際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
TAFSIR SURAT AL-MAUN
Redaksi Ayat
Tafsir surat al maun (al-misbah)
Nama-nama Lain
Surat Al-Maun
 Surat Ad-Din
 Surat At-Takdzib
 Surat Al-Yatim
 Surat Araaita
 Surat Araaital Ladzi
Tema Utama dan Tujuan
 Kecaman Terhadap mereka yang tidak
memperhatikan anak yatim dan kaum dhuafa
(lemah) serta melupakan substansi shalat.
 Mengingatkan umat manusia bahwa
pengingkaran terhadap agama merupakan
sumber dari segala kejahatan, dan bahwa ritual
ibadah di samping memiliki bentuknya yang
formal, juga memiliki substansi yang selalu
menyertainya, tanpa substansi itu ibadah tidak
banyak artinya.
Tafsir surat al maun (al-misbah)
Munasabah (keterkaitan)
surat Al-Quraisy dengan
Surat Al-Maun
 Pada surat Al-Quraisy dijelaskan, antara lain:
bahwa Allah Swt. Memberi anugerah pangan
kepada manusia,dalam arti mempersiapkan lahan
dan sumber daya alam sehingga dengan anugerah
itu mereka tidak kelaparan.
 Sedangkan dalam surat Al-Maun ini, Allah Swt.
Mengecam mereka yang berkemampuan, tetapi
enggan, jangankan memberi, menganjurkanpun
tidak.
Kandungan ayat
 Ayat 1: bagaikan menyatakan apakah engkau
Muhammad atau siapapun , telah melihat orang yang
mendustakan hari kemudian atau agama? Yakni
beritahulah aku tentang mereka?
 Ayat 2-3: Bagaikan berkata : jika engkau belum
mengetahui, maka ketahuilah bahwa dia itu yang
sungguh jauh dari kebajikan adalah orang yang
sangat dengan keras, menghardik dan
memperlakukan sewenang-wenang anak yatim, dan
tidak menganjurkan dirinya, keluarganya, dan orang
lain memberi pangan orang miskin.
lanjutan
 Ayat 4-5: kecelakaan yang besar akan menimpa
orang-orang yang hanya melaksanakan bentuk
formal dari ibadah shalat, yaitu orang-orang yang
lalai dari substansi shalatnya.
 Ayat 6-7: kelalaian itu adalah orang-orang yang
senantiasa berbuat riya pamrih/tidak ikhlas serta
bermuka dua, dan juga oleh mereka yang
menghalangi dirinya dan orang lain untuk
menolong siapa pun yang butuh dengan memberi
atau meminjamkan barang-barang berguna.
Pesan Utama
 Salah satu bentuk kesadaran Beragama adalah memberi
perhatian kepada kaum lemah
 Berpartisipasi aktif dalam upaya pengembangan dan
pemberdayaan anak yatim dan kaum dhuafa
 Orang yang tidak peduli terhadap masa depan (dunia dan
akhirat) merupakan pengingkaran terhadap agama dan hari
kemudian
 Syarat-syarat pokok sekaligus tanda utama dari hakikat shalat
adalah keikhlasan melakukannya karena Allah.
 Lupa dalam shalat menyangkut kegiatan formalnya seperti
bilangan rakaat, atau bacaannya, dapat ditoleransi, tetapi lengah
terhadap substansinya mengundang murka Allah.
Kesimpulan
Orang-orang yang Mendustakan Agama:
 OrangYang Menghardik AnakYatim
 OrangYangTidak Mengajak Memberi Makan
Orang Miskin
 OrangYang Lalai Dalam Shalatnya
 OrangYang Riya
 OrangYang Enggan Membayar Zakat
Sumber : Tafsir Al-Misbah (Prof. M. Quraish Shihab)
Tafsir Al-Lubab
慍悴 悋惘愆
Terima Kasih

More Related Content

Tafsir surat al maun (al-misbah)

  • 4. Nama-nama Lain Surat Al-Maun Surat Ad-Din Surat At-Takdzib Surat Al-Yatim Surat Araaita Surat Araaital Ladzi
  • 5. Tema Utama dan Tujuan Kecaman Terhadap mereka yang tidak memperhatikan anak yatim dan kaum dhuafa (lemah) serta melupakan substansi shalat. Mengingatkan umat manusia bahwa pengingkaran terhadap agama merupakan sumber dari segala kejahatan, dan bahwa ritual ibadah di samping memiliki bentuknya yang formal, juga memiliki substansi yang selalu menyertainya, tanpa substansi itu ibadah tidak banyak artinya.
  • 7. Munasabah (keterkaitan) surat Al-Quraisy dengan Surat Al-Maun Pada surat Al-Quraisy dijelaskan, antara lain: bahwa Allah Swt. Memberi anugerah pangan kepada manusia,dalam arti mempersiapkan lahan dan sumber daya alam sehingga dengan anugerah itu mereka tidak kelaparan. Sedangkan dalam surat Al-Maun ini, Allah Swt. Mengecam mereka yang berkemampuan, tetapi enggan, jangankan memberi, menganjurkanpun tidak.
  • 8. Kandungan ayat Ayat 1: bagaikan menyatakan apakah engkau Muhammad atau siapapun , telah melihat orang yang mendustakan hari kemudian atau agama? Yakni beritahulah aku tentang mereka? Ayat 2-3: Bagaikan berkata : jika engkau belum mengetahui, maka ketahuilah bahwa dia itu yang sungguh jauh dari kebajikan adalah orang yang sangat dengan keras, menghardik dan memperlakukan sewenang-wenang anak yatim, dan tidak menganjurkan dirinya, keluarganya, dan orang lain memberi pangan orang miskin.
  • 9. lanjutan Ayat 4-5: kecelakaan yang besar akan menimpa orang-orang yang hanya melaksanakan bentuk formal dari ibadah shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari substansi shalatnya. Ayat 6-7: kelalaian itu adalah orang-orang yang senantiasa berbuat riya pamrih/tidak ikhlas serta bermuka dua, dan juga oleh mereka yang menghalangi dirinya dan orang lain untuk menolong siapa pun yang butuh dengan memberi atau meminjamkan barang-barang berguna.
  • 10. Pesan Utama Salah satu bentuk kesadaran Beragama adalah memberi perhatian kepada kaum lemah Berpartisipasi aktif dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan anak yatim dan kaum dhuafa Orang yang tidak peduli terhadap masa depan (dunia dan akhirat) merupakan pengingkaran terhadap agama dan hari kemudian Syarat-syarat pokok sekaligus tanda utama dari hakikat shalat adalah keikhlasan melakukannya karena Allah. Lupa dalam shalat menyangkut kegiatan formalnya seperti bilangan rakaat, atau bacaannya, dapat ditoleransi, tetapi lengah terhadap substansinya mengundang murka Allah.
  • 11. Kesimpulan Orang-orang yang Mendustakan Agama: OrangYang Menghardik AnakYatim OrangYangTidak Mengajak Memberi Makan Orang Miskin OrangYang Lalai Dalam Shalatnya OrangYang Riya OrangYang Enggan Membayar Zakat
  • 12. Sumber : Tafsir Al-Misbah (Prof. M. Quraish Shihab) Tafsir Al-Lubab 慍悴 悋惘愆 Terima Kasih