Dokumen tersebut membahas konsep pengintegrasian teknologi dan cara mengaplikasikannya dalam pengajaran dan pembelajaran. Teknologi perlu digabungkan dengan sistematik untuk meningkatkan kualiti pendidikan, contohnya penggunaan perisian pengarangan dan peralatan multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran interaktif. Guru memainkan peranan penting dalam pengintegrasian teknologi secara berfokus dan berkesan.
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) & Falsafah Pendidikan Guru (FPG)Noor Hidayah Ghazali
油
Dokumen tersebut membahas mengenai Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) dan Falsafah Pendidikan Guru (FPG) serta implikasinya terhadap pendidikan guru. FPK bertujuan membentuk insan yang seimbang secara menyeluruh, manakala FPG bertujuan membina insan guru yang berakhlak mulia dan berilmu untuk mendidik murid dengan cekap. Kedua-dua falsafah ini telah menyebabkan perubahan kurikulum dan
Lev Semenovich Vygotsky adalah ahli psikologi Rusia yang menekankan bahawa perkembangan kognitif individu berlaku dalam konteks sosial dan budaya. Beliau memperkenalkan konsep Zon Perkembangan Proksimal yang menyatakan bahawa kemahiran yang sukar dicapai secara individu boleh dikuasai melalui bimbingan orang dewasa atau rakan sebaya yang lebih mahir. Vygotsky memberi penekanan kepada interaksi sosial
Kaedah utama yang dibentangkan adalah kaedah main peranan/simulasi dan kaedah bercerita. Kaedah main peranan melibatkan pelajar memainkan peranan untuk mensimulasikan situasi nyata, manfaatnya termasuk membantu pelajar berinteraksi dan mengasah kemampuan berbicara. Kaedah bercerita pula digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai murni dan menarik perhatian pelajar melalui pengisahan cerita. Kedua-dua kaed
Dokumen tersebut membahas mengenai teori-teori pembelajaran yang meliputi teori behavioris, pelaziman klasik, pelaziman operan, teori sosial dan humanistik serta tokoh-tokoh yang memperkenalkan teori-teori tersebut seperti Pavlov, Skinner, Bandura dan Maslow.
1. Dokumen tersebut membahasakan konsep dan definisi kurikulum, kurikulum (matlamat dan objektif), hala tuju kurikulum, proses pembentukan kurikulum (PPK), falsafah pembentukan kurikulum, dan kriteria pembentukan kurikulum.
2. Kurikulum didefinisikan sebagai rancangan pendidikan yang mengandungi ilmu pengetahuan, kemahiran, nilai dan norma untuk diturunkan dari satu generasi ke gener
Teori belajar kognitif melihat proses belajar sebagai interaksi antara proses internal manusia dan lingkungannya. Teori ini memberi penekanan pada proses mental serta bagaimana pengalaman dan pengetahuan dapat membentuk pemahaman seseorang secara berkesinambungan. Teori ini juga memberikan panduan untuk merancang pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah serta motivasi belajar siswa.
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)Rafiza Diy
油
Dokumen tersebut membahas implikasi perkembangan sosio-emosi terhadap pengajaran dan pembelajaran bahasa Melayu di sekolah. Beberapa strategi diajukan untuk membantu pelajar menghadapi masalah emosi dan belajar dari perspektif orang lain. Aktivitas pengajaran direkomendasikan untuk melibatkan interaksi antar pelajar dan mendorong pemahaman nilai moral.
Dokumen ini membandingkan dua model reka bentuk pengajaran iaitu Model ASSURE dan Model ADDIE. Model ASSURE terdiri daripada 6 langkah dan lebih tertumpu kepada perancangan penggunaan media dalam pengajaran bilik darjah manakala Model ADDIE terdiri daripada 5 peringkat dan berfungsi sebagai panduan menyusun program latihan secara sistematik. Walaupun kedua-dua model mempunyai kelebihan masing-masing, terdapat jug
Peranan guru memupuk Integrasi Nasional Kearah Perpaduan sekolah.docxMUHAMMADTAUFIQAKMALB
油
PERANAN GURU DALAM MEMBINA INTEGRASI NASIONAL KE ARAH MEMUPUK PERPADUAN DI SEKOLAH
Guru bertanggungjawab sebagai agen perpaduan dan mendidik pelajar dengan nilai perpaduan dalam mengekalkan keharmonian antara kaum
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial, yaitu sistem pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan berdasarkan kriteria ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan harta. Terdapat tiga jenis sistem stratifikasi yaitu perhambaan, kasta dan kelas sosial. Dokumen juga membahas mobilitas sosial antar lapisan dan jenis stratifikasi sosial yang tertutup dan terbuka.
Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Implementasi Kebijakan Pembelajara...LSP3I
油
Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya pekerjaan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa pekerjaan. Revolusi industri 4.0 menyentuh seluruh aspek hidup masyarakat. Mulai dari transformasi sistem manajemen administrasi, tata kelola dan informasi. Bahkan, perlahan peran manusia mulai digantikan oleh robot.
Perubahan yang terjadi berpengaruh pada karakter pekerjaan. Sehingga keterampilan yang diperlukan juga akan berubah. Tantangan tersebut, harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, perubahan pekerjaan dan kebutuhan ketrampilan.
