際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
TEORI PELANGGARAN HARAPAN
(EXPECTANCY VIOLATION THEORY)
1
TEORI MANAJEMEN MAKNA TERKOORDINASI
(COORDINATED MANAGEMENT OF MEANING THEORY)
&
TEORI PELANGGARAN HARAPAN
(Expectancy Violation Theory)Judee Burgon
2
LATAR BELAKANG PENEMU TEORI PELANGGARAN HARAPAN
 Teori ini dikreasikan oleh Judee Burgoon
(1978)
 Burgoon adalah alumni Iowa State
University (S1), Illinois State University
(S2), dan West Virginia University (S3)
 Saat ini, Burgoon adalah salah seorang
profesor komunikasi dari University of Arizona
 Selain EVT, Burgoon juga terlibat dalam
terciptanya Interpersonal Adaptation
Theory dan Interpersonal Deception Theory
3
TEORI PELANGGARAN HARAPAN
EXPECTANCY VIOLATIONS THEORY (EVT)
Teori ini menyatakan bahwa orang memiliki harapan
mengenai perilaku non-verbal orang lain Teori Pelanggaran
Harapan tertarik dengan struktur dari pesan-pesan non-verbal
Teori ini menyatakan bahwa ketika norma-norma
komunikasi dilanggar, pelanggaran ini dapat dipandang
dengan positif atau negatif, tergantung dari persepsi
penerima terhadap si pelanggar
4
GAGASAN DASAR TEORI PELANGGARAN
HARAPAN
 Peranan komunikasi non verbal : Apa yang kita lakukan dalam sebuah
percakapan atau bagaimana cara kita mengatakan sesuatu dapat menjadi
lebih penting dari apa yang sebenarnya kita katakan
 Salah satu perilaku komunikasi non verbal yang sangat mempengaruhi
komunikasi interpersonal adalah jarak
 Jarak menjadi penting karena perubahan jarak yang tidak diharapkan
bisa menjadi sangat ambigu atau membangkitkan nuansa tertentu
sedangkan pada sisi yang lain setiap orang diyakini memiliki
harapan/sangkaan yang berbeda-beda tentang jarak dan
penggunaannya
 Untuk memahami komunikasi non verbal khusunya jarak yang
diintegrasikan ke dalam ruang personal dan pengaruhnya terhadap
pesan-pesan dalam komunikasi maka dikembangkanlah Teori
Pelanggaran Harapan
5
ZONA PROKSEMIK
Edward Hall (1996) dalam studinya menemukan ada 4 zona
proxemik yang digunakan oleh manusia dalam berinteraksi
dengan orang lain
 Jarak Intim (0,5 m)
 Jarak Personal (1,2 m)
 Jarak Sosial (3,0 m)
 Jarak Publik (6,0m ataw lebih )
6
Jarak Intim
 Zona spasial yang sangat dekat, mulai dari 0-18 inci (46
cm), biasanya digunkan untuk pasangan yang dekat
7
Jarak Personal
 Zona spasial yang berkisar antara 18
inci4 kaki (1,2 meter), digunakan untuk
keluarga dan teman
8
Jarak Sosial
 Zona Spasial yang berkisar antara
4-12 kaki (3,0 meter), digunakan
untuk hubungan yang formal
9
Jarak Publik
 Zona spasial yang berjarak 12 kaki (3,7 meter)
atau lebih, digunakan untuk diskusi yang sangat
formal
10
KEWILAYAHAN
 Wilayah Primer
Menunjukkan kepemilikan eksklusif seseorang
terhadap sebuah benda/area
 Wilayah Sekunder
Merupakan afiliasi seseorang dengan sebuah area
atau benda
 Wilayah Publik
Merupakan tempat-tempat terbuka untuk semua
orang, termasuk pantai dan taman
11
TIGA ASUMSI TEORI PELANGGARAN
HARAPAN HARAPAN
1.HARAPAN MENDORONG TERJADINYA INTERAKSI MANUSIA
2.HARAPAN TERHADAP PERILAKU MANUSIA DIPELAJARI
3.MEMBUAT PREDIKSI MENGENAI PERILAKU NONVERBAL
12
1.HARAPAN MENDORONG TERJADINYA
INTERAKSI MANUSIA
 Asumsi ini menyatakan bahwa manusia selalu memiliki harapan-
harapan yang akan dibawanya dalam interaksinya dan
mempengaruhi perilakunya dalam interaksi itu dengan orang lain
 Harapan adalah pemikiran dan perilaku yang diantisipasi dan
disetujui dalam percakapan dengan orang lain
 Harapan merupakan hasil dari norma- norma
sosial, stereotip, rumor dan sifat idiosinkratik dari Komunikator (Tim
Levine, 2000)
13
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HARAPAN
 Faktor-faktor indiviudal komunikator
(gender, kepribadian, usia, penampilan dan reputasi) Harapan
 Faktor-faktor rasional
(sejarah hubungan yg melatarbelakangi, perbedaan
status, tingkat ketertarikan dan rasa suka)
 Faktor konteks
(formalitas/ informalitas, fungsi tugas/ soisal, batasan lingkungan
dan norma-norma budaya)
14
2.HARAPAN TERHADAP PERILAKU MANUSIA
DIPELAJARI
 Asumsi ini menyatakan bahwa harapan bukanlah
bawaan lahir atau bersumber dari sesuatu yang
alamiah. Tetapi harapan merupakan sesuatu yang
dipelajari manusia dari budaya masyarakatnya atau
individu-individu yang ada dalam/menjadi anggota
dari kebudayaan itu.
