1. Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai skala;
dari kiri ke kanan): Pluto, Neptunus, Uranus, Saturnus,
Yupiter, sabuk asteroid, Matahari, Merkurius, Venus, Bumi
dan Bulan, dan Mars. Sebuah komet digambarkan di sebelah
kiri.
Tata Surya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tata Surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri
dari sebuah bintang yang disebut matahari dan
semua objek yang yang mengelilinginya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah
planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-
planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6
milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil
penggumpalan gas dan debu di angkasa yang
membentuk matahari dan kemudian planet-
planet yang mengelilinginya.
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti
dengan jarak sekitar 2,6 x 1017
km dari pusat
galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun
cahaya dari pusat galaksi. Tata surya
mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta
tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun,
berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang
mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort.
Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan
Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari
berubah mengikut kedudukan planet di orbit.
Daftar isi
1 Asal Usul Tata Surya
1.1 Hipotesis Nebula
1.2 Hipotesis Planetisimal
1.3 Hipotesis Pasang Surut Bintang
1.4 Hipotesis Kondensasi
1.5 Hipotesis Bintang Kembar
2 Sejarah penemuan
3 Daftar jarak planet
4 Pranala luar
Asal Usul Tata Surya
Tata Surya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
1 dari 4 2/3/2009 12:32 PMCreate PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
2. Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya :
Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian
hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini
lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut
raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa
hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu.
Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari
raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan
membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada
tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain
yang hampir menabrak matahari.
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun
1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya
terletak pada jumlah awalnya matahari.
Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973)
pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang
berputar membentuk cakram raksasa.
Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis
mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan
berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. serpihan itu akan
terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya
Sejarah penemuan
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal
sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini
memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk
memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop
refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa
diamati melalui mata telanjang.
Tata Surya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
2 dari 4 2/3/2009 12:32 PMCreate PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
3. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan
Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari.
Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah
pusat alam semesta, bukan Bumi, yang digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543) sebelumnya. Susunan
heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang
menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit
dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan
puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah
yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
Pada 1781, William Hechell (1738-1782) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus
menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan
Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah
Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat
dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto.
Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek
trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang
dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan
benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya
(750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan
2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit
pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313
(2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek
ini juga memiliki satelit.
Daftar jarak planet
Daftar planet dan jarak rata-rata planet dengan matahari dalam tata surya adalah seperti berikut:
57,9 juta kilometer ke Merkurius
108,2 juta kilometer ke Venus
149,6 juta kilometer ke Bumi
227,9 juta kilometer ke Mars
778,3 juta kilometer ke Jupiter
1.427,0 juta kilometer ke Saturnus
2.871,0 juta kilometer ke Uranus
4.497,0 juta kilometer ke Neptunus
Terdapat juga lingkaran asteroid yang kebanyakan mengelilingi matahari di antara orbit Mars dan Jupiter.
Karena rotasinya terhadap sumbu masing-masing, garis khatulistiwa menjadi lingkar terpanjang yang
terdapat di setiap planet dan bintang.
Tata Surya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
3 dari 4 2/3/2009 12:32 PMCreate PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
4. Portal Tata Surya
[sembunyikan]
Pranala luar
(en) Animasi interaktif planet-planet (145 tingkat zoom and sejumlah efek
waktu) (http://www.michaelschultz.de/index_en.html)
(en) solarviews.com (http://www.solarviews.com) , tampilan multimedia tata
surya.
(id) Berapa Jumlah Planet di Tata surya? (http://www.kompas.com/ver1/muda/0608/27
/035410.htm)
Tata surya
Matahari · Merkurius · Venus · Bumi · Mars · Ceres · Yupiter · Saturnus · Uranus · Neptunus · Pluto ·
Eris
Planet · Planet kerdil · Satelit alami:Bulan · Mars · Yupiter · Saturnus · Uranus · Neptunus · Pluto · Eris
Obyek kecil: Meteoroid · Asteroid/Satelit asteroid (Sabuk asteroid) · Centaurs · TNOs (Sabuk Kuiper/Piringan tersebar) · Komet (Awan Oort)
Lihat juga obyek astronomi, daftar obyek tata surya, disusun mengikut radius dan massa
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya"
Kategori: Tata Surya
Halaman ini terakhir diubah pada 12:55, 19 Januari 2009.
Seluruh teks tersedia sesuai dengan Lisensi Dokumentasi Bebas GNU
Wikipedia® adalah merek dagang terdaftar dari Wikimedia Foundation, Inc.
Tata Surya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
4 dari 4 2/3/2009 12:32 PMCreate PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)