Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi normalisasi saluran drainase Tanjung Sadari Krembangan Surabaya dan menemukan alternatif penanggulangan banjir. Beberapa alternatif yang diteliti meliputi pelebaran saluran sebagai tampungan memanjang dan penambahan kapasitas pompa. Metode yang digunakan meliputi analisis hidrologi, perhitungan debit banjir, evaluasi kapasitas saluran, serta analisis alternatif penanganan genangan.
1 of 12
More Related Content
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabaya-ohan-eko-prasetyo-0910640010
1. STUDI EVALUASI NORMALISASI SALURAN DRAINASE
TANJUNG SADARI KREMBANGAN SURABAYA
JURNAL
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh :
OHAN EKO PRASETYO
NIM. 0910640010-64
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENGAIRAN
MALANG
2013
2. LEMBAR PERSETUJUAN
STUDI EVALUASI NORMALISASI SALURAN DRAINASE
TANJUNG SADARI KREMBANGAN SURABAYA
JURNAL
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh:
OHAN EKO PRASETYO
NIM. 0910640010-64
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Prof. Dr. Ir. Suhardjono, Mpd,Dipl.HE.
NIP.19460323 197009 1 001
Dosen Pembimbing II
Dr. Very Dermawan, ST., MT.
NIP.19730217 199903 1 001
3. STUDI EVALUASI NORMALISASI SALURAN DRAINASE TANJUNG
SADARI KREMBANGAN SURABAYA
Ohan Eko Prasetyo1
, Suhardjono2
, Very Dermawan2
1. Mahasiswa Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
2. Dosen Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
email :Ohanekoprasetyo@gmail.com
Abstrak: Jalan Tanjung Sadari terdapat di wilayah Kecamatan Krembangan Surabaya yang merupakan
kecamatan yang cukup strategis sebagai kawasan penunjang aktivitas Pelabuhan Tanjung Perak. Normalisasi
pada sebagian saluran Tanjung Sadari telah dilakukan untuk menanggulangi masalah banjir, yaitu pada patok
P.10 sampai P.6. Normalisasi yang sudah dilaksanakan berupa pembesaran dimensi saluran dan pemasangan
2 pompa banjir berkapasitas 0,5 m3
/detik dan 1 pompa lumpur berkapasitas 0,25 m3
/detik. Namun masalah
banjir masih belum terselesaikan, sehingga perlu dilakukan alternatif penanggulangan masalah banjir yang
masih terjadi.Studi ini bertujuan untuk menemukan alternatif penanggulangan banjir.Dalam studi ini
dilakukan beberapa alternatif, antara lain pelebaran saluran pada patok P.18 sampai P.10 yang juga
difungsikan sebagai long storage(tampungan memanjang)untuk memperbesar volume tampungan, dan
dilakukannya penambahan kapasitas pompa dengan kapasitas total 5,75 m3
/detik pada perencanaan
berdasarkan Q5 dan 6,75 m3
/detik pada perencanaan berdasarkan Q10.
Kata Kunci: Banjir, normalisasi, kapasitas pompa, drainase, Tanjung Sadari
Abstract: Tanjung SadariStreet is located in district of Krembangan Surabaya whichhasa strategiclocationas
an supportingactivity area ofthe Port of TanjungPerak. It hasperformed normalization in order to overcome
the problem of flooding. Therewere channel enlargementandinstallation of2flood pumpswith a capacity
of0,5m3
/sand1 mudpump of 0,25m3
/s. However,after the implementation,the floodproblemis still notresolved.
This studywascarried out to findthe alternative toovercome theflooding problem.From
thisstudyisfoundseveralalternatives,which are widening the channel at point P.18 to P.10 that act as long
storage in order to increase the volume capacity on the channel, and improve the pumpscapacitywitha
totalcapacity of5,75 m3
/sbased onthe 5 years design dischargeand6,75 m3
/sbasedon10 years design
discharge.
Keyword : Flooding, normalization, pumpcapacity, drainage, TanjungSadari
I. PENDAHULUAN
Drainase adalah suatu tindakan
untuk mengurangi air yang berlebih. Baik
air permukaan, maupun air bawah per-
mukaan. Air berlebih yang umumnya be-
rupa genangan, disebut dengan banjir
(Suhardjono, 2013). Beberapa faktor ya-
ng menyebabkan banjir adalah ketidak-
mampuan saluran drainase menampung
dan mengalirkan debit yang lewat. Keti-
dakmampuan saluran untuk mengalirkan
air limpasan dari rumah tangga, air akibat
aktivitas industri maupun air limpasan
dari hujan di suatu area ini dapat dian-
tisipasi dengan pembuatan bozem yaitu
sebuah bangunan yang didisain untuk me-
nampung sementara air limpasan yg tidak
bisa dibuang secara gravitasi oleh saluran
drainase ke laut pada saat air laut menga-
lami pasang. Hal ini dapat diantisipasi
dengan pemasangan pompa pada muara
bozem, ketika daerah hulu mengalami hu-
jan dengan intensitas yang tinggi bersama-
an dengan terjadinya kenaikan muka air
laut akibat pasang, air dapat dikeluarkan
atau dialirkan ke laut dengan cara dipom-
pa.
Saluran Tanjung Sadari merupa-
kan saluran sekunder pada sistem drai-
nase bozem Morokrembangan Utara. Ben-
tuk saluran drainase Tanjung Sadari
adalah trapesium dengan lebar dasar rata-
rata saluran 2,5 m, tinggi rata-rata saluran
1,5 m memiliki panjang 762 m sebelum
dilakukanya normalisasi oleh PT.Pelindo
III Cabang Tanjung Perak pada tahun
anggaran 2012. Setelah dilakukannya nor-
malisasi sepanjang 277 m (P.18 sampai
P.23A) dengan pemasangan gutter ber-
4. dimensi 2,2 m x 2,4 m x 1,2 m dan pe-
masangan pompa banjir beserta in-
stalasinya (P.23 sampai P.23A) masih
belum menyelesaikan masalah genangan
yang terjadi di sekitar titik P.10(Anonim,
2011).
II. BAHAN dan METODE
1. BAHAN
a. Analisa Hidrologi
Curah hujan rancangan meru-
pakan curah hujan terbesar tahunan
yang mungkin terjadi di suatu daerah
dengan periode ulang tertentu. Metode
yang digunakan adalah Log Pearson
III karena metode ini dapat digunakan
untuk semua sebaran data serta sesuai
untuk berbagai macam koefisien ke-
pencengan dan koefisien kepuncakan
(Harto,1993:20).
Tahapan untuk menentukan curah
hujan rancangan dengan mengguna-
kan metode Log Pearson III adalah
sebagai berikut:
 Mengubah curah hujan harian ma-
ksimum ke dalam bentuk logarit-
ma
 Menghitung nilai logaritma rata-
rata:
n
x
XLog
n
i
i
 1
.log
 Menghitung standart deviasinya
(simpangan baku):
Si =
1
)log(log
1
2
ï€
ï€ïƒ¥ï€½
n
xx
n
i
i
 Menghitung koefisien
kepencengan:
Cs =
3
1
3
)2)(1(
)log(log
Sinn
xxn
n
i
i
ï€ï€
ï€ïƒ¥ï€½
 Hitung logaritma curah hujan ran-
cangan dengan kala ulang tertentu:
Log Xt = xlog + G. Si
 Menghitung antilog dari Xt
dengan:
xi = data hujan (mm)
x = rerata data hujan (mm)
n = jumlah data
Xt = ch rancangan (mm)
xlog =rerata logaritma curah
hujantahunan maksimum
G = konstanta
Si = simpangan baku
b. Debit Banjir Rancangan
Debit banjir rancangan adalah
jumlah debit air hujan dan debit air ko-
tor. Debit banjir rancangan ini nantinya
akan digunakan dalam penentuan kapa-
sitas saluran drainase. Bentuk perumus-
an dari debit banjir rancangan tersebut
sebagai berikut:
Qr = Qah + Qak
dengan:
Qr = debit banjir rancangan (m3
/dt)
Qah= debit air hujan (m3
/dt)
Qak= debit air kotor (m3
/dt)
c. Debit Air Hujan
Salah satu metode yang digunakan
untuk menghitung debit air hujan pa-
da saluran-saluran drainase adalah
metode Rasional. Rumus ini banyak
digunakan untuk sungai-sungai biasa
dengan daerah pengaliran yang kecil
dan juga untuk perencanaan drainase
daerah pengaliran yang sempit. Ben-
tuk umum persamaan ini adalah seba-
gai berikut (Suhardjono, 2013):
Q = 0,278.C. I.A
dengan:
Q = debit limpasan (m3
/dtk)
C = koefisien pengaliran
I = intensitas hujan selama waktu
tiba banjir (mm/jam)
A = luas daerah (km2
)
0,278= faktor konversi
d. Debit Air Kotor
Debit air kotor adalah debit yang
berasal dari buangan rumah tangga,
bangunan gedung, instansi dan seba-
gainya. Besarnya dipengaruhi oleh
banyaknya jumlah penduduk dan ke-
butuhan air rata-rata penduduk. Ada-
pun besarnya kebutuhan air penduduk
rata-rata adalah 150 liter/orang/hari.
