2. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
1. KEPARIWISATAAN BUKITTINGGI DALAM KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL DAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
2. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL UNTUK
KEPARIWISATAAN BUKITTINGGI
3. POTENSI PARIWISATA BERSKALA NASIONAL DI
BUKITTINGGI
4. TANTANGAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
BUKITTINGGI
5. BUKITTINGGISEBAGAIBAGIANDARI
DPNPADANG-BUKITTINGGIDANSEKITARNYA
DESTINASI PARIWISATA
adalah kawasan geografis yang berada
dalam satu atau lebih wilayah
administratif yang di dalamnya
terdapat daya tarik wisata, fasilitas
umum, fasilitas pariwisata,
aksesibilitas, serta masyarakat yang
saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.
DESTINASI PARIWISATA NASIONAL
adalah destinasi pariwisata yang
berskala nasional.
(Undang-Undang No. 10/2009 tentang
Kepariwisataan, Pasal 1)
DPN PADANG BUKITTINGGI
DAN SEKITARNYA
4KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL
5KAWASAN PENGEMBANGAN
PARIWISATA NASIONAL
KSPN Bukittinggi dskt
KSPN Maninjau dskt
KSPN Singkarak dskt
KPPN Kerinci Seblat dskt
KPPN Sawahlunto dskt
KPPN Muarotakus dskt
KPPN Batusangkar dskt
KPPN Padang Kota dskt
KPPN Pesisir Selatan dskt
7. BUKITTINGGI
SEBAGAI
KAWASAN
STRATEGIS
PARIWISATA
NASIONAL
KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL
kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk
pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting
dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,
pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan
dan keamanan.
13. PETAPARIWISATAKOTABUKITTINGGI
BENTENG FORT DE KOCK
TAMAN MARGASATWA
DAN BUDAYA KINANTAN
ISTANA BUNG HATTA
PASAR ATAS-PASAR WISATA
TAMAN PANORAMA DAN
LOBANG JEPANG
PANORAMA NGARAI SIANOK
RUMAH KELAHIRAN
BUNG HATTA
PASAR BAWAH
JAM GADANG
14. DAYATARIKWISATASKALANASIONAL
Memiliki keunikan, keindahan, dan nilai
berdaya saing nasional/internasional
NAMA KEUNGGULAN
JAM GADANG Landmark Kota Bukittinggi sejak zaman Belanda
(landmark kota tertua di Indonesia??)
BENTENG FORT DE KOCK Berdiri 1825: termasuk dalam 10 benteng tertua di
Indonesia (peringkat 8)
RUMAH KELAHIRAN BUNG
HATTA
Rumah kelahiran tokoh proklamator Indonesia,
bangunan heritage tradisional
ISTANA BUNG HATTA Tempat tinggal dan kerja Wakil Presiden I Indonesia
selama 8 bulan.
LOBANG JEPANG Merupakan lobang Jepang terpanjang di Asia (??)
PANORAMA NGARAI
SIANOK
Batuan tuff yang merupakan endapan piroklastik
letusan Gunung Singgalang dan Gunung Merapi,
terbentuk ribuan tahun lalu (tahuun berapaa?)
..
15. PARIWISATABUKITTINGGI:
DESTINASIPARIWISATASEJARAH??
PR: perkuat keterkaitan dengan destinasi pariwisata
sejarah perjuangan Indonesia
DESTINASIGEOWISATAMENUJUGEOPARK??
PR:galikeunggulangeologiNgaraiSianoksecarainternasional,rangkaian
sejarahdanprosesgeologisGunungSinggalang,Marapi,Sago,pembangunan
kesadarankolektifterhadapgeowisata
17. KEKUATAN
- Alam dan iklim
- Kota yang mempunyai nilai sejarah sejak masa
kolonial Belanda, Jepang, dan peran dalam proses
kemerdekaan RI
- Kuliner
- Budaya
- Letak geografis
- Keragaman daya tarik
KELEMAHAN
- Keterbatasan kualitas sarana prasarana
penunjang pariwisata
- Tempat parkir dan pengelolaan transportasi yang
belum memadai
- Penataan daya tarik wisata masih kurang
- Luas lahan yang terbatas
- Tidak adanya penambahan daya tarik wisata
- Kebersihan, keamanan, ketertiban yang belum
baik
PELUANG
- Pengembangan wisata budaya, health & medical
- Pengembangan produk kreatif oleh anak muda
- Bandung sudah cukup terkenal di lingkup nasional
& internasional
- Penciptaan trend baru
- Masih ada peluang untuk daya tarik wisata
buatan
ANCAMAN
- Berkembangnya destinasi lain
- Akses dari Bandara yang terhambat dan waktu
tempuh yang lama dapat berpengaruh terhadap
berkurangnya kunjungan
- Maraknya wisata bahari sedangkan Bukittinggi
tidak memiliki laut dan pantai
- Bencana alam
Produk Pariwisata
PELUANG
- Peningkatan aksesibilitas
- Bukittinggi sebagai destinasi utama di
Sumbar
- Dibandingkan pesaing , Bukittinggi lebih
lengkap sarana prasarananya
PRODUK
PARIWISATA
18. KEKUATAN
- Pasar tetap yaitu perantau
- Kecenderungan perkembangan pasar wisnus
belanja di Bukittinggi
KELEMAHAN
- Kurangnya promosi pariwisata
PELUANG
- Kecenderungan wisatawan mancanegara,
misalnya wisman Belanda untuk kegiatan wisata
nostalgia, surfer yang ke Mentawai, wisatawan
Malaysia
- Trend busana Muslim
- Event-event MICE & olahraga
ANCAMAN
- Black campaign via media sosial dapat
mempengaruhi pasar
PASAR &
PEMASARAN
PARIWISATA
19. KEKUATAN
- Fasilitasi akomodasi yang cukup memadai
KELEMAHAN
- Kurangnya kualitas akomodasi
- Tarif yang belum standar pada pelaku industri
atau usaha pariwisata
PELUANG
- Pusat kerajinan sedang dibuat
ANCAMAN
- Banyaknya produk luar masuk
INDUSTRI
PARIWISATA
20. KEKUATAN
- Dukungan Kepala Daerah dan Muspida
- SDM relatif lebih siap dbandingkan SDM
pariwisata di Kota/Kab sekitar karena Bukittinggi
telah lama menjadi kota tujuan pendidikan
KELEMAHAN
- Masih terbatasnya kesadaran wisata masyarakat
- Perencanaan, regulasi, dan kebijakan belum jelas, belum
tegas dan belum berkesinambungan
- Keterbatasan SDM
- Ketidakpatuhan para pelaku terhadap aturan
- Keterbatasan anggaran
- Hambatan dari kultur/budaya yang mempengaruhi
perkembangan pariwisata dan banyaknya tanah ulayat
- Belum simultannya gerakan para stakeholders
- Pembinaan kelompok seni budaya masih kurang
PELUANG
- Kebijakan pemerintah pusat untuk
bebas visa kunjungan
- Kesadaran wisata masyarakat mulai
muncul
ANCAMAN
- Penerapan MEA menjadi ancaman
untuk SDM pariwisata asal
Bukittinggi/Sumbar
- Persoalan sosial di luar Bukittinggi
(pengemis dan narkoba)
KELEMBAGAAN & SDM
PARIWISATA
21. TANTANGANPEMBANGUNANKEPARIWISATAAN
KOTABUKITTINGGI
1. PENINGKATAN KUALITAS KETERSEDIAAN DAN SISTEM
PENGELOLAAN AKSESIBILITAS MENUJU DAN DI KOTA
BUKITTINGGI
2. PENGUATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP
PARIWISATA DAN LINGKUNGAN
3. PENGUATAN PRODUK PARIWISATA BERSKALA NASIONAL/
BERDAYA SAING NASIONAL DAN INTERNASIONAL
4. TATA KELOLA DESTINASI PARIWISATA TERPADU DAN BERBASIS
MASYARAKAT (REGULASI, MEKANISME OPERASIONAL,
STANDAR, KELEMBAGAAN)
5. SDM PARIWISATA DAN USAHA PARIWISATA BERSTANDAR
NASIONAL DAN INTERNASIONAL
6. PEMASARAN PARIWISATA TERPADU DENGAN DESTINASI
SEKITAR DAN DESTINASI UTAMA INDONESIA
22. PEMBAGIANPERAN
TANTANGAN PIHAK TERKAIT
1. PENINGKATAN KUALITAS
KETERSEDIAAN DAN SISTEM
PENGELOLAAN
AKSESIBILITAS MENUJU DAN
DI KOTA BUKITTINGGI
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SKPD Provinsi Sumbar bidang Pekerjaan Umum
SKPD Provinsi Sumbar bidang Perhubungan
SKPD Kota Bukittinggi bidang Pekerjaan Umum
SKPD Kota Bukittinggi bidang Perhubungan
2. PENGUATAN KESADARAN
MASYARAKAT TERHADAP
PARIWISATA DAN
LINGKUNGAN
Kementerian Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi
Kecamatan
Kelurahan
Akademisi
3. PENGUATAN PRODUK
PARIWISATA BERSKALA
NASIONAL/ BERDAYA SAING
NASIONAL DAN
INTERNASIONAL
Kementerian Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi
SKPD Kota Bukittinggi bidang geologi/pertambangan/ sumber daya
mineral
SKPD Kota Bukittinggi bidang perindustrian
SKPD Kota Bukittinggi bidang UMKM
SKPD Kota Bukittinggi bidang pertanian
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Bukittinggi
Kecamatan
Kelurahan
Akademisi
23. PEMBAGIANPERAN
TANTANGAN PIHAK TERKAIT
4. TATA KELOLA DESTINASI
PARIWISATA TERPADU
DAN BERBASIS
MASYARAKAT (REGULASI,
MEKANISME
OPERASIONAL, STANDAR,
KELEMBAGAAN)
Kementerian Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi
Kecamatan
Kelurahan
ASITA, PHRI, HPI
Pengelola daya tarik wisata
5. SDM PARIWISATA DAN
USAHA PARIWISATA
BERSTANDAR NASIONAL
DAN INTERNASIONAL
Kementerian Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Bukittinggi
SKPD Kota Bukittinggi bidang ketenagakerjaan
ASITA, PHRI, HPI
6. PEMASARAN PARIWISATA
TERPADU DENGAN
DESTINASI SEKITAR DAN
DESTINASI UTAMA
INDONESIA
Kementerian Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi
ASITA, PHRI, HPI
24. TERIMAKASIH
PUSAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gedung Riset dan Inovasi ITB Lantai 3
Jl. Ganesa No. 10, BANDUNG
Telp./Fax. 022-2506285; 2534272
Email: p2par@p2par.itb.ac.id
Web: www.p2par.itb.ac.id