Tantangan yang hadapi pemerintah dan perguruan tinggi adalah bagaimana mempersiapkan dan memetakan angkatan kerja dari lulusan pendidikan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Kurikulum dan metode pendidikan harus menyesuaikan perubahan iklim bisnis, industri yang semakin kompetitif dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan sains.
Dokumen tersebut membahas tentang revolusi industri 4.0 dan tantangannya bagi perguruan tinggi untuk merespons dengan merombak sistem pembelajaran, kurikulum, dan mengembangkan literasi baru seperti literasi digital, teknologi, dan manusia agar mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era industri 4.0.
Lev Semenovich Vygotsky adalah ahli psikologi Rusia yang menekankan bahawa perkembangan kognitif individu berlaku dalam konteks sosial dan budaya. Beliau memperkenalkan konsep Zon Perkembangan Proksimal yang menyatakan bahawa kemahiran yang sukar dicapai secara individu boleh dikuasai melalui bimbingan orang dewasa atau rakan sebaya yang lebih mahir. Vygotsky memberi penekanan kepada interaksi sosial
Kaedah utama yang dibentangkan adalah kaedah main peranan/simulasi dan kaedah bercerita. Kaedah main peranan melibatkan pelajar memainkan peranan untuk mensimulasikan situasi nyata, manfaatnya termasuk membantu pelajar berinteraksi dan mengasah kemampuan berbicara. Kaedah bercerita pula digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai murni dan menarik perhatian pelajar melalui pengisahan cerita. Kedua-dua kaed
Dokumen tersebut membahas mengenai teori-teori pembelajaran yang meliputi teori behavioris, pelaziman klasik, pelaziman operan, teori sosial dan humanistik serta tokoh-tokoh yang memperkenalkan teori-teori tersebut seperti Pavlov, Skinner, Bandura dan Maslow.
1. Dokumen tersebut membahasakan konsep dan definisi kurikulum, kurikulum (matlamat dan objektif), hala tuju kurikulum, proses pembentukan kurikulum (PPK), falsafah pembentukan kurikulum, dan kriteria pembentukan kurikulum.
2. Kurikulum didefinisikan sebagai rancangan pendidikan yang mengandungi ilmu pengetahuan, kemahiran, nilai dan norma untuk diturunkan dari satu generasi ke gener
Teori belajar kognitif melihat proses belajar sebagai interaksi antara proses internal manusia dan lingkungannya. Teori ini memberi penekanan pada proses mental serta bagaimana pengalaman dan pengetahuan dapat membentuk pemahaman seseorang secara berkesinambungan. Teori ini juga memberikan panduan untuk merancang pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah serta motivasi belajar siswa.
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)Rafiza Diy
油
Dokumen tersebut membahas implikasi perkembangan sosio-emosi terhadap pengajaran dan pembelajaran bahasa Melayu di sekolah. Beberapa strategi diajukan untuk membantu pelajar menghadapi masalah emosi dan belajar dari perspektif orang lain. Aktivitas pengajaran direkomendasikan untuk melibatkan interaksi antar pelajar dan mendorong pemahaman nilai moral.
Dokumen ini membandingkan dua model reka bentuk pengajaran iaitu Model ASSURE dan Model ADDIE. Model ASSURE terdiri daripada 6 langkah dan lebih tertumpu kepada perancangan penggunaan media dalam pengajaran bilik darjah manakala Model ADDIE terdiri daripada 5 peringkat dan berfungsi sebagai panduan menyusun program latihan secara sistematik. Walaupun kedua-dua model mempunyai kelebihan masing-masing, terdapat jug
Peranan guru memupuk Integrasi Nasional Kearah Perpaduan sekolah.docxMUHAMMADTAUFIQAKMALB
油
PERANAN GURU DALAM MEMBINA INTEGRASI NASIONAL KE ARAH MEMUPUK PERPADUAN DI SEKOLAH
Guru bertanggungjawab sebagai agen perpaduan dan mendidik pelajar dengan nilai perpaduan dalam mengekalkan keharmonian antara kaum
Dokumen tersebut membahas tentang stratifikasi sosial, yaitu sistem pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan berdasarkan kriteria ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan harta. Terdapat tiga jenis sistem stratifikasi yaitu perhambaan, kasta dan kelas sosial. Dokumen juga membahas mobilitas sosial antar lapisan dan jenis stratifikasi sosial yang tertutup dan terbuka.
Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Implementasi Kebijakan Pembelajara...LSP3I
油
Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya pekerjaan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa pekerjaan. Revolusi industri 4.0 menyentuh seluruh aspek hidup masyarakat. Mulai dari transformasi sistem manajemen administrasi, tata kelola dan informasi. Bahkan, perlahan peran manusia mulai digantikan oleh robot.
Perubahan yang terjadi berpengaruh pada karakter pekerjaan. Sehingga keterampilan yang diperlukan juga akan berubah. Tantangan tersebut, harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, perubahan pekerjaan dan kebutuhan ketrampilan.
Tantangan yang hadapi pemerintah dan perguruan tinggi adalah bagaimana mempersiapkan dan memetakan angkatan kerja dari lulusan pendidikan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Kurikulum dan metode pendidikan harus menyesuaikan perubahan iklim bisnis, industri yang semakin kompetitif dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan sains.
Dokumen tersebut membahas tentang revolusi industri 4.0 dan tantangannya bagi perguruan tinggi untuk merespons dengan merombak sistem pembelajaran, kurikulum, dan mengembangkan literasi baru seperti literasi digital, teknologi, dan manusia agar mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era industri 4.0.
Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar bagi dunia pendidikan dan bisnis. Universitas harus beradaptasi dengan mengembangkan literasi baru seperti literasi data dan teknologi, serta menerapkan pembelajaran hibrid dan online. Yayasan dapat mendukung dengan meningkatkan infrastruktur, kolaborasi internasional, dan investasi SDM seperti beasiswa dan hibah penelitian. Hal ini akan membantu Universitas Warmadewa menjadi universitas kelas dunia pada
Revolusi Industri Keempat akan mengubah cara kerja dan hidup melalui teknologi seperti robotik, big data, dan Internet of Things. Kerajaan Malaysia telah merangka inisiatif seperti zon perdagangan digital bebas dan pelan untuk Internet of Things untuk memanfaatkan peluang dalam revolusi ini dan mencapai sasaran pendapatan negara RM2 trilion menjelang 2025. Program peningkatan kemahiran juga dirancang untuk menyediakan tenaga kerja bagi era digital.
Dokumen tersebut membahas tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0, yang melibatkan kolaborasi antara teknologi dan otomatisasi. Pendidikan 4.0 dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan revolusi industri keempat dengan mengintegrasikan manusia dan mesin. Dokumen tersebut juga membahas perkembangan revolusi industri, kompetensi yang dibutuhkan guru di era digital, serta pemanfaatan teknologi dalam pendidikan Indonesia.
Revolusi Industri Keempat akan mengubah cara hidup dan bekerja manusia dengan mengintegrasikan teknologi fisik, digital, dan biologi. Revolusi ini didorong oleh kemajuan pesat dalam teknologi seperti kecerdasan buatan, internet of things, dan bioteknologi yang akan mengubah ekonomi, bisnis, dan masyarakat. Dampaknya meliputi penggantian pekerjaan manusia oleh mesin, perubahan keterampilan yang d
Dokumen tersebut membahas tentang dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap pendidikan Islam, termasuk tantangan dan strategi yang dapat diambil guru agama untuk menyesuaikan kurikulum dengan era digital saat ini, seperti pembelajaran berbasis proyek dan penggunaan teknologi seperti realitas tertambah. Dokumen ini juga membahas dampak pandemi Covid-19 terhadap proses belajar mengajar.
1. Teknologi informasi dan komunikasi mulai berkembang pesat di Indonesia pada tahun 1980-an didukung oleh perkembangan prosesor dan jaringan komputer.
2. Internet menjadi populer karena memungkinkan berbagi informasi dari seluruh dunia, dan saat ini banyak perusahaan swasta yang menyediakan jasa internet di Indonesia.
3. Teknologi informasi digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang berkualitas untuk keperluan prib
URAIAN SINGKAT ORGANISASI
RENCANA DAN TARGET KINERJA YANG DITETAPKAN
PENGUKURAN KINERJA
EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA UNTUK SETIAP SASARAN STRATEGIS ATAU HASIL PROGRAM/KEGIATAN & KONDISI TERAKHIR YANG SEHARUSNYA TERWUJUD (MENCAKUP PULA ANALISIS TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA)
urgensi teknologi digital (Upaya transfromasi DIGITAL Pendidikan.pptxRobiHendra
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang urgensi transformasi digital dalam pendidikan di Provinsi Jambi, termasuk langkah-langkah yang perlu dilakukan seperti meningkatkan kompetensi guru, kurikulum, dan infrastruktur serta memanfaatkan platform digital untuk pembelajaran. Dokumen tersebut juga menyoroti tantangan yang dihadapi pendidikan Indonesia saat ini dan upaya yang perlu dilakukan untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan di era revolusi industri 4.0, di mana teknologi digital semakin berkembang dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan. Pendidikan di era digital perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan inovatif.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan di era revolusi industri 4.0, di mana teknologi digital semakin berkembang dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan. Pendidikan di era digital perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan inovatif.
Distribusi probabilitas diskrit menggambarkan variabel acak yang hanya dapat mengambil nilai tertentu, biasanya bilangan bulat, dengan setiap nilai memiliki probabilitas yang terukur. Fungsi distribusi probabilitas (Probability Mass Function, PMF) memberikan probabilitas bahwa variabel acak
X sama dengan nilai tertentu
x, dan memenuhi syarat bahwa jumlah seluruh probabilitas adalah satu. Contoh umum dari distribusi probabilitas diskrit termasuk distribusi binomial, yang menggambarkan jumlah sukses dalam
n percobaan independen; distribusi Poisson, yang menggambarkan jumlah kejadian dalam interval waktu atau ruang tertentu; dan distribusi geometrik, yang menggambarkan jumlah percobaan hingga sukses pertama. Karakteristik penting dari distribusi ini meliputi rata-rata (mean) dan varians, yang masing-masing dapat dihitung menggunakan rumus tertentu. Distribusi probabilitas diskrit memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk statistik, ilmu komputer, ekonomi, dan rekayasa, sehingga menjadi alat penting untuk analisis data yang bersifat diskrit.
Presentasi Rumus-Rumus Bangun Ruang BolaIluDeviSania
油
Bola adalah objek geometri dimensi yang serupa dengan objek melingkar dua dimensi, yaitu "lingkaran" adalah batas dari "cakram". Pada umumnya, bola didefinisikan sebagai himpunan titik yang memiliki jarak sama dari pusat
bola ke permukaan bola.
04. Integral Bidang Kompleks (Universitas Pakuan).pdfAsepSaepulrohman4
油
Lintasan dalam integral kompleks menentukan jalur pengintegralan di bidang kompleks.
Jenis lintasan meliputi garis lurus, lingkaran, dan kontur tertutup.
Integral kontur tertutup penting dalam Teorema Cauchy dan Teorema Resid端.
Hasil integral bisa bergantung pada lintasan, terutama jika terdapat singularitas di dalamnya.
2. Revolusi Industri 1.0 telah bermula pada tahun 1712 dengan memperkenalkan
enjin wap dan peralatan mekanikal.
Revolusi Industri 2.0 pada tahun 1870 pula telah mencipta elektrik dan
mencetuskan pengeluaran secara besar- besaran.
Revolusi Industri 3.0 pada tahun 1969 yang telah membangunkan elektronik dan
ICT.
Revolusi Industri Keempat (IR 4.0) bermula pada tahun 2011 melibatkan
automasi, Internet of Things (IoT), analisis dan big data, simulasi, integrasi
sistem, penggunaan robotik dan cloud
Professor Klaus Schwab berpandangan bahawa IR 4.0 ini berbeza pada dasarnya
daripada tiga revolusi sebelumnya kerana ia melibatkan teknologi tinggi yang
jauh terkedepan dan terangkum.
6. Pada suku terakhir tahun 1700-an, England telah menjadi sebuah kuasa komersial
utama di dunia dan England menguasai banyak koloni (Tim, 2000).
Sebelum berlakunya Revolusi Perindustrian, manusia terpaksa meluangkan masa
dalam waktu bekerja yang agak lama dan terpaksa menggunakan tenaga manusia
dan haiwan sepenuhnya dalam proses pembuatan barangan (Magnusson, 2009).
Keadaan mula berubah apabila Revolusi Perindustrian Pertama telah menyaksikan
bermulanya sistem kilang moden.
Proses pengeluaran mula dijalankan secara besar-besaran disebabkan teknik
pengeluaran yang telah berkembang kepada penggunaan mesin yang dapat
mengeluarkan tenaga dengan lebih efisien.
Keadaan ini seterusnya dapat meningkatkan kuantiti barangan.
Penyebaran penggunaan mesin berkuasa wap ini bermula di England kemudian telah
mula tersebar di tanah besar Eropah sehingga ke Amerika Utara pada hujung abad
ke-18 dan awal abad ke-19 (James, 2015).
7. Revolusi Perindustrian 2.0 berlaku seiring dengan kemajuan dalam bidang sains dan
teknologi. Manusia mula mencapai tahap pemikiran yang lebih tinggi sehingga
mampu mencipta alatan yang mampu memudahkan kehidupan manusia antaranya
ialah Thomas Edison, Felix Hoffman dan ramai lagi.
Dunia terus maju ke arah yang baik. Kesannya, berlaku banyak perubahan terutama
dalam peningkatan produktiviti, penambahbaikan kualiti produk.
Kemunculan penemuan baharu seperti tenaga kuasa, bahan kimia dan perubatan
dimana ianya mampu menghasilkan keberkesanan dalam penyelidikan (Mokyr,
1998).
Pada zaman revolusi ini, industri moden telah mula mengeksploitasi banyak sumber
semula jadi (Wolfe, 2015).
Revolusi Perindustrian 2.0 telah merubah dunia terutama dari aspek pengangkutan,
binaan bangunan, produk sintetik seperti plastik serta proses pembandaran mula
berlaku. Sistem teknologi yang semakin canggih turut menyumbang kepada
kemunculan ciptaan seperti kereta api, rangkaian telegraf, bekalan air yang
mencukupi serta sistem kumbahan yang sistematik (Stewart, 2008).
8. Pada tahun sekitar 1950-an, telah bermulanya perkembangan Revolusi
Perindustrian 3.0 yang berlaku khususnya di negara-negara maju dan juga
Amerika.
Revolusi ini turut dikenali sebagai Revolusi Digital yang berasaskan teknologi
maklumat dan komputer sebagai salah satu tonggak utama (Ismail Sualman,
2018).
Antara ciri-ciri khusus yang membezakan Revolusi Perindustrian 3.0 dengan
revolusi sebelumnya ialah wujudnya kepakaran yang semakin berkembang
sehingga manusia dapat mencipta alatan yang lebih canggih, kapastiti
pengeluaran yang semakin meningkat, pengukuhan tahap perkhidmatan
semakin dititikberatkan dalam revolusi ini, pasaran global semakin meluas serta
paradigma perindustrian berubah daripada perkilangan tradisional kepada
perkilangan industri yang menggunakan teknologi pembuatan canggih dan
fleksibel.
Transformasi yang berlaku telah banyak merubah ekonomi dunia sama ada dari
aspek skop dan skala (Zeng, 2018).
9. Revolusi Perindustrian Keempat merupakan sumber harapan yang besar dalam
meneruskan pembangunan manusia yang telah berupaya meningkatkan kualiti
hidup masyarakat sejak tahun 1800-an (Schwab & Nicholas, 2018).
Revolusi Perindustrian 4.0 adalah berbeza berbanding revolusi sebelumnya
dimana Revolusi Perindustrian 4.0 tidak hanya mengenai mesin teknologi dan
sesebuah sistem tetapi juga meliputi skop yang lebih luas seperti gabungan
fizikal, digital dan biologi seperti nanoteknologi, bioteknologi, robotik, kenderaan
berautonomi, Internet of Things (IoT), penggunaan peranti pintar dan
pengkomputeran (Stewart, 2008).
10. Revolusi Perindustrian 4.0 atau IR. 4.0 adalah kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence).
Keadaan ini menunjukkan munculnya hubungan antara sistem fizikal siber
dengan sistem yang berupaya menghubungkan digital, sistem fizikal dan
manusia melalui rangkaian internet misalnya telefon pintar (smart phone),
televisyen pintar (smart TV), rumah pintar (smart home) dan bandar pintar
smart cities (Schwab, 2017).
Pembangunan pesat berlaku sepanjang revolusi ini. Kesan perkembangan
revolusi ini menyumbang kepada penciptaan pelbagai aplikasi yang dicipta oleh
manusia yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimumkan keperluan dan juga
keselesaan manusia.
Penciptaan robot autonomi yang telah diprogramkan berperanan mengambil alih
tugas manusia khususnya dalam sektor pembuatan. Hal ini dapat meningkatkan
fleksibiliti dan keupayaan dalam pengeluaran optimum (Abdul Rahman, 2000).
11. REVOLUSI Perindustrian Keempat (Industri 4.0) melibatkan teknologi automasi memberi
cabaran baharu kepada semua sektor di negara ini yang memerlukan mereka melakukan
perubahan seiring dengan transformasi digital itu untuk kekal berdaya saing.
Sebelum ini revolusi perindustrian pertama bergantung kepada penggunaan mesin
berkuasa wap. Revolusi perindustrian kedua pula melibatkan kuasa elektrik. Diikuti
revolusi perindustrian ketiga berasaskan teknologi maklumat dan komputer sebagai
tonggaknya.
Bagaimanapun, Industri 4.0 mencakupi penemuan pelbagai teknologi baharu seperti
automasi, Internet of Things (IoT), analisis dan big data, simulasi, integrasi sistem,
penggunaan robotik dan cloud yang bakal merancakkan kemajuan landskap dunia moden.
Revolusi ini menandakan kemunculan sistem fizikal siber melibatkan keupayaan baharu
sepenuhnya bagi manusia,mesin dan kaedah baharu teknologi.
Dengan kata lain, teknologi automasi itu dilihat sebagai keupayaan teknologi yang tidak
perlu melibatkan manusia secara langsung.
12. Industri 4.0 juga dapat mengatasi masalah kebergantungan terhadap sumber tenaga
yang secara signifikan akan mengubah masa depan dunia
Revolusi Industri 4.0 dapat mengatasi masalah kebergantungan terhadap sumber
tenaga yang secara signifikan akan mengubah masa depan dunia pekerjaan.
Kepada Malaysia, sekiranya cabaran teknologi baharu yang kompleks itu tidak diberi
penekanan sewajarnya, ia boleh menyebabkan negara jauh ketinggalan dalam
persaingan di peringkat global.
Ketua Pakar Pendidikan Tinggi Bank Dunia, Francisco Marmolejo dalam Seminar
Revolusi Industri 4.0 berkata, sistem pendidikan tinggi di seluruh negara juga akan
mengalami perubahan hasil revolusi Industri 4.0.
Bayangkan pengetahuan yang ada pada kita hari ini hanya menyumbang satu
peratus sahaja menjelang 30 tahun akan datang dan ketika itu pasaran kerja
akan dipenuhi dengan individu atau tenaga kerja berkemahiran tinggi, kreatif dan
mempunyai pemikiran kritis.
14. Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM) telah melancarkan Pelan
Pembangunan Pendidikan Malaysia (PPPM) 2013-2025 untuk merealisasikan
matlamat transformasi pendidikan negara dalam menyediakan pendidikan
berkualiti kepada setiap kanak-kanak.
Intipati transformasi pendidikan memberi tumpuan kepada meningkatkan
kualiti semua sekolah dan kemenjadian semua murid.
Pada penghujung gelombang pertama pelaksanaan PPPM 2013-2025, program
pemantapan sekolah diperkenalkan yang dikenali sebagai Program Transformasi
Sekolah 2025 (TS25).
Program TS25 merupakan sebahagian daripada usaha KPM ke arah
meningkatkan kemenjadian murid dan sekolah berkualiti melalui sokongan dan
bimbingan profesional secara in situ (onsite).
16. Program TS25 ini mengaplikasikan amalan terbaik dalam
pelaksanaan pengurusan dan kepimpinan serta pedagogi dalam
pembelajaran dan pengajaran (PdP) selari dengan hasrat yang
terkandung dalam PPPM 2013-2025.
Program TS25 juga adalah usaha ke arah melahirkan modal insan
unggul melalui:
(a) persekitaran pembelajaran yang menyeronokkan,
(b) kepimpinan yang berkualiti dan berwawasan,
(c) guru yang kompeten dan beraspirasi tinggi, dan
(d) komitmen komuniti yang padu.
18. TS25 terdiri daripada 4 teras utama iaitu:
merangkai titik-titik,
pembelajaran bermakna
pembudayaan
kemenjadian murid.
19. Teras pertama merangkai titik-titik untuk menjadikan setiap
jabatan, bahagian-bahagian atau unit-unit dalam KPM saling
lengkap melengkapi dan bekerjasama dalam melaksanakan aspirasi
pendidikan negara.
Teras kedua, Pembelajaran bermakna merujuk kepada pelajar
bukan sahaja menguasai pengetahuan dan kemahiran yang mereka
pelajari, tetapi mereka akan menggunakan pengetahuan dan
kemahiran tersebut untuk mencipta pengetahuan dan
kemahiran yang baharu dan menggunakannya dalam kehidupan
seharian mereka.
20. Teras ketiga, Pembudayaan (Culture Change) yang merujuk kepada perubahan
budaya pembelajaran di sekolah, pengurusan yang berkualiti dan jalinan komuniti
yang bermakna
Manakala teras ke empat iaitu kemenjadian murid merujuk kepada perkembangan
murid di lihat secara keseluruhan dan bukan hanya aspek akademik sahaja.
Contohnya bagi Murid Berkeperluan Khas (MBK), sekurang-kurangnya mereka
boleh hidup dan boleh mengurus diri sendiri.
Guru boleh mewujudkan hubungan dengan guru di luar negara yang lebih praktikal
(learning partnership).
Malah ada NGO yang turut terlibat menyokong keperluan MBK dan guru boleh
wujudkan learning partner dengan NGO ini, agar anak-anak MBK mendapat ruang
dan berpeluang meneroka sesuatu ilmu pengetahuan dan kemahiran yang
baharu. Oleh itu, sokongan diperlukan kita tak boleh bersendirian dan perlukan
sokongan.
22. Pembelajaran bermakna bukanlah satu pendekatan pembelajaran yang baru.
Namun beberapa elemen baru telah dimasukkan ke dalam pendekatan ini bagi
menjenamakannya semula sebagai pedagogi baru.
Kapasiti pedagogi pembelajaran bermakna atau dalam istilah inggerisnya, New
Pedagogies for Deep Learning (NPDL) yang diimplementasi pada masa kini
mempunyai pengaruh elemen reka bentuk Fullan, Quinn dan McEachen (2018).
Elemen ini mengandungi empat bahagian yang saling menyokong dan
melengkapi antara satu sama lain bagi menghasilkan sebuah konsep NPDL yang
mantap dalam Pengajaran dan Pembelajaran (PdP) di sesebuah institusi
pendidikan.
Empat bahagian tersebut yang ditunjukkan pada rajah dibawah iaitu amalan
pedagogi, pemanfaatan digital, rakan pembelajaran dan persekitaran
pembelajaran.
25. The Big Idea Idea utama
Essential Question Soalan Penting
Backward Design
set goal/matlamat sebelum kita set aktiviti,
maka aktiviti dipilih akan menepati matlamat
26. The Big Idea ialah berkaitan dengan pemahaman (understanding).
Untuk menentukan The Big Idea, guru perlu betul-betul faham
dengan DSKP. Sekiranya guru faham DSKP, guru dapat membina
The Big Idea yang dapat membawa pelajar untuk mencapai hasil
pembelajaran dengan berkesan dan lebih bermakna.
Selepas terbinanya The Big Idea, perancangan untuk pdp yang
seterusnya dapat dilaksanakan. Langkah seterusnya ialah
membina Soalan Penting (Essential Questions, EQ).
27. Apa itu Soalan Penting (EQ)?
A good essential question is the first step when designing inquiry-based learning
Ciri-Ciri Soalan Penting
Provokatif dan enimbulkan pelbagai hujah/pendapat
Tiada jawapan YA atau TIDAK
Direkabentuk sebagai panduan ke arah memahami The Big Idea
Bertujuan mendalami kefahaman pelajar
Rirekebentuk untuk mencetus soalan-soalan lain untuk meningkatkan kefahaman
terhadap standard
Membri fokus terhadap elemen yang trdapat dalam standard
Autentik
Bersifat konseptual dan menyentuh kandungan standard
Menggunakan istilah umum
29. Langkah-langkah dalam Backward Design ialah:
Mengenal pasti hasil pembelajaran
Apakah matlamat/objektif yang berkaitan atau relevan (Standard Kandungan dan
Standard Pembelajaran yang ingin dicapai?
Apakah pengetahuan dan kemahiran penting akan diperolehi oleh pelajar melalui
perancangan ini?
Apakah yang pelajar boleh lakukan sebagai hasil daripada pengetahuan dan
kemahiran tersebut?
