Telaah Ilmu Fisika dalam Lingkungan Belajar memberikan contoh bagaimana berbagai konsep fisika seperti energi, bunyi, cahaya, suhu, adhesi, kapasitor, listrik dan waktu mempengaruhi proses pembelajaran. Lingkungan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor fisika seperti penerangan, suhu, dan kebisingan yang dapat memengaruhi konsentrasi siswa. Berbagai alat penunjang pembelajaran seperti komp
Convert to study materialsBETA
Transform any presentation into ready-made study material—select from outputs like summaries, definitions, and practice questions.
1 of 6
Download to read offline
More Related Content
Telaah ilmu fisika
1. MAKALAH TELAAH FISIKA DALAM
LINGKUNGAN BELAJAR
Oleh :
SURYANI JATI RAHAYU
K2311075 / Pendidikan Fisika 2011 B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
2. Telaah Ilmu Fisika dalam Lingkungan Belajar
Dalam setiap proses pembelajaran pasti akan dipengaruhi oleh
lingkungan setempat atau disebut lingkungan belajar. Baik disadari atau
tidak lingkungan belajar kita sangat erat hubungannya dengan ilmu fisika
yang kita pelajari. Hal ini bisa dijelaskan dari contoh-contoh berikut :
Energi
Semua makhluk hidup khususnya manusia dalam proses
pembelajaran pasti menggunakan energi. Kita memperoleh energi
dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Misalnya saja
ketika kita kekurangan energi , otak akan susah berfikir dan susah
juga untuk konsentrasi terahadap apa yang disampaikan guru/dosen.
Sehingga energi akan mempengaruhi proses pembelajaran.
Bunyi
Bunyi merupakan salah satu gelombang mekanik. Bunyi
dapat merambat dalam zat cair, padat maupun gas. Bunyi dapat
terdengar keras dan terdengar lemah. Semu makhluk hidup (mausia
dan hewan) dapat mendengar bunyi karena adanya getaran yang
merambat ke telinga. Getaran ini menyebabkan selaput gendang
telinga bergetar. Selanjutnya getaran itu diubah menjadi sinyal listrik
yang diteruskan ke otak melalui syaraf pendengaran. Dalam
lingkungan belajar, bila ada bunyi-bunyi yang tidak diinginkan
muncul, itu akan mengganggu proses belajar. Misalnya saja ketika
proses pembelajaran sedang berlangsung , tiba-tiba meledaklah
sebuah bom yang sangat dahsyat dan bunyinya yang sangat
menggelegar , sehingga semua proses pembelajaran pasti akan
terganggu. Saat pembelajaran berlangsung gelombang bunyi (suara
1
3. dosen / guru) merambat melalui zat gas yaitu udara. Dalam
pembelajaran di kelas terdapat juga efek Doppler, misalnya saja
ketika guru/dosen sedang menerangkan sambil berjalan, maka murid
yang didekati guru/dosen tadi akan mendengar suara yang lebih
keras sedangkan murid yang di jauhi akan mendengar suara yang
lebih kecil. Sehingga dianalogikan suara guru/dosen sebagai sumber
bunyi, sedangkan murid sebagai pengamat.
Cahaya
Selain merupakan partikel , cahaya juga merupakan
gelombang. Tanpa adanya cahaya proses pembelajaran tidak bisa
berlangsung. Sehingga dalam ruang kelas biasanya menggunakan
jendelaaa-jendela kaca , hal ini bertujuan agar pantulan sinar
matahari bisa masuk ke dalam ruang kelas. Sehingga kelas menjadi
terang tanpa adanya lampu. Namun ketika suasana mendung ataupun
dirasa gelap lampu juga perlu dinyalakan agar proses pembelajaran
tetap berlangsung.
Suhu
Suhu yang ada di sekitar lingkungan belajar biasanya
berpengaruh , sehingga biasanya untuk mengatasinya dengan
menyalakn kipas angin , atau bisa juga yang secara alami yaitu
membuka jendela yang ada dalam ruangan tersebut. Dengan begitu
angin akan masuk ke ruangan sehingga suhu dalam ruangan tersebut
akan turun atau berkurang.
Adhesi
Adhesi merpakan gaya tarik-menarik antara partikel-partikel
yang tidak sejenis. Adhesi merupakan salah satu sifat dari zat. Hal
ini ada kaitannya dengan bolpoin yang digunakan untuk menulis,
ketika menulis di kertas maka tinta akan melekat pada kertas . adhesi
antara partikel-partikel tinta dengan partikel-partikel kertas lebih
2
4. besar daripada kohesi antara partikel-partikel tinta sehingga ketika
bolpoin digunakan untuk menulis partikel-partikel tinta akan tarik
menarik dengan partikel-partikel kertas. Sehingga kita bisa mencatat
informasi yang didapatkan ketika proses pembelajaran.
Kapasitor
Kapasitor merupakan suatu peralatan yang dapat menyimpan
muatan dan energi listrik. Dalam kehidupan sehari-hari selalu
membutuhkan listrik. Begitu juga ketika pembelajaran di dalam
kelas, karena telah diikuti oleh perkembangan zaman, kebanyakan
pembelajaran di kelas sudah menggunakan komputer, laptop ataupun
media yang lain. Dalam komputer atau laptop atau yang sejenisnya,
memanfaatkan kapasitor. Sebagai contoh, satu tipe keyboard
komputer memiliki kapasitor-kapasitor pada bagian dasar dari
tombol-tombolnya. Tiapa tombol dihubungkan ke suatu keping
pertama kapasitor , keping yang diam pada dasar keyboard
menampilkan keping-keping kedua dari kapasitor. Ketika sebuah
tombol ditekan, jarak pisah antara keping atas (keping yang
bergerak) dengan keping bawah (keping yang diam) berubah dari
kira-kira 5mm menjadi kira-kira 0,3 mm. Berkurangnya jarak pisah
antar keping menyebabkan kapasitas meningkat. Rangkaian-
rangkaian elektronik luar mengenal tiap tombol (key) berdasarkan
perubahan kapasitasnya ketika di tekan. Dengan demikian informasi
yang di bawa oleh tombol yang di tekan akan masuk ke dalam
komputer. Sehingga secara tidak langsung pembelajaran di kelas
juga memanfaatkan kapasitor, meskipun tidak disadari.
Listrik
Di zaman sekarang kita tidak bisa terlepas dari listrik. Listrik
mempunyai dua muatan yaitu muatan positif dan negatif. Muatan
sejenis akan tolak menolak, seangkan muatan yang berbeda akan
saling tarik-menarik. Dalam pembelajaran di kelas, listrik di
3
5. manfaatkan untuk menghidupkan barang-barang elektronik yang
digunakan dalam pembelajaran misalnya saja komputer dan biasanya
digunakan pula untuk menyalakn lampu. Tidak hanya terbatas pada
itu saja, kadang dalam situasi tertentu terdapat pula speaker untuk
memperkeras suara yag digunakan saat pembelajaran berlangsung.
Penglihatan
Jika seorang murid mengalami gangguan penglihatan ,
misalnya saja tidak bisa melihat benda yang ada di kejauhan maka
murid tersebut memerlukan alat bantu seperti kacamata atau soft
lens. Dalam kasus ini murid memiliki lensa mata yang terlalu
cembung sehingga tidak bisa melihat benda-benda jauh karena
bayangan benda yang dibentuk jatuh di depan retina. Sehingga agar
bayangan jatuh di retina (agar bisa dilihat dengan jelas) maka anak
tersebut menggunakan kacamata yang berlensa cekung atau lensa
negatif. Dengan begitu murid dapat memahami apa yang diterangkan
oleh gurunya ketika dalam proses pembelajaran yang mengutamakan
metode visual.
Waktu
Disetiap kegiatan yang kita lakukan pasti kita akan
memerlukan waktu yang digunakan untuk mengerjakannya. Kita
bisa mengukur waktu menggunakan stopwatch, tetapi bisa juga
menggunakan jam. Dengan begitu kita harus bisa melakukan
pengukuran, karena kita harus memperhitungkan berapa waktu yang
diperlukan selama proses pembelajaran, 1 jam pelajaran dengan 2
jam pelajaran tentunya waktu yang perlukan pun akan berbeda.
4
6. Daftar Pustaka
Fendi dan Purwoko. 2009 . Physics for Senior High School Year XII. Jakarta
: Yudhistira.
Kanginan, Marthen. 2006 . Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
5