4. Di Pasar Malioboro tersedia berbagai macam oleh-oleh khas Yogyakarta, Deni yang akan pulang dari liburan,
ingin membeli sebuah Baju batik untuk oleh-oleh pulang, Ia pun memasuki sebuah Toko Baju yang cukup
Ramai, saat memilih Baju, Ia pun melihat Baju yang menarik perhatiannya.
Penjual : Mau cari Apa Mas?
Deni : Hmm, Baju yang ini harganya berapa ya?
Penjual : Kalau yang ini harganya 150.000
Deni : Wah ko' mahal sekali Mba?
Penjual : Iya, soalnya bahannya bagus dan juga limited edition
Deni : Iya memang benar bahannya bagus, tapi aPakah harganya tidak bisa kurang?
Penjual : Baiklah saya kurangi,jadi 145.000 gimana?
Deni : Wah itu masih kemahalan Mba, kurangi sedikit lagi Mba
Penjual : Ga bisa Mas ini saja sudah murah
Deni : Gimana kalau 140.000 Mba?
Penjual : Ga bisa Mas, itu sudah paling murah
Deni : Ayolah Mba ini buat oleh-oleh saya di rumah
Penjual : Baiklah buat Mas saya bolehkan, mau beli apalagi?
Deni : Tidak ini saja, ini Uangnya.
Penjual : Ya, terimakasih
Deni : sama-sama
5. Analisa Teks Negosiasi Di Atas :
1. Bahasa yang digunakan bahasa sehari-hari
2. Terdapat narasi dan dialog
3. Tanda baca belum lengkap
4. Penulisannya tidak baku
5. Tidak ada aktivitas non verbal
6. Belum terdapat judul
6. Negosiasi Penjual dan Pembeli Baju
Di Pasar Malioboro tersedia berbagai macam oleh-oleh khas
Yogyakarta, Deni yang akan pulang dari liburan, ingin
membeli sebuah Baju batik untuk oleh-oleh pulang, Ia pun
memasuki sebuah Toko Baju yang cukup Ramai, saat memilih
Baju, Ia pun melihat Baju yang menarik perhatiannya.
Deni : Permisi ,Mbak. (Menyunggingkan senyum)
Penjual : Iya ,Mas. Mau cari Apa Mas?
Deni : Hmm, Baju yang ini harganya berapa ya?
(Memegang baju batik yang dimaksud)
Penjual : Kalau yang ini harganya Rp 150.000,00.
Deni : Wah kok mahal sekali Mbak?
Penjual : Iya, soalnya bahannya bagus dan juga limited
edition.
Deni : Iya memang benar bahannya bagus, tapi apakah
harganya tidak bisa kurang?
Penjual : Baiklah saya kurangi,jadi Rp 145.000 gimana?
PROLOG
ORIENTASI
PENAWARAN
7. Deni : Wah itu masih kemahalan Mbak, kurangi sedikit
lagi Mbak.
Penjual : Nggak bisa Mas ini saja sudah murah.
Deni : Gimana kalau Rp 140.000 Mbak?
Penjual : Nggak bisa Mas, itu sudah paling murah.
Deni : Ayolah Mbak ini buat oleh-oleh saya di rumah.
Penjual : Baiklah buat Mas saya bolehkan, mau beli
apalagi?
Deni : Tidak ini saja, ini uangnya.
Penjual : Ya, terima kasih
Deni : Sama-sama, semoga laris dagangannya ya mbak
Penjual : Iya mas, aamiin. (tersenyum)
(Deni pergi meninggalkan toko tersebut)
PERSETUJUAN
PENAWARAN
PEMBELIAN
PENUTUP
EPILOG
9. Pengusaha : selamat pagi Pak
Pihakbank : pagi , mari silakan duduk .
Pengusaha : terima kasih Pak , perkenalkan saya sultonis aya adalah pengusaha tenun
tradisional .
Pihakbank : ada keperluan apa ?
Pengusaha : saya ingin mengembangkan usaha saya , maka dari itu saya ingin mengajukan
usulan kredit uang di bank ini
Pihakbank : oh emangnya barapa besar kredit yang anda ingnkan ?
Pengusaha : 200 juta Pak.
Pihakbank : wah itu terlau besar Pak , bank kami tidak dapat mengabulkan ajuan baPak
Pengusaha : tapi saya membutuhkan uang sebesar itu Pak .
Pihakbank : tapi itu terlalu besar Pak , bagaimana kalau 100 juta saja .
10. Pengusaha : tidak bisa Pak , karena biaya modal dan biaya bahan baku yang
saya butuhkan sekitar 200 juta .
Pihak bank : bagaimana kalau 120 juta .
pengusaha : itu terlalu kecil Pak , bagaimana kalau 150 jta .
pihak bank : emm , baiklah kalau 150 juta , mungkin kami akan
mengusahaannya anda tinggal membuat proposal saja .
pengusaha : usahakan secepatnya Pak , saya akan mengirimkan proposalnya
secepatnya .
pihak bank : baiklah saya akan usahakannya
pengusaha : terima kasih ya Pak .
pihak bank : baiklah sama-sama
pengusaha : saya permisi pulang dulu Pak ..
11. Analisa
Tidak ada narasi
Tanda baca kurang lengkap
Ada penulisan yang kurang baku
Bahasa yang digunakan formal
Tidak ada aktivitas non verbal
Terdapat kata sapaan Pak
Belum terdapat judul
12. Negosiasi Pengusaha dan Pihak Bank
Suatu hari, seorang pengusaha tenun tradisional ingin mengajukan kredit untuk
mengembangkan usahanya. Lalu pengusaha itu pergi ke bank terdekat. Setelah
bertanya dengan satpam penjaga, pengusaha tersebut diantar ke ruang bagian kredit.
Lalu pengusaha itu memasuki ruang tersebut.
Pengusaha : Selamat Pagi, Pak
(Bersalaman)
Pihakbank : Pagi . Mari silakan duduk .
Pengusaha : Terima kasih ,Pak . Perkenalkan saya Sultonis saya adalah pengusaha
tenun tradisional .
Pihakbank : Ada keperluan apa ?
Pengusaha : saya ingin mengembangkan usaha saya , maka dari itu saya ingin
mengajukan usulan kredit uang di bank ini. Ini saya membawa laporan-laporan tentang
perusahaan saya Pak, silahkan dilihat (Menyerahkan laporan)
Pihakbank : Oh memangnya barapa besar kredit yang Anda inginkan ?
Pengusaha : Rp 200 juta Pak.
PROLOG
ORIENTASI
PENGAJUAN
13. Pihakbank : Wah itu terlau besar ,Pak , bank kami tidak dapat
mengabulkan ajuan Bapak. Dengan keadaan
perusahaan Bapak, kami tidak bisa meminjamkan sebesar Rp
200.000.000,00 Pak. Kami khawatir Bapak akan kesulitan dalam
pengembalian.
Pengusaha : Tapi saya membutuhkan uang sebesar itu Pak .
Pihakbank : Tapi itu terlalu besar Pak , bagaimana kalau Rp100
juta saja .
Pengusaha : Tidak bisa Pak , karena biaya modal dan biaya bahan
baku yang saya butuhkan sekitar 200 juta. Sekarang
ini bahan baku sedang mahal Pak
PENAWARAN
14. Pihak bank : Bagaimana kalau Rp 120.000.000,00?
Pengusaha : Itu terlalu kecil, Pak . Bagaimana kalau Rp 150 juta .
Pihak bank : Emm , baiklah Rp 150.000.000,00. Mungkin kami akan
mengusahaannya Anda tinggal membuat proposal saja .
Pengusaha : Usahakan secepatnya ,Pak , saya akan mengirimkan
proposalnya secepatnya .
Pihak bank : Baiklah saya akan usahakannya.
Pengusaha : Terima kasih ya ,Pak .
Pihak bank : Baiklah sama-sama
Pengusaha : Saya permisi pulang dulu, Pak ..
Pihak Bank : Baik,Pak. Hati-hati.. Semoga usaha Bapak semakin
maju, dan tetap memilih bank kami untuk membantu Bapak.
(tersenyum)
Pengusaha: Aamiin. Iya ,Pak. Semoga bank ini juga semakin maju.
(bersalaman)
PENAWARAN
PENUTUP
PERSETUJUAN
16. Pengelola Pasar : Permisi, bu.
Penjual : Iya, Pak. ada apa?
Pengelola Pasar : Ma'af, bu. sebaiknya ibu jangan berdagang di tempat ini,
kasihan para pengendara ingin lewat, disamping itu jalan ini
pun memang sudah terlalu sempit.
Penjual : Wah Pak kenapa begitu? saya sudah berapa minggu jualan
disini.
Pengelola Pasar : bukan begitu, bu. Kita disini berusaha buat menjaga keamanan
dan keselamatan para penjual dan pembeli.
Penjual : Gak ada alasan Pak, saya harus tetap disini, kalo gak disini
jualannya dagangan saya mana laku. saya mau makan apa?
Pengelola Pasar : bukannya saya ngelarang ibu buat jualan di Pasar ini, tapi ibu
bisa pindah ke tempat lain, jangan di tepi jalan begini.
Penjual : Gak bisa Pak, gimana mau pindah, toh pasar udah sempit gini.
Pengelola Pasar : Yaudah, gini aja, ibu saya mohon pindah dari tempat ini, biar
saya carikan tempat baru.
Penjual : Tapi kalau saya pindah, pelanggan saya pada susah nyari saya
Pak
Pengelola Pasar : Pasti ketemu, ibu tolong beresin barang-barang ibu sekarang,
saya sudah sediakan tempatnya
Penjual : (terdiam sejenak) Oke lah Pak.
Pengelola Pasar : terimakasih bu
Penjual : sama-sama Pak.
17. Analisa
Tidak ada judul
Tidak ada perkenalan
Tanda baca lengkap
Bahasa yang digunakan formal
Tidak ada aktivitas non verbal
Menghasilkan kesepakatan
18. Negosiasi pengurus pasar dan penjual
Suatu hari pengurus pasar mendatangi penjual yang berjualan di sekitar jalan.
Pengurus pasar ingin merelokasi penjual tersebut kedalam pasar karena
aktivitas jual beli di jalan mengganggu pengendara.
Peng. Pas : Permisi, bu.
Penjual : Iya, Pak. Ada apa?
Peng. Pas : Maaf, bu. sebaiknya Ibu jangan berdagang di tempat ini,
kasihan para pengendara ingin lewat, disamping itu jalan ini pun memang
sudah terlalu sempit.
Penjual : Wah, Pak kenapa begitu? saya sudah beberapa minggu jualan
disini.
Peng. Pas : Bukan begitu, Bu. Kita disini berusaha untuk menjaga
keamanan dan keselamatan para penjual dan pembeli.
PROLOG
ORIENTASI
PENGAJUAN
PENOLAKAN
PENEGASAN ARGUMEN
19. Penjual : Tidak ada alasan Pak, saya harus tetap disini, kalo tidak
disini jualannya dagangan saya tidak laku. Saya mau makan apa?
Peng. Pas : Bukannya saya ngelarang Ibu buat jualan di pasar ini, tapi
Ibu bisa pindah ke tempat lain, jangan di tepi jalan begini. Kasihan para
pengendara ingin lewat, disamping itu jalan ini pun memang sudah
terlalu sempit, lalu lintas menjadi terganggu Bu
Penjual : Gak bisa Pak, gimana mau pindah?, toh pasar sudah
sempit gini.
Peng. Pas : Yaudah, begini saja, Ibu saya mohon pindah dari tempat ini,
biar saya tunjukkan tempat baru karena saya telah menyediakan tempat
untuk pedagang seperti Ibu.
Penjual : Tapi kalau saya pindah, pelanggan saya pada susah nyari
saya Pak.
Peng. Pas : Pasti ketemu, Ibu tenang saja, Ibu tidak usah khawatir akan
kehilangan pelanggan, karena tempat yang saya sediakan cukup strategis
Bu. Jadi tolong segera Ibu bereskan barang-barang Ibu sekarang, saya
sudah sediakan tempat untuk Ibu
Penjual : (terdiam sejenak) Ya sudah, baiklah Pak.
Peng. Pas : Terimakasih Bu.
Penjual : Sama-sama Pak.
PENAWARAN
PERSETUJUAN
PENUTUP