2. PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan
kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. sehingga dapat menurunkan
fungsi tanah.
Pencemaran terjadi oleh: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan
tanah yang tercemar ke dalam lapisan subpermukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
3. Pencemaran tanah dapat
menyebabkan susunan tanah
mengalami perubahan, sehingga
mengganggu kehidupan jasad yang
hidup dalam tanah maupun
dipermukaan tanah
4. Penurunan Kualitas Tanah
Tanah selain sebagai habitat dan
penyedia berbagai sumber daya, juga
merupakan reseptor dari sejumlah
besar bahan kimia
Tempat menampung berbagai bahan
kimia
Tanah dapat mengalami penurunan
kualitas,
Penurunan
disebabkan
karena kehadiran bahan pencemar
dan erosi
5. Zat berbahaya/beracun yang telah mencemari
permukaan tanah
Menguap
Tersapu air hujan
Masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah:
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah
Dampak pada kesehatan manusia (tergantung
pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena) :
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
6. Cara pencemaran tanah :
2. Tidak langsung :
1. Langsung :
- Pupuk kimia berlebihan
- Pestisida
- Limbah anorganik (plastik)
Melalui Air :
Melalui Udara :
- Mengandung polutan
- Hujan asam
7. Contoh bahan berbahaya pencemar tanah
dan akibatnya pada kesehatan manusia:
Krom dan pestisida: bahan karsinogenik
Timbal: merusak otak dan ginjal terutama anak-anak
Merkuri: kerusakan ginjal kronis / tak dapat diobati
Pelarut yang mengandung clorin: pusing, sakit
kepala, iritasi mata dan iritasi kulit
8. PROSES LEACHING LOGAM BERAT
Air hujan
SAMPAH
NONORGANIK
SAMPAH
ORGANIK
Lindi
Asam
Air
permukaan
(run off)
(Logam)
SAMPAH
B3
(Logam)
RISIKO
GANGGUAN
KESEHATAN
MASYARAKA
T
Leachate
+ logam
berat
PENCEMARAN:
Tanah
AIR
Tanaman &
hewan
AKUMULAS
I DALAM
TUBUH
MANUSIA
10. Sumber-sumber pencemaran tanah :
Penggunaan pestisida yg berlebihan
Aktivitas pembuangan sampah
anorganik
Pencemaran karena tinja
Detergen yg bersifat non
biodegradable
Pemakaian pupuk yg berlebihan
(pertanian)
Logam-logam berat (Zn, Pb, Cd, Hg)
11. Penyebab Pencemaran Tanah Berasal dari :
Limbah Domestik
Limbah Industri
Limbah Pertanian
Dlm bntuk Padat dan
cair
12. >> Limbah domestik
Berasal dari :
- pemukiman penduduk;
- perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan
lainlain;
- kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan
dan swasta;
- wisata,
13.
Bentuk limbah domestik :
Padat
sampah
anorganik
(nonbiodegradable),
misalnya
kantong
plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol
plastik air mineral, dsb
2. Cair
Limbah
cair
berupa;
tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan
air tanah bahkan dapat membunuh
mikroorganisme di dalam tanah.
1.
14. >> Limbah industri
1. Padat :
limbah padat yang merupakan hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang
berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Cair :
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan
dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri
kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari
proses industri pelapisan logam
15. >> Limbah pertanian
- Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk
sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman,
misalnya pupuk urea.
- Pestisida pemberantas hama tanaman,
misalnya
DDT.
- Sisa pupuk kandang, karena banyak
mengandung
Nitrit.
16. Dampak Pencemaran Tanah
Kesehatan masyarakat
cth : bahan-bahan beracun, radioaktif, tinja
Linkungan
cth : sampah-sampah anorganik, deterjen, minyak, pupuk
kimia, lindi (leachet)
Sosial dan ekonomi
cth : menyebabkan menurunnya hasil pertanian shg
masyarakat menjadi kurang bersosialisasi
Kesuburan
cth : banyaknya sampah anorganik mnyebabkan porositas
tanah menurun, pupuk kimia yg trlalu bnyk menyebabkan
tanah menjadi tandus, pestisida mematikan mikroorganisme
pengurai dalam tanah
17. DAMPAKTERHADAP EKOSISTEM
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat
timbul
dari
adanya
bahan
kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun.
Perubahan metabolisme dari mikroorganisme
endemik dan antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa
spesies
primer
dari
rantai
makanan, yang dapat memberi akibat yang
besar terhadap predator atau tingkatan lain
dari rantai makanan tersebut.
18. Meningkatkan akumulasi bahan kimia pada makhluk
hidup penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan
rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
19. Pencegahan :
Mengubur sampah-sampah organik dalam tanah dan digunakan
sebagai bahan pembuatan kompos.