Menetapkan bukti hasil untuk dinilai
Apakah tugasan pembelajaran yang boleh menunjukkan pencapaian pelajar dalam
Standard Kandungan dan Standard Pembelajaran
Apakah kriteria yang digunakan untuk mentafsir pencapaian tugasan pembelajaran
yang pelajar hasilkan?
Apakah evidens yang pelajar akan hasilkan?
30. Membina pelan pembelajaran menggunakan prinsip WHERETO
Where Ke mana arah tujuan
Hook menarik minat pelajar
Equip membantu pelajar meneroka dan mengalami idea utama
Rethink menyediakan ruang dan peluang untuk pelajar berfikir dan
menyemak terhadap kefahaman dan tugasan
Evaluate pelajar diberi peluang menilai kerja mereka dan implikasinya
Tailored sesuai dengan kepelbagaian kebolehan atau latar belakang pelajar
Organised melibatkan pelajar secara maksimum dan berkesan
31. KPPB atau NPDL secara umumnya merujuk kepada konsep integrasi ilmu. Ini
bermaksud peserta akan menggabungkan kefahaman satu topik dengan topik
dari subjek kefahaman lain.
Sebagai contoh:
dlm subjek agama, nak berwuduk kena ada air 2 kolah. Macam mana nak tahu air 2
kolah maka kena ada gabungan dgn subjek agama dan matematik.
Bagaimana rekabentuk kolah yg cukup utk air untuk diboleh berwuduk di dalamnya.
Maka dikaitkan dgn subjek reka bentuk dan design.
Bagaimana nak buat kolah dikaitkan pulak dengan subjek Bengkel Kejuruteraan
Awam. Kesepakatan nilai persamaan kesemua subjek-subjek yang terlibat itulah
dipanggil THE BIG IDEA (TBI).
32. KPPB juga merujuk kepada gabungan antara What, Why dan How
dan menjadikan itu satu pembelajaran bermakna atau Deep
Learning.
Deep Learning mengikut falsafah barat ialah pembelajaran sesuatu
ilmu itu untuk amalan dalam kehidupan.
Ultimate goal bagi seorang muslim ialah setiap ilmu itu akhirnya
kita akan dapat melihat kebesaran Allah bagi dan kebesaran Tuhan
bagi orang bukan Islam.
33. KPPB ini dari segi pendokumentasani, merujuk kepada keperluan bagi melihat
bukti pelajar telah faham dengan ilmu dan kemahiran yang diberi guru
Ilmu baru itu kemudiannya diteroka dan dipelajari. Mereka diminta untuk
membentangkanya dihadapan guru dan guru akan mengesahkannya.
Ilmu yang dipelajari itu kemudiannya mesti diamalkan dalam kehidupan
mereka.
Sebagai contoh jika peserta/pelajar kata dalam pembentangan bahawa buang
sampah merta-rata adalah perbuatan yg tidak bermoral, maka lepas pembentang
kita akan lihat bukati adakah peserta/pelajar mengamalkannya.
34. Guru akan mengemukakan EQ iaitu essential question dalam
setiap subjek iaitu 5W (apa, kenapa, bila, di mana, siapa) + 1 H
(bagaimana)
Perkara yg paling penting dalam pembelajaran bermakna adalah :-
a) Apa yang sebenarnya pelajar nak belajar
b) Bagaimana pelajar nak belajar
c) Macamana pelajar tahu apa yang dia dah belajar
35. Dalam konteks NPDL, guru tidak lagi dilabel sebagai fasilitator tetapi
mempunyai peranan baru iaitu sebagai aktivator.
Peranan ini ibarat pemangkin untuk memastikan proses PdP menjadi berkesan.
Pelajar tidak lagi dibimbing tetapi didorong untuk memastikan PdP tercapai.
Ini bermakna sesi PdP berlaku secara berpusatkan pelajar.
Pencapaian PdP bukan lagi sekadar memenuhi hasil pembelajaran tetapi
dilanjutkan kepada pencapaian 6C.
37. Merangkumi semua aspek 6C dalam pendidikan Alaf 21 iaitu:
Kreativiti
Kommunikasi
Kolaborasi
Kritikal
Kewaranegaraan
Sahsiah
38. Pemanfaatan digital selain amalan pedagogi kontemporari, NPDL turut
mengubah strategi mengajar/belajar guru dan pelajar
Ini kerana pendekatan terkini tidak lagi bergantung kepada sumber maujud
semata-mata.
Pemanfaatan digital paling banyak digunakan pada masa sekarang. Banyak
aplikasi percuma di internet boleh digunakan untuk membangunkan sumber PdP
digital, cuma uru dan pelajar perlu meningkatkan kemahiran teknologi
maklumat mereka supaya mampu menggunakan aplikasi-aplikasi interaktif
tersebut.
Contohnya, jika guru tiada bakat melukis tetapi berminat menggunakan kaedah
komik, pengguna boleh menggunakan aplikasi ToonDoo bagi membantu mereka
melukis kartun yang sebenarnya telah tersedia untuk komik mereka secara
digital.
Kaedahnya seperti salin dan tampal
40. Hasrat menjadikan Pentaksiran Bilik Darjah (PBD) sebagai suatu bentuk
pentaksiran yang lebih holistik telah diterjemahkan dalam Naratif
Baharu Pendidikan.
