際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Siti Farida
02411740000017
STUDI KORELASI PENGEMBANGAN POLA ASUH ORANG TUA
TERHADAP SANTUN BERBAHASA REMAJA DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pola asuh orang tua merupakan pembentukan kepribadian anak melalui kegiatan membimbing,
memimpin, maupun mengelola yang diterapkan orang tua terhadap anak dengan sifat cenderung
konsisten per periode waktu. Ditinjau dari baik buruknya, efek pola asuh orang tua dapat dirasakan
anak secara positif dan negatif termasuk dalam santun berbahasa.
Menurut Maidar G. Arsjad, Mukti (1998)  Kesantunan berbahasa ialah aplikasi penggunaan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan konteks pemakaian yang berpedoman kepada
kaidah atau norma yang berlaku. Kesantunan tersebut dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya pola
asuh orang orang tua. Di sisi yang sama, kondisi ini juga berlaku pada remaja. Dengan angka
pertumbuhan 25% dari total penduduk Indonesia1, pemilihan remaja sebagai objek pembahasan
menjadi sangat menarik karena kuantitas tersebut akan membawa pengaruh besar terhadap eksistensi
cerminan santun berbahasa Indonesia di masa yang akan datang.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis pola asuh orang tua terhadap remaja yang berkembang di Indonesia?
2. Bagaimana representasi santun berbahasa Indonesia remaja masa kini?
3. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap santun berbahasa Indonesia remaja?
1.3. BATASAN MASALAH
1. Data penelitian terkait responsi remaja terhadap pola asuh yang diterapkan oleh orang tua di
ambil dengan metode survey acak
1.4. TUJUAN
1. Mengetahui hubungan pengembangan pola asuh orang tua terhadap santun berbahasa remaja di
Indonesia
1.5 MANFAAT
1. Membantu orang tua dalam memilih pola asuh yang dapat mengembangkan santun berbahasa
Indonesia remaja ke arah lebih baik
1 Data proyeksi penduduk tahun 2014
Siti Farida
02411740000017
BAB II
ISI
Menurut iyaa.com, pola asuh orang tua dapat dikategorikan menjadi 6, yaitu pola asuh antara
lain permisif2, demokratis3, otoriter4, appeasers5, temporizer6, dan otoratif7.
Berdasarkan survey acak melalui pengisian blanko online diperoleh data sebagai berikut :
2 Pola asuh yang memberi kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol
3 Pola asuh yang memberi kebebasan pada anak dengan kontrol
4 Pola asuh yang bersifat kaku, keras, dan cenderung ke arah pemaksaan
5 Pola asuh orang tuayang sangat khawatir akan anak (over protective)
6 Pola asuh yang tidak konsisten
7 Pola asuh yang memberikan kebebasan anak untuk mengeksplorasi diri dengan adanya kontrol
Permisif
50%
Otoriter
9%
Demokratis
22%
Otoratif
5%
Appeasers
12%
Temporizer
2%
Pola AsuhOrang Tua
77.00%
23%
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
90 94
70
90
80
32
10
55
44
22
44
55
22
100
4.5 9 14
4.5 0
9
0
20 20
40
0
20
0 0
50
75
58
83
25
15
92
100 100 100 100 100
0
50
Berkata kasar
saat marah
Memaki Orang
yang
Menjengkelkan
Kurang etika
saat presentasi
Salah memilih
diksi
Menyampaikan
kitik kurang
santun
Bertutur kata
pedas
Tidak mampu
membawa diri
dalam
berkomunikasi
RepresentatifPerilakuNegatif Remaja dalam
Santun Berbahasa
Permisif Otoriter Demokratis Otoratif Apeasers Temporizer
(Dalam %)
Responden : 100 Remaja
Siti Farida
02411740000017
Data di atas menunjukkan representatif pola asuh menurut remaja Indonesia yang diterapkan
oleh orang tua. Pola ini didapatkan dari pengolahan hasil survey acak 100 responden remaja yang
menyebar di seluruh Indonesia melalui kuisioner online. Berdasarkan data tersebut diperoleh
representasi yang berbeda-beda dari tiap pola asuh orang tua terhadap remaja. Pola asuh temporizer
memiliki kalkulasi presentasi representatif perilaku negatif dalam santun berbahasa paling tinggi
(550%), disusul dengan permisif (446%), otoriter (342%), appeaser (306%), otoratif (100%) dan
demokratis (41%).
