSI UMUM DALAM ORGANISASI :
SATUAN PIMPINAN, SATUAN HALUAN, SATUAN OPERASI, SATUAN
KOMERSIAL, SATUAN PENATAAN, SATUAN KONTROL, SATUAN
KONSULTASI
36. DASAR PEMBAGIAN KERJA
Berdasarkan :
Fungsi
Produksi
Rangkaian kerja (seri, paralel, gabungan)
Langganan
Jasa
Alat
Wilayah
Waktu
jumlah
37. ASAS ORGANISASI
1. Perumusan tujuan dengan jelas
2. Departemenisasi
3. PembagianKerja
4. Koordinasi
5. Pelimpahan wewenang
6. Rentang kendali
7. Jenjang organisasi
8. Kesatuan perintah
9. Fleksibilitas
10. Berkelangsungan
11. Keseimbangan
38. FAKTOR YG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PEMBAGIAN KERJA
1. Tiap satuan organisasi memiliki rincian aktivitas yg jelas;
2. Tiap pejabat memiliki rincian tugas yg jelas;
3. Jumlah tugas 4-12 macam;
4. Variasi tugas yg sejenis atau erat hubungannya satu sama lain
5. Beban aktivitas tiap satuan organisasi dan beban tugas pejabat
merata;
6. Penempatan para pejabat yg tepat ;
7. Penambahan atau pengurangan pegawai berdasarkan volume
kerja;
8. Pembagian kerja tidak menimbulkan pengkotakan pejabat;
9. Penggolongan tugas : rutin, spesial, kreatif;
10. Memperhatikan dasar pembagian kerja;
39. DASAR SOTK DI INDONESIA
Di bawah UU 22/1999
1. PP NO. 84/2000, diganti dengan
2. PP NO. 8/2003
Di bawah UU 32/2004
PP NO. 41/2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah