Tata surya terdiri dari Matahari dan objek-objek langit lainnya yang mengelilinginya. Terdapat beberapa hipotesis tentang pembentukan tata surya, yaitu hipotesis nebula, planetisimal, pasang surut, dan kondensasi.
3. Tata surya adalah suatu kelompok benda
antariksa yang berpusat pada matahari dan
bergerak mengedari matahari.
4. 1. Hipotesis Nebula -Immanuel Kant (1724-1804)
Menyebutkan bahwa pada tahap awal, tata surya
masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari
debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas
yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang
dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas,
dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari).
Matahari terus menyusut dan berputar semakin
cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling Matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas
tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya
dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace
berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir
melingkar dari planet-planet merupakan akibat dari
pembentukan planet.
5. 2. Hipotesis Planetisimal -Thomas C.
Chamberlin dan Forest R. Moulton (1900)
Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang
lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari,
pada masa awal pembentukan Matahari.
Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya
tonjolan pada permukaan Matahari, dan
bersama proses internal Matahari, menarik
materi berulang kali dari Matahari. Efek
gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya
dua lengan spiral yang memanjang dari
Matahari. Sementara sebagian besar materi
tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di
orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi
benda-benda berukuran kecil yang mereka
sebut planetisimal dan beberapa yang besar
sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut
bertabrakan dari waktu ke waktu dan
membentuk planet dan bulan, sementara sisa-
sisa materi lainnya menjadi komet dan
asteroid.
6. 3. Hipotesis Pasang Surut
Bintang-James Jeans
(1917)
Planet dianggap terbentuk
karena mendekatnya
bintang lain ke Matahari
dengan keadaan yang
hampir bertabrakan
menyebabkan tertariknya
sejumlah besar materi dari
Matahari dan bintang lain
oleh gaya pasang surut, yang
kemudian terkondensasi
menjadi planet.
7. 4. Hipotesis Kondensasi-
G.P. Kuiper (1950)
Hipotesis kondensasi
menjelaskan bahwa Tata
Surya terbentuk dari
bola kabut raksasa yang
berputar membentuk
cakram raksasa.
9. MATAHARI
Matahari adalah bintang terdekat dengan bumi dengan jarak
rata-rata 149.680.000 km. Matahari berbentuk bola yang
berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas
hidrogen (74%) dan helium (25%). Matahari memiliki
diameter 1,391,980 km dengan suhu permukaan 5.500属C dan
suhu inti 15 juta 属C.
12. FOTOSFER
Fotosfer adalah lapisan
Matahari yang dapat kita
lihat. Lapisan ini sering
disebut juga lapisan
cahaya atau cakram
Matahari. Tebal lapisan
ini hampir 130.000 km.
Suhu fotosfer bagian
dalam sekitar 6.000
derajat Celcius
Zona radiasi
Zona
Konveksi
Fotosfer
Inti
13. KORONA
Korona merupakan lapisan Matahari
yang terluar. Korona mudah dilihat
pada saat terjadi gerhana Matahari
total. Hal ini karena cahaya Matahari
yang sangat menyilaukan tertutup
bulan dan korona tampak sebagai
cahaya putih keabu-abuan berbentuk
seperti mahkota yang melingkari
Matahari.
Korona jauh lebih panas daripada
kromosfer, suhunya bisa mencapai
2.000.000 derajat Celcius
14. KROMOSFER
Kromosfer merupakan lapisan yang
berada di atas fotosfer dan
merupakan atmosfer Matahari.
Lapisan ini menjulang setinggi
12.000 km di atas fotosfer dan
memiliki ketebalan sekitar 2.500
km. Sebagian besar tersusun atas
gas hidrogen. Suhu bagian atas
kromosfer lebih dari 10.000 derajat
Celcius
15. 1. Bintik Matahari (Sun Spot)
adalah noda daerah gelap pada fotosfer. Bintik ini timbul
akibat aliran gas panas dari inti Matahari tidak sampai ke
permukaan fotosfer karena adanya perubahan medan
magnetik Matahari. Daerah ini tampak hitam (gelap) karena
suhunya sekitar 1.500 derajat Celcius lebih rendah suhu
bagian fotosfer sekitarnya
16. 2. Lidah Api (Prominensa)
Lidah api merupakan gas panas yang
tersembur dengan kecepatan tinggi dan
sangat dahsyat dari permukaan Matahari.
Gejala ini terjadi pada kromosfer bagian tepi.
Lidah api dapat menjulur ke luar sejauh
ribuan kilometer dari permukaan Matahari..
Prominesa
17. 3. Flares
Flares adalah peristiwa
kilatan cahaya yang
berlangsung sangat cepat
di sekitar permukaan
Matahari. Flares yang
disertai dengan pancaran
sinar X dapat
menimbulkan gangguan
pada lapisan ionosfer
Bumi sehingga dapat
mengganggu komunikasi
radio. Semburan partikel
dari flare juga dapat
menembus permukaan
atmosfer Bumi (aurora)
Flares
18. GERAK SEMU MATAHARI
1. GERAK SEMU HARIAN MATAHARI
Penyebab: rotasi bumi (gerak putar bumi pada sumbu
putarnya). kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4.1
detik
Gerak semu harian matahari mengakibatkan
perubahan posisi matahari setiap harinya. Matahari
terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat. Padahal
gerak semu ini teramati karena bumi kita yang ber-
rotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur.