Indikator pengukuran santun berbahasa remaja melalui representatif perilaku negatif dipilih
agar memudahkan pendeteksian sejauh mana bahasa Indonesia telah dipahami dan diterapkan sesuai
sopan santun yang baik dan semestinya. Pencerminan santun berbahasa remaja di Indonesia dapat
dikatakan belum bagitu baik mengingat 50% remaja mengaku jika pola asuh orang tua yang diterapkan
adalah pola asuh permisif pada hasil akhirnya menghasilkan output8 santun berbahasa kedua terendah
di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
50% pola asuh orang tua di Indonesia adalah pola permisif telah menghasilkan santun
berbahasa terendah kedua dibandingkan pola asuh yang lain. Indikasi santun berbahasa Indonesia
remaja menurut pola asuh orang tua ditunjukan dengan kalkulasi presentasi representatif perilaku
negatif yang dilakukan remaja. Semakin tinggi kalkulasi presentasi representatif perilaku negatif maka,
semakin rendah santun berbahasa yang dimiliki remaja akibat pola asuh orang tua. Dengan kata lain,
pola asuh yang demokratis merupakan pola asuh yang mengakibatkan santun berbahasa Indonesia
remaja paling tinggi, sedangkan pola asuh yang temporizer paling rendah.
3.2 SARAN
Untuk pengembangan gagasan ide lebih lanjut, survey hendaknya dilakuan dengan responden yang
lebih masif.
8 Keluaran, produk
Siti Farida
02411740000017
DAFTAR PUSTAKA
Mardianto, Budi. 2016. "Ada 6 Tipe Pola Asuh Orangtua kepada Anak",
http://media.iyaa.com/article/2016/06/Ada-6-Tipe-Pola-Asuh-Orangtua-kepada-Anak-3453883.html,
diakses pada 27 September 2017 pukul 08.10
Ucup.2015. "Pertumbuhan Remaja Indonesia 25 Persen dari Jumlah Penduduk ,
http://bareskrim.com/2015/05/21/pertumbuhan-remaja-indonesia-25-persen-dari-jumlah-penduduk/ ,
diakses pada 27 September 2017 pukul 07.35

More Related Content

Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja usia 12 15 tahun di surabaya

  • 1. Siti Farida 02411740000017 STUDI KORELASI PENGEMBANGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP SANTUN BERBAHASA REMAJA DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pola asuh orang tua merupakan pembentukan kepribadian anak melalui kegiatan membimbing, memimpin, maupun mengelola yang diterapkan orang tua terhadap anak dengan sifat cenderung konsisten per periode waktu. Ditinjau dari baik buruknya, efek pola asuh orang tua dapat dirasakan anak secara positif dan negatif termasuk dalam santun berbahasa. Menurut Maidar G. Arsjad, Mukti (1998) Kesantunan berbahasa ialah aplikasi penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan konteks pemakaian yang berpedoman kepada kaidah atau norma yang berlaku. Kesantunan tersebut dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya pola asuh orang orang tua. Di sisi yang sama, kondisi ini juga berlaku pada remaja. Dengan angka pertumbuhan 25% dari total penduduk Indonesia1, pemilihan remaja sebagai objek pembahasan menjadi sangat menarik karena kuantitas tersebut akan membawa pengaruh besar terhadap eksistensi cerminan santun berbahasa Indonesia di masa yang akan datang. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja jenis pola asuh orang tua terhadap remaja yang berkembang di Indonesia? 2. Bagaimana representasi santun berbahasa Indonesia remaja masa kini? 3. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap santun berbahasa Indonesia remaja? 1.3. BATASAN MASALAH 1. Data penelitian terkait responsi remaja terhadap pola asuh yang diterapkan oleh orang tua di ambil dengan metode survey acak 1.4. TUJUAN 1. Mengetahui hubungan pengembangan pola asuh orang tua terhadap santun berbahasa remaja di Indonesia 1.5 MANFAAT 1. Membantu orang tua dalam memilih pola asuh yang dapat mengembangkan santun berbahasa Indonesia remaja ke arah lebih baik 1 Data proyeksi penduduk tahun 2014
