1. TEHNIK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Oleh : WALUYO, M.Si* *( Ka. Litbang BAPPEDA Kab. Sumedang ) Disampaikan Dalam Acara Pelatihan Penguatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa di Kabupaten Sumedang di Hotel Hegarmanah Cimalaka 19 Nopember 2007
2. Pengertian Perencanaan Pembangunan Conyers & Hills ( 1994 ) Perencanaan : Suatu proses yg berkesinambungan yg mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan sbg alternatif penggunaan Sumber Daya utk mencapai tujuan-tujuan tertentu pd masa yg akan datang
3. PERENCANAAN PEMB. DESA Suatu proses yg berkesinambungan yg mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan sbg alternatif penggunaan Sumber Daya utk mencapai tujuan-tujuan dalam aktifitas pembangunan yang berlangsung di desa/kel pd masa yg akan datang
4. Definisi Tersebut Mengedepankan 4 ( empat ) Unsur Dasar Perencanaan Pemilihan Merencanakan berarti memilih, artinya perencanaan merupakan proses memilih antara berbagai keg yg diinginkan Sumber Daya Perencanaan mrp alat pengalokasian sumber daya ( SDA, SDM, Sumber Daya Modal dan Keuangan )
5. Lanjutan Tujuan Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan Waktu Perencanaan mengacu ke masa depan. Tujuan perencanaan dirancang untuk memastika apa yg dicapai pada masa depan
6. Bagaimana Wujud Strategi Perencanaan yang Sistematis dan Komprehensif ? Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional : Langkah awal yang harus dilakukan untuk mewujudkan strategi perencanaan yang sistematis dan komprehensif adalah melengkapi setiap tahapan perencanaan dengan DATA YANG AKURAT
7. AKURASI DATA AKURAT = VALID = yaitu Bagaimana agar data tersebut mampu mengukur dengan sebenarnya apa yang harus diukur, sesuai dengan kondisi existing (faktual dan aktual) daerah/desa/kel Keakurat tersebut baik dalam : Pengadaan maupun Penyajian Agar mudah digunakan sebagai landasan penyusunan perencanaan daerah yang baik
8. PEMAKNAAN LAIN SUATU PERENCANAAN Berdasarkan 4 ( empat ) dimensi Perencanaan yang telah dijelaskan sebelumnya maka : Suatu perencanaan yang baik haruslah berbasiskan data-data yang mencerminkan kondisi faktual dan aktual daerah( desa/kel ) sesuai potensi dan sumber daya yang ada didaerah/didesa/kel masing-masing, sehingga basis data tersebut mampu menggambarkan secara komprehensif baik data primer maupun sekunder yang berbasiskan desa/kelurahan,dan kewilayahan atau basis data kecamatan untuk keperluan perencanaan
9. BAGAIMANA DATA DAPAT MEMBANTU PROSES PEMBUATAN PERENCANAAN ? Menurut Para Ahli : Penggunaan paling penting dari data atau juga sering disebut indikator pembangunan adalah untuk menyediakan dan menentukan target-target perencanaan yang akan dicapai. Misalnya : Indikator pendapatan per kapita, target-target mengurangi pengangguran, penurunan angka kemiskinan, LPE, tingkat kesejahteraan dsb.
10. SIAPA LEMBAGA PENYEDIA DATA ? Berbicara Lembaga Penyedia Data tidak terlepas dari sistem perstatistikan nasional. Di Indonesia lembaga pemerintah yang bertugas sebagai LPD adalag BPS yang secara struktural bertanggungjawab kpd presiden. Disamping berada di pusat BPS juga ada di Propinsi dan KAbupaten/Kota yang merupakan instansi vertikal di daerah. Berkaitan dgn penyediaan data untuk perencanaan pembangunan di daerah mekanisme yg berjalan selama ini adalah koordinasi BPS Propinsi dan BPS Kab/Kota dengan Pememrintah Daerah, yg diperoleh melalui survey, laporan serta catatan rutin instansi Pemerintah Daerah sesuai urusan dan kewenangannya.