Maksud yang ingin dikongsikan itu adalah berkaitan dengan tujuan pentaksiran
bukan untuk membandingkan pencapaian murid tetapi lebih kepada
perkembangan murid secara keseluruhan.
Dalam usaha untuk mencapai hasrat tersebut Kementerian Pendidikan Malaysia
telah mengeluarkan Buku Panduan Pentaksiran Bilik Darjah untuk
dilaksanakan di sekolah-sekolah seluruh negara.
Institut Pendidikan Guru Malaysia pula telah diberi mandat dan tanggungjawab
menyediakan program latihan kepada pensyarah IPGK dan SISC+ secara
berterusan.
41. Di samping aspek-aspek perancangan dan pelaksanaan PBD, latihan dalam
perkhidmatan ini juga menekankan metodologi bimbingan instruktional kepada
mereka untuk diaplikasikan di sekolah dengan menggunakan pendekatan
model The Impact Cycle (Jim Knight, 2017).
Model yang digunakan ini dijangka akan mampu untuk membantu komuniti
sekolah terutama guru besar, penolong kanan dan guru-guru panitia serta
pengurusan tertinggi secara umumnya dalam pelaksanaan PBD secara berkesan.
Kesan langsung kepada pelaksanaan PBD ini akan membawa kepada hasrat
pembelajaran bermakna.
42. Pentaksiran Bilik Darjah (PBD) adalah proses mengumpul dan menganalisis
maklumat serta membuat refleksi yang berterusan dalam pdp dalam membuat
pertimbangan secara konsisten ke arah menambah baik amalan di bilik darjah.
Pelaksanaan PBD yang betul akan memberi gambaran yang jelas tentang
perkembangan dan penguasaan murid terhadap standard pembelajaran.
Maklumat yang diperolehi daripada PBD bukanlah untuk tujuan perbandingan
dan persaingan tetapi adalah untuk guru, ibu bapa dan pihak sekolah merancang
tindakan susulan ke arah penambahbaikan dan penguasaan murid dalam
pembelajaran.
Pentaksiran Bilik Darjah yang dirancang dengan baik akan membawa kepada
konsep pembelajaran bermakna. Murid-murid akan menggunakan pengetahuan
dan kemahiran yang diperolehi daripada proses pembelajaran tersebut ke
dalam kehidupan sebenar murid.
43. Holistik : mengambil kira domain kognitif, afektif dan psikomotor yang
meliputi aspek-aspek pengetahuan, kemahiran, sikap dan nilai, serta global
kompetensi 6C dalam pembelajaran bermakna seperti yang terkandung
dalam kurikulum.
Pelbagai bentuk pentaksiran : pemerhatian, penilaian berterusan, rekod
anakdot, pembentangan, projek, portfolio murid dan sebagainya.
Kebolehan pelbagai pelajar : Pelajar berpeluang mempamer pelbagai
keupayaan pembelajaran.
Pentaksiran yang adil : Memberi peluang kepada guru melaksnakan
pentaksiran yang adil kepada semua pelajar
44. Mengenalpasti aspek kekuatan pembelajaran dan elemen-elemen
penambahbaikan pembelajaran murid.
Mengesan pembelajaran murid secara menyeluruh.
Mengesan dan mengubahsuai strategi pembelajaran murid
Mengetahui keberkesanan pedagogi guru dan pembelajaran murid.
Mengambil tindakan susulan penambahbaikan strategi pembelajaran dengan
segera.
Mengenalpasti konsep pembelajaran bermakna dalam pembelajaran murid
46. Selaras dengan arahan KPM menghapuskan peperiksaan Tahap 1, maka maksud
sumatif dalam konteks PBD di sini bukanlah peperiksaan seperti
peperiksaan pertengahan tahun, peperiksaan akhir tahun atau UPSR.
Sumatif adalah merujuk kepada aktiviti pentaksiran yang dilaksanakan dengan
mengambil kira konsep interdisciplinary atau gabungan beberapa mata
pelajaran merangkumi beberapa bilangan standard kandungan atau standard
pembelajaran yang memerlukan guru melaksanakan satu aktiviti pentaksiran yang
dilakukan oleh guru-guru secara kolaboratif atau melalui Professional Learning
Community Lesson Study (PLC) . Misalnya Small Project Big Impact.
Tujuan sumatif ini bukan untuk memberikan gred kepada anak-anak, tetapi adalah
untuk melihat setakat mana tahap penguasaan pengetahuan dan kemahiran murid-
murid dalam beberapa kelompok standard kandungan dan standard pembelajaran.
Seterusnya perkembangan murid secara holistik.ke arah pembelajaran bermakna
dapat ditaksir.
47. Apakah pertimbangan profesional?
Pertimbangan profesional merujuk kepada kemahiran yang perlu
dikuasai guru sepanjang mereka melaksanakan pentaksiran dalam
memberikan keputusan kemajuan dan perkembangan murid secara
keseluruhan dengan profesional. Dalam kata lain, guru perlu bijak,
adil, kreatif dan berintegriti dalam melaporkan perkembangan
menyeluruh murid ke arah mencapai matlamat hasil pembelajaran.
Huraian berkaitan pertimbangan profesional dapat dilhat dalam
rajah di bawah ini.