ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
TEORI KONSUMSI & Perilaku
    Konsumen Muslim
Arus uang orang rata-rata
               Penghasilan


                                          Penghasilan     Rp. 2 juta
Kerja
                                          Pengeluaran     Rp. 2 juta
                                          Saving              0
               Pengeluaran



                                               Mereka bekerja men-
                                               dapatkan penghasilan
                                               yang langsung dibe-
                                               lanjakan…. Tidak ada
        Asset/Harta          Liability/
                                               yang tersisa untuk sa-
                             Hutang
                                               ving…..!!!



                                                             TE KAN
                                                             ENTER
Arus uang orang kelas
                    Penghasilan
                                               menengah..
                                               Penghasilan Rp. 5 juta
     Kerja
                                               Bayar Hutang Rp. 3 juta
                                               Pengeluaran Rp. 2 juta
                    Pengeluaran
                                               Saving              0

                                                     Mereka bekerja men-
                                                     dapatkan penghasilan.
                                                     Karena ingin hidup lebih
                                                     baik sedangkan
             Asset/Harta          Liability/         penghasilan tidak men
                                  Hutang             cukupi…terpaksa ber-
                                                     hutang (credit card, ru-
                                                     mah, mobil). Mereka
                                                     bayar dulu hutang baru
                                                     kemudian untuk pe-
                                                     ngeluaran… tetap tidak
TE KAN
ENTER
                                                     ada saving….!!
Arus uang orang kaya
                Penghasilan
                                           yang semakin kaya
                                           Cash Flow
                                           Penghasilan Rp. 5 juta
                                           Bayar Hutang Rp. 2 juta (ditekan)
                                           Pengeluaran Rp. 1 juta (ditekan)
                Pengeluaran
                                           Saving        Rp. 2 juta
                                                  Mereka memiliki sa-ving
                                                  Penghasilan mereka dari
                                                  yang akan mereka
                                                  asset/pasive inco-me
                                                  belikan lagi asset
                                                  (menyewakan ru-yang
                                                  dapat memberikan
                                                  mah, deposito, saham, d
                                                  pasive income lebih
                                                  ll).. Oleh karenanya
         Asset/Harta          Liability/          besar lagi….!!!
                                                  disebut juga cash flow
                              Hutang              (menyewakan
                                                  Mereka akan berusa-ha
                                                  rumah, deposito, saham,
                                                  menekan pengelu-aran
                                                  dan hutang…
                                                   dll-syariah)..
                                                  ORANG KAYA akan
TE KAN                                            SEMAKIN KAYA !!!
ENTER
KEBOLEHAN BERHUTANG
•   APABILA JADI ASET
•   APABILA NILAI ASET BERTAMBAH
•   APABILA ASET MENGHASILKAN INCOME
•   INCOME MAMPU MENAMBAH ASET
Konvensional: Untuk apa
            mengkonsumsi?
• Mencari kepuasan tertinggi (utility)
  – Apakah barang barang yang memuaskan selalu
    identik dengan manfaat atau kebaikan?
• Batasan: kemampuan anggaran.
  – Apakah tidak ada batasan lain? Bagaimana kalau
    berbenturan dengan kepentingan orang lain?
    Bagaimana dengan halal-haram?
• Ekonomi Islam: untuk mashlahah
Anggaran




                                Kepuasan (manfaat) +
       KEPUASAN                       Berkah




        Konsumsi



                                 • Jangan israf dan tabdzir
      MASHLAHAH                  • kaum yang tidak makan
                                 hingga lapar, dan berhenti
                                      ketika kenyang

                   Pendapatan
Kebutuhan Vs       Kebutuhan
  Keinginan        Lingkungan
Konsumsi
                               Manfaat
                                 Terpenuhi kebutuhan fisik, psikis, material

    Mashlahah
          M=F+B
                                Berkah
                                 Halalan thayyiban

Karakteristik      Keinginan                   Kebutuhan
Sumber             Hasrat (nafsu) manusia      Fitrah
Hasil              Kepuasan                    Manfaat & berkah
Ukuran             Preferensi (selera)         Fungsi
Sifat              Subyektif                   Obyektif
Tuntunan Islam     Dibatasi/dikendalikan       Dipenuhi
Mashlahah & Kepuasan