11. KONSEKUENSI- KONSEKUESI Dengan peran pemerintah daerah yang semakin besar dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah akan menimbulkan beberapa konsekuensi-konsekuensi antara lain : Dibutuhkan data dasar yang lebih lengkap dan komprehensif dalam perencanaan dan pelaks. Pemb yang lebih aktual dan akurat Dibutuhkan SDM yg lebih baik utk menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya Dibutuhkan partisipasi aktif Masyarakat dan Swasta yang semakin besar dlm proses perencanaan da pelaksanaanya. Dibutuhkan kreatifitas dan inovasi-inovasi untuk mencari dan mengembangkan potensi sumber-sumber pendapatan daerah
12. METODE DAN TEKNIK PERENCANAAN Ada beberapa metode dan teknik pendekatan perencanaan yang dapat digunakan dalam proses Perencanaan Pembangunan Desa, antara lain yaitu : Metode dan tehnik pendekatan perencanaan : Partisipatif Planning Technokratic Planning Top Down Planning Bottom Up Planning
13. PENDEKATAN YANG MANA YANG DIANGGAP TEPAT ? Dari beberpa metode dan teknik pendekatan pembangunan yang ada yang mainstream atau sering digunakan dan dianggap tepat adalah metode dan teknik pendekatan partisipatif planning walaupun pendekatan ini bukan satu-satunya dengan alasan bahwa; Melalui pendekatan tersebut diangap mampu meningkatkan atau mengoptimalkan peran aktif atau keterlibtan langsung masyarakat dalam proses pembangunan serta mampu memberikan ruang bagi kepentingan, aspirasi dan inisiatif pembangunan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri, karena sebenarnya merekalah yang mengerti dan memahami apa yang dibutuhkan derta memahami permasalahan apa yang mereka dihadapi .
14. JENIS-JENIS PARTISIPATIF PLANNING Berbagai jenis metode perencanaan partisipatif yang langsung melibatkan masyarakat sebenarnya telah banyak dikenal, antara lain ; Metode ZOPP ( Ziel, Orienterte, Project, Planung ) Metode PRA ( Participatory Rural Appraisal ) Metode RRA ( Rapid Rural Appraisal ) Metode P3MD ( Perencanaan Partisipatif Pembangunan masyarakat Desa )
15. 1. M E T O D E Z O P P Metode ZOPP adalah metode perencanaan yg berorientasi kepada tujuan. ( ziel berarti tujuan, Orienterte berarti berorientasi, Project berarti proyek dan Plannung berarti perencanaan ) Metode ZOPP ini mempunyai kegunaan untuk meningkatkan kerjasama semua pihak yang terkait, mengetahui keadaan yang ingin diperbaiki melalui proyek, merumuskan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sebagai dasar pelaksanaan proyek. Metode ZOPP ini dilakukan dgn menggunakan 4 Kajian dalam rangka mengkaji keadaan desa
16. LANJUTAN 4 ( empat ) Kajian tertsebut adalah : Kajian Permasalahan , utk mengkaji masalah-masalah yg terkait dgn suatu keadaan yg ingin diperbaiki melalui suatu kegiatan/proyek pembangunan Kajian Tujuan , utk mengkaji atau meneliti tujuan-tujuan yang dpt dicapai sgb akibat dari pemecahan masalah-masalah tersebut
17. LANJUTAN Kajian Alternatif ( piliha-pilihan ) , utk menetapkan pendekatan proyek/kegiatan yang paling memberi harapan untuk berhasil. Kajian Peran, utk mendata berbagai pihak ( lembaga, kelompok masyarakat dsb )yang terkait dengan proyek dan selanjutnya mengkaji kepentingan dan potensinya Mll penggunaan alat kajian tsb maka metode ZOPP bertujuan utk mengembangkan rancangan proyek/kegiatan pembangunan yg taat azas dlm suatu kerangka logis.
18. Ciri Ciri Utama Metoda ZOPP Adanya Kerja Kelompok , Perencanaan dilakukan oleh semua pihak yang terkait dengan proyek (Mencirikan keterbukaan) Adanya Peragaan, Setiap tahap dalam perencanaan direkam secaraserentak dan lengkap serta dipaparkan aar semua pihak mengetahui perkembangan perencanaan (mencirikan keterbukaan) Adanya Kepemanduan , Yaitu kerjasama dalam penyusunan perencanaan diperlancar oleh orang/kelompok yang tidak terkait dengan proyek, tetapi membantu untuk mencapai mufakat (mencirikan kepemanduan)
19. 2. METODA PARTICIOPARY RURAL APPRAISAL (PRA) Metode PRA adalah metode pendekatan belajar tentang kondisi dan kehidupan pedesaan dari, dengan dan oleh masyarakat desa sendiri. Tujuan dari Metode PRA ini adalah untuk menghasilkan rancangan program yang lebih sesuai dengan hasrat dan keadaan masyarakat serta untuk memberdayakan masyarakat yakni dengan pengembangan kemampuan masyarakat dalam mengkaji keadaan mereka sendiri, kemudian melakukan perencanaan dan tindakan.
20. Lanjutan. Penerapan metoda PRA adalah untuk mendorong masyarakt turut serta meningkatkan dan mengkaji pengetahuan mereka mengenai kehidupan dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat menyusun rencana dan tindakan . Metode PRA ini bersifat terbuka untuk menerima cara cara dan metode baru yang dianggap cocok.
