3. Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah mempunyai lima (5) syarat,
antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Gagasan ilmiah;
motivasi penulisan;
situasi penulisan;
tujuan penulisan;
proses penulisan.
4. Syarat-syarat karangan ilmiah tersebut
masing-masing mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Gagasan Ilmiah
kecenderungan pengetahuan;
proses berpikir;
ilham/inspirasi;
penyajian.
2. Motivasi Penulisan
motivasi tugas;
motivasi komersial;
motivasi intelektual.
5. 3.
Situasi Penulisan
resmi;
tidak resmi.
4. Tujuan Penulisan
memaparkan objek;
menceritakan proses;
menyajikan bukti-bukti;
menyajikan analisis objek.
5. Proses Penulisan
pemilihan tema;
perumusan/pembuatan out-line;
pengumpulan bahan/data;
pengolahan/analisis bahan/data;
penyajian hasil analisis/pengolahan bahan/data.
6. Tujuan Penulisan Bentuk
Memaparkan objek
Menceritakan proses
Menyajikan bukti
Menyajikan analisis
=
=
=
=
Deskripsi
Narasi
Argumentasi
Eksposisi
7. DESKRIPSI
Yang dimaksud bentuk karangan
deskripsi adalah pemerian tentang suatu
objek seperti apa adanya pada waktu
tertentu.
8. EKSPOSISI
Yang dimaksud bentuk karangan eskposisi adalah
penyajian analisis tentang suatu objek tanpa
kecenderungan mempengaruhi sikap/ pendapat
pembaca.
Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menulis karangan
eksposisi, antara lain :
1. bahan/data proporsional;
2. gaya bahasa informatif;
3. pengetahuan teoritis tentang objek/ masalah yang dikemukakan.
9. Macam-macam Deskripsi
1. deskripsi sugestif; memaparkan pengalaman
2. deskripsi ekspositoris/teknismenyajikan
informasi identifikasi objek
Aspek-aspek Deskripsi
Aspek-aspek yang dapat
dideskripsikan, yaitu :
1. tempat;
2. orang/tokoh.
Pendekatan :
Macam-macam pendekatan yang dapat
dipakai dalam menulis deskripsi adalah :
1. objektif;
2. impresionistik;
3. subjektif.
10. Metode
Metode penulisan karangan eksposisi, antara
lain :
1. identifikasi;
2. komparasi;
3. ilustrasi;
4. klasifikasi;
5. definisi;
6. analisis.
Keterangan :
1. menjelaskan ciri-ciri objek;
2. menunjukkan Kesamaan dan perbedaan dua objek atau lebih;
3. menyajikan gambaran kongkret suatu objek dalam suatu
sistem kelas/kelompok/ golongan;
4. menempatkan objek dalam suatu sistem kelas/
kelompok/golongan.
5. menjelaskan pengertian suatu hal;
6. menguraikan objek berdasarkan unsur-unsur/ komponenkomponennya.
11. ARGUMENTASI
Yang dimaksud bentuk karangan argumentasi
adalah penyajian bukti-bukti untuk mendukung
atau menggugurkan suatu
pertanyaan/pendapat/gagasan tertentu
Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menulis
karangan argumentasi, antara lain :
1. memahami pendapat;
2. menguasai persoalan;
3. mempunyai bukti-bukti.
12. Metode
Metode penulisan karangan eksposisi, antara lain :
1. genus dan definisi;
2. sebab akibat;
3. sirkumtansi;
4. persamaam;
5. perbandingan;
6. pertentangan;
7. Kesaksian dan otoritas
Keterangan
Tiap-tiap metode tersebut sebaiknya memenuhi kelengkapan
sebagai berikut :
1. didukung ciri-ciri objek;
2. didukung kemampuan penalaran;
3. didukung keadaan tertentu;
4. didukung persamaan-persamaan;
5. didukung perbandingan logis;
6. didukung pertentangan faktual;
7. didukung pendapat pakar.
13. NARASI
Yang dimaksud bentuk karangan narasi adalah penyajian
cerita atau kisah suatu peristiwa yang dikembangkan
berdasarkan daya khayal (imajinasi).
Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
menulis karangan narasi, antara lain :
1.
2.
3.
dinamik;
diakronik;
aspek tindakan sangat penting.
15. TOPIK
Etimologinya : topoi = tempat (pokok
pembicaraan)
Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
merumuskan topik karangan, antara lain :
1. menarik perhatian penulis;
2. dipahami/dikuasai penulis;
3. tidak kontroversial;
4. membuat batasan tegas.
17. TEMA
Etimologinya : tithenai (bhs. Latin) = menempatkan, artinya adalah :
1. sesuatu yang telah diuraikan;
2. sesuatu yang telah ditempatkan.
Tema dapat dipandang dari dua (2) sudut, yaitu :
1. karangan yang telah selesai;
(amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangan)
2. proses penyusunan karangan.
(gagasan utama yang akan dituangkan dalam karangan = topik)
Yang dimaksud tema adalah perumusan
topik yang akan dijadikan landasan
pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai.
18. MENENTUKAN MAKSUD
TOPIK TUJUAN TESIS
PENGUNGKAPAN MAKSUD
TOPIK
:
TUJUAN :
TESIS
:
Pariwisata di Indonesia
Mendorong rakyat untuk menghidupkan lagi usaha
kerajinan rakyat yang khas di tiap wilayah.
Dalam rangka mengembangkan pariwisata di Indonesia,
hendaknya rakyat didorong dan dirangsang untuk
menggiatkan usaha kerajinan yang khas di tiap wilayah.
19. Tema yang baik
Tema yang baik harus dikembangkan
secara jujur dan segar, digarap secara
rinci dan jelas, sehingga dapat
menambah informasi berharga bagi
pembaca.
Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam mememilih tema yang baik
adalah :
1. kejelasan;
2. kesatuan;
3. perkembangan;
4. keaslian.
20. JUDUL
Judul karangan yang baik harus bersifat indeksial,
artinya mencerminkan isi karangan, harus cocok
dengan tema/topik.
Syarat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
merumuskan judul karangan, antara lain :
1. relevan;
2. provokatif;
3. singkat.
23. Pola Susunan Kerangka Karangan
1. Pola
Alamiah
2. Pola Logis
MACAM-MACAM KERANGKA KARANGAN
Berdasarkan perinciannya terdapat :
1. Kerangka karangan sementara;
2. Kerangka karangan formal.
Berdasarkan perumusan teks terdapat :
1. Kerangka kalimat;
2. Kerangka topik.
24. KUTIPAN
Pengertian
Pinjaman kalimat/pendapat/ucapan seseorang yang dianggap
memiliki otoritas sesuatu hal yang berasal dari buku, majalah,
artikel makalah, atau ucapan langsung, dan lain-lain.
Tujuan
Dalam karangan ilmiah tujuan utama menyertakan kutipan adalah
untuk menegaskan isi uraian karangan, membuktikan/mendukung
pandangan/pendapat penulis yang diuraikan dalam karangan.
Fungsi
Dalam karangan ilmiah kutipan berfungsi sebagai bukti pendukung
opini pengarang.
Syarat
Syarat utama penyertaan kutipan dalam karangan ilmiah yaitu
harus menyebutkan sumber aslinya.
25. Jenis Kutipan
Kutipan Langsung
Yang dimaksud kutipan langsung adalah kutipan yang
berupa kalimat, paragraf, atau wacana yang
diambil secara langsung dari sumber rujukan
(referensi).
Kutipan Tak Langsung
Yang dimaksud kutipan taklangsung adalah kutipan
yang berupa kalimat, paragraf, atau wacana yang
diambil secara garis besar (intisari) dengan
menggunakan kalmat sendiri, dari sumber rujukan
(referensi).
Prinsip-prinsip Mengutip
Dalam mengutip harus dipenuhi terlebnih dahulu
prinsip-prinsip mengutip, yaitu :
tidak mengubah esensi;
bersikap jujur;
cara menyikapi kesalahan;
cara menghilangkan kutipan.
26. Teknik Mengutip
Kutipan Langsung < 4 baris
Diintegrasikan langsung ke dalam teks
Jarak antarbaris kutipan dua (2) spasi
Seluruh kutipan diapit tanda kutip
Kutipan diakhiri sumber rujukan di dalam tanda
kurung
Kutipan Langsung > 4 baris
Dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi
Jarak antarbaris kutipan satu (1) spasi
Seluruh kutipan tidak harus dengan diapit tanda kutip
Kutipan diakhiri sumber rujukan di dalam tanda kurung.