5. Sedangkan debit air kotor yang harus
dibuang di dalam saluran adalah 70%
dari kebutuhan air bersih(Suhardjo-
no, 2013)
Qak =
A
qPn.
Qak =
A
Pn 00121,0.
dengan:
Qak = debit air kotor
Pn = jumlah penduduk (jiwa)
q = jumlah air buangan (l/dt/orang)
A = luas daerah (km2
)
e. Analisa Kapasitas Tampungan dan
Keperluan Pompa
Dari hasil analisa debit banjir,
diperoleh debit maksimum dan waktu
konsentrasi dari saluran yang ditinjau,
kemudian dilanjutkan dengan analisa
polder dan keperluan pompa hingga
ke pembuatan grafik hubungan antara
storage dan kapasitas pompa.
Dengan metode hidrograf satuan
berdasar data Qmax, Tc dan Td dan di-
tabulasikan kemudian digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.1.Hidrograf Aliran Masuk
(Anonim,----)
2. METODE
a. Pengumpulan Data
Setelah mengetahui kondisi daerah
studi, kemudian dilakukan pengum-
pulan data penunjang. Data-data yang
diperlukan tersebut adalah sebagai
berikut:
 Peta lokasi studi untuk mengetahui
lokasi studi perencanaan.
 Peta topografi.
 Peta tata guna lahan.
 Skema lokasi genangan untuk
mengetahui titik letak genangan-
genangan yang terjadi di daerah
studi.
 Data curah hujan guna keperluan
hidrologi. Data curah hujan diam-
bil dari stasiun penakar hujan, ya-
itu stasiun hujan BMKG Perak I.
Data hujan yang diperlukan dari
tahun 2002-2012.
 Data penduduk untuk memproyek-
sikan jumlah penduduk dan meng-
hitung kebutuhan air.
 Data saluran drainase eksisting un-
tuk evaluasi saluran dalam ke-
mampuannya menampung debit
rancangan yang ada.
b. Tahapan Penyelesaian Studi
 Melakukan studi pustaka menge-
nai teori yang akan dipakai.
 Mengumpulkan data-data yang di-
perlukan untuk kepentingan perhit-
ungan.
 Analisa hidrologi
- Menghitung curah hujan ranca-
ngan dengan metode Log Pear-
son Type III dengan kala ulang 5
dan 10 tahun.
- Menguji kesesuaian distribusi hu-
jan dengan uji Smirnov-Kolmo-
gorov dan uji Chi Square untuk
mengetahui kebenaran hipotesa
frequensi Log Pearson Type III.
 Perhitungan debit banjir rancangan
(Qr) untuk evaluasi saluran drai-
nase:
- Menghitung waktu konsentrasi.
- Menghitung intensias hujan ren-
cana (Ir) dengan rumus Mono-
nobe.
- Menentukan koefisien pengaliran
(C) dari peta tata guna lahan wi-
layah studi.
- Menentukan luas daerah peng-
aliran (A) dari peta topografi.
- Menghitung debit air hujan (Qah)
dengan metode rasional.
- Menghitung proyeksi pertumbuh-
an penduduk.
- Menghitung debit air kotor(Qak).
- Menghitung debit rancangan (Qr)
kala ulang 5 dan 10 tahun.