Hindun                  Minum obat yang          Membelikan
mengkonsumsi            disukai rasanya          makanan untuk
daging halal (manfaat   (mashlahah +             tetangga
+ pahala)               kepuasan)                (mashlahah)
Zaid mengkonsumsi       Minum obat yang          Membelikan
daging (manfaat)        tidak disukai            makanan untuk
                        (mashlahah)              tetangga (kepuasan
                                                 untuk dirinya
                                                 berkurang)


               Mashlahah & Kepuasan: PRINSIP + NILAI-NILAI

     Pada pedagang hanya tersedia beras 25 kg, yang cukup untuk
     kebutuhan keluarga Hindun dalam 1 bulan, sementara ada orang
     lain yang juga butuh beras. Hindun tidak membeli semua beras
     itu, menyisakan untuk orang lain.
Formulasi Mashlahah
M=F+B                          M = mashlahah
                               F = Manfaat
                               B = Berkah
B = (F) (P)                    Interaksi antara manfaat & P
                               (pahala total)
P = β ip                       Βi = frekwensi kegiatan, p =
                               pahala per unit kegiatan
B = Fβip
M = F + Fβip
M = F (1 + βip)


  Dalam konsumsi yang tidak berpahala = F duniawi saja
  Konsumsi yang tidak memberi manfaat (F), maka
  berkahnya (B) juga tidak ada.
Kebutuhan       Kebutuhan         Kebutuhan
                                                              Produk halal
       materi        fisik/psikis      Intelektual

     Kebutuhan              Kebutuhan Generasi                     Niat
       Sosial                   Yg akan dtg                  ibadah/kebaikan




                 Pemenuhan Kebutuhan

Karakteristik
Mashlahah         Manfaat (Duniawi)                                  Berkah
dalam
Konsumsi                                         Mashlahah

                                                 Madharat
                    Hal yg Sia-sia

                  Hal yg merugikan               Keinginan
Gambar Kurva Ekuilibrium Konsumen

     Qy
14                                           • Kurva konsumsi
                                               pendapatan dibentuk
                                               dengan menghubungkan
10
                                               titik F,E dan S, dimana
                                               ketiga titik tersebut
7                             S
                                               merupakan kepuasan
5                     E                        maksimal pada garis
                                               kendala anggaran
3             F
                                               masing-masing
                                        Qx

          3       5       7       10   14
Dengan pendapatan Rp.10, Px = 1 dan Py =1,
     bagaimana seorang konsumen mencapai ekuilibrium
                            ?
      Qy                                      • Ekuilibrium tercapai
14
                                                dititik E dengan konsumsi
                                                5x,5y.
10                                              Tidak di N karena
      .N                                        kepuasannya lebih
                    .
                        S                       rendah, IC1 lebih rendah
7                                  IC3
                E
                                                IC2.
5              .                                Tidak di S, sebab
                             IC2                pendapatannya tidak
3                                               mencukupi untuk
                             IC1                berkonsumsi pada IC3
                                         Qx

           3   5    7       10           14
Persoalannya:

• Produksi: menciptakan kepuasan atau
  menciptakan keinginan?
• Ada upaya mendobrak kendala anggaran: tidak
  memiliki anggaran tapi bisa belanja?
Teori konsumsi
Hukum Utilitas & Mashlahah
• ‘LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY’
• Hukum Penurunan Utilitas Marginal: tambahan
  kepuasan yang diperoleh konsumen akibat
  adanya peningkatan jumlah barang/jasa yang
  dikonsumsi
• MU = jika konsumen mengkonsumsi suatu
  barang/jasa secara terus-menerus secara
  berurutan , maka nilai tambahan kepuasan yang
  diperoleh semakin menurun ----
  kebosanan, kejenuhan (0).
• MM (mashlahah marginal)
• Dalam Ibadah mahdlah (mukmin tidak
  mengalami kebosanan) --- dalam buku yang
  dilihat sisi pahalanya, sementara dalam hadits,
  mungkin bosan beribadah (lihat pelakunya)
• Lakukan konsumsi, ketika barang yang
  dikonsumsi memberi kepuasan optimum (ju`
  (lapar)
• Berhenti mengkonsumsi ketika barang yang
  dikonsumsi tidak lagi memberikan kepuasan
  (kenyang syab`u)
Keseimbangan Konsumen
• Keputusan mengkonsumsi ---- implikasi penggunaan barang yang terkait
• Keterkaitan antar barang:
       Substitusi


                       Sempurna, dekat, dan jauh


        Komplementer


                       Sempurna, dekat, jauh


       Independen
Islam melarang adanya penggantian (substitusi)
  dari barang atau transaksi yang halal dengan
        barang atau transaksi yang haram




            Islam melarang mencampuradukkan antara
           barang atau transaksi yang halal dengan barang
                     atau transaksi yang haram
Permintaan Konsumen
• Hubungan dua barang yang halal dengan kandungan berkah yang berbeda
• Mashlahah Marginal Per Rupiah untuk Barang A
 Jumlah    Harga    Marginal     Marginal      Marginal     MM per Rupiah
Konsumsi    (2)    Manfaat (3)   Berkah (4)   Mashlahah        6=5/2
   (1)                                        5 = (3 + 4)
    1        16         -            -             -              -
    2        16        20           50            70            4.38
    3        16        19           50            69            4.31
    4        16        18           50            68            4.25
    5        16        16           50            66            4.13
    6        16        14           50            64            4.00
    7        16        12           50            62            3.88
    8        16         9           50            59            3.69
    9        16         6           50            56            3.50
   10        16         2           50            52            3.25
Jumlah    Harga    Marginal     Marginal      Marginal     MM per Rupiah
Konsumsi    (2)    Manfaat (3)   Berkah (4)   Mashlahah        6=5/2
   (1)                                        5 = (3 + 4)
   1        23          -            -             -              -
   2        23         35           70           105            4.57
   3        23         33           70           103            4.48
   4        23         31           70           101            4.39
   5        23         28           70            98            4.26
   6        23         25           70            95            4.13
   7        23         22           70            92            4.00
   8        23         18           70            88            3.83
   9        23         14           70            84            3.65
  10        23         9            70            79            3.43
Mashlahah Marginal Per Rupiah untuk Barang A setelah Kenaikan Harga

 Jumlah       Harga     Marginal     Marginal       Marginal      MM per Rupiah
Konsumsi       (2)     Manfaat (3)   Berkah (4)    Mashlahah         6=5/2
   (1)                                             5 = (3 + 4)
   1           17           -             -             -                -
   2           17          20            50            70              4.12
   3           17          19            50            69              4.06
   4           17          18            50            68              4.00
   5           17          16            50            66              3.88
   6           17          14            50            64              3.76
   7           17          12            50            62              3.65
   8           17           9            50            59              3.47
   9           17           6            50            56              3.29
  10           17           2            50            52              3.06
Hukum Permintaan & Penurunan
         Kurva Permintaan
• Hukum permintaan menyatakan bahwa jika harga
  suatu barang/jasa meningkat, maka jumlah
  barang/jasa yang diminta konsumen akan
  menurun, selama kandungan maslahah pada barang
  tersebut dan faktor lain tidaklah berubah.
      P




     17
     16



          0      4   6      Q
• Preferensi seorang konsumen Islam dibangun
  atas kebutuhan akan maslahah, baik maslahah
  yang diterima di dunia ataupun di akhirat.
• Maslahah adalah setiap keadaan yang membawa
  manusia pada derajat yang lebih tinggi sebagai
  makhluk yang sempurna. Maslahah dunia dapat
  berbentuk manfaat fisik, biologis, psikis, dan
  material, yang sering dikenal dengan istilah
  manfaat. Maslahah akhirat berupa janji kebaikan
  (pahala) yang akan diberikan di akhirat sebagai
  akibat perbuatan mengikuti ajaran Islam.
• Setiap konsumen yang rasional selalu berusaha
  untuk mendapatkan maslahah di atas maslahah
  minimum. Maslahah minimum adalah maslahah
  yang diperoleh dari mengkonsumsi barang/jasa
  yang halal dengan diikuti niat beribadah.
• Setiap konsumen Islam yang rasional tidak akan
  mengsubstitusikan ataupun
  mengkomplentarikan antara barang/jasa yang
  haram dengan barang/jasa yang halal.
• Keberadaan maslahah akan memperpanjang rentang (span)
  dari suatu kegiatan halal. Seseorang yang merasakan
  adanya maslahah dan menyukainya, maka dia akan tetap
  rela melakukan suatu kegiatan meskipun manfaat dari
  kegiatan tersebut bagi dirinya sudah tidak ada.
• Bagi orang yang peduli akan adanya berkah, semakin tinggi
  barang halal yang dikonsumsi seseorang, tambahan
  maslahah yang diterimanya akan meningkat hingga titik
  tertentu dan akhirnya akan menurun, dengan asumsi
  jumlah konsumsi masih dibolehkan oleh Islam. Namun bagi
  orang yang tidak peduli terhadap adanya berkah,
  peningkatan maslahah adalah identik dengan peningkatan
  manfaat duniawi semata.

