Kesiapan kognitif dan afektif siswa merupakan hal penting yang perlu diperhatikan guru sebelum memulai pembelajaran. Kesiapan kognitif meliputi tingkat kecerdasan, bakat, dan pengetahuan siswa sebelumnya. Kesiapan afektif meliputi sikap, minat, dan motivasi siswa. Keduanya perlu mendapat perhatian karena mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
Kurikulum humanistik berdasarkan filsafat eksistensialisme dan konsep pendidikan John Dewey dan Rousseau. Tujuannya membentuk kepribadian utuh secara fisik, intelektual, sosial, dan afektif. Relevansinya dengan tujuan pendidikan Indonesia terletak pada pembentukan kepribadian utuh melalui pengembangan kognitif dan afektif serta peran aktif peserta didik.
Makalah ini membahas dasar teori dan konsep pendidikan, termasuk empat pendekatan dalam memahami teori pendidikan yaitu pendekatan sains, filosofis, religi, dan empat teori pendidikan yaitu klasik, pribadi, teknologi, dan interaksional."
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat manusia dan pendidikan. Secara singkat, hakikat manusia membedakan manusia dengan hewan melalui kemampuan berpikir, bertanggung jawab, dan memiliki moral. Sedangkan pendidikan didefinisikan sebagai upaya untuk membimbing perkembangan peserta didik agar menjadi dewasa dan mandiri. Unsur-unsur pendidikan meliputi peserta didik, pendidik, tujuan, materi, dan lingkungan pembelajaran
Konsep pendidikan dan profesi keguruan dibahas dalam tiga pertemuan yang membahas konsep-konsep pendidikan, profesi keguruan, dan isu-isu pendidikan di Malaysia. Dokumen ini juga membahas definisi pendidikan menurut beberapa ahli pendidikan dan membandingkan konsep pendidikan dan latihan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pendidikan. Secara ringkas:
1) Pendidikan berhubungan erat dengan kehidupan suatu bangsa dan dimulai sejak manusia ada
2) Konsep pendidikan merupakan kesatuan pemahaman mengenai rumusan suatu pendidikan
3) Berdasarkan pendekatan sistem, pendidikan adalah sistem terbuka yang mengimpor dan mengekspor informasi
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
Ìý
Buku "Pengantar Pendidikan" memberikan gambaran menyeluruh tentang hakikat manusia, pengertian pendidikan, unsur-unsur pendidikan, landasan dan asas pendidikan, permasalahan pendidikan, sistem pendidikan nasional, dan hubungan antara pendidikan dengan pembangunan dalam kurang dari tiga kalimat.
Teori dan konsep pendidikan yang dapat diterapkan di sebuah sekolah meliputi teori-teori pendidikan seperti teori perkembangan, teori pembelajaran, dan teori manajemen pendidikan. Konsep pendidikan yang relevan mencakup proses pendidikan, komponen-komponen pendidikan, dan peranan pendidikan dalam masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pendidikan, ilmu pendidikan, dan perbedaan antara pendidikan dan ilmu pendidikan. Hakikat pendidikan dijelaskan sebagai proses interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses pendidikan secara sistematis, sedangkan perbedaan antara pendidikan dan ilmu pendidikan terletak pada penekanan ilmu pendidikan pada aspe
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sifat hakikat manusia, konsep dasar pendidikan, hakikat dan tujuan pendidikan, serta aliran-aliran pendidikan. Dibahas pula dimensi-dimensi hakikat manusia dan potensi yang ada pada manusia.
Bab ini membahas landasan dan asas-asas pendidikan serta penerapannya. Landasan pendidikan meliputi landasan filosofis, sosiologis, kultural, psikologis, dan ilmiah-teknologi. Sedangkan asas-asas pendidikan yang dibahas meliputi asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian dalam belajar.
Buku tersebut membahas berbagai bab tentang pengertian pendidikan, sejarah pendidikan di Indonesia, dan macam-macam ilmu pendidikan. Secara ringkas, buku tersebut membahas (1) pengertian pendidikan menurut beberapa ahli, (2) dasar pendidikan di Indonesia berdasarkan Pancasila, dan (3) jenis-jenis ilmu pendidikan seperti teori, praktis, historis, komparatif, sosial, dan nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pendidikan menurut para ahli, mulai dari George F Kneller, John Dewey, Frederick Mayer, John S Brubacher, Carter V Good, Ki Hadjar Dewantara, Driyarkara, UU No. 20 Tahun 2003, dan unsur-unsur pengertian pendidikan serta manfaat dan batas-batas pendidikan.
Ki Hajar Dewantara dan Sekilas Filsafat Pendidikannyaariefbudimansarah
Ìý
Ki Hadjar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yang mendirikan lembaga pendidikan Tamansiswa pada 1922 dan banyak mengembangkan konsep pendidikan untuk membangun bangsa. Konsep-konsepnya seperti Trihayu, Keseimbangan, dan Trisentra Pendidikan menekankan pendidikan yang seimbang dan bermanfaat bagi diri, bangsa, dan umat manusia. Filsafat pendidikannya termasuk Idealisme dan Rekonstruksionisme yang menekankan nil
Dokumen tersebut membahas konsep nilai dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian nilai, karakteristik PKn dan nilai-nilai yang ditanamkan seperti nilai moral, perjuangan dan sosial, serta implementasi nilai dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan-pendekatan seperti moral kognitif, analisis nilai, dan klarifikasi nilai.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pendidikan. Secara ringkas:
1) Pendidikan berhubungan erat dengan kehidupan suatu bangsa dan dimulai sejak manusia ada
2) Konsep pendidikan merupakan kesatuan pemahaman mengenai rumusan suatu pendidikan
3) Berdasarkan pendekatan sistem, pendidikan adalah sistem terbuka yang mengimpor dan mengekspor informasi
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
Ìý
Buku "Pengantar Pendidikan" memberikan gambaran menyeluruh tentang hakikat manusia, pengertian pendidikan, unsur-unsur pendidikan, landasan dan asas pendidikan, permasalahan pendidikan, sistem pendidikan nasional, dan hubungan antara pendidikan dengan pembangunan dalam kurang dari tiga kalimat.
Teori dan konsep pendidikan yang dapat diterapkan di sebuah sekolah meliputi teori-teori pendidikan seperti teori perkembangan, teori pembelajaran, dan teori manajemen pendidikan. Konsep pendidikan yang relevan mencakup proses pendidikan, komponen-komponen pendidikan, dan peranan pendidikan dalam masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pendidikan, ilmu pendidikan, dan perbedaan antara pendidikan dan ilmu pendidikan. Hakikat pendidikan dijelaskan sebagai proses interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses pendidikan secara sistematis, sedangkan perbedaan antara pendidikan dan ilmu pendidikan terletak pada penekanan ilmu pendidikan pada aspe
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sifat hakikat manusia, konsep dasar pendidikan, hakikat dan tujuan pendidikan, serta aliran-aliran pendidikan. Dibahas pula dimensi-dimensi hakikat manusia dan potensi yang ada pada manusia.
Bab ini membahas landasan dan asas-asas pendidikan serta penerapannya. Landasan pendidikan meliputi landasan filosofis, sosiologis, kultural, psikologis, dan ilmiah-teknologi. Sedangkan asas-asas pendidikan yang dibahas meliputi asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian dalam belajar.
Buku tersebut membahas berbagai bab tentang pengertian pendidikan, sejarah pendidikan di Indonesia, dan macam-macam ilmu pendidikan. Secara ringkas, buku tersebut membahas (1) pengertian pendidikan menurut beberapa ahli, (2) dasar pendidikan di Indonesia berdasarkan Pancasila, dan (3) jenis-jenis ilmu pendidikan seperti teori, praktis, historis, komparatif, sosial, dan nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pendidikan menurut para ahli, mulai dari George F Kneller, John Dewey, Frederick Mayer, John S Brubacher, Carter V Good, Ki Hadjar Dewantara, Driyarkara, UU No. 20 Tahun 2003, dan unsur-unsur pengertian pendidikan serta manfaat dan batas-batas pendidikan.
Ki Hajar Dewantara dan Sekilas Filsafat Pendidikannyaariefbudimansarah
Ìý
Ki Hadjar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yang mendirikan lembaga pendidikan Tamansiswa pada 1922 dan banyak mengembangkan konsep pendidikan untuk membangun bangsa. Konsep-konsepnya seperti Trihayu, Keseimbangan, dan Trisentra Pendidikan menekankan pendidikan yang seimbang dan bermanfaat bagi diri, bangsa, dan umat manusia. Filsafat pendidikannya termasuk Idealisme dan Rekonstruksionisme yang menekankan nil
Dokumen tersebut membahas konsep nilai dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian nilai, karakteristik PKn dan nilai-nilai yang ditanamkan seperti nilai moral, perjuangan dan sosial, serta implementasi nilai dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan-pendekatan seperti moral kognitif, analisis nilai, dan klarifikasi nilai.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan berusaha memahami pendidikan secara keseluruhan, menafsirkannya, dan memberikan konsep-konsep umum yang dapat membimbing dalam memilih tujuan dan kebijakan pendidikan. Filsafat pendidikan juga berperan sebagai sumber pendorong adanya pendidikan dan menjadi pedoman utama dalam penyelenggara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendidikan dibahas dari berbagai perspektif agama, filsafat, psikologi, dan sosiologi. Beberapa teori yang dijelaskan mencakup tujuan, materi, dan metode pendidikan dalam perspektif agama, serta filsafat perenialisme, idealisme, realisme, eksperimentalisme, dan eksistensialisme. Dari sudut pandang psikologi dijelaskan behaviorisme, sosial-kogn
Definisi pendidikan menurut para ahli dapat berupa upaya membimbing manusia menuju kedewasaan, proses pembaharuan pengalaman, atau usaha meningkatkan taraf hidup."
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, yang memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori pendidikan ini lebih menekankan perenan isi pendidikan dari pada proses.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul ""Pemikiran Klasik dan Pemikiran Baru dalam Pendidikan: Memahami Perbedaan dan Menggabungkan Perspektif"", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/anggunhafizahfauzi4842/647079458221994bb16ddfa2/pemikiran-klasik-dan-pemikiran-baru-dalam-pendidikan-memahami-perbedaan-dan-menggabungkan-perspektif
Kreator: Anggun Hafizah Fauzi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pendidikan sosial dan emosional. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat, di antaranya:
1. Penjelasan mengenai pembelajaran sosial dan emosional serta tujuannya untuk membangun 5 kompetensi dasar.
2. Latihan kesadaran penuh (mindfulness) yang dapat memperkuat koneksi saraf otak dan bermanfaat untuk fokus, konsentrasi, dan kesadaran.
3. Implementasi pembelaj
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis DataSeta Wicaksana
Ìý
Pendekatan berbasis data dalam rekrutmen dan seleksi memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan akurasi pemilihan kandidat serta menurunkan turnover karyawan.
Teknologi modern seperti AI dan HR Analytics dapat digunakan untuk mempercepat serta meningkatkan kualitas seleksi tenaga kerja.
Organisasi yang mengadopsi strategi rekrutmen berbasis data lebih siap menghadapi tantangan dalam kompetisi global untuk mendapatkan talenta terbaik.
Dengan memahami pentingnya pendekatan berbasis data dalam rekrutmen dan seleksi, organisasi dapat mengoptimalkan strategi pengelolaan SDM secara lebih efektif!
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPOELTONMPO88
Ìý
Link alternatif eltonmpo adalah agen judi online terbesar indonesia yang menawarkan games online yang mudah menang dan gampang maxwin, dengan metode pembayaran terlengkap, menang berapapun pasti di bayar tanpa cicil.
Website eltonmpo agen slot gacor anti rungkad merupakan link akses judi online yang mudah anda akses tanpa menggunakan vpn,anti nawala, anti blokir dan juga anti internet positif. Daftar eltonmpo slot mudah maxwin se indonesia termasuk link judi online yang sudah di percaya dengan platform terbaik se asia dengan menyediakan fitur terlenkgap, metode pembayaran yang lengkap, dan lain sebagainya.
New member eltonmpo salah satu member baru yang bergabung di website gacor anti rungkad se indonesia ini, dan anda bisa bermain dan dapat menghasilkan kemenangan di berbagai macam permainan yang tersedia di eltonmpo.
Maka dari itu agen login eltonmpo salah satu situs yang sudah banyak di kenal oleh para kalangan masyarakat se indonesia dengan menampilkan berbagai macam games online yang berpotensi rating games yang paling tinggi se asia.
Untuk pelayanan 24 jam non stop tanpa batas yang dilayani costumer service eltonmpo dengan pelayanan yang profesional, amanah dan juga ramah.
Topik 2 Strategic HRM dan Pengambilan Keputusan Berbasis DataSeta Wicaksana
Ìý
Strategic HRM bukan hanya tentang pengelolaan tenaga kerja, tetapi tentang menyelaraskan kebijakan SDM dengan tujuan bisnis perusahaan.
HR Analytics memainkan peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis data, yang lebih akurat dan efektif dibandingkan pendekatan tradisional.
Human Capital Metrics memungkinkan perusahaan mengukur efektivitas kebijakan HR dan menyesuaikan strategi tenaga kerja dengan kebutuhan organisasi.
Transformasi digital telah membawa HRM ke era baru, tetapi tantangan dalam adopsi teknologi dan kepatuhan terhadap regulasi harus dikelola dengan baik.
Masa depan HRM akan semakin bergantung pada pendekatan data-driven, yang menggabungkan analitik, teknologi digital, dan kepatuhan terhadap regulasi privasi untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, engaged, dan inovatif!
Topik 4 HR Metrics dan Indikator Kinerja SDMSeta Wicaksana
Ìý
Dalam era bisnis modern, pengukuran kinerja SDM menjadi elemen kritis dalam memastikan efektivitas strategi HRM. Organisasi tidak hanya perlu mengelola tenaga kerja, tetapi juga harus memahami dampak setiap kebijakan SDM terhadap keberhasilan bisnis secara keseluruhan.
HR Metrics memainkan peran penting dalam mengukur efektivitas kebijakan SDM dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data dalam organisasi.
Transformasi digital dalam HRM telah meningkatkan penggunaan HR Analytics untuk mengidentifikasi tren tenaga kerja dan meningkatkan efektivitas strategi HR.
Indikator kinerja SDM, seperti turnover rate, engagement score, dan productivity index, membantu organisasi dalam memahami dampak kebijakan tenaga kerja mereka.
HR Metrics dapat digunakan sebagai alat prediktif untuk menganalisis risiko turnover, mengoptimalkan strategi rekrutmen, dan meningkatkan retensi karyawan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, tantangan dalam implementasi HR Metrics mencakup kurangnya pemahaman tentang data, integrasi dengan HRIS, serta kepatuhan terhadap regulasi privasi data.
Dengan HR Metrics yang tepat, organisasi dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan tenaga kerja, memastikan strategi SDM yang lebih efektif, serta mendukung pertumbuhan bisnis berbasis data!
Topik 3 HRIS dan Manajemen Data Sumber Daya ManusiaSeta Wicaksana
Ìý
HRIS berperan sebagai sistem informasi berbasis teknologi yang mengintegrasikan pengelolaan data SDM dalam satu platform untuk meningkatkan efisiensi operasional HR.
Transformasi digital dan HR Analytics telah mendorong peran HRIS sebagai alat utama dalam pengambilan keputusan berbasis data dalam HRM.
HRIS memungkinkan organisasi untuk memprediksi turnover karyawan, meningkatkan keterlibatan tenaga kerja, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi data seperti GDPR dan CCPA.
Ke depan, HRIS akan terus berkembang dengan integrasi AI, big data, dan cloud computing guna menciptakan sistem pengelolaan tenaga kerja yang lebih cerdas dan efisien.
Implementasi HRIS yang efektif akan meningkatkan daya saing organisasi dalam mengelola tenaga kerja secara lebih strategis dan berbasis data.
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan RetensiSeta Wicaksana
Ìý
Turnover karyawan adalah tantangan besar bagi organisasi karena berdampak pada biaya, produktivitas, dan stabilitas tim kerja.
Retensi karyawan yang rendah sering kali disebabkan oleh faktor yang tidak terdeteksi lebih awal, seperti ketidakpuasan kerja, kurangnya peluang karir, atau budaya perusahaan yang kurang sesuai.
HR tradisional sering kali hanya bereaksi setelah karyawan mengundurkan diri, sehingga sulit untuk melakukan intervensi yang tepat waktu.
Prediktif Analytics memungkinkan perusahaan menggunakan data untuk mengidentifikasi pola turnover dan memprediksi karyawan yang berisiko keluar.
Dengan pendekatan berbasis data, HR dapat mengambil langkah proaktif seperti meningkatkan kepuasan kerja, menawarkan pengembangan karir, atau menyesuaikan kebijakan kompensasi sebelum karyawan benar-benar keluar.
Dengan Prediktif Analytics, organisasi dapat mengurangi turnover, meningkatkan retensi karyawan, dan mempertahankan talenta terbaik secara lebih strategis dan efisien.
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar KepemimpinanSeta Wicaksana
Ìý
Kepemimpinan merupakan aspek kunci dalam organisasi
Perubahan lingkungan bisnis dan sektor publik semakin dinamis
Dibutuhkan pemimpin yang dapat beradaptasi, inovatif, dan memiliki etika
Memahami aspek psikologis sehingga dapat mengembangkan empati dalam interaksi
Tantangan kepemimpinan modern: VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity)
Topik 5 Model Maturitas Human Resources AnalyticsSeta Wicaksana
Ìý
Dalam era digitalisasi, HR Analytics berkembang sebagai alat strategis untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan SDM. Dengan HR Analytics, organisasi dapat menganalisis data tenaga kerja secara lebih mendalam dan berbasis bukti, sehingga keputusan yang diambil lebih akurat dan relevan.
Namun, tidak semua organisasi memiliki tingkat kematangan HR Analytics yang sama. Oleh karena itu, Model Maturitas HR Analytics digunakan untuk mengukur sejauh mana organisasi telah mengadopsi dan mengimplementasikan HR Analytics dalam pengelolaan SDM.
Model Maturitas HR Analytics menjadi alat penting dalam membantu organisasi memahami sejauh mana mereka telah memanfaatkan analisis SDM dalam strategi bisnis mereka.
Semakin matang penerapan HR Analytics dalam organisasi, semakin besar dampaknya terhadap efektivitas SDM dan pencapaian tujuan bisnis.
Tantangan dalam implementasi HR Analytics harus diatasi dengan meningkatkan literasi data dalam HR, mengintegrasikan teknologi yang lebih baik, serta menghubungkan analisis SDM dengan keputusan strategis organisasi.
Dengan mengadopsi Model Maturitas HR Analytics, organisasi dapat secara bertahap meningkatkan kemampuannya dalam mengelola tenaga kerja berbasis data, sehingga lebih siap menghadapi perubahan di masa depan!
Dapatkan Bonus 50% & RTP Tertinggi di Batagor4D!Batagor4D
Ìý
Rasakan sensasi kemenangan fantastis di slot terbaik dan terpercaya hanya di Batagor4D! Dengan fitur gacor dan RTP tinggi, kemenangan besar menanti Anda. Lihat bukti kemenangan nyata dan jadilah bagian dari pemenang berikutnya. Bergabunglah sekarang dan maksimalkan peluang Anda untuk meraih maxwin!
Topik 1 Pengantar Manajemen SDM dan HR AnalyticsSeta Wicaksana
Ìý
HRM telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi fungsi strategis berbasis data.
HR Analytics menjadi elemen penting dalam pengambilan keputusan HR yang lebih akurat dan efektif.
Teknologi digital seperti AI, big data, dan machine learning semakin mengubah cara organisasi mengelola tenaga kerja.
Transformasi HRM ke arah yang lebih strategis dan berbasis data diperlukan untuk menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks.
HR Analytics bukan sekadar inovasi, tetapi kebutuhan yang harus diadopsi oleh organisasi untuk meningkatkan daya saing dan efektivitas manajemen SDM.
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanSeta Wicaksana
Ìý
Era digital telah mengubah cara organisasi mengelola pelatihan, pengembangan, dan perencanaan karier karyawan.
Banyak perusahaan masih menggunakan pendekatan konvensional dalam pelatihan dan pengembangan tanpa analisis mendalam mengenai efektivitas program yang dijalankan.
HR Analytics hadir sebagai solusi untuk membantu organisasi mengoptimalkan investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan berdasarkan data yang akurat.
Dengan analitik prediktif, perusahaan dapat mengidentifikasi talenta potensial dan menyusun strategi karier yang lebih terstruktur untuk mempertahankan karyawan berkinerja tinggi.
Tanpa analisis data yang kuat, program pelatihan dapat menjadi investasi yang kurang tepat sasaran dan tidak memberikan dampak maksimal bagi organisasi.
Dapatkan Bonus 50% & RTP Tertinggi di Batagor4D!Batagor4D
Ìý
Rasakan sensasi kemenangan fantastis di slot terbaik dan terpercaya hanya di Batagor4D! Dengan fitur gacor dan RTP tinggi, kemenangan besar menanti Anda. Lihat bukti kemenangan nyata dan jadilah bagian dari pemenang berikutnya. Bergabunglah sekarang dan maksimalkan peluang Anda untuk meraih maxwin!
1. TEORI-TEORI PEMBELAJARAN<br />A. Teori kecerdasan pelbagai<br /> 1 Maksud<br /> <br /> Kebolehan menyelesaikan masalah<br /> Kebolehan menjana masalah baru untuk diselesaikan<br /> 2 Keperluan<br /> <br /> Menyokong pembelajaran bersepadu yang menyeluruh selaras dengan falsafah pendidikan negara dan keperluan pelajar<br /> Mempelbagaikan cara penilaian<br /> Mewujudkan suasana kolaboratif di sekolah<br /> 3 Jenis kecerdasan<br /> <br /> Kecerdasan Verbal Linguistik<br /> Kebolehan menggunakan kata-kata (bahasa) dengan berkesan<br /> Kebolehan mengingat maklumat, meyakini orang lain, serta bercakap tentang bahasa sendiri<br /> Kecerdasan Logik Matematik<br /> Kebolehan menggunakan nombor secara berkesan dan berhujan<br /> Kebolehan menjangka<br /> Kecerdasan Visual Ruang<br /> Kebolehan mengesan dan mengambarkan bentuk<br /> Kebolehan mempersembahkan idea visual dan ruang secara grafik<br /> Kecerdasan Kinestetik<br /> Kebolehan menggunakan badan untuk menyatakan idea, perasaan dan penyelesaian masalah<br /> Kebolehan menggunakan kemahiran fizikal seperti koodinasi, keanjalan, kepantasan dan keseimbangan<br /> Kecerdasan Muzik<br /> Kebolehan mengesan irama dan lagu<br /> Kebolehan mengenal lagu mudah<br /> Kebolehan membeza dan mengubah rentak dan tempo dalam melodi yang mudah<br /> Kecerdasan Interpersonal<br /> Kebolehan memahami perasaan, motivasi, tabiat serta hasrat orang lain.<br /> Kebolehan bertindak secara berkesan kepada orang lain<br /> Kecerdasan Intrapersonal<br /> Kebolehan memahami diri sendiri dari segi kekuatan, kelemahan , hasrat dan kehendak.<br /> Kebolehan menangani perasaan, mengawal kemarahan dan kesedihan diri<br /> Kebolehan membantu diri lebih berdisplin , beradab dan bersopan.<br /> Kecerdasan Naturalis<br /> Kebolehan mengenali dan mengklasifikasi tumbuh-tumbuhan, galian, binatang.<br /> Kebolehan mengenali artifak budaya dari segi pakaian dan makanan<br />B. Teori Behaviourisme<br /> 1 Didokongi oleh Thorndike dan Skinner<br /> 2 Menyatakan<br /> <br /> Pembelajaran belaku melalui pelaziman/kebiasaan<br /> Perubahan tingkah laku dapat dikekalkan dengan ransangan yang sesuai<br /> Pemberian rangsangan mendatangkan kepuasan , kepuasan akan membawa pengulangan tingkah laku tersebut<br /> Rangsangan yang mendatangkan keadaan tidak selesa akan menyebabkan tingkah laku tersebu diberhentikan<br /> Ganjaran, insentif dan peneguhan diberikan sebagai rangsangan dalam pembelajaran supaya tingkah laku yang diingini diteruskan dan dikekalkan<br />C. Teori Konstruktif<br /> 1 Disokong oleh Von Glassefel, Piaget dan Vygotsky<br /> 2 Menyatakan<br /> <br /> Ilmu pengetahuan terhasil daripada inisiatif seseorang individu itu sendiri<br /> Ilmu pengetahuan yang dibentuk oleh sesorang itu kerana ingin menyesuaikan dirinya dengan alam sekitar<br /> Ilmu pengetahuan terbentuk hasil rasionalisasi pengalaman individu<br /> Ilmu pengetahuan terbina hasil penglibatan aktif individu yang menghubungkait maklumat baru dengan pengalaman sedia ada<br /> Seseorang individu tidaklah menerima sesuatu ilmu secara pasif<br />D. Teori Kognitif<br /> 1 Didokong oleh Atkinson, McClelland and Bruner<br /> 2 Menyatakan<br /> <br /> Tingkah laku manusia adalah dipengaruhi cara pengamatan seseorang<br /> Setiap individu berminit mengejar kejayaan<br /> Terdapat dua jenis dorongan yang bertentangan yang wujud semasa mengejar sesuatu iaitu mengejar kejayaan atau mengelakkan kegagalan<br /> Kejayaan dan kegagalan seseorang individu adalah bergantung kepada kefahaman terhadap sesuatu institusi dan keperibidaiannya<br /> <br />Guru ceria murid gembira<br /> <br />http://www.freewebs.com/ptk2/ptkkhusus2.htm<br />Bab III Segi-Segi Pendidikan Sebagai Gejala Kebudayaan<br />Yang dimaksud dengan segi-segi atau aspek-aspek pendidikan adalah rah tujuan atau sasaran yang diperhatikan dan dibina serta dijadikan pedoman dalam pelaksanaan segala aktivitas yang bersifat pendidikan yang sesuai dengan pandangan di atas.<br />Ada 10 segi pendidikan yang urutannya dapat diubah namun tidak dapat dikurangi untuk sesuai dengan kondisi dan situasi dimana pelaksanaan pendidikan akan dilaksanakan. Pemisahan salah satu dari kesepuluh tersebut tidak mungkin dan tidak dibenarkan tetapi hanya dibenarkan perbedaan dalam penekanan.<br />1. Pendidikan adalah pembinaan tingkah laku perbuatan<br />Pendidikan merupakan proses pembinaan tingkah laku perbuatan agar anak belajar berpikir, berperasaan dan bertindak lebih sempurna dan baik dari pada sebelumnya. Untuk tujuan tersebut maka pendidikan diarahkan pada seluruh aspek pribadi meliputi jasmani, mental kerohanian dan moral. Sehingga akan tumbuh kesadaran pribadi dan bertanggung jawab akibat tingkat perbuatannya.<br />2. Pendidikan adalah pendidikan diri pribadi<br />Lembaga pendidikan bertujuan mengembangkan diri dan selalu menggunakan daya kemampuan inisiatif dan aktivitasnya sesuai kata hatinya. Sehingga anak berkesempatan untuk belajar memikul tanggung jawab bagi kelangusngan pendidikan dan perkembangan pribadinya. Hal ini sesuai pernyataan Tagore bahwa pendidikan sebenarnya pendidikan diri sendiri atau diri pribadi (self education).<br />3. Pendidikan diperankan di berbagai pusat lembaga<br />Tugas pendidikan adalah tugas yang harus dilaksanakan oleh lembaga atau badan pendidikan yang diakui dan diberi hak hidup serta dilindungi undang-undang. Dengan demikian disamping lembaga pendidikan sekolah (sebagai perantara, pemersatu serta mempertinggi usaha pendidikan) maka keluarga masyarakat juga menerima tugas kewajiban untuk mendidik manusia yang menjadi anggotanya.<br />4. Pendidikan diarahkan kepada keseluruhan aspek kebudayaan dan kepribadian<br />Pendidik dan lembaga pendidikan harus mengakui kepribadian dan menggalang adanya kesatuan segala aspek kebudayaan, di sini manusia membutuhkan latihan dalam menggunakan kecerdasanya dan saling pengertian. Aspek-aspek kehidupan telah dirumuskan oleh Edward Springer sebagai :<br />Aspek intelek menghasilkan manusia teoretis, sosisal manusia pengabdi, estetis manusia seni, politik manusia kuasa, agama manusia kuasa dan ekonomi manusia manusia untung serta sebagai tambahan oleh Prof. A. Sigit aspek keluarga menjadikan manusia cinta kasih.<br />5. Pendidikan berlangsung sepanjang hidup (Life Proses)<br />Menurut Langeveld kewibawaan penting dalam pendidikan sehingga proses pendidikan dibatasi pada proses pendidikan dari mulai anak mulai mengerti dan mengakui kewibawaan samapai anak tunduk pada kewibawaannya sendiri yang bersumber dari kata hatinya.<br />6. Pendidikan adalah persiapan penyesuaian yang intelligent terhadap perubahan sosial<br />Sifat pendidikan reflektif dan progresif harus meneruskan nilai kebudayaan dan mengantarkan anak didik pada alam kedewasaan serta membimbing ke arah kerja membangun masa depan. Untuk itu pendidik harus mengembangkan kesadaran bertanggung jawab dan turut serta dalam masyarakat.<br />7. Pendidikan harus mengabdi seluruh massa rakyat<br />Menurut sejarah perkembangannya, pendidikan mengalami 2 macam perkembangan, yaitu (1) pendidikan sebagai pengabdi kelas/golongan masyarakat, diperuntukkan untuk kepentingan sebgaian kecil masyarakat misalnya kolonial Belanda dan (2) pengabdi massa/segala lapisan masyarakat, diperuntukkan untuk demokrasi masyarakat tanpa beda kelas.<br />8. Pendidikan harus diarahkan kepembinaan cita-cita hidup yang luhur<br />Bila pendidikan dimasukkan ke dalam tingkah laku perbuatan manusia maka pendidikan harus menyesuaikan diri dengan tujuan hidup manusia, selanjutnya tujuan hidup tersebut ditentukan oleh filsafat hidup yang dianut seseorang, maka tujuan pendidikan manusia harus bersumber pada filsafat hidup individu yang melaksanakan pendidikan. Tujuan pendidikan manusia tidak dapat terlepas dari tujuan hidup manusia yang didasarkan pada filsafat hidup tertentu.<br />9. Pendidikan Jiwa Nasionalisme seimbang dengan jiwa internasionalisme<br />Pendidikan adalah pembinaan jiwa Nasionalisme yang sehat dan wajar, tidak menjurus Chauvinisme atau Internasionalisme yang melenyapkan jiwa Nasionalisme. Adanya masalah dan perbedaan paham-paham tersebut disebabkan 3 hal, yaitu : tetap adanya perang, adanya efek relatif kebahagian bangsa tertentu namun kesengsaraan bagi bangsa lainnya dan rasa kebersamaan pada bangsa-bangsa yang tertindas.<br />Pendidikan bertujuan mengusahakan perdamaian dan kesejahteraan dunia dan manusianya, untuk itu usaha-usaha yang mengarah ke sana adalah : pembinaan jiwa yang saling kerjasama antar bangsa, penghilangan nasionalisme yang sempit, peniadaan doktrin superioritas dan inferioritas ras, pengembangan sikap positif atas kerja sama, pembinaan politik luar negeri dalam prinsip konsultasi dan kooperatif, peningkatan taraf mental pendidikan manusia serta pembinaan penghormatan tata hidup yang berasaskan demokrasi individu, masyarakat dan anatar bangsa.<br />Hasil dari pembinaan di atas akan mewujudkan 3 kemungkinan, yaitu :<br />(1) Komunisme Internasional, dengan bentuk terpimpin oleh negara super disikuti negara satelit<br />(2) Organisasi Internasional, dengan peniadaan negara super dimana tata hubungan belandaskan prinsip demokrasi<br />(3) Kerjasama Regional, bentuk kerjasama dalam wilayah dan tujuan tertentu.<br />10. Pendidikan agama unsur mutlak dalam pembinaan karakteristik dan bangsa<br />Hal ini didasarkan atas pandangan bahwa agama merupakan unsur mutlak dan sumber dari kebudayaan, untuk itu pendidikan agama agar tidak diarahkan pada intelektualistis-verbalistis, sehingga menjadikan pendidikan agama sebagai dasar tata kehidupan manusia, pribadi, di sekolah maupun masyarakat.<br />Pendidikan agama tidak sama dengan etika, namun pendidikan pekerti tidak dapat dilepaskan dari agama sehingga dapat dikatakan kesusilaan yang diagamakan. Sehingga dihasilkan manusia berbudi luhur, sehat, berpikiran bebas, perpengetahuan luas dan berjiwa ikhlas.<br />1.3.4 Bab IV Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan Normatif<br />Maksudnya adalah bahwa pendidikan membawa pengkuan atas kenyataan berikut :<br />1. Adanya norma tertentu dalam bertindak bagi manusia.<br />2. Tugas pendidikan sebagai penanam suatu norma tertentu sesuai dasar flsafat<br />3. Ilmu pendidikan harus berhubungan erat dengan ilmu filsafat pendidikan<br />4. Ilmu pendidikan menurut sejarahnya tidak dapat dipisahkan dari ilmu filsafat<br />5. Persoalan dan tujuan pendidikan merupakan persoalan normatif sesuai filsafat pendidikan tertentu<br />6. Bila manusia memiliki filsafat pendidikan tertentu maka setiap pendidik harus memiliki filsafat tertentu pula.<br />http://vandha.wordpress.com/2008/11/27/pendidikan-pengajaran-dan-kebudayaan-pendidikan-sebagai-gejala-kebudayaan/<br />