Merkurius adalah planet terkecil di Tata Surya dengan periode revolusi 88 hari. Planet ini memiliki inti besi yang besar dan kaya logam serta memiliki kepadatan tinggi akibat ukurannya yang kecil. Hanya sedikit yang diketahui mengenai Merkurius karena hanya satu misi antariksa yang pernah mengunjunginya.
1 of 3
Download to read offline
More Related Content
Tata Surya (MERKURIUS)
1. Merkurius
Karakteristik edaran (Epoch J2000)
Sumbu Semi-mayor
57.909.068 km
(0,38709821 AU)
'Keliling edaran
??? Tm
( ??? AU)
Eksentrisitas edaran 0,205 30294
Perihelion
46.001.210 km
(0,30749909 AU)
Aphelion
69.816.927 km
(0.46669733)
Periode Sinodik 115.88
kecepatan edaran
rata-rata
47,87 km/s
Inklinasi
7.005015818°
(3,38° terhadap katulistiwa
matahari)
Lintang dari noktah naik 348,739 36°
Argumen periapsis 114,207 83°
Satelit alami Tidak ada
Ciri-ciri fisik
Rata-rata Jari-jari 2439,7 ± 1 km (0,3829 Bumi)
Kepepatan <0.0006
Luas permukaan 7.48×107
km2
(0.108 Bumi)
Volume 6,083×1010
[[km3
]] (0,054
Bumi)
Massa 5,9736×1024
kg
Kepadatan 5,427 g/cm³
Gravitasi permukaan
katulistiwa
3,7 m/s²
(0,38 gee)
Kecepatan Lepas 4,25 km/s
Merkurius
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Merkurius adalah planet di terkecil di dalam
tata surya dan juga yang terdekat dengan
Matahari dengan kala revolusi 88 hari.
Kecerahan planet ini berkisar diantara -2
sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun
tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya
dengan matahari kecil (dengan rentangan
paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius
hanya bisa terlihat pada saat subuh atau
maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui
tentang Merkurius karena hanya satu pesawat
antariksa yang pernah mendekatinya yaitu
Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975.
Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar
40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai
banyak kawah dan juga tidak mempunyai
satelit alami serta atmosfir. Merkurius
mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah
medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari
kekuatan medan magnet bumi. Suhu
permukaan dari Merkurius berkisar antara 90
sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat
selsius),
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling
awal dimulai dari jaman orang Sumeria pada
milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa
Romawi menamakan planet ini dengan nama
salah satu dari dewa mereka, Merkurius
(dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi
Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia).
Lambang astronomis untuk merkurius adalah
abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa
dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang
Yunani pada jaman Hesiod menamai
Merkurius Stilbon dan Hermaon karena
sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka
mengira bahwa Merkurius itu adalah dua
benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya
tampak pada saat matahari terbit dan yang
satunya lagi hanya tampak pada saat matahari
terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha
(बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya
Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam,
Merkurius dinamakan "bintang air".
Merkurius - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Merkurius
1 dari 3 2/3/2009 12:35 PMCreate PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
2. Hari sideris 58 hari 15,5 jam
Kecepatan Putar
10,892 km/h = 465,11 m/s
(di katulistiwa)
Kemiringan Sumbu 0,01°
Kenaikan kanan
dari kutub utara
281,01° (18 j 44 men 2 s)
Deklinasi 61,45°
Albedo 0.119
suhu Permukaan
- min
- rata-rata
- maks
??? K
???
??? K
Kandungan udara
Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav
Hamah ( וכבכ המח), "bintang dari yang panas"
("yang panas" maksudnya matahari). Diameter
Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi
(4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada
Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun
lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede
dan bulan Saturnus, Titan.
Struktur Dalam
Dengan diameter sebesar 4879 km di
katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil
dari empat planet kebumian di Tata Surya.
Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30%
silikat serta mempunyai kepadatan sebesar
5,43 g/cm3
hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung
maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3
dan Bumi
hanya 4,4 g/cm3
.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta
karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian dalamnya
tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai inti
yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari
volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar
inti Merkurius adalah cair.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100 sampai 200
km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer
panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada
saat kerak sudah membatu.
Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan
untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai
perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali
massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal
berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak
dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk
menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi
keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang,
namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai
3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap
pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang mungkin tertiup oleh angin matahari
Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius akan
terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini
memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, MESSENGER dan
BepiColombo akan menguji teori-teori ini.
Merkurius - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Merkurius
2 dari 3 2/3/2009 12:35 PMCreate PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
3. [sembunyikan]Tata surya
Matahari · Merkurius · Venus · Bumi · Mars · Ceres · Yupiter · Saturnus · Uranus · Neptunus · Pluto ·
Eris
Planet · Planet kerdil · Satelit alami:Bulan · Mars · Yupiter · Saturnus · Uranus · Neptunus · Pluto · Eris
Obyek kecil: Meteoroid · Asteroid/Satelit asteroid (Sabuk asteroid) · Centaurs · TNOs (Sabuk Kuiper/Piringan tersebar) · Komet (Awan Oort)
Lihat juga obyek astronomi, daftar obyek tata surya, disusun mengikut radius dan massa
Artikel mengenai astronomi ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
mengembangkannya (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Merkurius&action=edit) .
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Merkurius"
Kategori: Rintisan bertopik astronomi | Planet dalam Tata Surya
Halaman ini terakhir diubah pada 15:43, 22 Januari 2009.
Seluruh teks tersedia sesuai dengan Lisensi Dokumentasi Bebas GNU
Wikipedia® adalah merek dagang terdaftar dari Wikimedia Foundation, Inc.
Merkurius - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Merkurius
3 dari 3 2/3/2009 12:35 PMCreate PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)