8. VI P.10 4,1810 0,0544 4,2355 13,4199
VII P.23 0,1464 0,0000 0,1464 13,5664
Tabel 7.Analisis KapasitasSaluranEksis-
ting Terhadap Debit Rancangan
Ruas Patok
Qa Q5 Q10 Qa dapat
m3
/dt
m3
/
dt
m3
/
dt
Menampung
Q5
I
P.0 - - -
P.1 0,25 2,15 2,45 Tidak
P.1A 0,59 2,15 2,45 Tidak
P.2 0,53 2,15 2,45 Tidak
P.3 0,14 2,15 2,45 Tidak
P.4 0,16 2,15 2,45 Tidak
P.5 0,19 2,15 2,45 Tidak
II
P.6 0,61 2,72 3,1 Tidak
P.7 0,81 2,72 3,1 Tidak
P.8 0,72 2,72 3,1 Tidak
P.9 1,86 2,72 3,1 Tidak
III, IV,V,VI P.10 0,53 11,79 13,42 Tidak
IV
P.10 A 0,34 11,92 13,57 Tidak
P.11 0,65 11,92 13,57 Tidak
P.11A 0,68 11,92 13,57 Tidak
P.12 0,29 11,92 13,57 Tidak
P.13 0,32 11,92 13,57 Tidak
P.13A 0,28 11,92 13,57 Tidak
P.14 0,49 11,92 13,57 Tidak
P.15 0,43 11,92 13,57 Tidak
P.16 0,52 11,92 13,57 Tidak
P.17 0,59 11,92 13,57 Tidak
P.17A 0,48 11,92 13,57 Tidak
P.18 11,1 11,92 13,57 Tidak
P.19 11,1 11,92 13,57 Tidak
P.20 11,1 11,92 13,57 Tidak
P.21 11,1 11,92 13,57 Tidak
P.22 11,1 11,92 13,57 Tidak
P.22.A 11,1 11,92 13,57 Tidak
P.23 11,1 11,92 13,57 Tidak
6. Analisis Kapasitas Eksisting deng-
an Pompa Drainase
Menurut manual prosedur dinas PU ten-
tang Studi Kasus Drainase, dijelaskan
mengenai analisa kapasitas tampungan
dan keperluan pompa dengan menguna-
kan hidrograf satuan berdasar pada data
Qmax, Tc dan Td.
Dari data perhitungan dapat dibuat sebuah
hidrograf inflow sebagai berikut:
ï‚· Menaruh Qmax pada durasi tc.
ï‚· Menarik garis dari Qmax menuju ke
titik 0.
ï‚· Menarik garis dari Qmax menuju ke
titik 113 menit.
Hasil penggambaran hidrograf disajikan
pada Gambar 6 dan Gambar 7.
Gambar 2. Hidrograf Inflow Q5 Tahun
Gambar 3. Hidrograf Inflow Q10 Tahun
Dari hidrograf inflow yang telah disajikan
pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 dapat
disimulasikan hubungan antara debit infl-
ow, outflow dengan kapasitas tampungan.
Berikut ini adalah contoh perhitungan
terhadap Q5 tahun:
 Menghitung waktu sebaran debit
= td+t0+tc+td
=37,505 + 1,29 +38,4 + 37,505
= 113 menit
 Menghitung volume kapasitas pompa
diasumsikan pompa mulai bekerja
pada menit kedua. Berikut ini adalah
perhitungan volume outflow pompa
pada menit kedua.
Vol. outflow= waktu x 60 x kapasitas
= 1 x 60 x 1,25
= 75 m3
 Menghitung volume inflow pada
menit pertama
Vol.inflow = Qr menit pertama x 60
= 0,306 x 60
= 18,33 m3
 Menghitung volume inflow total pada
menit kedua
Vol.inflow total = Vol.inflow menit
pertama+ Vol.inflow menit kedua
= 18,33 + 36,66
= 55,00 m3
/detik
 Lama operasi pompa untuk mem-
buang volume inflow Q5 adalah:
Waktud=Vol.InflowTot:Vol.Outflow
pompa per-jam
= 40764,72 : 4425
= 9,212 jam
Gambar 4. Hubungan Inflow, Outflow dan
Volume Tampungan pada Q5
9. Gambar 5. Hubungan Inflow, Outflow dan
Volume Tampungan pada Q10
 Lama operasi pompa untuk mem-
buangvolume inflow Q10 adalah:
Waktu =Vol.InflowTot:Vol.Outflow
pompa per-jam
= 46397,36 : 4425
= 10,485 jam
7. Alternatif Penanganan
a. Pembagian Debit Rancangan
Pembagian debit merupakan
satu alternatif untuk mengurangi be-
ban puncak yang tidak dapat ditam-
pung oleh dimensi saluran eksisting
sehingga dapat menimbulkan banjir.