21. 3. METODE RAPID RURAL APPRAISAL (RRA) Metode RRA adalah metode yang digunakan sebagai langkah awal untuk memahami situasi setempat Metode ini dilaksanakan dalam tempo singkat sekitar 3 hari sampai 3 minggu dengan mneggali informasi terhadap hal yang telah terjadi, kemudian mengamati dan melakukan wawancara langsung. Semua informasi tersebut diolah oleh tim untuk kemudian diumpanbalikan kepada masyarakat sebagai dasar perencanaan.
22. Lanjutan.. Metode RRA ini berfungsi : - Sebagai perencanaan dari penelitian lebih lanjut, - Sebagai pelengkap penelitian yang lain, - Sebagai kaji-tindak untuk menyelaraskan antara keinginan masyarakat dan penentu kebijakan. Pada prinsipnya ketiga jenis metode partisipatif ZOPP, PRA, dan RRA tersebut mempuyai tujuan yang sama, yakni memberdayakan masyarakat dan kelembagaan desa serta menumbuhkan partisifasi masyarakat. Dengan ketiga metode ini diharapkan sasaran pembangunan desa lebih terarah dan berhasilguna
23. 4. Metode Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakt Desa (P3MD) Metode P3MD adalah metode perencanaan yang bertujuan untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam wadah LKMD/LPMD dengan kata lain masyarakat merencanakan pembangunan desanya bersama-sama secara musyawarah mufakat dan gotong royong yang merupakan cara hidup yang telah lama berakar budaya pada masyarakat pedesaan Indonesia dengan sentuhan teknologi dan inovasi baru Metode ini merupakan gabungan penyempurnaan dari ketiga metode sebelumnya ( ZOPP, PRA, RRA )
24. Tujuan Metode P3MD Menyusun rencana pembangunan yang lebih bermutu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat Agar masyarakat merasa memiliki program/kegiatan pembangunan di desanya sehingga lebih bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pembangunan serta pemeliharaan/pengembangan hasil-hasil pembangunan desanya Menumbuhkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pengelolaan pembangunan yang telah disepakati bersama.
25. Ciri Ciri Metode P3MD Terbuka, Artinya dapat menerima berbagai kemungkinan dan tidak membatasi bidang pembangunan yang direncanakan Selektif, Artinya semua masalah terseleksi dengan baik untuk mencapai hasil optimal Kecermatan Memadai, Artinya data yang diperoleh cukup obyektif, teliti, dapat dipercaya dan menampung aspirasi masyarakat
26. Lanjutan.. Proses Berulang, Artinya pengkajian terhadap suatu masalah/hal dilakukan secara berulang sehingga mendapatkan hasail yang terbaik Penggalian Informasi, Artinya dalam menemukan masalah dilakukan penggalian informasi melalui alat kajian keadaan desa dengan sumber informasi utama dai peserta musyawarah perencanaan Trianggulasi, Selalu memeriksa dan memeriksa ulang informasi yang dihasilkan/diperoleh
27. Langkah-Langkah P3MD a. Pengkajian Keadaan Desa Langkah ini bertujuan untuk mengetahui keadaan desa secara menyeluruh dalam bentuk masalah-masalah yang dihadapi/dirasakan masyarakat dan potensi (sumber daya) yang tersedia untuk mengatasi setiap masalah tersebut.
28. Langkah Pengkajian Keadaan Desa ini terdiri dari 3 Kegiatan : Sketsa Desa, Untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan keadaan sumber daya pembangunan dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah Kalender Musim , untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan dengan masa-masa kritis yang bersifat musiman (berulang dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah Bagan Kelmbagaan , untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan peranan (mamfaat) lembaga-lembaga di desa bagi masyarakat dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah
29. LANGKAH-LANGKAH P3MD LANJUTAN b . Pemilihan Tindakan Langkah kedua ini terdiri atas kegiatan : Pengelompokan masalah Penentuan peringkat masalah Pengkajian tindakan pemecahan masalah Penentuan peringkat tindakan c. Penyusunan Rencana Langkah ini merupakan muara terakhir dari keseluruhan proses P3MD yang merinci lebih lanjut tindakan
30. ALUR MERODE P3MD Sketsa Desa Kalender Musin Bagan kelembagaaan Daftar Masalah dan Potensi Masalah Daftar Masalah dan Potensi Masalah Daftar Masalah dan Potensi Masalah F1 F2 F3 Pengelompokan masalah Penentuan Peringkat masalah Pengkajian tindakan pemecahan masalah Penentuan Peringkat Tindakan Penyusunan Rencana RPJMD RKPDesa
31. PENUTUP Metode dan Teknik Perencanaan sebagaimana yang telah dijelaskan tersebut diatas implementasinya dilakukan dalam mekanisme tertentu sebagimana yang telah diatur dalam Peraturan Perudang - Undangan (UU No 25 tahun 2004 tentang SPPN) yaitu melalui mekanisme Musrembang diberbagai tingkatan
32. SEKIAN DAN TERIMA KASIH copyright@ 2007 Bappeda Kab. Sumedang