際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
TEKNIKAL MANAJEMEN DALAM USAHA
(ASPEK PRODUKSI)
Disusun Oleh:
Ayunda Dwi Junita
Rizqi Salsabila R.
Anis Tri Purwanti
Syifa Wilzamuddin
Dosen Pengampu : Yayan Andrian, S.Ag.., M.Ed.., MGMT.
1. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Secara bahasa manajemen berasal dari kata to manage
yang artinya mengatur. Sedangkan secara istilah,
manajemen merupakan seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan. (Manullang, 2004:5)
manajemen produksi merupakan usaha pengelolaan
sumber daya produksi seperti manusia, alam, tenaga,
mesin dan hal yang berpengaruh dalam produksi
lainnya untuk menghasilkan sebuah barang atau
jasa.
2. UNSUR-UNSUR PRODUKSI
 Man (Tenaga Kerja)
Tenaga kerja merupakan salah satu kebutuhan utama
untuk mengerjakan proses produksi. Hal yang perlu
diperhatikan untuk tenaga kerja dalam proses
produksi yaitu keahlian apa yang dibutuhkan, berapa
banyak, apa tugas kerjanya, berapa lama waktu
bekerja, apa dan berapa target produksi yang
dihasilkan untuk masing-masing tenaga kerja, dan
sebagainya.
MONEY (BIAYA)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang
tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar &
alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yg beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan unsur
yang penting untuk mencapai tujuan karena segala
sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.
MATERIAL (BAHAN BAKU)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri
bahan mentah yang dibutuhkan tersebut, melainkan
membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer
perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan
mentah dengan harga yang paling murah, dengan
menggunakan cara pengangkutan yang murah dan
aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut akan
diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai
hasil secara efisien.
MACHINE (MESIN)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam
proses produksi setelah terjadinya revolusi industri
dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak
pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat,
menyebabkan penggunaan mesin semakin menonjol.
Hal ini karena banyaknya mesin-mesin baru yang
ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan
peningkatan dalam produksi.
METHOD (METODE)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme
kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang
menyangkut proses produksi maupun administrasi
tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu
yang lama. Bahkan sering terjadi, untuk memperoleh
metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi, pimpinan perusahaan meminta bantuan
ahli. Hal ini dilakukan karena penciptaan metode
kerja, mekanisme kerja, serta prosedur kerja sangat
besar manfaatnya.
KARAKTERISTIK DAN RUANG LINGKUP
MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI
Karakteistik dari sistem manajemen operasi adalah
sebagai berikut:
 Mempunyai tujuan menghasilkan barang dan jasa, yang
sesuai dengan hal hal yang sudah direncanakan
sebelum produksi dimulai.
 Mempunyai kegiatan proses transformasi, yaitu
memproduksi atau mengatur produksi barang dan jasa
dalam jumlah kualitas, harga, waktu serta tempat
tertentu sesuai dengan kebutuhan.
 Adanya mekanisme yang mengendalikan
pengoperasian yaitu menciptakan beberapa jenis nilai
tambah, sehingga keluarannya lebih berharga bagi
konsumen daripada jumlah masukannya.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASI
Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang
lingkup manajemen operasi, diantaranya ialah:
 Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan
konfigurasi komponen yang membangun sistem
manajemen operasi dan interaksi satu sama lain.
 Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan
dengan manajemen serta organisasi komponen
struktural ataupun interaksinya mulai dari
perencanaan, penerapan, pengendalian, dan
perbaikan agar diperoleh kinarja optimum.
 Aspek lingkungan, mamberikan dimensi lain pada
sistem manajemen operasi yang berupa pentingnya
memeperhatikan perkembangan dan
kecenderungan yang terjadi diluar sistem.
FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI
Secara umum fungsi produksi terkait dengan
pertanggung jawaban dalam pengolahan dan
pentransformasian masukan (input) menjadi keluaran
(output) berupa barang atau jasa yang akan
memberikan hasil pendapat bagi perusahaan.
PROSES PRODUKSI
Proses produksi adalah aliran proses produksi dari
perencanaan bahan baku hingga menjadi sebuah
produk akhir (barang jadi) dalam suatu perusahaan.
Aliran proses yang dimaksud adalah urutan
pekerjaan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan
proses produksi. Adapun jenis produksi adalah
sebagai berikut:
A. PRODUKSI TERUS-MENERUS
Produksi terus menerus adalah proses produksi yang
tidak pernah berganti macam barang yang
dikerjakan. Mulai pabrik berdiri selalu mengerjakan
barang yang sama sehingga prosesnya tidak pernah
terputus dengan mengerjakn barang lain. Setup atau
persiapan fasilitas produksi dilakukan sesekali pada
saat pabrik mulai bekerja.
B. PROSES PRODUKSI TERPUTUS-PUTUS
Proses produksi terputus-putus atau intermittent
digunakan untuk pabrik yang mengerjakan barang
bermacam-macam, dengan jumlah setiap macam
hanya sedikit. Macam barang selalu berganti-ganti
sehingga selalu dilakukan persiapan produksi dan
penyetelan mesin kembali seriap macam barang
yang dibuat berganti
C. PROSES INTERMEDIATE
Dalam kenyataannya, kedua proses produksi
diatas tidak sepenuhnya berlaku. Kedua hal tersebut
merupakan campuran dari keduanya. Hal ini
disebabkan macam barang yang dikerjakan berbeda,
tetapi macamnya tidak terlalu banyak dan jumlah
barang setiap macamnya banyak.

More Related Content

Teknikal manajemen dalam usaha (aspek produksi)

  • 1. TEKNIKAL MANAJEMEN DALAM USAHA (ASPEK PRODUKSI) Disusun Oleh: Ayunda Dwi Junita Rizqi Salsabila R. Anis Tri Purwanti Syifa Wilzamuddin Dosen Pengampu : Yayan Andrian, S.Ag.., M.Ed.., MGMT.
  • 2. 1. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI Secara bahasa manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Sedangkan secara istilah, manajemen merupakan seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. (Manullang, 2004:5)
  • 3. manajemen produksi merupakan usaha pengelolaan sumber daya produksi seperti manusia, alam, tenaga, mesin dan hal yang berpengaruh dalam produksi lainnya untuk menghasilkan sebuah barang atau jasa.
  • 4. 2. UNSUR-UNSUR PRODUKSI Man (Tenaga Kerja) Tenaga kerja merupakan salah satu kebutuhan utama untuk mengerjakan proses produksi. Hal yang perlu diperhatikan untuk tenaga kerja dalam proses produksi yaitu keahlian apa yang dibutuhkan, berapa banyak, apa tugas kerjanya, berapa lama waktu bekerja, apa dan berapa target produksi yang dihasilkan untuk masing-masing tenaga kerja, dan sebagainya.
  • 5. MONEY (BIAYA) Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar & alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yg beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.
  • 6. MATERIAL (BAHAN BAKU) Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan tersebut, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling murah, dengan menggunakan cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil secara efisien.
  • 7. MACHINE (MESIN) Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menyebabkan penggunaan mesin semakin menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin-mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.
  • 8. METHOD (METODE) Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama. Bahkan sering terjadi, untuk memperoleh metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, pimpinan perusahaan meminta bantuan ahli. Hal ini dilakukan karena penciptaan metode kerja, mekanisme kerja, serta prosedur kerja sangat besar manfaatnya.
  • 9. KARAKTERISTIK DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI Karakteistik dari sistem manajemen operasi adalah sebagai berikut: Mempunyai tujuan menghasilkan barang dan jasa, yang sesuai dengan hal hal yang sudah direncanakan sebelum produksi dimulai. Mempunyai kegiatan proses transformasi, yaitu memproduksi atau mengatur produksi barang dan jasa dalam jumlah kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian yaitu menciptakan beberapa jenis nilai tambah, sehingga keluarannya lebih berharga bagi konsumen daripada jumlah masukannya.
  • 10. RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASI Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, diantaranya ialah: Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksi satu sama lain. Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen serta organisasi komponen struktural ataupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian, dan perbaikan agar diperoleh kinarja optimum. Aspek lingkungan, mamberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa pentingnya memeperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi diluar sistem.
  • 11. FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan hasil pendapat bagi perusahaan.
  • 12. PROSES PRODUKSI Proses produksi adalah aliran proses produksi dari perencanaan bahan baku hingga menjadi sebuah produk akhir (barang jadi) dalam suatu perusahaan. Aliran proses yang dimaksud adalah urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan proses produksi. Adapun jenis produksi adalah sebagai berikut:
  • 13. A. PRODUKSI TERUS-MENERUS Produksi terus menerus adalah proses produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang dikerjakan. Mulai pabrik berdiri selalu mengerjakan barang yang sama sehingga prosesnya tidak pernah terputus dengan mengerjakn barang lain. Setup atau persiapan fasilitas produksi dilakukan sesekali pada saat pabrik mulai bekerja.
  • 14. B. PROSES PRODUKSI TERPUTUS-PUTUS Proses produksi terputus-putus atau intermittent digunakan untuk pabrik yang mengerjakan barang bermacam-macam, dengan jumlah setiap macam hanya sedikit. Macam barang selalu berganti-ganti sehingga selalu dilakukan persiapan produksi dan penyetelan mesin kembali seriap macam barang yang dibuat berganti
  • 15. C. PROSES INTERMEDIATE Dalam kenyataannya, kedua proses produksi diatas tidak sepenuhnya berlaku. Kedua hal tersebut merupakan campuran dari keduanya. Hal ini disebabkan macam barang yang dikerjakan berbeda, tetapi macamnya tidak terlalu banyak dan jumlah barang setiap macamnya banyak.