Konsep dasar pembagian debit tidak
jauh berbeda dengan jalan tol, kare-
na dalam sisitem jalan tol dibangun
dengan harapan dapat mengurangi
beban lalu lintas dalam kota yang
sudah tidak mampu ditingkatkan ka-
pasitasnya. Berikut ini adalah gam-
bar Jalur Rencana Pembagian Debit.
Gambar 6. Rencana Pembagian Debit
Karena elevasi muka air P.10
lebih rendah dari tinggi air maksi-
mum di saluran Pesapen yang men-
jadi muara dari rencana sudetan. Ja-
di dapat disimpulkan jika rencana
sudetan jadi diterapkan kemungkin-
an akan terjadi back water pada
muara saluran sudetan dan rencana
pembagian debit tidak akan berjalan
ketika kedua saluran tersebut men-
galami debit maksimum.
b. Perencanaan Ulang Dimensi
Perencanaan ulang dimensi
pada saluran drainase perkotaan ti-
dak dapat dilakukan hanya dengan
mencari dimensi yang ideal untuk
debit rancangan. Karena beberapa
masalah umum pada daerah perkota-
an yang relatif sama yaitu keterse-
diaan lahan untuk pelebaran saluran,
mengingat lokasi studi berada pada
kota yang relatif landai maka tidak
memungkinkan juga direncanakan
sebuah saluran yang memiliki ting-
gi yang besar dari pada lebar salu-
ran.
Mengingat banyaknya biaya
yang sudah dikeluarkan untuk nor-
malisasi saluran dan pembuatan ru-
mah pompa beserta kelengkapanya,
maka penulis berupaya untuk me-
ngoptimalkan hasil normalisasi ya-
ng sudah sebagian diterapkan dila-
pangan.Perencanaan ulang dimensi
ini lebih diarahkan ke perbaikan sa-
luran yang belum dilakukan norma-
lisasi guna manambah kapasitas tam
pungan air yang belum dapat di-
pompa menuju outlet. Berikut ini
adalah hasil perencanaan ulang di-
mensi saluran yang belum dinormal-
isasi:
 Penampang yang direncanakan ber-
bentuk segiempatPerhitungan salu-
ran P.10 – P.18.
Direncanakan: b = 4,8 m
h+w = 2,2 m
S = 0,019
n = 0,025
Maka dapat dihitung kapasitas tam-
punganrencana adalah:
Vol.saluran P.9 - P.23A
= p x l x t
= 725 x 4,8 x 2,2
= 7656 m3
c. Penambahan Kapasitas Pompa
10. Penambahan kapasitas pompa
ini dilakukan karena alternatif pem-
bagian debit dan pelebaran saluran
guna menambah volume kapasitas
tampungan yang ideal tidak dapat
diterapkan dikarenakan tidak adanya
lahan untuk memenuhi kapasitas
tampungan yang ideal. Berikut ini
adalah perhitungan kapasitas pompa
yang ideal untuk mengalirkan inf-
low:
 Perhitungan kapasitas pompa dila-
kukan dengan cara simulasi dengan
cara coba-coba kapasitas pompa.
Didapatkan kapasitas pompa yang
dibutuhkan untuk debit rencana 5
tahun dengan penambahan kapasitas
tampungan total sebesar 7656 m3
adalah 5,75 m3
/detik.
 Lama operasi pompa rencana untuk
membuang volume inflow Q5 adalah
sebagai berikut:
Waktu = Vol.InflowTot: Vol. Out-
flow pompa per-jam
= 40764,72 : 20355
= 2,00 jam
Gambar 7. Hubungan RencanaInflow,
Outflow dan Volume Tam-
pungan pada Q5
 Perhitungan kapasitas pompa dilaku-
kan dengan cara simulasi dengan cara
coba-coba kapasitas pompa. Didapat-
kan kapasitas pompa yang dibutuhkan
untuk debit rencana 10 tahun dengan
penambahan kapasitas tampungan total
sebesar 7656 m3
adalah 6,75 m3
/detik.
 Lama operasi pompa rencana untuk
membuang volume inflow Q10 adalah
sebagai berikut:
Waktu =Vol.InflowTot:Vol. Out-
flow pompa per-jam
= 46397,36 : 23895
= 1,94 jam
Gambar 1. Hubungan Rencana Inf-
low, Outflow dan Volume
Tampungan pada Q5
IV. KESIMPULAN
Dari hasil studi evaluasi yang meli-
puti evaluasi kapasitas eksisting yang di-
bantu dengan operasi pompa terhadap de-
bit banjir rancangan baik Q5 ataupun Q10,
dapat diambil beberapa kesimpulan seba-
gai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan dapat
disimpulkan besaran debit rancangan
dengan kala ulang 5 tahun yang diper-
oleh dari penjumlahan debit air hujan
(Qah) dengan debit air kotor (Qak)ada-
lah sebesar 11,92 m3
/detik sedangkan
debit kala ulang 10 tahun adalah sebe-
sar 13,56m3
/detik.
