際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
menurunkan rahmat dan anugrahNya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Terima kasih juga kepada semua pihak yang turut andil dalam penyusunan makalah
ini. Karena tanpa ada bantuan, penyusunan makalah ini tidak akan terselesaikan sesuai
dengan waktu yang telah dientukan.
Ada banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, segala
sarang dan kritik yang membanngun makalah ini sangat dibutuhkan.
Makassar, April 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia akan energi yang sangat besar
dalam kehidupan seharihari memaksa manusia untuk selalu berpikir kreatif untuk
menciptakan sumber energi baru dalam kehidupannya guna memenuhi segala kebutuhan
dalam hidupnya guna meningkatkat taraf hidup manusia dan mempermudah setiap kegiatan
umat manusia dalam kehidupannya . Elektorisa merupakan salah satu hal yang dikaji manusia
guna meningkat taraf kehidupannya serta untuk maju satu langkah dari kehidupan
sebelumnya dan selalu berkembang , elektrolisa digunakan dalam berbagai kehidupan
manusia terutama yang memerlukan energi. Bebetapa contohnya seperti penggunaan aki,
baterei,dan masih banyak hal lainnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan elektrolisa ?
2. Apa saja pembagian sel elektrolisa ?
3. Apa saja pembagian rangkaian sel elektrolisa ?
4. Apa saja pemanfaatan elektrolisa dalam kehidupan sehari hari ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan elektrolisa.
2. Mengetahui pembagian dari sel elektrolisa.
3. Untuk mengetahui pembagian rangkaian sel elektrolisa
4. Mengetahui pemanfaatan elektrolisa dalam kehidupan sehari hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Elektrolisa
Elektrolisa adalah reaksi non-spontan yang berjalan akibat adanya arus (aliran elektron)
eksternal yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik.
Pada sel elektrolitik
 Katoda bermuatan negatif atau disebut elektroda ()
 Terjadi reaksi reduksi
 Jenis logam tidak diperhatikan, kecuali logam Alkali (IA) dengan Alkali tanah(IIA), Al dan Mn.
 Reaksi : 2 H+
(aq) + 2e-
H2(g) ion golongan IA/IIA tidak direduksi; dan penggantinya air 2
H2O(l) + 2 e-
 basa + H2(g) ion-ion lain direduksi.
 Anoda bermuatan positif (+) atau disebut elektroda +
 Terjadi reaksi oksidasi
 Jenis logam diperhatikan
Anoda : Pt atau C (elektroda inert)
reaksi :
 4OH-
(aq)  2H2O(l) + O2(g) + 4e-
 Gugus asam beroksigen tidak teroksidasi, diganti oleh 2 H2O(l)  asam + O2(g)
 Golongan VIIA (halogen)  gas
Anoda bukan : Pt atau C
reaksi : bereaksi dengan anoda membentuk garam atau senyawa lain.
B. PEMBAGIAN SEL ELEKTROLISA
Dalam Elektrolisa terdapat tiga sel, yaitu :
1. Sel Volta atau Galvani
2. Sel Daniel
3. Sel Elektrolisis
Keempat sel elektrolisa diatas, sebelah kiri sel (anoda) terjadi oksidasi dan sebelah kanan (katoda)
terjadi reduksi.
Sel Volta, Daniel, dan Galvani : Anoda negatif (-) dan katoda positif (+)
Sel Elektrolisis : Anoda positif (+) dan katoda negatif (-)
Dalam elektrolisa :
DGL standard = Eo
= Eo
katoda - Eo
anoda (harus positif untuk R spontan)
T = 25o
C, P = 1 atm
Jika DGL < 0 bernilai negatif (-), maka R nonspontan.
Syaratnya :
- Suatu reaksi berlangsung spontan jika DGL>0
- Energi bebas Go
yang diharapkan agar reaksi berjalan maka Go
< 0 atau (-).
Go
pada kesetimbangan yaitu : -RT ln K atau
Go
= -nFE (larutan elektrolit atau mengandung listrik)
Persamaan Nerts :
Go
= -RT ln K
Go
= -nFE
Go
= Go
-nFE = -RT ln K
Sel Volta atau Galvani
Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan
arus listrik. Kegunaannya adalah untuk mengukur pH kelarutan.
Pada sel volta, reaksi kimia bersifat spontan dan menghasilkan arus listrik. Katode merupakan
kutub positif dan anode merupakan kutub negatif. Contoh: penggunaan baterai dan aki.
Penemuan bahwa reaksi kimia dapat menghasilkan energi listrik oleh Alessandro Volta (1745-1827)
berdasarkan eksperimen Luigi Galvani (1737-1798). Rangkaian alat yang menghasilkan arus listrik
dari reaksi kimia selanjutnya disebut sel Volta. Reaksi kimia tersebut hanya terjadi pada reaksi
redoks yang berlangsung spontan.
Sel Volta mempunyai elektrode logam yang dicelupkan ke dalam larutan garamnya.
Gambar Sel Volta
Berdasarkan kegunaannya, sel Volta dibedakan atas dua macam sebagai berikut.
a. Sel Volta untuk penentuan pH larutan, energi reaksi, titrasi, kelarutan garam dan sebagainya.
b. Sel Volta untuk menghasilkan tenaga listrik, misalnya untuk penerangan, penggerak motor, radio
transistor, dan kalkulator, contoh:
1) Sel Aki
Sel aki dalam keadaan terisi (siap pakai) terdiri atas elektrode Pb (anode) dan PbO2 (katode).
Keduanya dicelupkan dalam larutan H2SO4 30%. Jika kedua elektrode telah terlapisi oleh endapan
PbSO4 yang terbentuk sebagai hasil reaksi di dalam sel aki, aliran elektron akan terhenti karena
terhalang oleh endapan itu. Dikatakan aki telah habis sehingga harus diidi (disetrum). Hal ini dapat
dilakukan apabila elektrodenya belum rusak.
2) Sel Kering atau baterai kering (Sel Leclanche)
Baterai kering ditemukan oleh Leclanche yang mendapat hak paten atas penemuan itu pada
tahun 1866. Sel Leclanche terdiri atas suatu silinder seng yang berisi pasta dari campuran batu kawi
(MnO2), salmiak (NH4Cl), karbon (C), dan sedikit air. Seng sebagai anode dan katodenya berupa
elektrode inert yaitu grafit yang dicelupkan di tengah-tengah pasta. Pasta berfungsi sebagai
oksidator.
3)Baterai Nikel Kadmium
Baterai Nikel Kadmium adalah baterai kering yang dapat diisi kembali. Reaksi sel:
Anode: Cd(s) + 2OH-(aq) --> Cd(OH)2(s) + 2e
Katode: NiO2(s) + 2H2O(l) + 2e --> Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq) +
Cd(s) + NiO (s) + 2H2O(l) -->Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)
4) Baterai Perak oksida
Baterai perak oksida banyak digunakan sebagai baterai kecil yang banyak digunakan pada
arloji, kalkulator, dan berbagai jenis alat elektronik lainnya.
Reaksi elektrodenya:
Anode: Zn(s) + 2OH-(aq) -->Zn(OH)2(s) + 2e
Katode: Ag2O(s) + H2O(l) + 2e -->2Ag(s) + 2OH-(aq)
Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode
negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif).
Susunan sel Volta adalah :
Notasi sel : Y / ion Y // ion X / X
Logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positip dibanding logam Y , sehingga logam Y
bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda.
Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi menetralkan
muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit.
Contoh :
Hitunglah beda potensial sel reaksi redok berikut :
a. Zn / Zn2+
// Ag+
/ Ag
b. Zn / Zn2+
0,2 M // Cu2+
0,1 M // CuJawab :
Gunakan rumus : Eo
sel = Ekatoda  Eanoda
= + 0,80  (  0,76) = + 1,56 volt
Gunakan rumus :
= +0,34  (  0,76 ) + (0,059/2) log (0,2 / 0,1)
= + 1,4285 volt
Sel Daniel
Pada Sel Daniel, elektroda Cu dibenamkan dalam larutan tembaga(II) sulfat atau CuSO4 dan
elektroda seng sulfat atau ZnSO4.Pada anoda, Zn mengalami oksidasi:
Zn(s) Zn2+
(aq) + 2e-
Pada katoda, Cu mengalami reduksi:
Cu2+
(aq) + 2e-
 Cu(s)
Pada sel Daniell, kawat dan lampu dihubungkan dengan kedua elektroda. Elektron-elektron yang
"ditarik" dari seng berjalan sepanjang kawat, yang harus merupakan kawat non-reaktif,
menghasilkan arus listrik yang membuat lampu menyala. Pada sel seperti ini, ion-ion sulfat
memainkan peranan penting. Setelah bermuatan negatif, anion-anion ini terkumpul di anoda untuk
mempertahankan keseimbangan muatan. Sebaliknya, pada katoda ion-ion Cu2+
terakumulasi untuk
mempertahankan keseimbangan muatan ini. Kedua proses ini menyebabkan sebagian tembaga
terakumulasi di katoda dan elektroda seng menjadi "terlarut" atau "meluruh" ke dalam larutan.
Karena kedua reaksi tidak terjadi sendiri-sendiri (independently), kedua sel harus dihubungkan
(dengan konduktor misalnya) agar ion-ion bergerak bebas. Digunakan dua wadah keramik yang
berbeda untuk masing-masing larutan. Biasanya suatu "salt bridge" atau jembatan garam digunakan
untuk menghubungkan kedua sel. Pada sel basah seperti ini, ion-ion sulfat bergerak dari katoda
menuju anoda melalui jembatan garam dan kation-kation Zn2+
bergerak dalam arah sebaliknya.
Sel Elektrolisis
Sel Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
 Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
 Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida
atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting
elektrolisis, yaitu:
1. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
2. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
3. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada katoda
akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai
reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan
dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan diinduksi.
Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses
ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
Reaksi total sel Daniell adalah
Zn + Cu2+
(aq) > Zn2+
(aq) + Cu
Andaikan potensial lebih tinggi dari 1,1 V diberikan pada sel dengan arah kebalikan dari potensial
yang dihasilkan sel, reaksi sebaliknya akan berlangsung. Jadi, zink akan mengendap dan tembaga
akan mulai larut.
Zn2+
(aq) + Cu > Zn + Cu2+
(aq)
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari sel
volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengansumber arus (umumnya
baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah.
Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin
dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C),
Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi.
Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif
sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus
tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-
kationyang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan
menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis
adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.
Dalam elektrolisis Massa unsur yang diendapkan dikatoda = (i . t . (Ar/n))/965
dimana :
i (Amper)
t (detik)
Dalam suatu kesetimbangan Esel = 0, naka nilai K dapat dicari yaitu :
Kesetimbangan Esel = 0
Setengah Sel
Hubungan elektroda dengan elektrolit sekitarnya (Liquid Jungtion) disebut setengah sel.
Diagram sel Volta :
Ag, AgCl | HCl, 0,1 M | gelas | larutan | kalomel
Elektroda Kalomel :
Jenuh ; 0,242 V
1 M ; 0,280 V
0,1 M ; 0,334 V
Dengan menggunakan voltmeter Egelas = 0,800 V
jadi : 0,800 V = 0,280 + 0,05915 pH
pH = (0,800 - 0,280)/0,05915
pH = 8,79
Sel Konsentrasi :
Pada Sel Volta (Galvani) dan Daniel yang mengalami oksidasi dan reduksi terletak pada
konsentrasinya, yang mempunyai konsentrasi encer yaitu mengalami oksidasi (anoda), sedangkan
konsentrasi pekat mengalami reduksi (katoda).
C. PEMBAGIAN RANGKAIAN SEL ELEKTROLISIS
Rangkaian Sel Elektrolisis:
Sel dengan Elektrolit Lelehan:
Sel dengan Elektrolit Lelehan Sel dengan elektrolit lelehan menggunakan elektrode yang tidak
bereaksi atau elektrode inert (tidak aktif), yaitu platina (Pt) dan karobon (C). Sel dengan elketrolit
berbentuk lelehan tidak mengandung pelarut (air), hanya mengandung kation dan anion. Kation
langsung direduksi dan anion langsung dioksidasi. Hal ini berlaku untuk kation logam golongan logam
utama dan logam golongan transisi. Begitu pula untuk anion, berlaku untuk anion yang tidak
mengandung oksigen ataupun anion yang tidak mengandung oksigen.
Sel dengan Elektrolit Larutan dan Elektrolit Tidak Reaktif (Elektrode Pt/C):
Sel dengan Elektrolit Larutan dan Elektrolit Tidak Reaktif (Elektrode Pt/C) Dalam sel ini tidak ada
pengaruh elektrode, tetapi karena dalam larutan terdapat air, harus tetap diperhatikan
kemungkinan pelarut (Air) mengalami reaksi redoks.
1.Reaksi pada katode:
Reaksi pada katode Pada katode, trjadi reaksi reduksi sehingga berlaku ketentuan untuk kation.
Sebagian besar kation adalah logam dan terbagi atas kation logam golongan utama dan kation logam
golongan transisi. Persaingan untuk melakukan reduksi antara kation dan pelarutnya (H2O)
bergantung pada potensial reduksinya. Potensial reduksi yang lebih besar (lebih positif) lebih mudah
mengalami reduksi.
Potensial reduksi kation logam golongan transisi lebih positif dibandingkan potensial reduksi H2O
sehingga yang direduksi adalah kation logam transisi, bukan H2O. Kation golongan utama memiliki
nilai potensial reduksi H2O.
2. Reaksi pada anode:
Reaksi pada anode Pada anode, terjadi reaksi anion. Anion merupakan sisa asam yang dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu anion yang tidak mengandung oksigen dan anion yang mengandung oksigen.
Anion yang tidak mengalami oksigen cenderung lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan air
sehingga anion ini dioksidasi lebih dahulu. Adapun anion yang mengandung oksigen,
kecenderungannya untuk melakukan reaksi oksidasi lebih kecil sehingga yang akan dioksidasi adalah
H2O.
Sel dengan elektrolit Larutan dan Elektrode Reaktif:
Sel dengan elektrolit Larutan dan Elektrode Reaktif Elektrode yang bereaksi (elektrode reaktif)
adalah elektrode yang turut bereaksi dan hanya terjadi pada anode(reaksi oksidasi). Contoh
elektrode jenis ini, yaitu Cu, Ni, Zn, Ag, Fe, dan Pb (elektrode selain Pt dan C).
1. Reaksi pada katode:
Reaksi pada katode Ketentuan kation ini sama dengan kation yang ada pada sel larutan dan
elektrode tidak bereaksi. Untuk kation golongan transisi, yang direduksi adalah kation tersebut,
sedangkan untuk kation golongan utama yang direduksi adalah H2O.
2. Reaksi pada anode:
Reaksi pada anode Pada sel ini, anode dioksidasi langsung menjadi larutannya. Anion tidak
perlu diperhatikan, baik yang tidak mengandung oksigen maupun yang mengandung oksigen.
Penerapan Elektrolisis:
2 H 2( g ) + 4 OH  ( aq ) O 2( g ) + 4 H + ( aq ) + 4 e  Cathode: 4 H 2 O ( l ) + 4 e  Penerapan
Elektrolisis Elektrolisis Air Anode :2 H 2 O ( l )
D. PEMANFAATAN SEL ELEKTROLISA
Baterai
 Merupakan Sel Volta yang sel elektrolitnya dicampur dengan bahan padat.
 Sel Volta yang paling banyak diproduksi dan digunakan.
 Lapisan dindingnya terbuat dari logam seng yang bertindak sebagai anoda.
 Pada bagian dalamnya dimasukkan pasta yang terdiri dari campuran serbuk MnO2,
NH4Cl, karbon dan air.
 Ke dalam pasta dibenamkan batang grafit ( karbon ) yang merupakan elektroda inert
dan bertindak sebagai katoda.
 Potensial yang dihasilkan adalah 1,5 volt.
 Kelemahannya, cepat habis jika dipakai terus-menerus. Hal ini disebabkan hasil
reaksi menumpuk sehingga menghalangi reaksi elektrode, akibatnya tergangan
turun.
Anoda ( seng ) akan mengalami oksidasi, sehingga dinding batu baterai
makin lembek jika sudah lama dipergunakan.
Pada permukaan katoda ( karbon ), MnO2 akan mengalami reduksi.
Zn(s)  Zn2+
(aq) + 2e
2MnO2 (s) + 2NH4+
(aq) + 2e  Mn2O3 (s) +2NH3 +
(aq) + H2O (l)
Selain baterai biasa, terdapat pula baterai alkali yang waktu pakainya lebih
lama dengan elektroda-elektroda yang sama tetapi elektrolitnya larutan
KOH.
Zn(s) + 2OH----
(aq)  Zn(OH)2 (s) + 2e
2MnO2(s) + H2O + 2e  Mn2O3 (s) + 2OH ----
(aq)
Sel Aki
 Tersusun dari anoda timbel ( Pb ) dan katoda PbO2.
 Setiap pasang Pb dan PbO2 menghasilkan tegangan 2 volt. Jadi, suatu aki 12 volt
mengandung 6 pasang Pb dan PbO2 yang tersusun secara seri.
 Keping-keping Pb dan PbO2 dibenamkan ke dalam elektrolit H2SO4 30%.
 Pb(s) + SO4
2-
(aq)  PbSO4(s) + 2e
 PbO2(s) + SO4
2-
(aq) + 4H+
(aq) + 2e  PbSO4(s) + 2H2O
 錚эээээээээээээээээээээээ +
 Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4
2-
(aq) + 4H+
(aq)  2PbSO4(s) + 2H2O
 Dengan bantuan arus listrik, reaksi di atas dapat dikembalikan ke kiri. PbSO4 diuraikan
menjadi Pb dan PbO2.
 Jadi, sel aki yang sudah habis dapat di-charged kembali, sehingga baru seperti semula.
Penyepuhan
 Salah satu proses elektrolisis yang populer, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan
logam lain.
 Misalnya, proses penyepuhan sendok aluminium oleh perak. Logam yang akan dilapisi
( sendok ) dipakai sebagai katoda, sedangkan logam pelapis.
( perak ) dipakai sebagai anoda. Suatu larutan garam perak, misalnya AgNO3, dipakai sebagai
elektrolit.
 Perak (anoda) akan teroksidasi menjadi ion Ag+
yang larut. Kemudian, ion Ag+
ini mengalami
reduksi menjadi logam perak kembali, yang kini diendapkan pada permukaan sendok
(katoda)
Pemurnian logam
 Misalnya pemurnian tembaga. Untuk membuat kabel-kabel listrik diperlukan logam tembaga
yang benar-benar murni, sebab pengotoran sekecil apapun dapat mengurangi konduktivitas
kabel tersebut.
 Ketika dipisahkan dari bijihnya, logam tembaga biasanya bercampur dengan sedikit besi,
seng, emas, perak.
 Tembaga yang tidak murni dipakai sebagai anoda dalam sel elektrolisis yang mengandung
larutan CuSO4. Sebagai katoda, dipakai batang tembaga yang murni.
 Potensial listrik yang dilewatkan melalui sel diatur sedemikian rupa, sehingga bagian anoda
yang larut hanyalah temabaga , besi dan seng (Cu2+
, Fe2+
, dan Zn2+
). Emas dan perak tidak
larut dan berjatuhan ke dasr wadah.
 Kemudian, di katoda hanya Cu2+
yang mengalami reduksi, sedangkan Fe2+
, dan Zn2+
tinggal
dalam larutan.
Perhitungan konsentrasi ion dalam suatu larutan
Dalam suatu larutan, ion logam diendapkan sebagai logamnya pada katoda dengan
menghitung pertambahan beratkatoda, kita dapat menentukan konsentrasi ion logam dalam larutan
semula.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan
dengan reaksi elektrolisis :
 Elektrolisa adalah reaksi non-spontan yang berjalan akibat adanya arus (aliran elektron)
eksternal yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik.
 Dalam Elektrolisa terdapat tiga sel, yaitu :
1. Sel Volta atau Galvani
2. Sel Daniel
3. Sel Elektrolisis
 Baik elektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan bereaksi; elektroda tidak
inert hanya dapat bereaksi di anoda
 Pada elektrolisis lelehan, kation pasti bereaksi di katoda dan anion pasti bereaksi di anoda
B. Saran
1. Diharapkan agar para mahasiswa dapat memahami lebih dengan berbagai referensi
tentang pengenalan elektrolisa
2. Dapat mengetahui peranan elektrolisa terhadap lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
 Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Gramedia Pusaka Utama,
Jakarta, 1993.
 Edward Hughes, Electreical Technology
 Fitzgerald, Basic Electrical engineering, Mc.Graw Hil
 http://www.tpub.com/neets/book5/17.htm
 http://www.tpub.com/doeelecscience/electricalscience2143.htm
 http://www.sciencejoywagon.com/physicszone/lesson/otherpub/wfendt/generatorengl.ht
m
TEKNIK TENAGA LISTRIK
Oleh :
Kelompok 5 (lima)
Anggota :
1. ITTONG . S ( 011 31 001 )
2. REGINALDO P ( 011 31 002 )
3. FATAHUDDIN ( 011 31 003 )
4. LEONARDO R T ( 011 31 004 )
Teknik tenaga listrik by ittong
Ad

Recommended

Elektrokimia baru
Elektrokimia baru
Yuan Yuanita
Makalah sel volta.1
Makalah sel volta.1
Siti Khoirunika
Makalah elektrolisis
Makalah elektrolisis
Siti Khoirunika
Sel volta
Sel volta
Ana Tyas
Sel elektrokimia & Hukum faraday
Sel elektrokimia & Hukum faraday
Ruri ekhasaput
Sel elektrolisis
Sel elektrolisis
Verani Nurizki
elektrolisis
elektrolisis
Nurul Ahyanti
Makalah Sel volta (Galvani)
Makalah Sel volta (Galvani)
Ahmad Dzikrullah
Sel elektrolisis
Sel elektrolisis
WWTF_Production
Aplikasi elektrolisis
Aplikasi elektrolisis
Norhasina Zainol
Elektrokimia
Elektrokimia
EKO SUPRIYADI
Sel elektrokimia
Sel elektrokimia
handayaniastri
Elektrokimia
Elektrokimia
Fauzul Blanco
Sel Volta
Sel Volta
madiyono_ssi
Elektrokimia
Elektrokimia
EKO SUPRIYADI
Makalah elektrokimia
Makalah elektrokimia
Caks Munn
Kd 2. elektrolisis
Kd 2. elektrolisis
danar_galang
ppt elektrolisis
ppt elektrolisis
Siti Khoirunika
Potensial Sel
Potensial Sel
Muhammad Syahida
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Kelas 12 ipa 008 electrochemical cells voltaic cells
Kelas 12 ipa 008 electrochemical cells voltaic cells
Elizabeth Indah P
Aplikasi sel volta & sel elektrolisis new
Aplikasi sel volta & sel elektrolisis new
Amaliah Agustina
Buku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisis
Daniele Tegar Abadi
Elektrolisis
Elektrolisis
Asra Aza Lachh
makalah Laporan kimia volta elektrolisis
makalah Laporan kimia volta elektrolisis
Irsan Septian
Sel elektrokimia
Sel elektrokimia
sodikin ali
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
anggundiantriana
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
Nita Mardiana
Sel volta atau sel galvani
Sel volta atau sel galvani
Anisa MarsMallow
Elekttrokimia
Elekttrokimia
Annisa Khoerunnisya

More Related Content

What's hot (20)

Sel elektrolisis
Sel elektrolisis
WWTF_Production
Aplikasi elektrolisis
Aplikasi elektrolisis
Norhasina Zainol
Elektrokimia
Elektrokimia
EKO SUPRIYADI
Sel elektrokimia
Sel elektrokimia
handayaniastri
Elektrokimia
Elektrokimia
Fauzul Blanco
Sel Volta
Sel Volta
madiyono_ssi
Elektrokimia
Elektrokimia
EKO SUPRIYADI
Makalah elektrokimia
Makalah elektrokimia
Caks Munn
Kd 2. elektrolisis
Kd 2. elektrolisis
danar_galang
ppt elektrolisis
ppt elektrolisis
Siti Khoirunika
Potensial Sel
Potensial Sel
Muhammad Syahida
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Kelas 12 ipa 008 electrochemical cells voltaic cells
Kelas 12 ipa 008 electrochemical cells voltaic cells
Elizabeth Indah P
Aplikasi sel volta & sel elektrolisis new
Aplikasi sel volta & sel elektrolisis new
Amaliah Agustina
Buku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisis
Daniele Tegar Abadi
Elektrolisis
Elektrolisis
Asra Aza Lachh
makalah Laporan kimia volta elektrolisis
makalah Laporan kimia volta elektrolisis
Irsan Septian
Sel elektrokimia
Sel elektrokimia
sodikin ali
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
anggundiantriana
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
Nita Mardiana
Makalah elektrokimia
Makalah elektrokimia
Caks Munn
Kd 2. elektrolisis
Kd 2. elektrolisis
danar_galang
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Kelas 12 ipa 008 electrochemical cells voltaic cells
Kelas 12 ipa 008 electrochemical cells voltaic cells
Elizabeth Indah P
Aplikasi sel volta & sel elektrolisis new
Aplikasi sel volta & sel elektrolisis new
Amaliah Agustina
makalah Laporan kimia volta elektrolisis
makalah Laporan kimia volta elektrolisis
Irsan Septian
Sel elektrokimia
Sel elektrokimia
sodikin ali
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
Nita Mardiana

Similar to Teknik tenaga listrik by ittong (20)

Sel volta atau sel galvani
Sel volta atau sel galvani
Anisa MarsMallow
Elekttrokimia
Elekttrokimia
Annisa Khoerunnisya
Elekttrokimia 1
Elekttrokimia 1
anjar_thomi
Elekttrokimia
Elekttrokimia
Annisa Khoerunnisya
Jenis-jenis Elektrokimia & termodinamika
Jenis-jenis Elektrokimia & termodinamika
AnisZakiyah2
MATERI KIMIA SMA KELAS XII SEL ELEKTROKIMIA
MATERI KIMIA SMA KELAS XII SEL ELEKTROKIMIA
EmiLiawati7
elektrokimia zies 2010.pptx
elektrokimia zies 2010.pptx
NafilaRifki
tgs kimia hdhdhdhdnfjjdndndndndndndnjddjndjd
tgs kimia hdhdhdhdnfjjdndndndndndndnjddjndjd
kiko93954
Sel volta
Sel volta
Univ. State of Surabaya
Elektrolisis
Elektrolisis
kimia12ipa1213
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx
DechiaSachamytaLiche
1576183 634869047861012500
1576183 634869047861012500
Ittong Mcdc
S E L V O L T A
S E L V O L T A
Univ. State of Surabaya
Sel elektrolisis
Sel elektrolisis
Irmi Mimiqi
Selelektrolisis
Selelektrolisis
Hmj Uho
Kimia3.Docx
Kimia3.Docx
amaen
Kimia bab 2
Kimia bab 2
windyhr
kel-01-elektrokimia.ppt
kel-01-elektrokimia.ppt
Irwan650398
Kimia2
Kimia2
amaen
PPT Elektrolisis-Elektrokimia Kelas XII .pdf
PPT Elektrolisis-Elektrokimia Kelas XII .pdf
RossyLanasariSMAN8Ja
Sel volta atau sel galvani
Sel volta atau sel galvani
Anisa MarsMallow
Elekttrokimia 1
Elekttrokimia 1
anjar_thomi
Jenis-jenis Elektrokimia & termodinamika
Jenis-jenis Elektrokimia & termodinamika
AnisZakiyah2
MATERI KIMIA SMA KELAS XII SEL ELEKTROKIMIA
MATERI KIMIA SMA KELAS XII SEL ELEKTROKIMIA
EmiLiawati7
elektrokimia zies 2010.pptx
elektrokimia zies 2010.pptx
NafilaRifki
tgs kimia hdhdhdhdnfjjdndndndndndndnjddjndjd
tgs kimia hdhdhdhdnfjjdndndndndndndnjddjndjd
kiko93954
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx
DechiaSachamytaLiche
1576183 634869047861012500
1576183 634869047861012500
Ittong Mcdc
Sel elektrolisis
Sel elektrolisis
Irmi Mimiqi
Selelektrolisis
Selelektrolisis
Hmj Uho
Kimia3.Docx
Kimia3.Docx
amaen
Kimia bab 2
Kimia bab 2
windyhr
kel-01-elektrokimia.ppt
kel-01-elektrokimia.ppt
Irwan650398
Kimia2
Kimia2
amaen
PPT Elektrolisis-Elektrokimia Kelas XII .pdf
PPT Elektrolisis-Elektrokimia Kelas XII .pdf
RossyLanasariSMAN8Ja
Ad

Teknik tenaga listrik by ittong

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur hanya dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa menurunkan rahmat dan anugrahNya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih juga kepada semua pihak yang turut andil dalam penyusunan makalah ini. Karena tanpa ada bantuan, penyusunan makalah ini tidak akan terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah dientukan. Ada banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, segala sarang dan kritik yang membanngun makalah ini sangat dibutuhkan. Makassar, April 2013 Penyusun
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia akan energi yang sangat besar dalam kehidupan seharihari memaksa manusia untuk selalu berpikir kreatif untuk menciptakan sumber energi baru dalam kehidupannya guna memenuhi segala kebutuhan dalam hidupnya guna meningkatkat taraf hidup manusia dan mempermudah setiap kegiatan umat manusia dalam kehidupannya . Elektorisa merupakan salah satu hal yang dikaji manusia guna meningkat taraf kehidupannya serta untuk maju satu langkah dari kehidupan sebelumnya dan selalu berkembang , elektrolisa digunakan dalam berbagai kehidupan manusia terutama yang memerlukan energi. Bebetapa contohnya seperti penggunaan aki, baterei,dan masih banyak hal lainnya. B. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan elektrolisa ? 2. Apa saja pembagian sel elektrolisa ? 3. Apa saja pembagian rangkaian sel elektrolisa ? 4. Apa saja pemanfaatan elektrolisa dalam kehidupan sehari hari ? C. Tujuan 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan elektrolisa. 2. Mengetahui pembagian dari sel elektrolisa. 3. Untuk mengetahui pembagian rangkaian sel elektrolisa 4. Mengetahui pemanfaatan elektrolisa dalam kehidupan sehari hari.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Elektrolisa Elektrolisa adalah reaksi non-spontan yang berjalan akibat adanya arus (aliran elektron) eksternal yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik. Pada sel elektrolitik Katoda bermuatan negatif atau disebut elektroda () Terjadi reaksi reduksi Jenis logam tidak diperhatikan, kecuali logam Alkali (IA) dengan Alkali tanah(IIA), Al dan Mn. Reaksi : 2 H+ (aq) + 2e- H2(g) ion golongan IA/IIA tidak direduksi; dan penggantinya air 2 H2O(l) + 2 e- basa + H2(g) ion-ion lain direduksi. Anoda bermuatan positif (+) atau disebut elektroda + Terjadi reaksi oksidasi Jenis logam diperhatikan Anoda : Pt atau C (elektroda inert) reaksi : 4OH- (aq) 2H2O(l) + O2(g) + 4e- Gugus asam beroksigen tidak teroksidasi, diganti oleh 2 H2O(l) asam + O2(g) Golongan VIIA (halogen) gas Anoda bukan : Pt atau C reaksi : bereaksi dengan anoda membentuk garam atau senyawa lain.
  • 4. B. PEMBAGIAN SEL ELEKTROLISA Dalam Elektrolisa terdapat tiga sel, yaitu : 1. Sel Volta atau Galvani 2. Sel Daniel 3. Sel Elektrolisis Keempat sel elektrolisa diatas, sebelah kiri sel (anoda) terjadi oksidasi dan sebelah kanan (katoda) terjadi reduksi. Sel Volta, Daniel, dan Galvani : Anoda negatif (-) dan katoda positif (+) Sel Elektrolisis : Anoda positif (+) dan katoda negatif (-) Dalam elektrolisa : DGL standard = Eo = Eo katoda - Eo anoda (harus positif untuk R spontan) T = 25o C, P = 1 atm Jika DGL < 0 bernilai negatif (-), maka R nonspontan. Syaratnya : - Suatu reaksi berlangsung spontan jika DGL>0 - Energi bebas Go yang diharapkan agar reaksi berjalan maka Go < 0 atau (-).
  • 5. Go pada kesetimbangan yaitu : -RT ln K atau Go = -nFE (larutan elektrolit atau mengandung listrik) Persamaan Nerts : Go = -RT ln K Go = -nFE Go = Go -nFE = -RT ln K Sel Volta atau Galvani Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan arus listrik. Kegunaannya adalah untuk mengukur pH kelarutan. Pada sel volta, reaksi kimia bersifat spontan dan menghasilkan arus listrik. Katode merupakan kutub positif dan anode merupakan kutub negatif. Contoh: penggunaan baterai dan aki. Penemuan bahwa reaksi kimia dapat menghasilkan energi listrik oleh Alessandro Volta (1745-1827) berdasarkan eksperimen Luigi Galvani (1737-1798). Rangkaian alat yang menghasilkan arus listrik dari reaksi kimia selanjutnya disebut sel Volta. Reaksi kimia tersebut hanya terjadi pada reaksi redoks yang berlangsung spontan. Sel Volta mempunyai elektrode logam yang dicelupkan ke dalam larutan garamnya.
  • 6. Gambar Sel Volta Berdasarkan kegunaannya, sel Volta dibedakan atas dua macam sebagai berikut. a. Sel Volta untuk penentuan pH larutan, energi reaksi, titrasi, kelarutan garam dan sebagainya. b. Sel Volta untuk menghasilkan tenaga listrik, misalnya untuk penerangan, penggerak motor, radio transistor, dan kalkulator, contoh: 1) Sel Aki Sel aki dalam keadaan terisi (siap pakai) terdiri atas elektrode Pb (anode) dan PbO2 (katode). Keduanya dicelupkan dalam larutan H2SO4 30%. Jika kedua elektrode telah terlapisi oleh endapan PbSO4 yang terbentuk sebagai hasil reaksi di dalam sel aki, aliran elektron akan terhenti karena terhalang oleh endapan itu. Dikatakan aki telah habis sehingga harus diidi (disetrum). Hal ini dapat dilakukan apabila elektrodenya belum rusak. 2) Sel Kering atau baterai kering (Sel Leclanche) Baterai kering ditemukan oleh Leclanche yang mendapat hak paten atas penemuan itu pada tahun 1866. Sel Leclanche terdiri atas suatu silinder seng yang berisi pasta dari campuran batu kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), karbon (C), dan sedikit air. Seng sebagai anode dan katodenya berupa elektrode inert yaitu grafit yang dicelupkan di tengah-tengah pasta. Pasta berfungsi sebagai oksidator. 3)Baterai Nikel Kadmium Baterai Nikel Kadmium adalah baterai kering yang dapat diisi kembali. Reaksi sel: Anode: Cd(s) + 2OH-(aq) --> Cd(OH)2(s) + 2e Katode: NiO2(s) + 2H2O(l) + 2e --> Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq) + Cd(s) + NiO (s) + 2H2O(l) -->Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s) 4) Baterai Perak oksida Baterai perak oksida banyak digunakan sebagai baterai kecil yang banyak digunakan pada arloji, kalkulator, dan berbagai jenis alat elektronik lainnya. Reaksi elektrodenya: Anode: Zn(s) + 2OH-(aq) -->Zn(OH)2(s) + 2e Katode: Ag2O(s) + H2O(l) + 2e -->2Ag(s) + 2OH-(aq)
  • 7. Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif). Susunan sel Volta adalah : Notasi sel : Y / ion Y // ion X / X Logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positip dibanding logam Y , sehingga logam Y bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda. Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit. Contoh : Hitunglah beda potensial sel reaksi redok berikut : a. Zn / Zn2+ // Ag+ / Ag b. Zn / Zn2+ 0,2 M // Cu2+ 0,1 M // CuJawab : Gunakan rumus : Eo sel = Ekatoda Eanoda = + 0,80 ( 0,76) = + 1,56 volt Gunakan rumus : = +0,34 ( 0,76 ) + (0,059/2) log (0,2 / 0,1) = + 1,4285 volt
  • 8. Sel Daniel Pada Sel Daniel, elektroda Cu dibenamkan dalam larutan tembaga(II) sulfat atau CuSO4 dan elektroda seng sulfat atau ZnSO4.Pada anoda, Zn mengalami oksidasi: Zn(s) Zn2+ (aq) + 2e- Pada katoda, Cu mengalami reduksi: Cu2+ (aq) + 2e- Cu(s) Pada sel Daniell, kawat dan lampu dihubungkan dengan kedua elektroda. Elektron-elektron yang "ditarik" dari seng berjalan sepanjang kawat, yang harus merupakan kawat non-reaktif, menghasilkan arus listrik yang membuat lampu menyala. Pada sel seperti ini, ion-ion sulfat memainkan peranan penting. Setelah bermuatan negatif, anion-anion ini terkumpul di anoda untuk mempertahankan keseimbangan muatan. Sebaliknya, pada katoda ion-ion Cu2+ terakumulasi untuk mempertahankan keseimbangan muatan ini. Kedua proses ini menyebabkan sebagian tembaga terakumulasi di katoda dan elektroda seng menjadi "terlarut" atau "meluruh" ke dalam larutan. Karena kedua reaksi tidak terjadi sendiri-sendiri (independently), kedua sel harus dihubungkan (dengan konduktor misalnya) agar ion-ion bergerak bebas. Digunakan dua wadah keramik yang berbeda untuk masing-masing larutan. Biasanya suatu "salt bridge" atau jembatan garam digunakan untuk menghubungkan kedua sel. Pada sel basah seperti ini, ion-ion sulfat bergerak dari katoda menuju anoda melalui jembatan garam dan kation-kation Zn2+ bergerak dalam arah sebaliknya. Sel Elektrolisis