Sehingga akan muncul tampak kesan semu bahwa dari
sudut pandang kita (sebagai pengamat) di bumi,
matahari-lah yang bergerak mengelilingi.
19. 2. GERAK SEMU TAHUNAN MATAHARI
Penyebab: revolusi bumi
Bumi membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak
mengelilingi matahari (revolusi). Bumi, selain bergerak mengelilingi
matahari, juga bergerak berputar terhadap sumbunya (rotasi).
tetapi sumbu rotasi bumi ini tidak sejajar terhadap sumbu revolusi,
melainkan sedikit miring sebesar 23,5 derajat. akibat dari miringnya
sumbu rotasi bumi itu, matahari tidak selalu terlihat di atas
khatulistiwa mumi, matahari akan terlihat berada di bagian utara
dan selatan bumi. selama setengah tahun, matahari lebih banyak
menerangi bumi bagian utara, dan setengah tahun berikutnya
matahari lebih banyak menerangi bumi bagian selatan.
dalam gerak semunya, matahari akan tampak bergerak dari
khatulistiwa (equator) antara 23,5 derajat lintang utara dan lintang
selatan.
20. Teori Geosentris adalah teori yang
menyatakan bumi sebagai pusat tata surya.
Dikemukakan oleh Ptolomeus.
Teori Heliosentris adalah teori yang
menyatakan Matahari sebagai pusat tata
surya. Dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus.
21. 1. Hukum I Keppler
Orbit planet berbentuk elips dimana matahari terletak
pada salah satu titik fokusnya.
Hukum Keppler
Garis edar planet ( orbit ) lintasan yang dilalui planet saat mengitari
matahari
23. Hukum III Keppler
Kuadrat kala revolusi planet
sebanding dengan pangkat
tiga jarak rata rata planet ke
matahari .
3
2
3
1
2
2
2
1
d
d
T
T
d1
d2
T1 = Periode revolusi planet 1
T2 = Periode revolusi planet 2
d1 = jarak rata rata planet 1 ke matahari
d2 = jarak rata rata planet 2 ke matahari
24. Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya
sendiri.
Contoh : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Asteroid
Yupiter
Saturnus
Neptunus
Uranus
Komet
25. 1. Bumi sebagai pembatas
2. Asteroid sebagai pembatas
3. Berdasarkan ukuran dan komposisi
penyusun
26. 1. Bumi sebagai pembatas
a) Planet inferior adalah
planet yang orbitnya
berada di dalam orbit
bumi.
Yang termasuk planet
inserior antara lain
Merkurius dan Venus
b) Planet superior
adalah planet yang
orbitnya berada
diluar orbit bumi.
Yang termasuk planet
superior adalah Mars,
Jupiter , Saturnus,
Uranus dan Neptunus
Planet inferior
Planet superior
Bumi
27. Planet dalam
Planet luar
Asteroid
1. Asteroid sebagai pembatas
a) Planet dalam planet yang
orbitnya di dalam
peredaran Asteroid
Yang termasuk planet
dalam antara lain
Merkurius, Venus, Bumi dan
Mars.
b) Planet luar adalah
planet yang garis
edarnya berada diluar
garis edar Asteroid,
Yang termasuk planet
luar antara lain Jupiter,
Saturnus, Uranus dan
Neptunus.
28. Planet Terestrial
Planet Jovian
1. Berdasarkan ukuran dan komposisi
penyusunnya,
a) Planet Terrestrial yaitu
planet yang memiliki ukuran
dan koposisi yang hampir
sama dengan bumi,
Yang termasuk planet
Terrestrial antara lain
Merkurius, Venus, Bumi dan
Mars.
b) Planet Jovian yaitu planet
yang memiliki ukuran sangat
besar dan komposisi
penyusunnya hampir sama
dengan planet Jupiter.
yang termasuk planet Jovian
antara lain Jupiter, Saturnus,
Uranus dan Neptunus.
34. Satelit merupakan benda langit yang mengorbit planet
dan mengiring planet di dalam mengorbit matahari
Planet
Satelit
Matahari
35. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada
porosnya. Periodenya 23 jam 56menit 4,09 detik.
Berotasi pada kemiringan 23,50.
Akibat Rotasi:
1. Pergantian siang dan malam
2. Perbedaan waktu
3. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
4. Pembelokan arah angin
5. Pembelokan arus laut
6. Peredaran semu harian benda-benda langit
36. Revolusi bumi adalah perputaran
bumi(ekliptika) mengelilingi matahari.
Periodenya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik.
Akibat Revolusi:
1. Pergantian musim
2. perbedaan lamanya siang dan malam
3. Gerak semu matahari
4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari
bulan ke bulan
37. GERHANA MATAHARI
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi Bulan
terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya
Matahari.
38. GERHANA BULAN
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi
bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis
lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat
mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.