Manajemen pengelolaan sampah (3R, bank sampah, dll)
Pengolahan limbah industri yg mengandung logam berat
Penanganan sampah radioaktif yang benar dan aman sesuai
prosedur
Pembatasan penggunaan pupuk kimia dan pestisida supaya tidak
berlebihan
Menggunakan detergen yg berupa senyawa organik yg dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable).
20. Penanganan yang Harus Dilakukan
Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang
ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:
1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau onsite) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah
aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian
zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh
lebih mahal dan rumit.
21. Remediasi (membersihkan permukaan
tanah ) :
Hal yang perlu diketahui :
1. Jenis pencemar (organic atau anorganik),
terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak,
2. Berapa banyak zat pencemar yang telah
mencemari tanah tersebut,
3. Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan
Fosfat (P),
4. Jenis tanah,
5. Kondisi tanah (basah, kering),
6. Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di
lokasi tersebut,
7. Kondisi pencemaran (sangat penting untuk
dibersihkan segera/bisa ditunda).
22. Jenis Remediasi :
1.
Remediasi in-situ (on-site) :
Pembersihan di lokasi, lebih mudah dan
murah, terdiri dari pembersihan, venting
(injeksi), dan bioremediasi.
2.
Remediasi ex-situ (off-site) :
Meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman untuk
dibersihkan dr zat pencemar.
3.
Bioremediasi :
Proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Tujuan : memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
23.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan
mikrobia (jamur, bakteri).
Strategi/proses detoksifikasi (menurunkan
tingkat meracuni) dalam tanah atau
lingkungan lainnya dengan menggunakan
mikroorganisme, tanaman atau enzime
mikrobia/tanaman
Bioremediasi bertujuan untuk memecah
atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (karbon dioksida dan air).
24. Konsep Bioremidiasi
Biodegradasi yaitu
transformasi/detoksifikasi kontaminan
oleh organisme.
Mineralisasi, yaitu konversi lengkap
suatu kontaminan organik menjadi
penyusun anorganiknya oleh spesies
mikroorganisme tunggal atau
kelompok.
Kometabolisme, yaitu transformasi
suatu kontaminan tanpa penyediaan
karbon atau energi untuk mikrobia
degradasi
25. Kriteria untuk Bioremidiasi
Organisme
yang
digunakan
harus
mempunyai aktivitas metabolisme yang
dapat mendegradasikan dengan kecepatan
memadai
sehingga
dapat
membuat
konsentrasi kontamian pada ambang batas
aturan yang ada
Kontaminan yang dijadikan sasaran harus
tersidia untuk proses biologi
Tempat
dilakukan bioremidiasi harus
mempunyai kondisi tanah yang kondusif
Biaya harus lebih murah dari penggunaan
tehnologi lain.
26. Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan
dalam bioremediasi :
1.
2.
3.
4.
Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di
lokasi tercemar) dengan penambahan
nutrien,
pengaturan
kondisi
redoks,
optimasi pH, dsb
Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di
lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang
memiliki
kemampuan
biotransformasi
khusus
Penerapan immobilized enzymes
Penggunaan tanaman (phytoremediation)
untuk
menghilangkan atau mengubah
pencemar.
27. Strategi untuk Bioremidiasi
Bioremidiasi pasif atau intrinsik adalah bioremidiasi
alami terhadap suatu lokasi yg terkontaminasi dengan
menggunakan mikroorganisme asli.
Biostimulasi adalah penambahan hara seperti nitrogen
dan fosfor
Bioventing adalah bentuk biostimulasi dengan gas
(oksigen & metana)
Landfarming adalah aplikasi pencampuran kontaminan
ke dalam permukaan tanah yg tak terkontaminasi.
Pengomposan ; penggunaan mikrobia thermofilik
aerobik pada timbunan tanah.
Fitoremidiasi : penggunaan tanaman untuk menyerap
atau merubah kontaminan. Serta membantu
membersihkan berbagai pencemar yang mengandung
logam, pestisida dan mimyak.
28. Mekanisme dalam
fitoremidiasi
Fitoekstrasi , penyerapan kontaminan oleh akar dan
traslokasiatau akumulasi ke bagian tanaman.
Rizofiltrasi, penggunaan akar tanaman untuk menyerap
& mengendapkan logam kontaminan dari lahan basah/
air tanah
Fitodegradasi, kontaminan diserap ke dalam tanaman
ditransfotmasikan oleh aktivitas enzim
Fitotransformasi, pengambilan kontaminan organik dari
tanah dan air tanah kemudian
dimetabolisme/ditranformasi oleh tanaman
Fitostabilisasi, suatu fenomena diproduksinya senyawa
kimia tertentu untuk mengimobilisaasi kontaminan di
daerah rhizosfer
Fitovolatilisasi, terjadi ketika tumbuhan menyerap
kontaminan dan melepaskannya ke udara lewat daun
29. Standar Kualitas Tanah
Tanah paling sulit ditetapkan
standarnya
Standar kualitas :
Sesuai fungsinya
Referensi tanah tak tercemar
Berorientasi pada dampak