3. Periode Pranatal : Periode pembuahan
hingga kelahiran.
Masa Bayi (infacy) : 0 1 tahun
Masa anak-anak awal : 1 6 tahun
Masa pertengahan dan : 6 11 tahun
akhir anak-anak
Masa Remaja : 11 22 tahun
Masa awal dewasa : 22 35 tahun
Masa Pertengahan dewasa : 35 60 tahun
Masa akhir dewasa : 60 the end
4. Masa Bayi dan Awal Masa Anak-anak :
Mulai belajar memakan makanan yang agak padat (ASI Bubur Nasi)
Belajar tengurap, duduk, merangkak, berjalan
Belajar berbicara
Toilet training
Mempelajari perbedaan jenis kelamin
Belajar mengenal huruf, merangkai kata, merangkai kalimat, membaca
Mulai mempelajari perilaku benar dan salah, serta mulai mengembangkan
kepekaan sosialnya
5. Akhir Masa Anak-anak
Meningkatkan kemampuan fisiknya.
Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
Mulai meningkatkan kemampuan dasar yang dimiliki yaitu membaca,
menulis dan berhitung.
Mulai memahami hal-hal yang terjadi di dalam kehidupannya.
ex : mengetahui pentingnya sekolah
Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan nilai
Mulai terlibat di dalam lingkungan sosialnya
Mulai mencari kebebasan
ex : ingin bebas menentukan teman-temannya bermainnya
6. Masa Remaja
Menjalin hubungan dengan teman sebaya.
Mulai menyadari peran sebagai pria dan wanita
Mulai menyadari keadaan fisiknya.
Mulai memiliki tanggung jawab.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya.
Mempersiapkan karier ekonomi.
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk
berperilaku mengembangkan ideologi.
7. Awal Masa Dewasa
Mulai bekerja
Memilih pasangan
Belajar hidup dengan tunangan
Mulai membina keluarga
Mengasuh anak
Mengelola rumah tangga
Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
8. Masa Usia Pertengahan
Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga
negara.
Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa
yang bertanggung jawab dan bahagia.
Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk
orang dewasa.
Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
suatu individu.
Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi pada tahap ini.
Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karier pekerjaan
Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua
9. Masa Tua :
Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan
kesehatan.
Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya
income (penghasilan) keluarga.
Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.
Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
Menyesuaikan dengan peran sosial secara luwes
10. Menurut John Locke anak adalah pribadi yang
masih bersih dan peka terhadap rangsangan
-rangsangan yang berasal dari lingkungan.
Sedangkan menurut Haditono berpendapat
bahwa anak merupakan makhluk yang
membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang
dan tempat bagi perkembangannya.
11. Tinggi dan Berat badanTinggi dan Berat badan
Proporsi tubuhProporsi tubuh
Penampilan FisikPenampilan Fisik
Kematangan SeksualKematangan Seksual
12. 1. Fase Oral (0 1 tahun)
Kenikmatan bayi berpusat di daerah mulut seperti
mengunyah, menghisap dan menggigit adalah sumber
kenikmatan. Tindakan-tindakan ini dapat mengurangi
ketegangan / tekanan pada bayi.
2. Fase Anal (1 3 tahun)
Kenikmatan terbesar anak pada lubang anus atau
fungsi pengeluaran / pembersihan yang
diasosiasikan dengannya.
Dalam pandangan Freud, latihan otot-otot lubang
dubur dapat mengurangi tekanan/ketegangan
13. 3. Fase Phallic ( 3 6 tahun)
Kenikmatan berfokus pada alat kelamin, ketika anak
menemukan bahwa manipulasi diri dapat memberikan
kenikmatan.
Tahap Phallic memiliki kepentingan khusus dalam
perkembangan kepribadiam karena selama ini periode
oedipus/electra complex muncul.
Oedipus/Electra complex :
Anak kecil mengembangkan suatu keinginan yang mendalam
untuk menggantikan orang tua yang sama jenis kelaminnya
dengannya dan menikmati afeksi dari orang tua yang berbeda
jenis kelamin dengannya.
Bagaimana ini bisa diatasi ?
Pada usia 5-6 tahun anak mulai menyadari bahwa orang tua
dapat menghukum mereka atas keinginan ini, oleh karena itu
untuk mengurangi konflik anak mulai mengidentifikasikan
dirinya dengan orang tua sama jenis dengannya
14. 4. Fase Laten (6 pubertas)
Anak menekan semua minat terhadap seks dan
mengembangkan keterampilan sosial dan
intelektual.
5. Fase Genital (Pubertas dan seterusnya)
Adalah suatu masa kabangkitan seksual ; sumber
kenikmatan seksual sekarang adalah seseorang
yang berada di luar keluarganya.
Pada fase ini mulai terdapat konflik antara orang tua
dan anak
15. Kepercayaan vs Ketidak percayaan (Trust vs Mistrust) :
0-1 tahun
Rasa kepercayaan menuntut perasaan nyaman secara fisik dan jumlah
ketakutan minimal akan masa depan.
Kebutuhan-kebutuhan dasar bayi biasanya dipenuhi oleh orang yang
mengasuh bayi yang memiliki perasaan tanggap dan peka.
Otonomi vs Rasa malu dan keragu-raguan
(Outonomy vs Shame and doubt) : 1 3 tahun
Anak mulai menemukan bahwa mereka punya kemauan dari diri
sendiri. Mereka menegaskan otonomi dan kemandirian
mereka. Jika anak dibatasi atau dihukum terlalu keras mereka
cenderung mengembangkan rasa malu dan ragu-ragu.
16. Inisiatif vs Rasa Bersalah (Inisiatif vs Guilt) :3 - 5 tahun
Anak-anak mulai menghadapi suatu dunia sosial yang lebih luas. Anak
diharapkan mampu menerima tanggung jawab atas tubuh mereka,
perilaku mereka, mainan mereka dan hewan peliharaan mereka.
Pengembangan rasa tanggung jawab ini memunculkan inisiatif.
Dapat muncul perasaan bersalah yang tidak menyenangkan jika anak tidak
diberi kepercayaan dan dibuat merasa cemas. Jika anak diberikan respon
positif maka rasa bersalah itu akan cepat tergantikan oleh rasa berhasil.
Ketekunan vs Rasa Rendah Diri (Industry vs
Inferiority) : 6 tahun pubertas
Anak-anak mulai memasuki tahun-tahun sekolah dasar, mereka
mengarahkan energi mereka pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan intelektual
Bahaya pada periode ini muncul perasaan tidak kompeten dan tidak
produktif.
17. Identitas vs Kebingungan Identitas (Identity vs Identity
Confusion) : 10 20 tahun atau masa remaja
Pada tahap ini anak mulai mencari identitas atau jati dirinya, anak mulai
berhubungan dengan peran-peran baru yang dijalaninya sehingga
terkadang anak mengalami kebingungan.
Ini merupakan fase penting perkembangan anak karena pada masa ini anak
lebih banyak menghabiskan waktunya di luar keluarga. Anak berusaha
mencari identitas dirinya. Jika anak menghadapi suatu lingkungan yang
tidak baik maka anak akan mudah terpengaruh dan berdampak pada
perkembangannya selanjutnya.
Keakraban dan Keterkucilan (Intimacy vs
Isolation) : 20 30 tahun
Individu mulai menghadapi tugas perkembangan berikutnya yaitu
menjalin hubungan akrab dengan orang lain
Jika relasi tersebut dapat terjalin akrab dengan orang lain maka
keintiman akan terjadi, namun jika relasi tersebut tidak dapat
terjalin secara akrab maka isolasi yang akan terjadi.
18. Generativity vs Stagnation : 40 50 tahun
Individu mulai membantu generasi muda mengembangkan dan
mengarahkan kehidupan yang berguna dinamakan Generativity
Bila individu belum mampu melakukan sesuatu untuk membantu
generasi berikutnya maka ini dinamakan stagnation.
Integritas vs kekecewaan (integrity vs despair) : 60
tahun ke atas
Tahap terakhir dalam perkembangan manusia. Pada tahap ini kita
akan menoleh ke belakang dan mengevaluasi apa saja yang sudah
kita lakukan
Jika semua sudah tercapai dengan baik maka akan muncul
integritas. Namun jika ternyata kehidupannya belum tercapai dengan
baik maka akan muncul perasaan bersalah atau kemuraman yang
biasa disebut dengan despair (putus asa).
19. Tahap SenSori MoTor ( 0 2 Tahun )
Bayi mempelajari apa yang ada di sekeliling mereka dengan
menggunakan indera dan kemampuan motor mereka.
Bayi mempunyai perilaku bawaan yang disebut gerakan refleks.
Coba sentuh bibir bayi akan menghisap , kemudian letakkan jari
anda ke telapak tangan bayi dan bayi ini akan memegangnya
Gerakan refleks ini merupakan sebuah proses pembelajaran yang
terjadi secara kebetulan kemudian mencoba memasukkan
berbagai peristiwa itu ke dalam pikirannya.
Contoh :
Tunjukkan botol susu di depan bayi, kemudian tutup botol susu itu
dengan handuk, maka bayi akan mengira botol susu itu hilang.
20. Tahap pra operaSional ( uSia 2 7 Tahun
)
Anak anak belajar mengembangkan dan memikirkan segala
sesuatu dalam pikiran.
Pada tahap ini bahasa dan konsep anak-anak berkembang
dengan cepat, namun banyak pemikiran mereka yang tetap
primitif.
Contohnya : Jika anda menuangkan susu dari wadah yang
tinggi dan sempit ke dalam wadah yang pendek dan lebar di
hadapan anak kemudian tanyakan kepada anak mana susu
yang lebih banyak. Maka anak akan mengatakan bahwa gelas
yang tinggi tadi berisi lebih banyak susu
Reversibilitas :
Kemampuan mengubah arah pemikiran seseorang sehingga
orang dapat kembali ke titik semula.
21. Orang dewasa : Sally, berapa anak laki-laki dalam kelompok bermainmu ?
Sally : delapan
Orang dewasa : Berapa anak perempuan dalam kelompok bermainmu ?
Sally : Lima
Orang dewasa : Apakah terdapat lebih banyak anak laki-laki atau anak
perempuan dalam kelompok bermainmu ?
Sally : Lebih banyak anak laki-laki
Orang dewasa : Apakah terdapat lebih banyak anak laki-laki atau anak-
anak dalam kelompok bermainmu ?
Sally : Lebih banyak anak laki-laki
Orang dewasa : Bagaimana kamu tahu ?
Sally : Saya memang tahu.
Egosentris percaya bahwa setiap orang melihat dunia
ini seperti yang dia lihat.
22. Tahap OperasiOnal KOnKreT ( usia 7 11
Tahun )
Anak anak pada tahap ini mulai dapat membentuk konsep,
melihat hubungan dan memecahkan masalah, tetapi hanya
sejauh mereka melibatkan objek dan situasi yang sudah dikenal.
Salah satu tugas penting yang dipelajari anak-anak selama
tahap ini adalah pengurutan (seriation) atau menyusun sesuatu
dalam deret logis.
Misalnya : menyusun barang dari yang terkecil hingga yang
terbesar.Jika anak-anak sudah mampu melakukan hal ini maka anak-
anak sudah mulai dapat melakukan transitivitas.
23. Transitivitas : kemampuan menyimpulkan hubungan antara dua
objek berdasarkan pengetahuan tentang hubungannya masing-
masing dengan objek ketiga.
Pada tahap ini anak mulai dapat menambah, mengurangi,
mengalikan, membagi, mengurutkan bilangan, dll.
EGOSENTRIS PEMIKIRAN OBJEKTIF/TIDAK TERPUSAT
Pemikiran objektif : anak mulai dapat melihat bahwa orang lain
memiliki persepsi yang berbeda dengan mereka.
24. Tahap OperasiOnal FOrmal ( usia 11
dewasa )
Pada tahap ini anak mulai berpikir abstrak dan melihat
kemungkinan-kemungkinan lain dalam menghadapi berbagai
situasi.
Anak juga mulai dapat bernalar tentang situasi dan kondisi
yang belum pernah dialami. Anak tidak lagi terikat pada
pengalaman mereka sendiri tentang realitas, sehingga mereka
dapat menerapkan logika pada setiap kondisi tertentu.
25. Tingkat Pra Konvensional
Aturan diletakkan oleh orang lain.
Orientasi Hukuman dan ketaatan
Konsekuensi fisik tindakan menentukan kebaikan dan
keburukannya.
Orientasi Relativis Instrumental
Apa yang benar adalah apa saja yang memuaskan
kebutuhan diri sendiri dan kadang-kadang kebutuhan
orang lain. Unsur-unsur keadilan dan ada ketimbal-
balikan, tetapi kebanyakan ditafsirkan dalam bentuk
Anda menggaruk punggung saya, saya akan
menggaruk punggungmu
26. Tingkat Konvensional
Individu menganut aturan dan kadang-kadang akan menomor
duakan kebutuhan sendiri di belakang kebutuhan kelompok.
Harapan keluarga, kelompok, atau bangsa dipandang bernilai
pada dirinya, tanpa peduli konsekuensi-konsekuensinya yang
langsung dan tampak jelas.
Orientasi Anak Baik
Perilaku yang baik adalah apa saja yang menyenangkan
atau membantu orang-orang lain dan disetujui oleh mereka.
Seseorang memperoleh persetujuan dengan bersikap manis.
Orientasi Hukum dan Keteraturan
Benar berarti melakukan kewajiban seseorang, dengan
memperlihatkan sikap hormat kepada orang yang berwenang
dan mempertahankan tatanan sosial tertentu pada dirinya.
27. Tingkat Pasca Konvensional
Orang mendefinisikan nilai-nilainya sendiri dari sudut prinsip-
prinsip etika yang telah mereka pilih untuk diikuti.
Orientasi Kontrak Sosial
Apa yang benar ditentukan dari sudut-sudut hak
individu umum dan dari sudut standar yang telah disepakati
oleh seluruh masyarakat.
Orientasi Prinsip Etika Universal
Apa yang benar ditentukan oleh keputusan suara hati
menurut prinsip-prinsip etika yang dipilih pribadi.
Prinsip-prinsip ini adalah abstrak dan etis, bukan
ketentuan moral yang spesifik.