More Related Content

Teori konsumsi

  • 1. TEORI KONSUMSI & Perilaku Konsumen Muslim
  • 2. Arus uang orang rata-rata Penghasilan Penghasilan Rp. 2 juta Kerja Pengeluaran Rp. 2 juta Saving 0 Pengeluaran Mereka bekerja men- dapatkan penghasilan yang langsung dibe- lanjakan…. Tidak ada Asset/Harta Liability/ yang tersisa untuk sa- Hutang ving…..!!! TE KAN ENTER
  • 3. Arus uang orang kelas Penghasilan menengah.. Penghasilan Rp. 5 juta Kerja Bayar Hutang Rp. 3 juta Pengeluaran Rp. 2 juta Pengeluaran Saving 0 Mereka bekerja men- dapatkan penghasilan. Karena ingin hidup lebih baik sedangkan Asset/Harta Liability/ penghasilan tidak men Hutang cukupi…terpaksa ber- hutang (credit card, ru- mah, mobil). Mereka bayar dulu hutang baru kemudian untuk pe- ngeluaran… tetap tidak TE KAN ENTER ada saving….!!
  • 4. Arus uang orang kaya Penghasilan yang semakin kaya Cash Flow Penghasilan Rp. 5 juta Bayar Hutang Rp. 2 juta (ditekan) Pengeluaran Rp. 1 juta (ditekan) Pengeluaran Saving Rp. 2 juta Mereka memiliki sa-ving Penghasilan mereka dari yang akan mereka asset/pasive inco-me belikan lagi asset (menyewakan ru-yang dapat memberikan mah, deposito, saham, d pasive income lebih ll).. Oleh karenanya Asset/Harta Liability/ besar lagi….!!! disebut juga cash flow Hutang (menyewakan Mereka akan berusa-ha rumah, deposito, saham, menekan pengelu-aran dan hutang… dll-syariah).. ORANG KAYA akan TE KAN SEMAKIN KAYA !!! ENTER
  • 5. KEBOLEHAN BERHUTANG • APABILA JADI ASET • APABILA NILAI ASET BERTAMBAH • APABILA ASET MENGHASILKAN INCOME • INCOME MAMPU MENAMBAH ASET
  • 6. Konvensional: Untuk apa mengkonsumsi? • Mencari kepuasan tertinggi (utility) – Apakah barang barang yang memuaskan selalu identik dengan manfaat atau kebaikan? • Batasan: kemampuan anggaran. – Apakah tidak ada batasan lain? Bagaimana kalau berbenturan dengan kepentingan orang lain? Bagaimana dengan halal-haram? • Ekonomi Islam: untuk mashlahah
  • 7. Anggaran Kepuasan (manfaat) + KEPUASAN Berkah Konsumsi • Jangan israf dan tabdzir MASHLAHAH • kaum yang tidak makan hingga lapar, dan berhenti ketika kenyang Pendapatan Kebutuhan Vs Kebutuhan Keinginan Lingkungan
  • 8. Konsumsi Manfaat Terpenuhi kebutuhan fisik, psikis, material Mashlahah M=F+B Berkah Halalan thayyiban Karakteristik Keinginan Kebutuhan Sumber Hasrat (nafsu) manusia Fitrah Hasil Kepuasan Manfaat & berkah Ukuran Preferensi (selera) Fungsi Sifat Subyektif Obyektif Tuntunan Islam Dibatasi/dikendalikan Dipenuhi
  • 9. Mashlahah & Kepuasan Hindun Minum obat yang Membelikan mengkonsumsi disukai rasanya makanan untuk daging halal (manfaat (mashlahah + tetangga + pahala) kepuasan) (mashlahah) Zaid mengkonsumsi Minum obat yang Membelikan daging (manfaat) tidak disukai makanan untuk (mashlahah) tetangga (kepuasan untuk dirinya berkurang) Mashlahah & Kepuasan: PRINSIP + NILAI-NILAI Pada pedagang hanya tersedia beras 25 kg, yang cukup untuk kebutuhan keluarga Hindun dalam 1 bulan, sementara ada orang lain yang juga butuh beras. Hindun tidak membeli semua beras itu, menyisakan untuk orang lain.