  • 9. Sel Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit. Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au). Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag). Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu: 1. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert 2. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif 3. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi. Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis. Reaksi total sel Daniell adalah Zn + Cu2+ (aq) > Zn2+ (aq) + Cu Andaikan potensial lebih tinggi dari 1,1 V diberikan pada sel dengan arah kebalikan dari potensial yang dihasilkan sel, reaksi sebaliknya akan berlangsung. Jadi, zink akan mengendap dan tembaga akan mulai larut. Zn2+ (aq) + Cu > Zn + Cu2+ (aq) Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengansumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin
  • 10. dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation- kationyang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda. Dalam elektrolisis Massa unsur yang diendapkan dikatoda = (i . t . (Ar/n))/965 dimana : i (Amper) t (detik) Dalam suatu kesetimbangan Esel = 0, naka nilai K dapat dicari yaitu : Kesetimbangan Esel = 0
  • 11. Setengah Sel Hubungan elektroda dengan elektrolit sekitarnya (Liquid Jungtion) disebut setengah sel. Diagram sel Volta : Ag, AgCl | HCl, 0,1 M | gelas | larutan | kalomel Elektroda Kalomel : Jenuh ; 0,242 V 1 M ; 0,280 V 0,1 M ; 0,334 V
  • 12. Dengan menggunakan voltmeter Egelas = 0,800 V jadi : 0,800 V = 0,280 + 0,05915 pH pH = (0,800 - 0,280)/0,05915 pH = 8,79 Sel Konsentrasi : Pada Sel Volta (Galvani) dan Daniel yang mengalami oksidasi dan reduksi terletak pada konsentrasinya, yang mempunyai konsentrasi encer yaitu mengalami oksidasi (anoda), sedangkan konsentrasi pekat mengalami reduksi (katoda). C. PEMBAGIAN RANGKAIAN SEL ELEKTROLISIS Rangkaian Sel Elektrolisis: Sel dengan Elektrolit Lelehan: Sel dengan Elektrolit Lelehan Sel dengan elektrolit lelehan menggunakan elektrode yang tidak bereaksi atau elektrode inert (tidak aktif), yaitu platina (Pt) dan karobon (C). Sel dengan elketrolit berbentuk lelehan tidak mengandung pelarut (air), hanya mengandung kation dan anion. Kation langsung direduksi dan anion langsung dioksidasi. Hal ini berlaku untuk kation logam golongan logam utama dan logam golongan transisi. Begitu pula untuk anion, berlaku untuk anion yang tidak mengandung oksigen ataupun anion yang tidak mengandung oksigen.
  • 13. Sel dengan Elektrolit Larutan dan Elektrolit Tidak Reaktif (Elektrode Pt/C): Sel dengan Elektrolit Larutan dan Elektrolit Tidak Reaktif (Elektrode Pt/C) Dalam sel ini tidak ada pengaruh elektrode, tetapi karena dalam larutan terdapat air, harus tetap diperhatikan kemungkinan pelarut (Air) mengalami reaksi redoks. 1.Reaksi pada katode: Reaksi pada katode Pada katode, trjadi reaksi reduksi sehingga berlaku ketentuan untuk kation. Sebagian besar kation adalah logam dan terbagi atas kation logam golongan utama dan kation logam golongan transisi. Persaingan untuk melakukan reduksi antara kation dan pelarutnya (H2O) bergantung pada potensial reduksinya. Potensial reduksi yang lebih besar (lebih positif) lebih mudah mengalami reduksi. Potensial reduksi kation logam golongan transisi lebih positif dibandingkan potensial reduksi H2O sehingga yang direduksi adalah kation logam transisi, bukan H2O. Kation golongan utama memiliki nilai potensial reduksi H2O. 2. Reaksi pada anode: Reaksi pada anode Pada anode, terjadi reaksi anion. Anion merupakan sisa asam yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu anion yang tidak mengandung oksigen dan anion yang mengandung oksigen. Anion yang tidak mengalami oksigen cenderung lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan air sehingga anion ini dioksidasi lebih dahulu. Adapun anion yang mengandung oksigen, kecenderungannya untuk melakukan reaksi oksidasi lebih kecil sehingga yang akan dioksidasi adalah H2O. Sel dengan elektrolit Larutan dan Elektrode Reaktif: Sel dengan elektrolit Larutan dan Elektrode Reaktif Elektrode yang bereaksi (elektrode reaktif) adalah elektrode yang turut bereaksi dan hanya terjadi pada anode(reaksi oksidasi). Contoh elektrode jenis ini, yaitu Cu, Ni, Zn, Ag, Fe, dan Pb (elektrode selain Pt dan C). 1. Reaksi pada katode: Reaksi pada katode Ketentuan kation ini sama dengan kation yang ada pada sel larutan dan elektrode tidak bereaksi. Untuk kation golongan transisi, yang direduksi adalah kation tersebut, sedangkan untuk kation golongan utama yang direduksi adalah H2O.