Seluruh kutipan menjorok ke dalam 5 7 ketukan, dan
apabila kutipan dimulai dengan alinea baru maka baris
pertama menjorok ke dalam 3 5 ketukan.
27. Kutipan Tak Langsung
Diintegrasikan langsung ke dalam teks
Jarak baris kutipan dua spasi
Tidak diapit tanda kutip
Diakhiri sumber rujukan di dalam tanda
kurung
28. KEPUSTAKAAN
Berikut ini adalah teknik menuliskan bahan-bahan referensi (rujukan)
dalam daftar pustaka :
Mencatat data identifikasi bahan referensi (buku,
majalah/suratkabar, dokumen, surat, gambar, foto, film, transkrip
wawancara, teks multimedia, dan lain-lain), mencakup nama
pengarang, judul refetrensi, tahun penerbitan, nama penerbit, dan
nama kota tempat penerbitan.
Nama pengarang dibalik terlebih dahulu sesuai nama marga
(familys name)
Urutan penulisannya adalah nama pengarang diakhiri tanda baca
titik, tahun penerbitan diakhiri tanda baca titik, judul buku diakhiri
tanda baca titik, kota penerbitan titik dua, nama penerbit
Judul buku, nama majalah/suratkabar, kumpulan karangan ditulis
dengan huruf miring.
Judul artikel, makalah ditulis dengan huruf biasa diapit tanda petik.
Buku terjemahan cara penulisannya di belakang judul diberi
keterangan nama penerjemah dalam tanda kurung.
29. dapat dicermati contoh berikut :
Allen, Pamela. 2003. Membaca dan Membaca Lagi
(diindonesiakan Bakdi Soemanto). Magelang :
Indonesiatera.
Alisjahbana, Sutan Takdir, 1977. Perjuangan
Tanggungjawab dalam Kesusasteraan. Jakarta: Dian
Rakyat.
Awang, Hashim. 1985. Pendekatan Psikologi: Satu Disiplin
Kritikan yang Kontroversial dalam Kritikan: Situasi Mutakhir
dan Arah Masa Depan (ed. Sahlan Mohammad Saman).
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
Christomy, T. & Untung Yuwono (ed.). 2004. Semiotika
Budaya. Depok : Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
Budaya, UI.
Forgacs, David. 1982. Marxist Literary Theories dalam
Ann Jefferson and David Robey (ed.). Modern Literary
Theory: A Comparative Introduction. London : Bastford.
30. LAPORAN
Pengertian
Suatu dokumen yang menyampaikan informasi mengenai
sebuah masalah yang telah atau sedang diteliti dalam bentuk
fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang
akan diambil.
Dasar-dasar Laporan
pemberi laporan
penerima laporan
tujuan laporan
Sifat-sifat laporan
bahasa baik, benar, dan jelas.
isi harus urut
fakta, data, dan bahan harus credible
imajinasi
lengkap sesuai dengan ruang lingkupnya
objektif
disajikan menarik.
31. Macam-macam Bentuk Penyajian Laporan
formal
semiformal
prosiding
antara
akhir
Struktur Laporan
halaman judul
daftar penyerahan
daftar isi
intisari/abstrak
pendahuluan
isi laporan
simpulan dan saran
apendiks
bibliografi.
32. FORMAT FORMAL LAPORAN
BAGIAN AWAL
Halaman Judul
Halaman Motto dan Persembahan
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
Halaman Prakata
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar-daftar lain
BAGIAN ISI
Pendahuluan
Isi Laporan
BAGIAN PENUTUP
Simpulan
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
33. BAGIAN ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat
Metode (Teknik Pengumpulan Data)
Sistematika
BAB II KAJIAN PUSTAKA (LANDASAN TEORI)
Pengertian x, y, z
Fungsi x, y, z
Penerapan x, y, z
Dst.
34. BAB III ANALISIS (PEMBAHASAN)
Introduksi
Analisis x
Analisis y
Analisis z
Rangkuman Analisis x, y, z
BAB IV PENUTUP
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN