1. Geografis
Bagian ujung selatan Sumatra .
Batas batas :
- Utara : prov sumatera selatan dan Bengkulu
- Selatan : selat sunda
- Barat : samudera hindia
- Timur : laut jawa
Luas wilayah 35.276
Astronomis 103.40-105-50 bujur timur dan 3.45-6.45 lintang selaran
Kondisi alam
-pegunungan bagian dari Bukit Barisan puncaknya Gunung Tanggamus, Gunung Pesawahan,
Gunung Rajabasa
2. -daerah perbukitan kecil diselingi daratan sempit berada di bagian Lampung Selatan dan
Tengah
- daerah alluvial berupa daratan berada di lampung tengah sampai mendekati pantai bagian
timur
-daerah pasang surut berada pada pantai timur
-daerah sekitar sungai yaitu sungai Tulangbawang, Seputih, Sekampung, Semangk, dan Way
Gunung
1. Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain:
2. Gunung Pesagi (2262 m) di Sekala Brak, Lampung Barat
3. Gunung Seminung (1.881 m) di Sukau, Lampung Barat
4. Gunung Tebak (2.115 m) di Sumberjaya, Lampung Barat
5. Gunung Rindingan (1.506 m) di Pulau Panggung, Tanggamus
6. Gunung Pesawaran (1.161 m) di Kedondong, Lampung Selatan
7. Gunung Betung (1.240 m) di Teluk Betung, Bandar Lampung
8. Gunung Rajabasa (1.261 m) di Kalianda, Lampung Selatan
9. Gunung Tanggamus (2.156 m) di Kotaagung, Tanggamus
10. Gunung Krakatau di Selat Sunda
11. Gunung Sekincau Liwa, Lampung barat
12. Gunung Sukma Ilang Pesawaran
13. Gunung Tanggang Lampung selatan
Sumber daya alam
Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alamyang sangat beraneka ragam,
prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan,
pertambangan, pariwisata, sampai kehutanan.
Sawah
Provinsi ini memiliki lahan sawah irigasi teknis seluas 103.245 ha
irigasi setengah teknis 24.164 ha
dan lahan sawah irigasi non teknis seluas 244.008 ha
Total saluran irigasi mencapai 371.417 km
3. Sawah2 ini menghasilkan padi yang sangat banyak. Bukan hanya padi hasil sumber daya
alamdi daerah ini, namun terdapat pula dasil produksi ubi kayu rotan dan jagung. Dengan
demikian ketahanan pangan di provinsi ini cukup kuat.
Hutan
1.004.735 ha atau sekitar 30,43 % dari luas wilayah provinsi
hutan lindung 317.615 ha
hutan suaka alam dan hutan wisata/taman nasional 462.030 ha
hutan produksi terbatas 33.358 ha
dan hutan produksi tetap 91.732 ha
Dalamrangka mendukung pembangunan berwawasan lingkungan yang berkesinambungan,
produksi kehutanan kini lebih diarahkan kepada hasil hutan non kayu dan potensi
ekowisatanya.
Hasil hutan : Kayu bulat, kayu gergajian, dan kayu lapis
Sedangkan produksi basil hutan non kayu berupa damar mata kucing, damar batu, arang,
rotan manau, dan rotan lilin
Laut dan Sungai
tangkapan laut, tangkapan perairan umum , Produksi budidaya tambaknya, budidaya air
dan hasil budidaya laut
Lahan kering
Daerah berlahan kering yang mencapai 89,88% dari total luas provinsi adalah tempat yang
sangat cocok untuk mengembangkan sapi potong. Dengan potensi ini, Lampung memiliki
perusahaan penggemukan sapi potong (feedlotters) terbesar di Indonesia dengan total
populasi sapi potong mencapai 428 ribu ekor atau sama dengan 60% dari total populasi sapi
potong nasional di feedlotter. Provinsi ini juga dikenal sebagai penghasil jagung, ubi kayu,
dan dedak halus sebagai bahan baku pembuat konsentrat yang sangat dibutuhkan oleh
ternak.
Perkebunan
kopi, lada, karet, kelapa, dan tebu
Mineral
4. logam, bahan galian industri, bahan galian energi, dan bahan galian konstruksi.
Kependudukan
Dalamgambaran logo lampung yang di dalam nya tetera Sang Bumi Ruwa Jurai yang
dapat diartikan sebagai Satu daerah dua penghuni. Yang dimaksud penduduk asli dan
penduduk pendatang. Karena heterogenesis penduduknya, maka lampung bias dikatakan
sebagai Indonesia mini karena hampir semua suku bangsa Indonesia terdapat di daerah ini
dengan komposisi yang hampir berimbang jumlahnya. Sehingga mayoritas disana banyak
menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasinya dan tidak terdapat bahasa daerah
yang dominan.
Disana penduduk asli Lampung dikatakan hanya sebesar 16% itu dikarenakan terjadinya
arus migrasi yang berkembang sangat pesat. Terutama saat ditetapkan sebagai daerah atau
lokasi transmigrasi.
Agama disana mayoritas islam. Namun penduduk asli lampung dikatakan bahwa 100%
Islam. Itu dikarenakan pada adat istiadatnya dikatakan bahwa bila warga masyarakat
terpengaruh bahkan memeluk agama selain islammaka dinilai mempunyai cacat an aib
buai. Buai adalah..
Sehingga akan diberi ssanksi berupa pengasingan.
Adat Istiadat
- Upacara adat tecahan
Diperuntukkan bagi bayi yang baru dilaghirkan. Tujuannya yaitu untuk member nama,
mencukur rambut, dan melaksanakan akekah. Dan dilaksanakan ketika bayi berumur 7
hari. Namun waktunya tidak selalu harus pasti saat bayi berumur 7 hari, karena alasan2
tertentu ada juga yang melaksanakan ketika bayi berumur lebih dari seminggu.
Pada pelksanaannya tidak hanya melibatkan keluarga, kerabat, melainkan juga para
tetangga. Dan yang paling penting yaitu mengundang penyimbang adat atau penghulu
sebagai pemimpin upacara.
Perlengkapan yang dibutuhkan yaitu kelapa muda, gunting, minyak wangi, beraneka
ragam bunga, telur rebus yang diberi hiasan. Hiasamberasal dari sebilah bam,bu kecil yg
diberi tali berwarna , kertas atau uang sehingga membentuk bendera kecil.
Adapula kambing untuk akekah. 1 ekor untuk bayi wanita dan 2 untuk laki-laki.
Inti dari upacara itu yaitu melakukan marhaba dengan melantunkan salawat nabi
. saat marhaba bayi digendoong oleh salah seorang paman dari pihak ibu, dan ditemani
paman dari pihak bapa yang bertugas membawa kelapa muda yg dilubangi tengahnya
dan diletakan gunting disitu.
5. Bayi dibawa mengelilingi peserta sebanyak 3 kali, dan satu persatu peserta mengusap
rambut dengan air bunga dan menggunting rambut bayi secara symbol. Pd saat yang sm
peserta mendapatkan semprotan minyak wangi. Setelah 3kali putaran bayi dibwa ke
penghulu untuk diberi doa, lalu diumumkan nama bayi itu.
Lalu peserta dipersilahkan mencicipi hidangan dan diberi telur rebus.
Upacara tecahan memerlukan biaya yang cukup besar sehingga tidak semua masyarakat
mampu melksanakan acara ini. Namun acara inti tidak wajib dilaksanakan. meskipun
demikian bukan berarti masyarakat yang tidak mampu tidak melakukan upacara bagi
bayi yang baru lahir. Mereka umumnya melakukan 1 upacara yg disebut upacara adat
nenju.
Upacara adat nenju
upacara ini merupakan upacara pemberian nama pada bayi. Bedanya dengan tecahan,
ini lebih sederhana dalam pelaksanaannya. Karena tidakl adara cukur rambut dan
akekah.
Pada acara ini hanya keluarga yg dilibatkan. Hanya pada waltu pelaksanaan tidak lebih
dari 7 hari.
Perlengkapan lebih sederhana yaitu hanya menyiapkan benang hitam untuk membuat
kalung. Dan ayam serta nasi uduk untuk makan bersama.
Pada acara ini dukun bayi mendoakan, member nama, dan memasangkan kalung.
- Upacara adat turun mandi
Upacara yang dilaksanakan sebelum melaksanakan aktivitas di sungai. Karena pada saat
itu sungai menjadi sumber air dan rutinitas kehidupan dan dianggap berpenghuni.
Upacara tersebnut dilaksanakan ketika anak berusaia 2 tahun, karena dia dipandang
belum mampu bertanggung jawab trhdp keselamatannya. Sehingga upacara ini
dilaksanakan diharapkan anak yg bersangkutan terhindar dari ganggunan dan bahaya
sungai.
Yg dilibatkan keluarga, kerabat, tetangga, anak yg bersangkutan serta penyimbang
upacara.
Dilaksanakan di 2 tempat yaitu rumah dan sungai. Biasanya dilaksanakan pagi hari.
- Upacara adat nyunat
Biasanya anak berumur 10-12 dan yang mengkhitan dukun sunat, namun sekarang
sudah banyak orangtua yg menggunakan jasa mantri dan dokter.
Yang dilibatkan keluarga, kerabat, tetangga, dan handai taulan.
Acaranya cukup meriah karena terdapat arak-arakan yang dilaksanakan setelah atau
sebelum khitanan. Anak yg disunat akan di arak sepanjang jalan di kampong tersebut
menggunakan gerobak.
6. - Upaccara adat perkawinan
Upacara melamar
Masyarakat menganggap perkawinan merupakan hal yg sacral sehingga tidak semata2
gampang untuk dilaksanakan. Namun terkadang terdapat kendala yg cukup fatal. Bila
hambatan berasal dari orangtua yg tidak merestui maka jalan keluar yg dilakukan yaitu
adat sembangan atau kawin lari.
Sebaliknya, bila penjodohan tapa paksaan disebut impun.
a. Adat sebambang
Pasangan yg sudah memutuskan untuk kawin lari, gadis akan pergi dibawa oleh
pasangannya. Kemudian meninggalkan suart yg berisi berita kepergian, uang dan
perhiasan sebagai pemberian perihal laki2 sebagai symbol bahwa mereka
melakukan adar sebambangan.
b. Adat Impun
Pada acara ini tandanya pejodohan yang tidak ada unsur paaksaan. Masing masing
membawa penyimbang dan akan dipertemukan antara penyimbang lelaki dan
wanita. Dan penyimbang lelaki dating untuk melamar kepada penyimbang wanita.
Dengan membawa keris, pinangan sirih, dodol, dan wajit.
Berembug menentukan waktu pernikahan
Prosesi perkawinan
7. - Upacara adat ngebatan
- Upacara kematian
- Upacara atau sedekahan tolak bala
- Upacara adat taju
- Upacara adat sedekah ruah taupacara adat selesai ngetas (selesai panen)
- Upacara minta hujan
Tata cara hidup
Social
-Kelompok masyarakat
1. Pepadun
8. yang berkediaman di daerah pedalaman Lampung yang terdiri dari masyarakat adat
Abung (Abung Sewo Mego), Pubian (Pubian Telu Suku), Menggala/Tulang Bawang
(Mego Pak), dan Buay Lima
2. saibatin
(Sebagai pengganti istilah peminggir atau pesisir) yang berkediaman disepanjang pantai
pesisir termasuk masyarakat adat Krui, Ranau
Falsafah kehidupan
Piil Pesenggiri atau Pi-il
Tatanan moral yang merupakan pedoman bersikap dan berperilaku masyarakat adat Lampung
dalam segala aktivitas hidupnya
Pedoman Hidup
1. Berani menghadapi tantangan: mak nyerai ki mak karai, mak nyedor ki mak bador.
2. Teguh pendirian: ratong banjir mak kisir, ratong barak mak kirak.
3. Tekun dalam meraih cita-cita: asal mak lesa tilah ya pegai, asal mak jera tilah ya
kelai.
4. Memahami anggota masyarakat yang kehendaknya tidak sama: pak huma pak sapu,
pak jelma pak semapu, sepuluh pandai sebelas ngulih-ulih, sepuluh tawai sebelas
milih-pilih.
5. Hasil yang kita peroleh tergantung usaha yang kita lakukan: wat andah wat padah,
repa ulah riya ulih.
6. Mengutamakan persatuan dan kekompakan: dang langkang dang nyapang, mari
pekon mak ranggang, dang pungah dang lucah, mari pekon mak belah.
7. Arif dan bijaksana dalammemecahkan masalah: way ni dang robok, iwa ni dapok.
Pakaian
Pakaian sehari-hari
-Pakaian remaja
Pakaian sehari-hari remaja putra-putri disebut kawai.
9. Laki-laki : celana panjang atau pendek dari kain kanvas/jeans atau katun dan kemeja atau kaus
Wanita : rok atau celana dan blus atau kaus
Pegawai laki-laki : celana panjang dari katun dan kemeja bertangan panjang atau pendek.
Pegawai perempuan: rok dan atas blus yang tutup dengan baju blazer
Petani : baburak yaitu baju yang sudah tidak layak pakai untuk ke sawah dan menutupi aurat,
topi (tupi/tupoi) yang terbuat dari bahan anyaman rotan, pandan bamboo serta kain tebal.
Perem[uannya menggunakan topi atau kain yg dililitkan di kepala yang disebut
Kenduk/Kakumbut yaitu sejenis selendang panjang yang diditkan di kepala bagian ujungnya
terjuntai dililitkan di leher sebagai perlinduingan dr sinar matahari.
- Pakaian oranmgtua
Laki-laki untuk berladang : celana panjang, baju kaus (banyan), aau kemeja bertangan
panjang atau bertangan pendek (kawai)
Menggunakan topi lebar (tupi/tupoi)
Perempuan :kain atau celana anjang bagian atau kebaya atau kaus tangan panjang
ditutupi rok.
Pakaian ini disebabkan banyak kaum ibu yg merasa risih jika bercelana panjang saja.
Pakaian upacara adat
Saat menghadiri upacara adat laki-laki menggunakan kawau kemija (kemija) panjang dan celana
panjang (celanou) dan kain sarung yang menutupi celana panjang dengan pemakaian setengah
atau diatas lutut yg diperkuat dengan bebet atau ikat pinggang, dan pecci dan selikap yaitu
selendang yang dipakai untuk menahan panas atau dingin yg dililitkan di leher
Kaum perempuan mengenakan kawai/kebayou (kebaya) bagian bawah menggunakan kain tapis
bermotif. Di bahu tersampir sejenis selendang sutra bersulam emas yang disebut selikap balak.
Perhiasan, dan jika memungkinkan digunakan kelai kukut yaitu gelang kaki yang berbentuk
badan ular melingkr.
Pakaian pengantin
11. 1. Tari Sembah Sigeh Penguten: Tari Penyambutan Tamu di Lampung
Tarian penyambutan tamu yang dibawakan oleh 3 atau 5 orang gadis. Pakaian yang
digunakan merupakan pakaian adat berupa siger atau mahkota yang terbuat dari
kertas mas. Gelang burung yang diguanakan di lengan. Baturan hiasan kalung yang
dikalungkan di leher dan biasanya terbuat dari plastic, tapis, dan selendang.
Salah seorang membawa pekinangan atau tempat pinang yang berisi kapur siri. Pada
akhr tarian penari yg membawa pekinanga akan mendatangi salah seorang tamu
untuk menyerahkan kapur sirih. Tamu yg dituju adalah tokoh adatb atau tamu yg
dihormati diantara rombongan tamu yg dtg.
Penarinya beberapa orang sambil berdiri, duduk, dengan gerak seperti menyembah. Seorang
penari utama di akhir penampilan tarian biasanya akan membawa kotak atau wadah sirih yang
terbuat dari kuningan lalu disodorkan kepada tamu agung. Biasanya di wadah tersebut,
tersimpan sirih, permen atau lainnya. Sang tamu diperkenankan mengambil permen dari wadah
tersebut sebagai simbol penyambutan.
2. Tari Bedana
Adalah tari pergaulan yang mengandung pengaruh seni
dan budaya islam.
3. Tari Jangget,
Adalah tarian untuk upacara-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan
keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
4. Tari Melinting
Merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita
rakyat Lampung. Menceritakan tentang
kunjungan Sunan Gunung Jati keKEratuan
Pugung. Sunan akhirnya jatuh hati kepada Putri
Sinar Alam yang sedang menarikan tari
Melinting.
5. Tari Negak Kayu Hagha
Tari ini dianggap berdasarkan tradisi daerah Lampung. Keseluruhannya
menggambarkan muda-mudi saat mereka bergembira ria mendirikan Kayu Hagha,
permainan sejenis panjat pinang yang diadakan sehabis pesta perkawinan
6. Tari pengantin
Tari yang dipentaskan untuk mengiringi calon pengantin perempuan turun dari
rumah untuk menemui calon engantin. Atau dating penari menjemput calon
pengantin perempuan dalam rumah untuk menemui rombongan pengantin laki2.
12. Seni pantun
Seni berbalas pantun mengutamakan seni suara. Terdapat 2 kelompok anak muda saling
berbalas pantun yang berupa pantun lama dengan jenis pantun nasihat, tekateki, berkasih
kasihan, dll. Diiringi tetabuhan rebana yang dilengkapi gong, gendang, dan klenong.
Seni Musik
Alat musik :
Gambus
Seperti halnya alat musik Kopang, Alat musik Gambus
merupakan alat musik tradisional yang penyebarannya
berkaitan dengan penyebaran agama Islamdi Nusantara.
Namun dalam perkembangannya alat musik Gambus ini
dipergunakan dengan syair Bahasa Melayu, bahkan
dilengkapi dengan instrument lainnya.
Sedangkan di Provinsi Lampung sendiri, alat musik Gambus
dikenal dengan nama Gambus Lunik atau Anak Buha yang
merupakan jenis alat musik kordofon yang dimainkan dengan cara dipetik.
Gamolan
13. Gamolan adalah alat musik menyerupai
gamelan. Alat musik Gamolan dari Provinsi Lampung ini merupakan alat musik yang terbuat
dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul.
Diperkirakan alat musik khas Lampung ini sudah dimainkan masyarakat Lampung kuno sejak
abad ke-4 masehi, akan tetapi sampai dengan saat ini banyak masyarakat Lampung yang belum
mengetahui dari kekayaan alat musik tradisional ini.
Seorang peneliti asal Australia tertarik untuk meneliti alat musik gamolan ini. Menurutnya alat
musik gamolan ini sudah ada dan lebih tua dari gamelan. Hal ini terbukti dengan ditemukannya
gambar gamolan pada relief candi Borobudur.
Gamolan modern yang dapat ditemui di Lampung Barat dan Way Kanan, memiliki perbedaan
dibandingkan dengan gamolan kuno. Gamolan kuno memiliki delapan bilah bambu yang sejajar
di atas satu bongkahan bulat bambu sebesar sekitar lengan orang dewasa. Delapan bilah
bambu masing-masing mewakili delapan tangga nada, yaitu do re mi fa so la si do. Sementara,
gamolan modern hanya memiliki tujuh bilah bambu yang mewakili tujuh tangga nada. Satu
tangga nada yang hilang adalah tanga nada fa. Margaret mengatakan, dirinya pun belum
memahami alasan penghapusan tangga nada fa.
Serdam
14. Serdam merupakan alat musik tiup tradisional
dari Provinsi Lampung yang terbuat dari bambu dan memiliki nada pentatonis. Berbeda dengan
Seruling atau Suling, Serdam umumnya menghasilkan nada dasar G = do, terdiri dari 5 lubang
yang menghasilkan tangga nada berirama do, re, mi, sol, la dan si (1, 2, 3, 5, 6 dan 7).
Instrumen musik Lampung ini terbuat dari bambu yang berbentuk bulat berdiameter + 1 cm
dengan panjang + 25,5 cm. Diameter lubang peningkah + 4 mm, jarak dari ujung buluh ke
lubang peningkah + 4 cm, sedang jarak antara masing-masing lubang peningkah + 2 cm. Jarak
lubang klep I dan klep II + 1,5 cm sedangkan jarak peniup ke klep I + 4 cm.
Serdam dipergunakan bersama-sama dengan instrument musik Lampung lainnya, biasanya
dimainkan oleh seorang putra. Cara memainkannya ujung lubang peniup ditiup dan lubang-
lubang penghasil nada ditutup dengan jari-jari seperti yang kita ketahui sebagaimana meniup
seruling. Sedangkan untuk mencari nada rendah atau tinggi dilakukan dengan cara menutup
atau membuka lubang-lubang jari yang ada di sepanjang tubuh Serdam.
Kompang/Khaddap
15. Kompang merupakan sejenis alat musik tradisional yang sangat dikenal di kalangan masyarakat
Melayu pada umumnya. Hampir mirip dengan alat musik rebana, Kompang merupakan alat
musik tradisional dari Provinsi Lampung yang dibuat dari kayu dan kulit kambing. Di beberapa
daerah di Lampung, alat musik Kompang juga disebut dengan Khaddap. Keberadaan alat musik
ini dikaitkan dengan penyebaran agama Islamdi Indonesia.
Kompang terdiri dari berbagai ukuran. Ada yang berukuran garis pusat sepanjang 22.5 cm, 25
cm, 27.5 cm dan ada juga yang mencapai 35 cm.
Kompang dimainkan secara beregu dalam keadaan duduk, berdiri atau berjalan. Jika kompang
dimainkan dalamacara berzanji, pemain akan duduk bersila atau duduk di atas kursi. Jika
dimainkan dalamacara pernikahan dan pawai menyambut pejabat daerah atau pejabat negara,
pemain kompang ini berjalan mengiringi pengantin atau pejabat daerah, atau pejabat negara
tersebut.
Kompang dimainkan dengan menggunakan kedua belah tangan. Sebelah tangan memegang
kompang, dan sebelah tangan lagi memukul kompang. Terdapat tiga rentak dalam permainan
16. kompang, yaitu rentak biasa, rentak kencet, dan rentak sepulih. Rentak yang biasa dimainkan
ialah rentak biasa. Rentak kencet ialah rentak di tengah-tengah pukulan, kemudian seolah-olah
terhenti seketika. Sedangkan rentak sepulih dimainkan untuk kembali pada rentak lagu
pertama.
Lagu daerah
Seni menenun
Kain pelepai (kain perahu)
Kain Tapis Kain Bersulam Benang Emas
Lampung bertapis helau apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya Lampung bertapis
indah. Tapis merupakan salah satu jenis buah tangan nan indah dari kerajinan tradisional
sekaligus pakaian adat khas Lampung. Kain Tapis biasanya berupa sarung yang biasa dikenakan
pada acara adat seperti acara resepsi pernikahan dan acara tradisional lainnya. Kain dasar yang
digunakan untuk menyulam tapis berupa kain dari benang katun yang warnanya gelap dengan
bahan pewarna alam. Aplikasi ragam motif benang emas di kain tersebut dilakukan dengan
teknik sulam(cucuk). Biasanya, ragammotif pada tapis berupa pengulangan motif sehingga
tampak rapi dan teratur.
Motif yang paling umum berupa garis zig-zag atau piramida sebagai motif utamanya.
Motif tersebut ada di tengah kain dan biasanya mengaplikasikan motif stitch atau motif
yang rumit dan bervariasi. Ada banyak jenis pilihan motif untuk sulaman tapis, baik
berupa flora atau fauna. Beberapa diantaranya adalah motif naga, gajah, hewan
tunggangan, perahu, sulur bunga, dan lainnya. Sesang yaitu alat untuk menyusun
benang sebelum dipasang pada alat tenun.
Mattakh yaitu alat untuk menenun kain tapis yang terdiri dari bagian alat-alat berikut
ini.
1. Terikan (alat menggulung benang)
2. Cacap (alat untuk meletakkan alat-alat mettakh)
3. Belida (alat untuk merapatkan benang)
4. Kusuran (alat untuk menyusun benang dan memisahkan benang)
5. Apik (alat untuk menahan rentangan benang dan menggulung hasil tenunan)
6. Guyun (alat untuk mengatur benang)
7. Ijan atau Peneken (tunjangan kaki penenun)
8. Sekeli (alat untuk tempat gulungan benang pakan, yaitu benang yang dimasukkan
melintang)
9. Terupong/teropong (alat untuk memasukkan benang pakan ke tenunan)
17. 10. Amben (alat penahan punggung penenun)
Tekang yaitu alat untuk merentangkan kain pada saat menyulam benang emas.
Seni Pahat
Hulu pedang dan keris
Seni Gerabah
18. Kendi Bakung
Senjatatradisional
Terapang. Ulu terapang terbuat dari kayu dengan ukiran kepala orang
atau burung sebagai lambing keberanian. Senjata terkenal lainnya
adalah payan, beladau, penduk, badik, dan keris.
Ketinting:PerahuKhas Lampung yang Unik
19. erahu ini ada yang menyebutnya sebagai jukung lampung atau jung namun seringnya dinamai
ketinting. Perahu ketinting dengan rupa sejenis dapat pula ditemukan di beberapa daerah di
negeri ini seperti yang digunakan oleh nelayan Banjar di Kalimantan Selatan, nelayan di
Madura, nelayan di Bali, dan pesisir Sumatera dari Aceh hingga LampungKuliner
Kuliner Lampung mirip dengan kuliner asal Palembang, sebagian besar kuliner Lampung berupa
menu ikan atau makanan laut. Jika Anda berkunjung ke Bandar Lampung maka cobalah
beberapa menu olahan ikan pindang. Pindang adalah ikan yang dimasak dengan cara tertentu
dengan tambahan rasa asam dan sedikit rasa manis hampir mirip dengan tom yam Thailand.
Makanan lezat yang paling khas dari Lampung adalah ikan yang disajikan dengan saus durian
disebut Seruit. Kuliner ini dapat ditemukan di seluruh banyak restoran di kota Bandar
Lampung.
Permaianan rakyat
chol
bekel
puteran
tepuk gambar
yeye
22. Interior dan Arsitektur
Rumah adat sesat
Rumah adat daerah Lampung dinamakan Rumah Sesat. Rumah sesat tersebut digunakan untuk
musyawarah tertinggi antara marga-marga. Jambat Agung
atau Lorong Agung adalah nama tangga menuju Rumah Sesat
sebagai perlambang marga Lampung. Di atas Lorong Agung
terdapat 3 macam payung berwarna : putih, kuning, dan
merah. Putih untuk tingkat marga, kuning untuk tingkat
kampong, dan merah untuk tingkat suku.
Jenis bangunan
23. Bagian bagian bangunan
Tata ruang (lay out)
Serambi depan tidak berdinding yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu;
2. Ruang tengah, digunakan untuk rapat adat anggota kerabat pria;
3. Kebik temen, yaitu kamar tidur pertama untuk anak penyim測bang bumi;
4. Kebik ghangek, yaitu kamar tidur kedua untuk anak penyim測bang ratu, anak laki-laki kedua
atau anak dari isteri ratu kedua;
5. Kebik tengah, yaitu kamar tidur ketiga untuk anak penyim測bang batin, anak laki-laki ketiga
atau anak isteri ratu ketiga;
6. Ranjang Tundo, yaitu kamar tidur keempat untuk anak penyimbang raja, anak laki-laki
keempat atau anak dari isteri bangsawan keempat;
7. Lapang agung, yaitu tempat duduk bersidang kaum wanita anak anggota kerabat
penyimbang;
8. Selak sukang, yaitu kamar untuk isteri atau anak sebah, isteri atau anak dari keturunan
rendah;
9. Tengah resi, yaitu kamar atau ruang untuk isteri atau anak keturunan pembantu (budak) atau
beduwo (beduwa);
10. Serudu, yaitu kamar untuk isteri anak lambang (orang bawaan ratu ketika kawinnya);
11. Ruang selir, yaitu tempat anak isteri gundik yang asalnya sebagai barang sesan, barang
bawaan dari isteri
12. Dapur, yaitu ruang masak;
13. Dapur tanoh (taneh), yaitu ruang tempat kediaman taban (tawanan) dan keturunannya
(seorang taban tidak diketahui asal usul keturunannya.
Sumber : Kusumah, S. Dloyana, dkk., Kebudayaan Masyarakat Lampung di Kabupaten Lampung
Timur, Jawa Barat : Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Balai
Tradisional Bandung Proyek Pemanfaatan Kebudayaan Daerah Jawa Barat 2003