  • 14. 2. Reaksi pada anode: Reaksi pada anode Pada sel ini, anode dioksidasi langsung menjadi larutannya. Anion tidak perlu diperhatikan, baik yang tidak mengandung oksigen maupun yang mengandung oksigen. Penerapan Elektrolisis: 2 H 2( g ) + 4 OH ( aq ) O 2( g ) + 4 H + ( aq ) + 4 e Cathode: 4 H 2 O ( l ) + 4 e Penerapan Elektrolisis Elektrolisis Air Anode :2 H 2 O ( l ) D. PEMANFAATAN SEL ELEKTROLISA Baterai Merupakan Sel Volta yang sel elektrolitnya dicampur dengan bahan padat. Sel Volta yang paling banyak diproduksi dan digunakan. Lapisan dindingnya terbuat dari logam seng yang bertindak sebagai anoda. Pada bagian dalamnya dimasukkan pasta yang terdiri dari campuran serbuk MnO2, NH4Cl, karbon dan air. Ke dalam pasta dibenamkan batang grafit ( karbon ) yang merupakan elektroda inert dan bertindak sebagai katoda. Potensial yang dihasilkan adalah 1,5 volt. Kelemahannya, cepat habis jika dipakai terus-menerus. Hal ini disebabkan hasil reaksi menumpuk sehingga menghalangi reaksi elektrode, akibatnya tergangan turun. Anoda ( seng ) akan mengalami oksidasi, sehingga dinding batu baterai makin lembek jika sudah lama dipergunakan. Pada permukaan katoda ( karbon ), MnO2 akan mengalami reduksi. Zn(s) Zn2+ (aq) + 2e 2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) + 2e Mn2O3 (s) +2NH3 + (aq) + H2O (l) Selain baterai biasa, terdapat pula baterai alkali yang waktu pakainya lebih lama dengan elektroda-elektroda yang sama tetapi elektrolitnya larutan KOH.
  • 15. Zn(s) + 2OH---- (aq) Zn(OH)2 (s) + 2e 2MnO2(s) + H2O + 2e Mn2O3 (s) + 2OH ---- (aq) Sel Aki Tersusun dari anoda timbel ( Pb ) dan katoda PbO2. Setiap pasang Pb dan PbO2 menghasilkan tegangan 2 volt. Jadi, suatu aki 12 volt mengandung 6 pasang Pb dan PbO2 yang tersusun secara seri. Keping-keping Pb dan PbO2 dibenamkan ke dalam elektrolit H2SO4 30%. Pb(s) + SO4 2- (aq) PbSO4(s) + 2e PbO2(s) + SO4 2- (aq) + 4H+ (aq) + 2e PbSO4(s) + 2H2O 錚эээээээээээээээээээээээ + Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4 2- (aq) + 4H+ (aq) 2PbSO4(s) + 2H2O Dengan bantuan arus listrik, reaksi di atas dapat dikembalikan ke kiri. PbSO4 diuraikan menjadi Pb dan PbO2. Jadi, sel aki yang sudah habis dapat di-charged kembali, sehingga baru seperti semula. Penyepuhan Salah satu proses elektrolisis yang populer, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain. Misalnya, proses penyepuhan sendok aluminium oleh perak. Logam yang akan dilapisi ( sendok ) dipakai sebagai katoda, sedangkan logam pelapis. ( perak ) dipakai sebagai anoda. Suatu larutan garam perak, misalnya AgNO3, dipakai sebagai elektrolit. Perak (anoda) akan teroksidasi menjadi ion Ag+ yang larut. Kemudian, ion Ag+ ini mengalami reduksi menjadi logam perak kembali, yang kini diendapkan pada permukaan sendok (katoda) Pemurnian logam Misalnya pemurnian tembaga. Untuk membuat kabel-kabel listrik diperlukan logam tembaga yang benar-benar murni, sebab pengotoran sekecil apapun dapat mengurangi konduktivitas kabel tersebut. Ketika dipisahkan dari bijihnya, logam tembaga biasanya bercampur dengan sedikit besi, seng, emas, perak.
  • 16. Tembaga yang tidak murni dipakai sebagai anoda dalam sel elektrolisis yang mengandung larutan CuSO4. Sebagai katoda, dipakai batang tembaga yang murni. Potensial listrik yang dilewatkan melalui sel diatur sedemikian rupa, sehingga bagian anoda yang larut hanyalah temabaga , besi dan seng (Cu2+ , Fe2+ , dan Zn2+ ). Emas dan perak tidak larut dan berjatuhan ke dasr wadah. Kemudian, di katoda hanya Cu2+ yang mengalami reduksi, sedangkan Fe2+ , dan Zn2+ tinggal dalam larutan. Perhitungan konsentrasi ion dalam suatu larutan Dalam suatu larutan, ion logam diendapkan sebagai logamnya pada katoda dengan menghitung pertambahan beratkatoda, kita dapat menentukan konsentrasi ion logam dalam larutan semula.
  • 17. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan reaksi elektrolisis : Elektrolisa adalah reaksi non-spontan yang berjalan akibat adanya arus (aliran elektron) eksternal yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik. Dalam Elektrolisa terdapat tiga sel, yaitu : 1. Sel Volta atau Galvani 2. Sel Daniel 3. Sel Elektrolisis Baik elektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan bereaksi; elektroda tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda Pada elektrolisis lelehan, kation pasti bereaksi di katoda dan anion pasti bereaksi di anoda B. Saran 1. Diharapkan agar para mahasiswa dapat memahami lebih dengan berbagai referensi tentang pengenalan elektrolisa 2. Dapat mengetahui peranan elektrolisa terhadap lingkungan sekitar.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, 1993. Edward Hughes, Electreical Technology Fitzgerald, Basic Electrical engineering, Mc.Graw Hil http://www.tpub.com/neets/book5/17.htm http://www.tpub.com/doeelecscience/electricalscience2143.htm http://www.sciencejoywagon.com/physicszone/lesson/otherpub/wfendt/generatorengl.ht m
  • 19. TEKNIK TENAGA LISTRIK Oleh : Kelompok 5 (lima) Anggota : 1. ITTONG . S ( 011 31 001 ) 2. REGINALDO P ( 011 31 002 ) 3. FATAHUDDIN ( 011 31 003 ) 4. LEONARDO R T ( 011 31 004 )