Konsep penilaian aktiva dan pengukuran dibahas dalam dokumen tersebut. Ada beberapa pendekatan penilaian aktiva berdasarkan nilai keluaran seperti diskonto arus kas masa depan dan harga jual, atau berdasarkan nilai masukan seperti biaya perolehan historis. Dokumen juga membahas konsep-konsep pengukuran seperti nilai bersih yang dapat direalisasi dan biaya pengganti.
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
油
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik biaya, perbedaan antara biaya dan rugi, serta kriteria pengakuan biaya dan rugi dalam akuntansi. Secara ringkas, biaya didefinisikan sebagai penurunan aset atau peningkatan kewajiban yang terkait dengan aktivitas operasional perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Biaya harus dipisahkan dari rugi karena biaya terkait dengan aktivitas utama sedangkan rugi terkait
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
油
Apresiasi adalah kenaikan nilai aset akibat faktor-faktor eksternal seperti inflasi, sedangkan akresi adalah kenaikan nilai aset secara bertahap seperti bunga. Keduanya menyebabkan kenaikan nilai aset tetapi apresiasi disebabkan faktor eksternal sedangkan akresi disebabkan proses internal secara bertahap.
Bab 8 membahas pendapatan, termasuk definisi, karakteristik, kriteria pengakuan, dan saat pengakuan pendapatan. Juga dibahas perbedaan antara pendapatan dan untung, konsep pembentukan dan realisasi pendapatan, serta prosedur pengakuan pendapatan secara teknis.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Dokumen tersebut membahas pengertian biaya menurut beberapa lembaga akuntansi dan karakteristiknya, termasuk kriteria dan saat pengakuan biaya berdasarkan prinsip penandingan antara biaya dan pendapatan."
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Kanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran dan evaluasi aset perusahaan. Terdapat definisi, karakteristik, dan atribut pengukuran aset seperti harga historis, nilai pasar, dan nilai sekarang. Juga dibahas mengenai pengakuan, pengukuran selanjutnya, revaluasi aset, dan tarif pajak untuk selisih penilaian kembali aset.
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Futurum2
油
Transaksi akuisisi aset atau bisnis memiliki konsekuensi akuntansi dan pajak yang berbeda. FASB mempersempit definisi bisnis dalam ASU Topic 805 dengan menekankan bahwa suatu himpunan harus memiliki input dan proses substantif untuk menghasilkan output. Revisi ini dimaksudkan untuk memberi panduan lebih jelas dalam menentukan apakah suatu transaksi merupakan akuisisi aset atau bisnis.
PSAK 22 (revisi 2010) mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai transaksi dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Dokumen ini membahas perbedaan antara metode pembelian dan penyatuan kepentingan dalam akuntansi kombinasi bisnis, serta perubahan yang dibawa oleh IFRS 3 (revisi 2008) seperti pengukuran aset dan liabilitas pada nilai wajar dan pengakuan biaya akuisisi
Futurum psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 bFuturum2
油
Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan akuntansi atas biaya-biaya transaksi terkait penerbitan instrumen keuangan dalam suatu kombinasi bisnis sesuai dengan PSAK 22 (revisi 2010)."
Teks tersebut membahas pembelian dengan diskon menurut PSAK 22 (revisi 2010) tentang Kombinasi Bisnis. PSAK 22 menyatakan bahwa pembelian dengan diskon terjadi ketika nilai wajar aset neto yang diperoleh melebihi imbalan yang dialihkan. Pihak pengakuisisi harus mengakui keuntungan pada tanggal akuisisi, setelah mengkaji kembali identifikasi aset dan liabilitas serta pengukuran nilai wajar.
Aktiva tidak berwujud merupakan aktiva non-moneter yang tidak berwujud fisik dan dapat menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan. Aktiva tidak berwujud harus dapat diidentifikasi, dikendalikan, dan memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Aktiva tidak berwujud diakui sebesar biaya perolehan dan diamortisasi selama masa manfaatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan perusahaan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemilik. Secara khusus, dibahas mengenai komponen-komponen neraca yang meliputi aktiva lancar, aktiva tidak lancar, hutang, dan modal.
Bab 8 membahas pendapatan, termasuk definisi, karakteristik, kriteria pengakuan, dan saat pengakuan pendapatan. Juga dibahas perbedaan antara pendapatan dan untung, konsep pembentukan dan realisasi pendapatan, serta prosedur pengakuan pendapatan secara teknis.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Dokumen tersebut membahas pengertian biaya menurut beberapa lembaga akuntansi dan karakteristiknya, termasuk kriteria dan saat pengakuan biaya berdasarkan prinsip penandingan antara biaya dan pendapatan."
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Kanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran dan evaluasi aset perusahaan. Terdapat definisi, karakteristik, dan atribut pengukuran aset seperti harga historis, nilai pasar, dan nilai sekarang. Juga dibahas mengenai pengakuan, pengukuran selanjutnya, revaluasi aset, dan tarif pajak untuk selisih penilaian kembali aset.
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Futurum2
油
Transaksi akuisisi aset atau bisnis memiliki konsekuensi akuntansi dan pajak yang berbeda. FASB mempersempit definisi bisnis dalam ASU Topic 805 dengan menekankan bahwa suatu himpunan harus memiliki input dan proses substantif untuk menghasilkan output. Revisi ini dimaksudkan untuk memberi panduan lebih jelas dalam menentukan apakah suatu transaksi merupakan akuisisi aset atau bisnis.
PSAK 22 (revisi 2010) mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai transaksi dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Dokumen ini membahas perbedaan antara metode pembelian dan penyatuan kepentingan dalam akuntansi kombinasi bisnis, serta perubahan yang dibawa oleh IFRS 3 (revisi 2008) seperti pengukuran aset dan liabilitas pada nilai wajar dan pengakuan biaya akuisisi
Futurum psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 bFuturum2
油
Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan akuntansi atas biaya-biaya transaksi terkait penerbitan instrumen keuangan dalam suatu kombinasi bisnis sesuai dengan PSAK 22 (revisi 2010)."
Teks tersebut membahas pembelian dengan diskon menurut PSAK 22 (revisi 2010) tentang Kombinasi Bisnis. PSAK 22 menyatakan bahwa pembelian dengan diskon terjadi ketika nilai wajar aset neto yang diperoleh melebihi imbalan yang dialihkan. Pihak pengakuisisi harus mengakui keuntungan pada tanggal akuisisi, setelah mengkaji kembali identifikasi aset dan liabilitas serta pengukuran nilai wajar.
Aktiva tidak berwujud merupakan aktiva non-moneter yang tidak berwujud fisik dan dapat menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan. Aktiva tidak berwujud harus dapat diidentifikasi, dikendalikan, dan memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Aktiva tidak berwujud diakui sebesar biaya perolehan dan diamortisasi selama masa manfaatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan perusahaan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemilik. Secara khusus, dibahas mengenai komponen-komponen neraca yang meliputi aktiva lancar, aktiva tidak lancar, hutang, dan modal.
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Kanaidi ken
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan perusahaan yang mencakup beberapa hal seperti struktur neraca dan laporan laba rugi, pengakuan pendapatan, rasio keuangan, dan cara mengukur kinerja keuangan perusahaan.
2. Laporan keuangan perusahaan digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan membantu pengambilan keputusan.
3.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur laporan keuangan perusahaan yang meliputi aset, utang, ekuitas, pendapatan, beban, serta penjelasan mengenai konsep laba komprehensif dan pos-pos luar biasa dalam laporan laba rugi perusahaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang aktiva tidak berwujud yang meliputi pengertian, klasifikasi, pencatatan, perolehan, amortisasi, dan contoh-contoh aktiva tidak berwujud.
2) Aktiva tidak berwujud adalah aktiva tidak lancar yang tidak berwujud dan nilainya tergantung pada hak-hak yang dinikmati pemiliknya.
3) Ada dua klasifikasi aktiva tid
Dokumen tersebut membahas tentang analisis aktivitas investasi dengan fokus pada pengenalan aktiva lancar dan jangka panjang serta pengukuran dan penilaian terkait. Aktiva lancar meliputi kas, piutang, dan persediaan sedangkan aktiva jangka panjang meliputi aset tetap dan tak berwujud. Dokumen juga membahas proses akuntansi seperti kapitalisasi, alokasi, dan penurunan nilai dalam pengukuran aktiva tersebut.
Rerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuanganRahmat Febrianto
油
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan karakteristik dasar dari penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan, mencakup tujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai untuk pengambilan keputusan ekonomi, serta karakteristik seperti relevansi, keandalan, dapat dibandingkan, dan tepat waktu.
Dokumen tersebut membahas analisis aktivitas bisnis dengan menggunakan laporan keuangan. Terdapat lima poin utama yaitu: (1) kerangka analisis bisnis dan hubungan antara aktivitas bisnis dengan laporan keuangan, (2) analisis terhadap laporan keuangan perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas, (3) analisis terhadap aktivitas pendanaan perusahaan, (4) analisis terhadap aktivitas investasi perusahaan, dan (5)
Dokumen tersebut membahas tentang perolehan aktiva tetap pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan apakah sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Dokumen ini menjelaskan definisi UMKM, aktiva tetap, dan cara perolehan aktiva tetap menurut SAK ETAP serta metode penelitian untuk menganalisis apakah UMKM sudah menerapkan SAK ETAP dalam pelaporan
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaarvinko
油
Ad
Ta konsep aktiva
1. 1. KARAKTERISTIK AKTIVA
Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk
menentukan apakah transaksi tertentu diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan
keuangan. Karakteristik tersebut berhubungan dengan definisi aktiva.
Karakteristik umum aktiva sebagai berikut :
1. Adanya karakteristik manfaat dimasa mendatang
2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva
3. Berkaitan dengan entitas tertentu
4. Menunjukkan proses akuntansi
5. Berkaitan dengan dimensi waktu
6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran
FASB mendefinisikan aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat
transaksi atau peristiwa masa lalu.
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa definisi aktiva memiliki 3 karakteristik
utama:
1. Memiliki Manfaat Ekonomi Dimasa Mendatang
Sesuatu dikatakan sebagai aktiva apabila memiliki manfaat atau potensi jasa yang
cukup pasti dimasa mendatang.Artinya sesuatu tersebut memiliki kemampuan baik
secara individu maupun bersama-sama dengan aktiva lain untuk menghasilkan aliran
kas masuk dimasa mendatang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
SFAC No 6 menyebutkan bahwa manfaat ekonomi merupakan esensi
sebenarnya dari aktiva. Artinya aktiva harus memiliki kemampuan bagi suatu entitas
untuk ditukar dengan sesuatu yang lain yang memiliki nilai, atau digunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang bernilai atau digunakan untuk melunasi hutang.Jadi
manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada aktiva merupakan potensi dari
aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung,
arus kas dan setara kas kepada perusahaan.
Manfaat ekonomi masa mendatang dapat juga berhubungan dengan sumber-sumber
ekonomi. Ada dua karakteristik utama yang dapat digunakan untuk menunjukkan
sumber-sumber ekonomi yaitu kelangkaan dan kemanfaatan. APB dalam statement
No 4 memberikan contoh sumber ekonomi perusahaan sebagai berikut:
a. Sumber-sumber ekonomi yang produktif
1. Bahan baku, tanah, peralatan, paten, dan sumber-sumber lain yang
digunakan dalam produksi.
2. Hak kontrak untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi milik unit
usaha lain seperti hak guna bangunan dsb.
b. Produk yaitu barang yang siap untuk dijual/ barang yang masih dalam proses
produksi.
c. Uang
d. Klaim untuk menerima uang
e. Hak pemilikan pada perusahaan lain
2. Dikuasai Oleh Suatu Unit Usaha
2. Sesuatu dapat dikatakan sebagai aktiva bila unit usaha tertentu dapat menggunakan
manfaat aktiva tersebut dan menguasainya sehingga dapat mengendalikan akses
pihak lain terhadap aktiva tersebut. Jadi penguasaan terhadap suatu manfaat
merupakan faktor yang sangat penting agar suatuunit usaha dapat menghalangi akses
pihak lain terhadap pemakaian aktiva. Penguasaan dan pengendalian terhadap suatu
aktiva dapat diperoleh suatu unit usaha melalui pembelian, pemberian, Penemuan,
perjanjian, produksi, penjualan, dan pertukaran.
Perlu diperhatikan bahwa pemilikan bukan merupakan kriteria utama untuk mengakui
suatu aktiva. Pemilikan umumnya dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang sah
menurut hukum terhadap suatu barang. Hal ini disebabkan akuntansi tidak
memusatkan pada masalah hukum. Akuntansi lebih memusatkan pada substansi
ekonomi suatu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan/ hasil usaha suatu
perusahaan. Pemilikan hanya merupakan karakteristik pendukung untuk mengakui
aktiva karena ada hak yuridis yang pasti untuk menguasainya. Bentuk fisik bukan
faktor penentu dari aktiva
3. Hasil Dari Transaksi Masa Lalu
Suatu unit usaha dapat mengakui suatu aktiva apabila telah terjadi transaksi atau
peristiwa lain yang menyebabkan suatu entitas memiliki hak atau pengendalian
terhadap manfaat dari aktiva tersebut. Meskipun definisi FASB tersebut dapat
diterima secara umum, banyak kritik yang ditujukan. Hal ini disebabkan dalam
definisinya, FASB mengabaikan faktor exchangeability.
Mac Neal mengatakan bahwa suatu barang kehilangan faktor exchangeability berarti
kehilangan nilai ekonomi karena pembelian atau penjualannya tidak memungkinkan
untuk dilakukan sehingga tidak ada nilai pasar yang melekat padabarang tersebut.
Meskipun demikian, FASB menolak ise tersebut karena pada dasarnya manfaat
darisuatu aktiva tidak terbatas pada unsur dapat saling dipertukarkan.
2. KONSEP PENILAIAN
Konsep penilaian berkaitan dengan masalah penentuan makna yang ingin
disampaikan pada pemakai laporan terhadap aktiva yang bersangkutan. Konsep penilaian
harus didasarkan pada nilai pertukaran atau konversi.
A. TUJUAN
Adapun tujuan pengukuran atau penilaian aktiva adalah sebagai berikut :
a) Sebagai salah satu langkah dalam penentuan laba.
b) Sebagai salah satu langkah dalam proses penyajian posisi keuangan.
c) Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai dalam pelaporan
keuangan.
d) Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang memerlukan penilaian untuk
kepentingan manajemen.
B. DASAR PENILAIAN
Penilaian aktiva berkaitan dengan penentuan nilai pertukaran dari aktiva tersebut.
Hendriksen (1982) menyebutkan bahwa ada dua jenis nilai pertukaran yang dapat
digunakan yaitu nilai keluaran (output values) dan nilai masukan (input values).
3. 1) Nilai Keluaran
Nilai keluaran didasarkan padajumlah kas atau non kas yang diterima suatu unit
usaha bila suatu aktiva atau potensi jasa akhirnya keluar dari unit tersebut karena
suatu pertukaran. Apabila nilai tersebut tidak relevan, ada dasar lain yang dapat
digunakan yaitu :
a. Discounted future cash receipts or service potential
Adalah nilai sekarang kas masa yang akan diterima perusahaan seandainya aktiva
tersebut dijual.
b. Harga keluaran sekarang (Current output price)
Apabila produk perusahaan umumnya dijual di pasar yang terorganisis, harga
pasar sekarang merupakan dasar yang rasional untuk menilai besarnya harga jual
di masa mendatang.
c. Nilai setara kas sekarang ( Current cash Equivalent ).
Nilai setara kas sekarang menunjukkan jumlah kas atau daya beli umum yang
dapat diperoleh dengan menjual setiap aktiva berdasarkan keadaan perusahaan
normal.
d. Nilai Likuidasi (Liquidation value).
Nilai likuidasi sama dengan harga jual sekarang atau nilai setara kas sekarang,
dengan perbedaan bahwa nilai keluarannya diperoleh dari kondisi pasar yang
berbeda.
2) Nilai Masukan
Dalam menilai aktiva, nilai masukan sering dianggap lebih tepat daripada nilai
keluaran karena nilai tersebut lebih dapat diuji kebenarannya atau nilai tersebut tidak
memungkinkan dilakukannya pelaporanpendapatan sebelumpendapatan benar-benar
terealisasi. Dasar yang dapat digunakan untuk nilai masukan adalah sebagai berikut :
a. Cost histories
Cost merupakan harga pertukaran barang dan jasa pada saat terjadinya.
b. Cost masukan terkini (Current input cost)
Menunjukkan harga pertukaran yang harus dikorbankan pada saat sekarang untuk
memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama.
c. Discounted future cost
Menunjukkan nilai sekarang pengorbanan ekonomi di masa mendatang
seandainya potensi jasa tertentu diperoleh sekaligus pada saat sekarang.
d. Standart cost
Menunjukkan cost sekarang dalam kondisi perusahaan beroperasi pada tingkat
efisiensi dan kapasitas produksi normal.
3. PENGAKUAN AKTIVA
Penentuan definisi aktiva merupakan langkah pertama dalam proses identifikasi
suatu aktiva. Apabila jumlah rupiah tertentu akan mempengaruhi posisi keuangan/hasil
usaha dan akan tampak dalam neraca.
FASB(1984) menyatakan pengakuan suatu pos didasarkan pada 4 kriteria, sbb :
1. Definisi
4. Suatu pos akan masuk dalam struktur akuntansi apabila memenuhi definisi elemen
laporan keuangan.
2. Keterukuran
Suatu pos harus memiliki makna tertentu yang relevan dan dapat diukur jumlahnya
dengan reliabilitas yang tinggi.
3. Relevansi
Informasi yang terdapat (terkandung) dalam pos tersebut memiliki kemampuan
untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan yang diambil pemakai laporan
keuangan.
4. Reliabilitas
Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang digambarkan atau
direpresentasikan, dapat diuji kebenarannya dan netral.
Dalam praktik ada beberapa pos yang memenuhi kriteria definisi tapi tidak dicatat
dalam stuktur akuntansi.penerapan definisi dalam dunia nyata melibatkan sejumlah
kondisi yang dinamakan aturan pengakuan(recognized rules).
Beberapa aturan secara informal diwujudkan dalam bentuk konvensi atau hal lain
yang secara formal dirancang oleh badan yang berwenang. Contoh aturan menurut
konvensi adalah piutang dagang dicatat bila penjualan kredit dilakukan dan peralatan
dicatat saat pembelian. Contoh aturan yang didasarkan pada keputusan badan berwenang
adalah capital lease.Dalam SFAS No.13 accounting for lease disebutkan bahwa
kapitalisasi lease (sewa gung usaha) hanya dilakukan bila salah satu/lebih kriteria ini
dipenuhi:
a) Adanya transfer hak milik kepada pembeli (lessee)
b) Kontrak menyebutkan adanya hak boleh pilih untuk membeli dengan syarat yang
menguntungkan pembeli
c) Jangka waktu leasing 75% atau lebih dari sisa taksiran umur ekonomi pada saat
kontrak ditandatangani
d) Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum sama dengan 90% dari nilai pasar
yang wajar dari aktiva yang disewa terhitung sejak kontrak dimulai.
Praktik menunjukkan banyak aturan yang digunakan untuk mengidentifikasi
aktiva tertentu. Aturan pengakuan menunjukkan aturan khusus yang digunakan untuk
mengidentifikasi aktiva tertentu. Sedang kriteria pengakuan merupakan pedoman umum
yang digunakan untuk memformulasikan aturan pengakuan. Tujuan akuntansi adalah
memberikan dasar bagi kriteria pengakuan, yaitu menyediakan informasi yang relevan
dan reliable. Kam (1992) memberikan beberapa kriteria yaitu:
Didasarkan pada hukum
Pemakaian prisip koservatif
Makna /substansi ekonomi suatu transaksi
Kemampuan mengukur nilai aktiva
4 MASALAH-MASALAH KHUSUS
A. BEBAN TANGGUHAN
Beban tangguhan sering menjadi masalah dalam penentuan jenis aktiva. Masalah
tersebut adalah; apakah beban tangguhan dapat digolongkan sebagai aktiva? Jenis beban
tangguhan yang mana yang dapat digolongkan sebagai aktiva?
5. Beban tangguhan tidak hanya menyangkut cost dalam bentuk fisik tetapi termasuk
juga cost jasa dalam bentuk lain selama memenuhi kriteria sebagai beban tangguhan.
Kriteria umum yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan beban tangguhan adalah:
a) Apakah cost jasa tersebut merupakan pengeluaran pengeluaran yang sah dan
wajar?
b) Apakah cost jasa tersebut merupakan suatu faktor yang manfaatnya dimasa
mendatang dapat diantisipasi dengan mudah?
c) Apakah cost tersebut merupakan jenis pengeluaran yang terjadi berulang-ulang
setiap periode?
Ukuran manfaat tidak hanya didasarkan pada kemampuan untuk menambah
volume produk tapi lebih ditekankan pada manfaat yang berhubungan dengan kegiatan
operasi perusahaan dimasa mendatang secara keseluruhan. Dalam praktek, beberapa pos
yang sebenarnya berbeda sifat sering dikelompokkan dalam neraca dengan satu judul
yaitu beban tangguhan. Misalnya:biaya dibayar dimuka,cost pendirian perusahaan, cost
penelitian dan pengembangan, dan diskonto surat berharga. Walaupun itu sebenarnya
kurang tepat.
B. KAPITALISASI BUNGA
Ada beberapa perlakuan akuntansi bunga :
1. bunga tidak dikapitalisasi
2. Bunga dikapitalisasi dan dimasukkan sebagai eleman cost fasilitas fisik
yang dibangun sendiri
3. bunga dikapitalisasi tetapi tidak dimasukkan sebagai elemen cost fasilitas
fisik yang dibangun
Dalam kondisi tertentu mungkin saja tidak perlu dilakukan kapitalisasi apabila
memang manfaatnya kecil. Bunga hanya dapat dikapitalisasi untukaktiva yang memenuhi
syarat tertentu. Ada beberapa pedoman yang diatur dalam standar akuntansi yaitu :
1. Aktiva yang memenuhi syarat
Kapitalisasi bunga dapat dilakukan untuk aktiva berikut :
a. Aktiva yang dibangun/diproduksi untuk digunakan sendiri oleh
perusahaan.
b. Aktiva yang dibangun/diproduksi dengan tujuan untuk dijual sebagai
unit/proyek yang berdiri sendiri.
Aktiva yang tidak dapat dijadikan objek kapitalisasi yaitu:
a. Aktiva yang bersangkutan sudah siap digunakan sesuai dengan tujuan
pembangunan atau sedang digunakan dalam kegiatan menghasilkan
pendapatan
b. Aktiva yang bersangkutan belum digunakan untuk tujuan menghasilkan
pendapatan dan juga tidak sedang mengalami penyelesaian/perbaikan atau
aktivitas lain yang diperlukan untuk menjadikan aktiva tersebut siap
digunakan lagi dalam operasi.
2. Besarnya Kapitalisasi
Besarnya bunga yang dikapitalisasi secara teoritis adalah tambahan bunga
yang diperkirakan terjadi selama satu periode akibat adanya konstruksi. Besarnya
tarif kapitalisasi ditentukan sebagai berikut :
6. a. Apabila dana rata-rata yang tertanam dalam konstruksi tidak melebihi
dana pinjaman, maka tarif yang digunakan adalah tingkat bunga pinjaman
untuk konstruksi tersebut.
b. Apabila dana rata-rata yang tertanam dalam konstruksi melebihi besarnya
dana pinjaman untuk konstruksi tersebut, maka tarif kapitalisasi untuk
kelebihan dana yang tertanam tersebut adalah rata-rata tertimbang dari tingkat
bunga sumber dana lainnya.
3. Periode Kapitalisasi
Kapitalisasi bunga dapat terus dilakukan setiap periode selama ketiga syarat
berikut dipenuhi :
a. Uang muka untuk konstruksi telah dibayar
b. Kegiatan konstruksi tetap berlangsung dan tidak berhenti cukup lama
selama periode bersangkutan
c. Cost bunga telah terhimpun atau terjadi bersamaan dengan berjalannya
pembangunan konstruksi
d. Penyajian dan pengungkapan
Hal yang perlu diungkapkan sebagai penjelasan dalam laporan keuangan :
Total bunga yang terjadi selama periode
Bagian dari total bunga yang dikapitalisasi
Total bunga yang dibebankan ke periode bersangkutan kalau
selama periode tersebut tidak ada bagian bunga yang dikapitalisasi
C. PENGELUARAN KAPITAL /UNTUK AKTIVA (CAPITAL EXPENDITURE)
Capital Expenditure adalah pengorbanan sumber ekonomik yang berkaitan
dengan objek jasa (fasilitas fisik) baik saat diperoleh maupun saat digunakan dalam
operasi. Aturan umum yang digunakan untuk menentukan pengorbanan ekonomi sebagai
pengeluaran capital:
1. Untuk aktiva non moneter yang baru diperoleh/dibeli, suatu pengeluaran akan
dikapitalisasi jika pengeluaran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh aktiva
sampai aktiva yang bersangkutan siap digunakan untuk operasi perusahaan.
2. Untuk aktiva yang telah dipakai (aktiva lama), pengeluaran akan dikapitalisasi
bila memenuhi syarat berikut:
Menambah kapasitas produksi aktiva yang bersangkutan
Menambah umur ekonomi
Menambah nilai aktiva
D. AKTIVA DONASI /SUMBANGAN
Masalah khusus lainnya yang sering timbul adalah apabila perusahaan
memperoleh suatu aktiva tanpa harus mengeluarkan /mengorbankan sumber ekonomi.
Aktiva yang berasal dari sumbangan memiliki manfaat untuk menghasilkan pendapatan,
maka aktiva tersebut harus ditentukan nilai wajarnya. Pengukuran semacam ini
dimaksudkan untuk menentukan secara tepat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.
7. E. TRANSAKSI AKTIVA NON MONETER
Masalah lain timbul apabila pengorbanan ekonomi untuk memperoleh suatu
aktiva bukan berupa kas tetapi berbentuk aktiva non moneter.