3. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan,
deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara
objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh
fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Karya ilmiah (Scientific paper) adalah laporan tertulis dan
dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan
(science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat
dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah
4. a. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok
yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.
b. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
5. d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
e. Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan
atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan
keabsahanya.
f. Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh
karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca dihindarkan.
6. g. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas,
dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan
mudah alur uraiannya.
h. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar
induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau
hipotesis digunakan pola deduktif.
i. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual,
yaitu menyajikan fakta.
7. j. Bersifat kritis dan analitis
Merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif ) fakta
sesuai dengan yang diteliti. Dalam penyusunannya penulis haruslah
mengkritisi suatu objek yang akan diteliti.
k. Memuat konsep dan teori
Penulisan karya ilmiah, juga menggunakan teori-teori yang berdasarkan
dari sumber yang akurat.
l. Menggunakan istilah dengan tepat dan definisi yang uniform
Dalam pemilihan istilah, istilah haruslah sinkron dengan judul karya ilmiah
yang akan dibuat. Tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah laras bahasa ilmiah
harus baku dan formal. Selain itu laras ilmiah harus lugas agar tidak ambigu.
m. Rasional
Penulisan Karya Ilmiah, haruslah rasional, masuk akal. Tidak boleh
mengada-ada.
8. Tujuan penulisan karya ilmiah
Menyampaikan Ide/ Gagasan
Melalui karya tulis ilmiah ini, seorang mahasiswa bisa
menyampaikan gagasannya kepada khalayak ramai
(pembaca) mengenai suatu topik yang diteliti dan
diamatinya secara mendalam. Agar lebih mudah dicerna
dan dipahami, gagasan tersebut dikembangkan lebih
lanjut dalam bentuk rumusan masalah dan pembahasan.
Melatih Kemampuan Menulis
Menulis adalah sebuah keterampilan olah kata.
Kelihatannya sangat sederhana, namun tidak semua
orang yang bisa menciptakan karya tulis bermutu melalui
keterampilan ini. Membiasakan diri menulis karya tulis
ilmiah dengan sendirinya, akan melatih dan
mengkondisikan otak dan pikiran agar selalu dalam
tradisi menulis
9. Tradisi Ilmiah
Tujuan penulisan karya ilmiah lainnya adalah
mengembangkan tradisi ilmiah yang elegan di lingkungan
kampus. Kemampuan menyampaikan gagasan dalam bentuk
tulisan ilmiah memiliki gengsi tersendiri bagi mahasiswa dan
dosen. Karya ilmiah menunjukkan bukti kemampuan
intelektual seorang civitas akademika di perguruan tinggi.
Tugas Akhir
Seorang mahasiswa baru bisa menyandang
gelar sarjana ketika mereka berhasil menyelesaikan karya
ilmiah yang lebih dikenal dengan skripsi. Memiliki keahlian
menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan ilmiah adalah
wajib bagi seorang mahasiswa.
10. Tujuan penulisan karya ilmiah
Eksistensi
Tidak dapat dipungkiri menyampaikan gagasan dalam
bentuk karya tulis ilmiah adalah salah satu cara untuk
menunjukkan eksistensi sebagai seorang intelektual.
Mengikuti Perlombaan
Karya Ilmiah juga dapat mengembangkan potensi seorang
mahasiswa, agar dapat mengikuti suatu perlombaan. Guna
untuk menunjang kemampuan dan bakat dalam menulis.
Menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian
Karya ilmiah juga sebagai wadah, untuk kita saling
berbagi dan berukar informasi.