際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Teknik Penulisan Ilmiah
Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum.
POKOK-POKOK BAHASAN


Bentuk karangan
Deskripsi
 Eksposisi
 Argumentasi
 Narasi




Pra-penulisan
Tema
 Topik
 Judul
 Kerangka karangan






Kutipan
Kepustakaan
Laporan Penelitian
Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah mempunyai lima (5) syarat,
antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Gagasan ilmiah;
motivasi penulisan;
situasi penulisan;
tujuan penulisan;
proses penulisan.
Syarat-syarat karangan ilmiah tersebut
masing-masing mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Gagasan Ilmiah
kecenderungan pengetahuan;
proses berpikir;
ilham/inspirasi;
penyajian.

2. Motivasi Penulisan

motivasi tugas;
motivasi komersial;
motivasi intelektual.
3.

Situasi Penulisan
resmi;
tidak resmi.
4. Tujuan Penulisan
memaparkan objek;
menceritakan proses;
menyajikan bukti-bukti;
menyajikan analisis objek.

5. Proses Penulisan
pemilihan tema;
perumusan/pembuatan out-line;
pengumpulan bahan/data;
pengolahan/analisis bahan/data;
penyajian hasil analisis/pengolahan bahan/data.
Tujuan Penulisan  Bentuk





Memaparkan objek
Menceritakan proses
Menyajikan bukti
Menyajikan analisis

=
=
=
=

Deskripsi
Narasi
Argumentasi
Eksposisi
DESKRIPSI
Yang dimaksud bentuk karangan
deskripsi adalah pemerian tentang suatu
objek seperti apa adanya pada waktu
tertentu.
EKSPOSISI
Yang dimaksud bentuk karangan eskposisi adalah
penyajian analisis tentang suatu objek tanpa
kecenderungan mempengaruhi sikap/ pendapat
pembaca.
Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menulis karangan
eksposisi, antara lain :
1. bahan/data proporsional;
2. gaya bahasa informatif;
3. pengetahuan teoritis tentang objek/ masalah yang dikemukakan.
Macam-macam Deskripsi
1. deskripsi sugestif; memaparkan pengalaman
2. deskripsi ekspositoris/teknismenyajikan
informasi identifikasi objek
Aspek-aspek Deskripsi
Aspek-aspek yang dapat
dideskripsikan, yaitu :
1. tempat;
2. orang/tokoh.

Pendekatan :
Macam-macam pendekatan yang dapat
dipakai dalam menulis deskripsi adalah :
1. objektif;
2. impresionistik;
3. subjektif.
Metode
Metode penulisan karangan eksposisi, antara
lain :
1. identifikasi;
2. komparasi;
3. ilustrasi;
4. klasifikasi;
5. definisi;
6. analisis.
Keterangan :
1. menjelaskan ciri-ciri objek;
2. menunjukkan Kesamaan dan perbedaan dua objek atau lebih;
3. menyajikan gambaran kongkret suatu objek dalam suatu
sistem kelas/kelompok/ golongan;
4. menempatkan objek dalam suatu sistem kelas/
kelompok/golongan.
5. menjelaskan pengertian suatu hal;
6. menguraikan objek berdasarkan unsur-unsur/ komponenkomponennya.
ARGUMENTASI
Yang dimaksud bentuk karangan argumentasi
adalah penyajian bukti-bukti untuk mendukung
atau menggugurkan suatu
pertanyaan/pendapat/gagasan tertentu
Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menulis
karangan argumentasi, antara lain :
1. memahami pendapat;
2. menguasai persoalan;
3. mempunyai bukti-bukti.
Metode

Metode penulisan karangan eksposisi, antara lain :
1. genus dan definisi;
2. sebab akibat;
3. sirkumtansi;
4. persamaam;
5. perbandingan;
6. pertentangan;
7. Kesaksian dan otoritas
Keterangan
Tiap-tiap metode tersebut sebaiknya memenuhi kelengkapan
sebagai berikut :
1. didukung ciri-ciri objek;
2. didukung kemampuan penalaran;
3. didukung keadaan tertentu;
4. didukung persamaan-persamaan;
5. didukung perbandingan logis;
6. didukung pertentangan faktual;
7. didukung pendapat pakar.
NARASI

Yang dimaksud bentuk karangan narasi adalah penyajian
cerita atau kisah suatu peristiwa yang dikembangkan
berdasarkan daya khayal (imajinasi).

Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
menulis karangan narasi, antara lain :
1.
2.
3.

dinamik;
diakronik;
aspek tindakan sangat penting.
Jenis-jenis Narasi
Ekspositoris

Ciri-ciri
:
1. memperluas pengalaman;
2. memberi informasi;
3. berdasar penalaran;
4. kata-kata denotatif.
Sugestif
Ciri-ciri
:
1. makna/pesan implisit;
2. membangkitkan imajinasi (daya khayal);
3. membiaskan penalaran;
4. kata-kata konotatif.
TOPIK
Etimologinya : topoi = tempat (pokok
pembicaraan)

Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
merumuskan topik karangan, antara lain :
1. menarik perhatian penulis;
2. dipahami/dikuasai penulis;
3. tidak kontroversial;
4. membuat batasan tegas.
CARA MERUMUSKAN TOPIK

Sistem
P
endidikan

Dasar

J
enjang

M
enengah

Adm.

T
inggi
TEMA
Etimologinya : tithenai (bhs. Latin) = menempatkan, artinya adalah :
1. sesuatu yang telah diuraikan;
2. sesuatu yang telah ditempatkan.
Tema dapat dipandang dari dua (2) sudut, yaitu :
1. karangan yang telah selesai;
(amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangan)
2. proses penyusunan karangan.
(gagasan utama yang akan dituangkan dalam karangan = topik)

Yang dimaksud tema adalah perumusan
topik yang akan dijadikan landasan
pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai.
MENENTUKAN MAKSUD
TOPIK  TUJUAN  TESIS

PENGUNGKAPAN MAKSUD
TOPIK
:
TUJUAN :
TESIS

:

Pariwisata di Indonesia
Mendorong rakyat untuk menghidupkan lagi usaha
kerajinan rakyat yang khas di tiap wilayah.
Dalam rangka mengembangkan pariwisata di Indonesia,
hendaknya rakyat didorong dan dirangsang untuk
menggiatkan usaha kerajinan yang khas di tiap wilayah.
Tema yang baik
Tema yang baik harus dikembangkan
secara jujur dan segar, digarap secara
rinci dan jelas, sehingga dapat
menambah informasi berharga bagi
pembaca.

Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam mememilih tema yang baik
adalah :
1. kejelasan;
2. kesatuan;
3. perkembangan;
4. keaslian.
JUDUL
Judul karangan yang baik harus bersifat indeksial,
artinya mencerminkan isi karangan, harus cocok
dengan tema/topik.

Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
merumuskan judul karangan, antara lain :
1. relevan;
2. provokatif;
3. singkat.
KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan adalah rencana
kerja yang memuat garis-garis besar
suatu karangan yang akan digarap.
PENYUSUNAN KERANGKA
KARANGAN
Langkah-langkah
Langkah-langkah penyusunan karangan, antara lain :
 merumuskan tema
 Topik + Tujuan  Tesis / Pengungkapan maksud;
 inventarisasi topik-topik bawahan;
 evaluasi topik;
 mengulang langkah b dan c;
 menentukan pola susunan yang cocok;
Pola Susunan Kerangka Karangan
1. Pola
Alamiah
2. Pola Logis

MACAM-MACAM KERANGKA KARANGAN
Berdasarkan perinciannya terdapat :
1. Kerangka karangan sementara;
2. Kerangka karangan formal.
Berdasarkan perumusan teks terdapat :
1. Kerangka kalimat;
2. Kerangka topik.
KUTIPAN
Pengertian
 Pinjaman kalimat/pendapat/ucapan seseorang yang dianggap
memiliki otoritas sesuatu hal yang berasal dari buku, majalah,
artikel makalah, atau ucapan langsung, dan lain-lain.
Tujuan
 Dalam karangan ilmiah tujuan utama menyertakan kutipan adalah
untuk menegaskan isi uraian karangan, membuktikan/mendukung
pandangan/pendapat penulis yang diuraikan dalam karangan.
Fungsi
 Dalam karangan ilmiah kutipan berfungsi sebagai bukti pendukung
opini pengarang.
Syarat
 Syarat utama penyertaan kutipan dalam karangan ilmiah yaitu
harus menyebutkan sumber aslinya.
Jenis Kutipan

Kutipan Langsung
 Yang dimaksud kutipan langsung adalah kutipan yang
berupa kalimat, paragraf, atau wacana yang
diambil secara langsung dari sumber rujukan
(referensi).
Kutipan Tak Langsung
 Yang dimaksud kutipan taklangsung adalah kutipan
yang berupa kalimat, paragraf, atau wacana yang
diambil secara garis besar (intisari) dengan
menggunakan kalmat sendiri, dari sumber rujukan
(referensi).
Prinsip-prinsip Mengutip
 Dalam mengutip harus dipenuhi terlebnih dahulu
prinsip-prinsip mengutip, yaitu :
 tidak mengubah esensi;
 bersikap jujur;
 cara menyikapi kesalahan;
 cara menghilangkan kutipan.
Teknik Mengutip

Kutipan Langsung < 4 baris
 Diintegrasikan langsung ke dalam teks
 Jarak antarbaris kutipan dua (2) spasi
 Seluruh kutipan diapit tanda kutip
 Kutipan diakhiri sumber rujukan di dalam tanda
kurung
Kutipan Langsung > 4 baris
 Dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi
 Jarak antarbaris kutipan satu (1) spasi
 Seluruh kutipan tidak harus dengan diapit tanda kutip
 Kutipan diakhiri sumber rujukan di dalam tanda kurung.
 Seluruh kutipan menjorok ke dalam 5  7 ketukan, dan
apabila kutipan dimulai dengan alinea baru maka baris
pertama menjorok ke dalam 3  5 ketukan.
Kutipan Tak Langsung





Diintegrasikan langsung ke dalam teks
Jarak baris kutipan dua spasi
Tidak diapit tanda kutip
Diakhiri sumber rujukan di dalam tanda
kurung
KEPUSTAKAAN
Berikut ini adalah teknik menuliskan bahan-bahan referensi (rujukan)
dalam daftar pustaka :
 Mencatat data identifikasi bahan referensi (buku,
majalah/suratkabar, dokumen, surat, gambar, foto, film, transkrip
wawancara, teks multimedia, dan lain-lain), mencakup nama
pengarang, judul refetrensi, tahun penerbitan, nama penerbit, dan
nama kota tempat penerbitan.
 Nama pengarang dibalik terlebih dahulu sesuai nama marga
(familys name)
 Urutan penulisannya adalah nama pengarang diakhiri tanda baca
titik, tahun penerbitan diakhiri tanda baca titik, judul buku diakhiri
tanda baca titik, kota penerbitan titik dua, nama penerbit
 Judul buku, nama majalah/suratkabar, kumpulan karangan ditulis
dengan huruf miring.
 Judul artikel, makalah ditulis dengan huruf biasa diapit tanda petik.
 Buku terjemahan cara penulisannya di belakang judul diberi
keterangan nama penerjemah dalam tanda kurung.
dapat dicermati contoh berikut :
Allen, Pamela. 2003. Membaca dan Membaca Lagi
(diindonesiakan Bakdi Soemanto). Magelang :
Indonesiatera.
Alisjahbana, Sutan Takdir, 1977. Perjuangan
Tanggungjawab dalam Kesusasteraan. Jakarta: Dian
Rakyat.
Awang, Hashim. 1985. Pendekatan Psikologi: Satu Disiplin
Kritikan yang Kontroversial dalam Kritikan: Situasi Mutakhir
dan Arah Masa Depan (ed. Sahlan Mohammad Saman).
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
Christomy, T. & Untung Yuwono (ed.). 2004. Semiotika
Budaya. Depok : Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
Budaya, UI.
Forgacs, David. 1982. Marxist Literary Theories dalam
Ann Jefferson and David Robey (ed.). Modern Literary
Theory: A Comparative Introduction. London : Bastford.
LAPORAN
Pengertian
Suatu dokumen yang menyampaikan informasi mengenai
sebuah masalah yang telah atau sedang diteliti dalam bentuk
fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang
akan diambil.
Dasar-dasar Laporan
pemberi laporan
penerima laporan
tujuan laporan
Sifat-sifat laporan
bahasa baik, benar, dan jelas.
isi harus urut
fakta, data, dan bahan harus credible
imajinasi
lengkap sesuai dengan ruang lingkupnya
objektif
disajikan menarik.
Macam-macam Bentuk Penyajian Laporan
 formal
 semiformal
 prosiding
 antara
 akhir
Struktur Laporan
 halaman judul
 daftar penyerahan
 daftar isi
 intisari/abstrak
 pendahuluan
 isi laporan
 simpulan dan saran
 apendiks
 bibliografi.
FORMAT FORMAL LAPORAN
BAGIAN AWAL
 Halaman Judul
 Halaman Motto dan Persembahan
 Halaman Persetujuan
 Halaman Pengesahan
 Halaman Prakata
 Halaman Daftar Isi
 Halaman Daftar-daftar lain
BAGIAN ISI
 Pendahuluan
 Isi Laporan
BAGIAN PENUTUP
 Simpulan
 Saran
 Daftar Pustaka
 Lampiran
BAGIAN ISI
BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang dan Masalah
 Rumusan Masalah
 Tujuan dan Manfaat
 Metode (Teknik Pengumpulan Data)
 Sistematika
BAB II KAJIAN PUSTAKA (LANDASAN TEORI)
 Pengertian x, y, z
 Fungsi x, y, z
 Penerapan x, y, z
 Dst.
BAB III ANALISIS (PEMBAHASAN)
 Introduksi
 Analisis x
 Analisis y
 Analisis z
 Rangkuman Analisis x, y, z
BAB IV PENUTUP
 Simpulan
 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

More Related Content

Teknik penulisan ilmiah

  • 1. Teknik Penulisan Ilmiah Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum.
  • 2. POKOK-POKOK BAHASAN Bentuk karangan Deskripsi Eksposisi Argumentasi Narasi Pra-penulisan Tema Topik Judul Kerangka karangan Kutipan Kepustakaan Laporan Penelitian
  • 3. Karangan Ilmiah Karangan ilmiah mempunyai lima (5) syarat, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. Gagasan ilmiah; motivasi penulisan; situasi penulisan; tujuan penulisan; proses penulisan.
  • 4. Syarat-syarat karangan ilmiah tersebut masing-masing mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Gagasan Ilmiah kecenderungan pengetahuan; proses berpikir; ilham/inspirasi; penyajian. 2. Motivasi Penulisan motivasi tugas; motivasi komersial; motivasi intelektual.
  • 5. 3. Situasi Penulisan resmi; tidak resmi. 4. Tujuan Penulisan memaparkan objek; menceritakan proses; menyajikan bukti-bukti; menyajikan analisis objek. 5. Proses Penulisan pemilihan tema; perumusan/pembuatan out-line; pengumpulan bahan/data; pengolahan/analisis bahan/data; penyajian hasil analisis/pengolahan bahan/data.
  • 6. Tujuan Penulisan Bentuk Memaparkan objek Menceritakan proses Menyajikan bukti Menyajikan analisis = = = = Deskripsi Narasi Argumentasi Eksposisi
  • 7. DESKRIPSI Yang dimaksud bentuk karangan deskripsi adalah pemerian tentang suatu objek seperti apa adanya pada waktu tertentu.
  • 8. EKSPOSISI Yang dimaksud bentuk karangan eskposisi adalah penyajian analisis tentang suatu objek tanpa kecenderungan mempengaruhi sikap/ pendapat pembaca. Syarat Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menulis karangan eksposisi, antara lain : 1. bahan/data proporsional; 2. gaya bahasa informatif; 3. pengetahuan teoritis tentang objek/ masalah yang dikemukakan.
  • 9. Macam-macam Deskripsi 1. deskripsi sugestif; memaparkan pengalaman 2. deskripsi ekspositoris/teknismenyajikan informasi identifikasi objek Aspek-aspek Deskripsi Aspek-aspek yang dapat dideskripsikan, yaitu : 1. tempat; 2. orang/tokoh. Pendekatan : Macam-macam pendekatan yang dapat dipakai dalam menulis deskripsi adalah : 1. objektif; 2. impresionistik; 3. subjektif.
  • 10. Metode Metode penulisan karangan eksposisi, antara lain : 1. identifikasi; 2. komparasi; 3. ilustrasi; 4. klasifikasi; 5. definisi; 6. analisis. Keterangan : 1. menjelaskan ciri-ciri objek; 2. menunjukkan Kesamaan dan perbedaan dua objek atau lebih; 3. menyajikan gambaran kongkret suatu objek dalam suatu sistem kelas/kelompok/ golongan; 4. menempatkan objek dalam suatu sistem kelas/ kelompok/golongan. 5. menjelaskan pengertian suatu hal; 6. menguraikan objek berdasarkan unsur-unsur/ komponenkomponennya.
  • 11. ARGUMENTASI Yang dimaksud bentuk karangan argumentasi adalah penyajian bukti-bukti untuk mendukung atau menggugurkan suatu pertanyaan/pendapat/gagasan tertentu Syarat Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menulis karangan argumentasi, antara lain : 1. memahami pendapat; 2. menguasai persoalan; 3. mempunyai bukti-bukti.
  • 12. Metode Metode penulisan karangan eksposisi, antara lain : 1. genus dan definisi; 2. sebab akibat; 3. sirkumtansi; 4. persamaam; 5. perbandingan; 6. pertentangan; 7. Kesaksian dan otoritas Keterangan Tiap-tiap metode tersebut sebaiknya memenuhi kelengkapan sebagai berikut : 1. didukung ciri-ciri objek; 2. didukung kemampuan penalaran; 3. didukung keadaan tertentu; 4. didukung persamaan-persamaan; 5. didukung perbandingan logis; 6. didukung pertentangan faktual; 7. didukung pendapat pakar.
  • 13. NARASI Yang dimaksud bentuk karangan narasi adalah penyajian cerita atau kisah suatu peristiwa yang dikembangkan berdasarkan daya khayal (imajinasi). Syarat Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menulis karangan narasi, antara lain : 1. 2. 3. dinamik; diakronik; aspek tindakan sangat penting.
  • 14. Jenis-jenis Narasi Ekspositoris Ciri-ciri : 1. memperluas pengalaman; 2. memberi informasi; 3. berdasar penalaran; 4. kata-kata denotatif. Sugestif Ciri-ciri : 1. makna/pesan implisit; 2. membangkitkan imajinasi (daya khayal); 3. membiaskan penalaran; 4. kata-kata konotatif.
  • 15. TOPIK Etimologinya : topoi = tempat (pokok pembicaraan) Syarat Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam merumuskan topik karangan, antara lain : 1. menarik perhatian penulis; 2. dipahami/dikuasai penulis; 3. tidak kontroversial; 4. membuat batasan tegas.
  • 17. TEMA Etimologinya : tithenai (bhs. Latin) = menempatkan, artinya adalah : 1. sesuatu yang telah diuraikan; 2. sesuatu yang telah ditempatkan. Tema dapat dipandang dari dua (2) sudut, yaitu : 1. karangan yang telah selesai; (amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangan) 2. proses penyusunan karangan. (gagasan utama yang akan dituangkan dalam karangan = topik) Yang dimaksud tema adalah perumusan topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai.
  • 18. MENENTUKAN MAKSUD TOPIK TUJUAN TESIS PENGUNGKAPAN MAKSUD TOPIK : TUJUAN : TESIS : Pariwisata di Indonesia Mendorong rakyat untuk menghidupkan lagi usaha kerajinan rakyat yang khas di tiap wilayah. Dalam rangka mengembangkan pariwisata di Indonesia, hendaknya rakyat didorong dan dirangsang untuk menggiatkan usaha kerajinan yang khas di tiap wilayah.
  • 19. Tema yang baik Tema yang baik harus dikembangkan secara jujur dan segar, digarap secara rinci dan jelas, sehingga dapat menambah informasi berharga bagi pembaca. Syarat Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mememilih tema yang baik adalah : 1. kejelasan; 2. kesatuan; 3. perkembangan; 4. keaslian.
  • 20. JUDUL Judul karangan yang baik harus bersifat indeksial, artinya mencerminkan isi karangan, harus cocok dengan tema/topik. Syarat Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam merumuskan judul karangan, antara lain : 1. relevan; 2. provokatif; 3. singkat.
  • 21. KERANGKA KARANGAN Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan yang akan digarap.
  • 22. PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN Langkah-langkah Langkah-langkah penyusunan karangan, antara lain : merumuskan tema Topik + Tujuan Tesis / Pengungkapan maksud; inventarisasi topik-topik bawahan; evaluasi topik; mengulang langkah b dan c; menentukan pola susunan yang cocok;
  • 23. Pola Susunan Kerangka Karangan 1. Pola Alamiah 2. Pola Logis MACAM-MACAM KERANGKA KARANGAN Berdasarkan perinciannya terdapat : 1. Kerangka karangan sementara; 2. Kerangka karangan formal. Berdasarkan perumusan teks terdapat : 1. Kerangka kalimat; 2. Kerangka topik.
  • 24. KUTIPAN Pengertian Pinjaman kalimat/pendapat/ucapan seseorang yang dianggap memiliki otoritas sesuatu hal yang berasal dari buku, majalah, artikel makalah, atau ucapan langsung, dan lain-lain. Tujuan Dalam karangan ilmiah tujuan utama menyertakan kutipan adalah untuk menegaskan isi uraian karangan, membuktikan/mendukung pandangan/pendapat penulis yang diuraikan dalam karangan. Fungsi Dalam karangan ilmiah kutipan berfungsi sebagai bukti pendukung opini pengarang. Syarat Syarat utama penyertaan kutipan dalam karangan ilmiah yaitu harus menyebutkan sumber aslinya.
  • 25. Jenis Kutipan Kutipan Langsung Yang dimaksud kutipan langsung adalah kutipan yang berupa kalimat, paragraf, atau wacana yang diambil secara langsung dari sumber rujukan (referensi). Kutipan Tak Langsung Yang dimaksud kutipan taklangsung adalah kutipan yang berupa kalimat, paragraf, atau wacana yang diambil secara garis besar (intisari) dengan menggunakan kalmat sendiri, dari sumber rujukan (referensi). Prinsip-prinsip Mengutip Dalam mengutip harus dipenuhi terlebnih dahulu prinsip-prinsip mengutip, yaitu : tidak mengubah esensi; bersikap jujur; cara menyikapi kesalahan; cara menghilangkan kutipan.