2. Berdasarkan hasil perhitungan semua
saluran tidak mampu menampung dan
mengalirkan debit rancangan. Jadi da-
pat disimpulkan bahwa kapasitas salu-
ran eksisting tidak mampu menampung
dan mengalirkan debit rancangan dika-
renakan Q5 lebih besar dari Qeksisting.
3. Berdasarkan hasil perhitungan inflow,
outflow dan volume pada kondisi ek-
sisting didapatkan volume tampungan
yang harus tersedia ketika kapasitas
total pompa sebesar 1,25 m3
/detik ada-
lah 31.000 m3
pada Q5 dan 32.500 m3
pada Q10 . Angka ini didapat dari beda
tinggi antara grafik outflow dan inflow.
Sedangkan kapasitas tampungan yang
ada saat ini adalah sebesar 4.912 m3
.
Jadi volume kapasitas tampungan ma-
sih belum mampu untuk menampung
11. sementara volume air total sebesar
27.452 m3
pada Q5 dan 37.997m3
pada
Q10. Dan untuk kenaikan muka air di
muara saluran tidak berpengaruh dika-
renakan adanya bangunan pintu pada
rumah pompa.
4. Alternatif penanganan masalah banjir
pada daerah Tanjung Sadari adalah se-
bagai berikut:
a. Pembagian debit menuju saluran
Pesapen tidak dapat dilakukan ka-
rena elevasi dasar saluran Pesapen
yang lebih tinggi dari saluran Tan-
jung Sadari sehingga pengaliran
secara gravitasi tidak dapat dite-
rapkan. Disamping itu elevasi ting-
gi muka air maksimum saluran pri-
mer Pesapen lebih tinggi dari ele-
vasi saluran sekunder Tanjung Sa-
dari sehingga tidak menutup ke-
mungkinan akan terjadi backwa-
ter. Sedangkan opsi pembagian de-
bit melalui trase lain tidak dapat
dilaksanakan dikarenakan keter-
batasan lahan kosong disekitar ka-
wasan studi yang merupakan dae-
rah perumahan yang padat pendu-
duk.
b. Perencanaan ulang dimensi saluran
di titik P.10 sampai titik P.18 den-
gan saluran persegi dengan lebar
4,8 meter dan tinggi tanggul 2,2
meter, Dan dilakukan pengerukan
pada titik P.0 sampai P.10 guna
menambah volume kapasitas ko-
lam tampungan storage yang men-
jadi tempat pemberhentian semen-
tara air yang belum terpompa agar
dibagian hulu saluran tidak me-
ngalami limpasan saluran yang
mengakibatkan genangan.
c. Penambahan kapasitas pompa pa-
da rumah pompa yang sudah ada.
Penambahan kapasitas pompa ini
harus dilakukan karena kapasitas
tampungan storage tidak dapat me-
nampung sementara volume air
yangbelum terpompa. Dari hasil
simulasi antara volume inflow
dengan outflow terhadap kapasitas
tampungan storage didapatkan ka-
pasitas total pompa yang ideal
untuk debit Q5 tahun adalah 5,75
m3
/detik dan untuk debit Q10 tahun
adalah 6,75 m3
/detik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Studi Kasus Perhitungan Anali-
sis Hidrologi dan Hidraulika Sistem
Penanggulangan Genangan di Kom-
pleks Perumahan PU Pejompong-
an.
Anonim.2011. Laporan Akhir Pembuatan
DED Sarana Pengendalian Banjir
Kawasan Tanjung Sadari, Kawasan
Mujahidin dan Kawasan Teluk
Kumai di Pelabuhan Tanjung Perak-
Surabaya.PT.Candi Kencana Sabda-
wisesa.
BPS, 2012. Kepadatan Penduduk. Sura-
baya Dalam Angka.
Harto,Sri.1993. Analisis Hidrologi, Ja-
karta: Erlangga.
Suhardjono, 2013. Drainase Perkotaan,
Malang: Universitas Brawijaya.