  • 10. Formulasi Mashlahah M=F+B M = mashlahah F = Manfaat B = Berkah B = (F) (P) Interaksi antara manfaat & P (pahala total) P = β ip Î’i = frekwensi kegiatan, p = pahala per unit kegiatan B = Fβip M = F + Fβip M = F (1 + βip) Dalam konsumsi yang tidak berpahala = F duniawi saja Konsumsi yang tidak memberi manfaat (F), maka berkahnya (B) juga tidak ada.
  • 11. Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Produk halal materi fisik/psikis Intelektual Kebutuhan Kebutuhan Generasi Niat Sosial Yg akan dtg ibadah/kebaikan Pemenuhan Kebutuhan Karakteristik Mashlahah Manfaat (Duniawi) Berkah dalam Konsumsi Mashlahah Madharat Hal yg Sia-sia Hal yg merugikan Keinginan
  • 12. Gambar Kurva Ekuilibrium Konsumen Qy 14 • Kurva konsumsi pendapatan dibentuk dengan menghubungkan 10 titik F,E dan S, dimana ketiga titik tersebut 7 S merupakan kepuasan 5 E maksimal pada garis kendala anggaran 3 F masing-masing Qx 3 5 7 10 14
  • 13. Dengan pendapatan Rp.10, Px = 1 dan Py =1, bagaimana seorang konsumen mencapai ekuilibrium ? Qy • Ekuilibrium tercapai 14 dititik E dengan konsumsi 5x,5y. 10 Tidak di N karena .N kepuasannya lebih . S rendah, IC1 lebih rendah 7 IC3 E IC2. 5 . Tidak di S, sebab IC2 pendapatannya tidak 3 mencukupi untuk IC1 berkonsumsi pada IC3 Qx 3 5 7 10 14
  • 14. Persoalannya: • Produksi: menciptakan kepuasan atau menciptakan keinginan? • Ada upaya mendobrak kendala anggaran: tidak memiliki anggaran tapi bisa belanja?
  • 16. Hukum Utilitas & Mashlahah • ‘LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY’ • Hukum Penurunan Utilitas Marginal: tambahan kepuasan yang diperoleh konsumen akibat adanya peningkatan jumlah barang/jasa yang dikonsumsi • MU = jika konsumen mengkonsumsi suatu barang/jasa secara terus-menerus secara berurutan , maka nilai tambahan kepuasan yang diperoleh semakin menurun ---- kebosanan, kejenuhan (0).
  • 17. • MM (mashlahah marginal) • Dalam Ibadah mahdlah (mukmin tidak mengalami kebosanan) --- dalam buku yang dilihat sisi pahalanya, sementara dalam hadits, mungkin bosan beribadah (lihat pelakunya)
  • 18. • Lakukan konsumsi, ketika barang yang dikonsumsi memberi kepuasan optimum (ju` (lapar) • Berhenti mengkonsumsi ketika barang yang dikonsumsi tidak lagi memberikan kepuasan (kenyang syab`u)
  • 19. Keseimbangan Konsumen • Keputusan mengkonsumsi ---- implikasi penggunaan barang yang terkait • Keterkaitan antar barang: Substitusi Sempurna, dekat, dan jauh Komplementer Sempurna, dekat, jauh Independen
  • 20. Islam melarang adanya penggantian (substitusi) dari barang atau transaksi yang halal dengan barang atau transaksi yang haram Islam melarang mencampuradukkan antara barang atau transaksi yang halal dengan barang atau transaksi yang haram
  • 21. Permintaan Konsumen • Hubungan dua barang yang halal dengan kandungan berkah yang berbeda • Mashlahah Marginal Per Rupiah untuk Barang A Jumlah Harga Marginal Marginal Marginal MM per Rupiah Konsumsi (2) Manfaat (3) Berkah (4) Mashlahah 6=5/2 (1) 5 = (3 + 4) 1 16 - - - - 2 16 20 50 70 4.38 3 16 19 50 69 4.31 4 16 18 50 68 4.25 5 16 16 50 66 4.13 6 16 14 50 64 4.00 7 16 12 50 62 3.88 8 16 9 50 59 3.69 9 16 6 50 56 3.50 10 16 2 50 52 3.25
  • 22. Jumlah Harga Marginal Marginal Marginal MM per Rupiah Konsumsi (2) Manfaat (3) Berkah (4) Mashlahah 6=5/2 (1) 5 = (3 + 4) 1 23 - - - - 2 23 35 70 105 4.57 3 23 33 70 103 4.48 4 23 31 70 101 4.39 5 23 28 70 98 4.26 6 23 25 70 95 4.13 7 23 22 70 92 4.00 8 23 18 70 88 3.83 9 23 14 70 84 3.65 10 23 9 70 79 3.43
  • 23. Mashlahah Marginal Per Rupiah untuk Barang A setelah Kenaikan Harga Jumlah Harga Marginal Marginal Marginal MM per Rupiah Konsumsi (2) Manfaat (3) Berkah (4) Mashlahah 6=5/2 (1) 5 = (3 + 4) 1 17 - - - - 2 17 20 50 70 4.12 3 17 19 50 69 4.06 4 17 18 50 68 4.00 5 17 16 50 66 3.88 6 17 14 50 64 3.76 7 17 12 50 62 3.65 8 17 9 50 59 3.47 9 17 6 50 56 3.29 10 17 2 50 52 3.06
  • 24. Hukum Permintaan & Penurunan Kurva Permintaan • Hukum permintaan menyatakan bahwa jika harga suatu barang/jasa meningkat, maka jumlah barang/jasa yang diminta konsumen akan menurun, selama kandungan maslahah pada barang tersebut dan faktor lain tidaklah berubah. P 17 16 0 4 6 Q
  • 25. • Preferensi seorang konsumen Islam dibangun atas kebutuhan akan maslahah, baik maslahah yang diterima di dunia ataupun di akhirat. • Maslahah adalah setiap keadaan yang membawa manusia pada derajat yang lebih tinggi sebagai makhluk yang sempurna. Maslahah dunia dapat berbentuk manfaat fisik, biologis, psikis, dan material, yang sering dikenal dengan istilah manfaat. Maslahah akhirat berupa janji kebaikan (pahala) yang akan diberikan di akhirat sebagai akibat perbuatan mengikuti ajaran Islam.
  • 26. • Setiap konsumen yang rasional selalu berusaha untuk mendapatkan maslahah di atas maslahah minimum. Maslahah minimum adalah maslahah yang diperoleh dari mengkonsumsi barang/jasa yang halal dengan diikuti niat beribadah. • Setiap konsumen Islam yang rasional tidak akan mengsubstitusikan ataupun mengkomplentarikan antara barang/jasa yang haram dengan barang/jasa yang halal.
  • 27. • Keberadaan maslahah akan memperpanjang rentang (span) dari suatu kegiatan halal. Seseorang yang merasakan adanya maslahah dan menyukainya, maka dia akan tetap rela melakukan suatu kegiatan meskipun manfaat dari kegiatan tersebut bagi dirinya sudah tidak ada. • Bagi orang yang peduli akan adanya berkah, semakin tinggi barang halal yang dikonsumsi seseorang, tambahan maslahah yang diterimanya akan meningkat hingga titik tertentu dan akhirnya akan menurun, dengan asumsi jumlah konsumsi masih dibolehkan oleh Islam. Namun bagi orang yang tidak peduli terhadap adanya berkah, peningkatan maslahah adalah identik dengan peningkatan manfaat duniawi semata.