1. STUNTING
Indonesia menurut WHO termasuk
ke dalam negara ketiga dengan
stunting tertinggi di kawasan Asia
Tenggara pada tahun 2005-2017
2. Stunting
Kondisi gagal tumbuh pada anak
yang diakibatkan oleh
kekurangan gizi kronis sehingga
pertumbuhan anak terhambat
(pendek) dari usianya
3. Dampak
stunting
Dampak Jangka Pendek
- Mudah sakit
- Terhambatnya perkembangan anak
- Peningkatan biaya kesehatan.
Menurut WHO) dampak
yang ditimbulkan dari
stunting dapat dibagi
menjadi dampak jangka
pendek dan jangka panjang
Dampak Jangka Panjang
- Postur tubuh yang tidak optimal pada saat dewasa
- Meningkatnya risiko penyakit lainnya,
- Menurunnya kesehatan pada reproduksi,
- Menurunnya perkembangan otak,
- Tidak optimalnya produktivitas dan kapasitas kerja.
4. Faktor yang
mempengaruhi bayi
mengalami stunting
1. Kurangnya nutrisi pada 1000 hari
pertama kehidupan
2. Tidak terlaksananya inisiasi menyusu
dini (IMD) serta gagalnya pemberian
ASI ekslusif
3. Proses penyapihan dini.
4. Pemberian makanan pendamping ASI
(MP ASI) yang belum diperhatikan
dalam hal kuantitas, kualitas, dan
keamanan pangan yang diberikan.
5. Lingkungan yang buruk
Sumber: aa.com.tr
5. Pencegahan Stunting
1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
2. Menyusui eksklusif sampai dengan 6 bulan,
3. Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI)
sampai dengan 2 tahun
4. Memenuhi kebutuhan zat gizi
5. Menjaga sanitasi lingkungan dengan baik
Sumber: alodokter.com
6. Gizi pada bayi perlu untuk mencegah
stunting
Dengan memperhatikan hal tersebut dapat
– 1. Memberi kesempatan hidup lebih lama, lebih sehat
dan lebih produktif
– 2. lebih rendah beresiko terkena penyakit kronis
– 3. Membangun Sumber Daya Manusia yang
berkualitasSumber: health.detik.com
8. Mengapa perlu gizi untuk bayi?
Bayi sangat perlu gizi yang seimbang dan tepat
tujuannya untuk menopang proses kemampuan
tumbuh kembang dan kecderdasan otak. Gizi
seimbang yang dimaksud adalah komposisi
seimbang antara protein, karbohidrat, lemak,
vitamin dan mineral yang terdapat dalam
konsumsi makanan bayi sehari-hari
9. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG
1. Mengonsumsi anekaragam pangan
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
4. Memantau Berat Badan (BB) secara
teratur untuk mempertahankan berat
badan normal
3. Melakukan aktivitas fisik
4 PILAR
Sumber: Kompasiana.com
10. Angka Kecukupan gizi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka
Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk
Masyarakat Indonesia.
Usia 0-5 bulan
Kalori : 550
Protein : 9
Karbohidrat : 59
Lemak : 31
Usia 6-11 bulan
Kalori : 800
Protein : 15
Karbohidrat : 105
Lemak : 35
11. Cukup hanya dari ASI saja ASI merupakan makanan yang
terbaik untuk bayi karena dapat memenuhi semua zat
giziGIZI SEIMBANG
BAYI
Adanya tambahan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), sementara ASI
tetap diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi
mulai diperkenalkan kepada makanan lain, mula-mula dalam bentuk
lumat, makanan lembik dan selanjutnya beralih ke makanan keluarga
saat bayi mulai berusia 1 tahun.
Usia 0-6 bulan
Usia 6-24 bulan
Sumber: Food.detik.com