3. Definisi
Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yng termasuk
ke dalam golongan polifenol. Senyawa tanin ini banyak di
jumpai pada tumbuhan.
Tanin secara umum didefinisikan sebagai senyawa polifenol
yang memiliki berat molekul cukup tinggi (lebih dari 1000)
dan dapat membentuk kompleks dengan protein.
4. Klasifikasi Tannin
Berdasarkan strukturnya, tanin dibedakan menjadi
dua kelas yaitu :
• Tanin terkondensasi (condensed tannins)
• Tanin-terhidrolisiskan (hydrolysable tannins)
5. 1. Tanin terkondensasi
Tanin jenis ini biasanya tidak dapat dihidrolisis, tetapi
dapat terkondensasi meghasilkan asam klorida.
Nama lain dari tanin ini adalah Proanthocyanidin.
Proanthocyanidin merupakan polimer dari flavonoid yang
dihubungan dengan melalui C 8 dengan C4. Salah satu
contohnya adalah Sorghum procyanidin, senyawa ini
merupakan trimer yang tersusun dari epiccatechin dan
catechin.
6. Salah satu contohnya adalah Sorghum procyanidin, senyawa
ini merupakan trimer yang tersusun dari epiccatechin dan
catechin.
Sorghum procyanidin
7. Senyawa ini jika dikondensasi maka akan menghasilkan flavonoid jenis
flavan dengan bantuan nukleofil berupa floroglusinol.
8. 2.Tanin Terhidrolisis
Tanin ini biasanya berikatan dengan karbohidrat dengan
membentuk jembatan oksigen, maka dari itu tanin ini dapat
dihidrolisis dengan menggunakan asam sulfat atau asam
klorida. Salah satu contoh jenis tanin ini adalah gallotanin
yang merupakan senyawa gabungan dari krbohidrat dengan
asam galat
10. Selain membentuk gallotanin, dua asam galat akan membentuk
tanin terhidrolisis yang bisa disebut Ellagitanins. Ellagitanin
sederhana disebut juga ester asam hexahydroxydiphenic (HHDP).
Senyawa ini dapat terpecah menjadi asam galic jika dilarutkan
dalam air
11. Sifat Umum Tanin
Tanin memiliki berberapa sifat umum yaitu:
• Sifat Fisika
• Sifat Kimia
• Sifat Tanin sebagai Penghelat Logam
12. 1.Sifat Fisika
Sifat fisika dari tanin adalah sebagai berikut:
a. Jika dilarutkan kedalam air akan membentuk koloid dan memiliki
rasa asam dan sepat.
b. Jika dicampur dengan alkaloid dan glatin akan terjadi endapan
c. Tidak dapat mengkristal.
d. Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa
dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim
protiolitik.
13. 2. Sifat kimia
a. Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran
polifenol yang sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal.
b. Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi.
c. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia,
antiseptic dan pemberi warna.
14. 3. Sifat tanin sebagai
pengkhelat logam
Senyawa fenol yang secara biologis dapat berperan
sebagai khelat logam. Proses pengkhlatan akan terjadi
sesuai pola subtitusi dan pH senyawa phenolik itu sendiri.
Karena itulah tanin terhidrolisis memiliki potensial
untuk menjadi pengkhelat logam.
15. Fungsi Tannin
Kita menganggap salah satu fungsi utama tannin dalam
tumbuhan ialah sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan.
Fungsi tanin pada tanaman biasanya sebagai senjata
pertahanan untuk menghindari terjadinya over grazing oleh
hewan ruminansia dan menghindari diri dari
serangga. Penyamak kulit. Pembuatan tinta (+ garam
besi(III) → senyawa berwarna tua). Reagen untuk deteksi
gelatin, protein, alkaloid (karena sifat mengendap).
Antidotum keracunan alkaloid (membentuk tannat yang
mengendap)
16. Efek tannin terhadap
saluran pencernaan
• Efek terhadap diare
• Efek terhadap ulkus peptikum
• Efek hemostatik
• Efek antioksidan
• Reaksi yang Tidak diinginkan
17. Identifikasi Senyawa Tanin
Untuk analisis secara kualitatif dapat dilakukan dengan
mengunakan metode :
a. Diberikan larutan FeCl3 berwarna biru tua / hitam kehijauan.
b. Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak berwarna coklat.
c. Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium
Bikromat berwarna coklat.
18. Sedangkan untuk menganalisis secara kuantitatif dapat
dilakukan dengan mengunakan metode :
a. Metode analisis umum phenolik, karena tanin merupakan
senyawa phenolik (Metode blue prussian dan Metode Folin).
b. Metode analisis berdasarkan gugus fungsinya
c. Dengan menggunakan HPLC, dan UV-Vis
d. Metode presipitasi menggunakan protein (Hangerman, 2002)
19. Pemurnian Senyawa Tanin
Salah satu contoh cara pemurnian tanin terhidrolisis adalah
jenis Sorghum procyanidin. Berikut lengkapnya.
Bahan :
Etanol absolut dengan 10 mM asam askorbat, etanol absolut
dengan 10 mM asam sorbat, asam asetat pH 4, aseton 50%.etil
asetat
20. Cara kerja.
1. Campurkan daun 200 g daun kering shorgum dengan dengan 600
mL etanol 10 mM asam askorbat.
2. Ekstrak kembali sebanyak 4 kali 150 mL dengan mengunakan
methanol 10 mM asam askorbat.
3. Saring dan ambil filtratnya setelah itu tambahkan dengan
asam asetat pH 4.
4. Uapkan pada rotari evaporator. Setelah menguap ekstrak
dengan etil asetat sebanyak 3 kali 300 mL.
5. Pisahkan dan ambil yang bagian bawah.
22. 1. Rimpang Jaringau
Nama Simplisia: Calami Rhizoma
Nama Lain: Dringo, Jaringau
Tanaman Asal : Acorus calamus
Keluarga : Araceae
Kegunaan : Bahan Pewangi,
Karminativa, Insektisida,
Demam Nifas.
23. 2. Akar Kalembak
Nama Simpilisia : Rhei radix
Nama lain : Akar Kelembak
Tanaman Asal : Rheum palmatum; Rheum
officinale & Spesies atau hibrida
lainnya kecuali Rheum rhaponticum.
Keluarga : Poligonaceae
Kegunaan : Laksativa
24. 3. Kulit Kayu Manis
Nama Simplisia : Burmani Cortex
Nama Lain : Kulit kayu manis
Tanaman Asal : Cinnamomum Burmani
Keluarga : Lauraceae
Kegunan : Diaforetika, karminatifa,
Anti iritansia, Bahan pewangi, dan
Bumbu masak.
25. 4. Daun Teh
Nama Simplisia : Theae Folium
Nama Lain : Daun teh
Tanaman Asal : Camellia sinensis (L) O.K
yang disebut juga Thea sinensis
Keluarga : Theaceae
Kegunaan : Antidotum, Keracunan
alkaloida dan logam-logam berat,
Analeptika, Stimulansia
26. 5. Bunga Sidowayah
Nama Simplisia : Woodfordiae Flos
Nama Lain : Bunga Sidowayah
Tanaman Asal : Woodfordia fructiasa (L)
atau Woodfordia floribun
(Salisbury)
Keluarga : Lytharaceae
Kegunaan : Adstringensia
27. 6. Daun salam
Nama Simplisia : Polyanthi Folium
Nama Lain : Daun salam
Tanaman Asal : Syzyglum polyanthum
(Wight), di sebut juga Eugenia
Polyantha (Wight)
Keluarga : Myrtaceae
Kegunaan : Antidiare