  • 2. Siti Farida 02411740000017 BAB II ISI Menurut iyaa.com, pola asuh orang tua dapat dikategorikan menjadi 6, yaitu pola asuh antara lain permisif2, demokratis3, otoriter4, appeasers5, temporizer6, dan otoratif7. Berdasarkan survey acak melalui pengisian blanko online diperoleh data sebagai berikut : 2 Pola asuh yang memberi kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol 3 Pola asuh yang memberi kebebasan pada anak dengan kontrol 4 Pola asuh yang bersifat kaku, keras, dan cenderung ke arah pemaksaan 5 Pola asuh orang tuayang sangat khawatir akan anak (over protective) 6 Pola asuh yang tidak konsisten 7 Pola asuh yang memberikan kebebasan anak untuk mengeksplorasi diri dengan adanya kontrol Permisif 50% Otoriter 9% Demokratis 22% Otoratif 5% Appeasers 12% Temporizer 2% Pola AsuhOrang Tua 77.00% 23% Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 90 94 70 90 80 32 10 55 44 22 44 55 22 100 4.5 9 14 4.5 0 9 0 20 20 40 0 20 0 0 50 75 58 83 25 15 92 100 100 100 100 100 0 50 Berkata kasar saat marah Memaki Orang yang Menjengkelkan Kurang etika saat presentasi Salah memilih diksi Menyampaikan kitik kurang santun Bertutur kata pedas Tidak mampu membawa diri dalam berkomunikasi RepresentatifPerilakuNegatif Remaja dalam Santun Berbahasa Permisif Otoriter Demokratis Otoratif Apeasers Temporizer (Dalam %) Responden : 100 Remaja
  • 3. Siti Farida 02411740000017 Data di atas menunjukkan representatif pola asuh menurut remaja Indonesia yang diterapkan oleh orang tua. Pola ini didapatkan dari pengolahan hasil survey acak 100 responden remaja yang menyebar di seluruh Indonesia melalui kuisioner online. Berdasarkan data tersebut diperoleh representasi yang berbeda-beda dari tiap pola asuh orang tua terhadap remaja. Pola asuh temporizer memiliki kalkulasi presentasi representatif perilaku negatif dalam santun berbahasa paling tinggi (550%), disusul dengan permisif (446%), otoriter (342%), appeaser (306%), otoratif (100%) dan demokratis (41%). Indikator pengukuran santun berbahasa remaja melalui representatif perilaku negatif dipilih agar memudahkan pendeteksian sejauh mana bahasa Indonesia telah dipahami dan diterapkan sesuai sopan santun yang baik dan semestinya. Pencerminan santun berbahasa remaja di Indonesia dapat dikatakan belum bagitu baik mengingat 50% remaja mengaku jika pola asuh orang tua yang diterapkan adalah pola asuh permisif pada hasil akhirnya menghasilkan output8 santun berbahasa kedua terendah di Indonesia. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 50% pola asuh orang tua di Indonesia adalah pola permisif telah menghasilkan santun berbahasa terendah kedua dibandingkan pola asuh yang lain. Indikasi santun berbahasa Indonesia remaja menurut pola asuh orang tua ditunjukan dengan kalkulasi presentasi representatif perilaku negatif yang dilakukan remaja. Semakin tinggi kalkulasi presentasi representatif perilaku negatif maka, semakin rendah santun berbahasa yang dimiliki remaja akibat pola asuh orang tua. Dengan kata lain, pola asuh yang demokratis merupakan pola asuh yang mengakibatkan santun berbahasa Indonesia remaja paling tinggi, sedangkan pola asuh yang temporizer paling rendah. 3.2 SARAN Untuk pengembangan gagasan ide lebih lanjut, survey hendaknya dilakuan dengan responden yang lebih masif. 8 Keluaran, produk
  • 4. Siti Farida 02411740000017 DAFTAR PUSTAKA Mardianto, Budi. 2016. "Ada 6 Tipe Pola Asuh Orangtua kepada Anak", http://media.iyaa.com/article/2016/06/Ada-6-Tipe-Pola-Asuh-Orangtua-kepada-Anak-3453883.html, diakses pada 27 September 2017 pukul 08.10 Ucup.2015. "Pertumbuhan Remaja Indonesia 25 Persen dari Jumlah Penduduk , http://bareskrim.com/2015/05/21/pertumbuhan-remaja-indonesia-25-persen-dari-jumlah-penduduk/ , diakses pada 27 September 2017 pukul 07.35