1. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam terutama dalam bahan
pertambangan. Pada masa sentralisasi pemerintahan, kegiatan exploitasi terhadap sumber
daya alam yang tidak berwawasan lingkungan masih terbatas pada pemanfaatan wilayah-wilayah
yang strategis saja, namun dewasa ini setiap daerah saling belomba-lomba
mengeksploitasi dan memanfaatkan kekayaan alam masing-masing.
Tambang adalah usaha pengambilan mineral berharga atau material geologi lainnya
dari dalam bumi, biasanya (tapi tidak selalu) dari bentuk bijibijian atau lapisan mineral.
Kegiatan ekploitasi sumberdaya mineral atau bahan galian seperti pasir merupakan salah
satu pendukung sektor pembangunan baik secara fisik, ekonomi maupun sosial. Hasil
pertambangan merupakan sumberdaya yang mampu menghasilkan pendapatan yang
sangat besar untuk suatu negara. Kebutuhan akan bahan galian konstruksi dan industri
seperti pasir tampak semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya
pembangunan berbagai sarana maupun prasarana fisik di berbagai daerah di Indonesia.
Pasir merupakan bahan tambang golongan c (bukan merupakan bahan galian strategis
ataupun vital, karenasifatnya tidak langsung memerlukan pasaran yang bersifat
internasional). Pasir adalah Batu batuan yang padat bersifat terbuka terhadap hempasan
angin, hujan, dan salju, dan sebab itu ia bisa mengalami proses penghancuran menjadi
partikel-partikel yang kecil. Bila partikel-partikel ini sudah demikian kecilnya (yakni berkisar
antara seperlima ratus inci dan sepersepuluh inci dalam ukuran garis tengahnya).. Oleh
karena pasir itu berasal dari batu-batuan yang terdiri dari butir-butir bahan mineral yang
halus sekali, maka tentu saja terdapat pula bahan mineral ini pada butir-butir pasir itu.
Mineral utama yang kita temukan didalam pasir adalah Quartz, sebab selain sifatnya
sangat keras, juga jumlahnya sangat besar. Beberapa jenis pasir mengandung sampai 99
persen quartz murni. Bahan mineral lain yang kadang-kadang kita temukan di dalam pasir
ialah feldspar, celcite, mika, bijih besi dan sejumlah kecil bahan batu permata garnet,
tourmalin dan topaz, selain itu . Komposisi kimia pasir kuarsa secara umum terdiri dari
unsur-unsur sebagai berikut :
Senyawa Kimia Kandungan
SiO2 55,30 - 99,87%
Fe2O3 0,01 - 9,14%,
Al2O3 0,01- 18,00%,
2. CaO 0,01 - 3,24%,
MgO 0,01 - 0,26%
K2O 0,01 - 17.00%.
TiO2 0,01 - 0,49%,
Pasir adalah bahan yang sangat berguna bagi manusia. Sebagian besar orang
memanfaatkannya untuk keperluan bahan bangunan gedung-gedung modern. Apabila pasir
itu dicampur dengan semen dan air, maka ia akan membentuk suatu bahan perekat yang
kita sebut adukan. Bahan ini dengan cepat berubah menjadi bahan yang padat, yang kita
sebut Tembok/ pasir juga dipakai untuk membuat kaca, kertas pasir, dan sebaga i alat
penyaring untuk mempertahankan air supaya tetap murni dan bersih.
Penambangan pasir memang dianggap memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kecamatan Telanai Pura, hal ini dapat terlihat
dari begitu banyaknya aktivitas penggalian pasir yang dilakukan oleh masyarakat di daerah
tersebut. Dengan melihat latar belakang diatas yang dapat memberikan sedikit gambaran
mengenai demikian besarnya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi terhadap bahan galian
seperti pasir.
RUMUSAN MASALAH
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut ;
Apakah Pengertian Pasir dan komposisinya?
Bagaimana proses penambangan pasir di daerah kecamatan Telanai Pura?
Apa sajakah alat yang digunakan dalam proses penambangan tersebut?
apakah dampak positif dan negatif dari pertambangan pasir baik dalam
masyarakat maupun lingkungan?
TUJUAN
Mengetahui pengertian dan komposisi dari pasir.
Untuk mengetahui proses penambangan pasir di kecamatan Telanai Pura.
Mengetahui alat yang digunakan dalam proses penambangan tersebut.
3. Mengetahui dampak dari penambangan pasir pada masyarakat dan lingkungan
sekitar.
KLASIFIKASI PASIR
Pasir adalah butiran batuan yang lolos sringan No. 4 (4,75 mm) serta tertahan
saringan No. 200 (0,075 mm).
Pasir kasar
Pasir kasar adalah butiran batuan yang lolos saringan ukuran No. 4 (4,75
mm) serta tertahan saringan No. 10 (2 mm)
Pasir sedang
Pasir sedang adalah butiran batuan yang lolos saringan No. 10 (2 mm) serta
tertahan pada saringan No. 40 (0,425 mm)
Pasir halus
Pasir halus adalah butiran batuan yang lolos saringan No. 40 (0,425 mm) dan
tertahan pada saringan No. 200 (0,075 mm)
CARA IDENTIFIKASI
Penelitian ini menggunakan tahap-tahap dari penelitian yang meliputi:
1. Tahap Persiapan
a. Mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan penelitian
b. Melakukan studi pustaka
2. Survey Awal
Melakukan survey lokasi sebelum melakukan pengambilan data penelitian, yang
meliputi pengambilan gambar lokasi penelitian, penentuan letak lintasan-lintasan yang akan
dilakukan survey.
3. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan pada hari melakukan survey pengambilan data.
Sampel diambil pada dipermukaan dan selanjutnya akan disurvey.
4. 4. Pengambilan Data di Lapangan
Proses pengambilan data menggunakan metode Tanya jawab dengan pemilik tempat
survey dilakukan.
5. Proses Pengolahan Data
Data hasil penelitian terlebih dahulu dimasukkan dalam Ms.Excel kemudian dibuat
hasil dari survey yang sudah dilakukan.
6. Tahap Kesimpulan
Tahap kesimpulan merupakan tahap terakhir dari seluruh kegiatan yang dilakukan
dalam suatu penelitian. Tahap kesimpulan ini mengacu pada tujuan dari dilakukannya
penelitian.
MANFAAT
Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, hasil dari penelitian ini diharapkan
memberikan informasi terkait kondisi goelogi di tempat tersebut.
2. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini digunakan sebagai tahap latihan dan tambahan pengetahuan
untuk memahami deposit pasir besi dengan menggunakan metode geolistrik resisitivity.