  • 26. Teknik Mengutip Kutipan Langsung < 4 baris Diintegrasikan langsung ke dalam teks Jarak antarbaris kutipan dua (2) spasi Seluruh kutipan diapit tanda kutip Kutipan diakhiri sumber rujukan di dalam tanda kurung Kutipan Langsung > 4 baris Dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi Jarak antarbaris kutipan satu (1) spasi Seluruh kutipan tidak harus dengan diapit tanda kutip Kutipan diakhiri sumber rujukan di dalam tanda kurung. Seluruh kutipan menjorok ke dalam 5 7 ketukan, dan apabila kutipan dimulai dengan alinea baru maka baris pertama menjorok ke dalam 3 5 ketukan.
  • 27. Kutipan Tak Langsung Diintegrasikan langsung ke dalam teks Jarak baris kutipan dua spasi Tidak diapit tanda kutip Diakhiri sumber rujukan di dalam tanda kurung
  • 28. KEPUSTAKAAN Berikut ini adalah teknik menuliskan bahan-bahan referensi (rujukan) dalam daftar pustaka : Mencatat data identifikasi bahan referensi (buku, majalah/suratkabar, dokumen, surat, gambar, foto, film, transkrip wawancara, teks multimedia, dan lain-lain), mencakup nama pengarang, judul refetrensi, tahun penerbitan, nama penerbit, dan nama kota tempat penerbitan. Nama pengarang dibalik terlebih dahulu sesuai nama marga (familys name) Urutan penulisannya adalah nama pengarang diakhiri tanda baca titik, tahun penerbitan diakhiri tanda baca titik, judul buku diakhiri tanda baca titik, kota penerbitan titik dua, nama penerbit Judul buku, nama majalah/suratkabar, kumpulan karangan ditulis dengan huruf miring. Judul artikel, makalah ditulis dengan huruf biasa diapit tanda petik. Buku terjemahan cara penulisannya di belakang judul diberi keterangan nama penerjemah dalam tanda kurung.
  • 29. dapat dicermati contoh berikut : Allen, Pamela. 2003. Membaca dan Membaca Lagi (diindonesiakan Bakdi Soemanto). Magelang : Indonesiatera. Alisjahbana, Sutan Takdir, 1977. Perjuangan Tanggungjawab dalam Kesusasteraan. Jakarta: Dian Rakyat. Awang, Hashim. 1985. Pendekatan Psikologi: Satu Disiplin Kritikan yang Kontroversial dalam Kritikan: Situasi Mutakhir dan Arah Masa Depan (ed. Sahlan Mohammad Saman). Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka. Christomy, T. & Untung Yuwono (ed.). 2004. Semiotika Budaya. Depok : Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya, UI. Forgacs, David. 1982. Marxist Literary Theories dalam Ann Jefferson and David Robey (ed.). Modern Literary Theory: A Comparative Introduction. London : Bastford.
  • 30. LAPORAN Pengertian Suatu dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau sedang diteliti dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil. Dasar-dasar Laporan pemberi laporan penerima laporan tujuan laporan Sifat-sifat laporan bahasa baik, benar, dan jelas. isi harus urut fakta, data, dan bahan harus credible imajinasi lengkap sesuai dengan ruang lingkupnya objektif disajikan menarik.
  • 31. Macam-macam Bentuk Penyajian Laporan formal semiformal prosiding antara akhir Struktur Laporan halaman judul daftar penyerahan daftar isi intisari/abstrak pendahuluan isi laporan simpulan dan saran apendiks bibliografi.
  • 32. FORMAT FORMAL LAPORAN BAGIAN AWAL Halaman Judul Halaman Motto dan Persembahan Halaman Persetujuan Halaman Pengesahan Halaman Prakata Halaman Daftar Isi Halaman Daftar-daftar lain BAGIAN ISI Pendahuluan Isi Laporan BAGIAN PENUTUP Simpulan Saran Daftar Pustaka Lampiran
  • 33. BAGIAN ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Masalah Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode (Teknik Pengumpulan Data) Sistematika BAB II KAJIAN PUSTAKA (LANDASAN TEORI) Pengertian x, y, z Fungsi x, y, z Penerapan x, y, z Dst.
  • 34. BAB III ANALISIS (PEMBAHASAN) Introduksi Analisis x Analisis y Analisis z Rangkuman Analisis x, y, z BAB IV PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN