際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Sudut Pandang Edgar V. Roberts
 the position from which details in a
literary work are perceived
described, and interpreted. It is a
method of rendering, a means by
which authors create a centralizing
intelligence, a narrative personality,
an intellectual filter through which
you receive the narration or
argument (1977: 63).
Sudut Pandang
 Sudut pandang; posisi pengarang dalam
tulisannya.
 memerankan salah seorang tokoh (orang
pertama), atau
 menceritakan tokoh-tokoh dalam cerita
kepada pembaca, seolah-olah pembaca
adalah salah satu tokohnya (orang kedua),
atau
 dia hanya sebagai seorang pencerita
(narator) yang tidak terlibat langsung dalam
sebuah cerita yang dia tulis (orang lain).
Culler, 2000: 86:
 Sedangkan pada third person narration, sang
penulis merujuk semua karakter dalam cerita
dalam bentuk orang ketiga (Martin, 1986).
 Kategori ini juga dapat memasukkan narasi
authorial, namun biasanya mengacu pada fiksi
yang tidak memiliki rujukan pada I yang
menulis.
Penulis sebagai orang pertama (Aku)
 Penulis sebagai orang pertama
mempunyai ikatan dengan apa yang
dia tulis.
 Penulis bisa mengungkapkan secara
teliti perasaan, sikap, cara bertutur,
terlebih lagi peristiwa dan konflik
yang terjadi sepanjang cerita, namun
tentunya yang berhubungan
langsung dengan tokoh aku saja.
Kelebihan aku
 Kelebihannya, pembaca merasa
terlibat langsung ke dalam nuansa
tokoh aku dan dapat menangkap inti
cerita, dan yang lebih penting, kalau
penulis piawai dalam bercerita maka
pembaca akan merasakan emosi
tokoh aku dan merasa seolah-olah
dia adalah tokoh aku tersebut
Kekurangannya,
 tokoh aku tidak tahu secara detil
perasaan tokoh lain kecuali sekadar
gambaran dan terkaan.
 Ia juga tidak leluasa mengungkapkan
peristiwa yang tidak berhubungan
dengan dirinya, kecuali melalui
pemberitahuan dari tokoh lain.
 Jadi tokoh aku mempunyai
pengetahuan terbatas dan interaksi
terbatas dengan tokoh lain dalam
cerita
 Sekian

More Related Content

sudut pandang

  • 1. Sudut Pandang Edgar V. Roberts the position from which details in a literary work are perceived described, and interpreted. It is a method of rendering, a means by which authors create a centralizing intelligence, a narrative personality, an intellectual filter through which you receive the narration or argument (1977: 63).
  • 2. Sudut Pandang Sudut pandang; posisi pengarang dalam tulisannya. memerankan salah seorang tokoh (orang pertama), atau menceritakan tokoh-tokoh dalam cerita kepada pembaca, seolah-olah pembaca adalah salah satu tokohnya (orang kedua), atau dia hanya sebagai seorang pencerita (narator) yang tidak terlibat langsung dalam sebuah cerita yang dia tulis (orang lain).
  • 3. Culler, 2000: 86: Sedangkan pada third person narration, sang penulis merujuk semua karakter dalam cerita dalam bentuk orang ketiga (Martin, 1986). Kategori ini juga dapat memasukkan narasi authorial, namun biasanya mengacu pada fiksi yang tidak memiliki rujukan pada I yang menulis.
  • 4. Penulis sebagai orang pertama (Aku) Penulis sebagai orang pertama mempunyai ikatan dengan apa yang dia tulis. Penulis bisa mengungkapkan secara teliti perasaan, sikap, cara bertutur, terlebih lagi peristiwa dan konflik yang terjadi sepanjang cerita, namun tentunya yang berhubungan langsung dengan tokoh aku saja.
  • 5. Kelebihan aku Kelebihannya, pembaca merasa terlibat langsung ke dalam nuansa tokoh aku dan dapat menangkap inti cerita, dan yang lebih penting, kalau penulis piawai dalam bercerita maka pembaca akan merasakan emosi tokoh aku dan merasa seolah-olah dia adalah tokoh aku tersebut
  • 6. Kekurangannya, tokoh aku tidak tahu secara detil perasaan tokoh lain kecuali sekadar gambaran dan terkaan. Ia juga tidak leluasa mengungkapkan peristiwa yang tidak berhubungan dengan dirinya, kecuali melalui pemberitahuan dari tokoh lain. Jadi tokoh aku mempunyai pengetahuan terbatas dan interaksi terbatas dengan tokoh lain dalam cerita