 Contoh dalam budaya kita : Harapan orang tua
dalam interaksi anaknya dengan orang yang lebih
tua untuk melakukan budaya tabe
15
3.MEMBUAT PREDIKSI MENGENAI PERILAKU
NONVERBAL
 Asumsi ini menyatakan bahwa perilaku non verbal sangat
mempengaruhi jalannya percakapan dan perilaku ini mendorong
orang lain untuk melakukan prediksi apa yang akan terjadi
berikutnya kemudian memberi reaksi sesuai dengan pemaknaannya
terhadap perilaku non verbal yang diprediksinya itu.
 Contohnya : Seseorang yang menurut anda menarik dan
mengadakan kontak mata langsung dengan anda, awalnya terasa
aneh tapi kemudian anda akan merasa nyaman
16
VALENSI PELANGGARAN
 Valensi pelanggaran ini adalah pemberian nilai positif atau negatif
dari pelanggaran terhadap harapan. Valensi Pelanggaran lahir dari
proses interpretasi dan evaluasi. Artinya, melihat sejauh apa
pelanggaran dilakukan, siapa yang melakukan, dan dalam konteks
apa
 Misalnya, saya tidak suka bila ada orang asing duduk terlalu dekat
dengan saya. Apa lagi sampai memasuki jarak personal saya.
Tetapi, ketika yang memasuki jarak personal saya itu gadis cantik
yang kebetulan juga seorang selebritas nasional, maka saya bisa
menganggap pelanggaran itu sebagai sesuatu yang positif.
17
Teori Manajemen Makna Terkoordinasi
(Coordinated Management of Meaning Theory) W. Barnett Pearce & Vernon Cronen
18
Deskripsi
Jessy Taylor tinggal di apartemen yang sempit, menjanda 2 tahun dari suaminya
yang dianggap kasar.Dua anaknya;Megan (13) & Melisa (9) ikut Jessy. Jessy akan
menikah lagi dengan Ben Murphy, karena yakin kondisi kehidupannya akan berubah.
Jessy bekerja sbg staff biro hukum, seringkali dikantor sampai 12 jam sehari.
Akibatnya, anak-anak Jessy seringkali membutuhkan orang dewasa setiap sorenya.
Jessy tetap bekerja karena bisa mengandalkan kiriman dari mantan suaminya.
Istri Ben Murphy meninggal 2 tahun lalu, meninggalkan seorang anak (Patrick, 4
tahun). Murphy sering mendapat bantuan dari ibu & dua saudara perempuannya.
Merasa bersalah sering meninggalkan Patrick, karena sebagai polisi jam kerjanya tidak
bisa diprediksi. Tetap bersyukur karena keluarganya masih membantu.
19
Dua saudara Murphy mulai resah, Murphy khawatir tugas menjaga Patrick mulai
menjadi beban saudara dan ibunya. Murphy berharap pernikahannya dengan Jessy
akan mengurangi ketergantungannya pada ibu dan saudaranya.
Suatu sore, Murphy & Jessy diskusi tentang rencana pernikahan, membicarakan tentang
keluarga masing2, senangnya membesarkan 4 orang anak, senangnya Patrick
mempunyai saudara baru (Megan & Melisa). Dilain pihak, Jessy merasa cemas, akan
ada orang baru dalam kehidupan anak-anaknya. Megan & Melisa tidak terlalu
senang dengan keluarga baru mereka, ia sudah memiliki ketidaksepakatan dengan
Murphy mengenai beberapa hal, termasuk penggunaan komputer serta kegiatan
seusai sekolah.
20
Suatu saat Murphy & Jessy mulai bicara terbuka mengenai kesulitan, hambatan, dan
tantangan yang harus dihadapi kelak. Murphy mengakui; pertama, kau perlu tahu
abhwa aku mencintaimu dan itu hal penting saat ini. Aku rasa anak-anak akan
menyesuaikan diri pada waktunya, cepat atau lambat. Banyak keluarga seperti
kita, namun semuanya berangsur menjadi baik, kita bukan yang pertama.
Jessy setuju, Ya, aku tahu kita bukan keluarga pertama yang menghadapi hal seperti ini.
Dan aku tahu semuanya akan baik- baik saja, tapi kapan ? Dan bagaimana kita bisa
menjaga agar tidak ada pertengkaran, sementara kita berusaha untuk
menyesuaikan diri ? Penyesuaian kan butuh waktu. Kata2nya disambut pelukan
hangat dari Murphy
21
Ulasan
 Banyak orang menganggap percakapan Murphy-Jessy suatu yang
wajar, mengikuti pola yang dapat ditebak dan bergantung pada norma
sosial yang ada.
 Untuk memahami apa yang terjadi dalam sebuah percakapan, Pearce &
Cronen membentuk Teori Manajemen Makna Terkoordinasi. Menurut Pearce
& Cronen; orang berkomunikasi berdasar aturan. Aturan memainkan
peranan penting dalam teori ini.
 Aturan tidak hanya membantu kita dalam berkomunikasi, tapi juga
membantu menginterpretasikan apa yang dikomunikasikan pada kita
22
 Teori ini membantu menjelaskan bagaimana individu saling menciptakan makna
dalam percakapan. Jessy & Murphy, telah mulai menetapkan peraturan dan pola
yang akan menentukan interaksi keluarga baru mereka.
 Teori Manajemen Makna Terkoordinasi; Dalam percakapan dan melalui pesan yang
kita kirim dan kita terima, orang saling menciptakan makna. Saat kita menciptakan
dunia sosial kita, kita menggunakan berbagai aturan untuk mengkonstruksi dan
mengkoordinasikan makna. Maksudnya, aturan-aturan membimbing komunikasi
yang terjadi diantara orang-orang.
 Teori ini berfokus pada relasi antara individual dengan masyarakatnya. Melalui
sebuah struktur hirarki, orang-orang mengorganisasikan makna dari beratus-ratus
pesan yang diterima dalam sehari
23
ASUMSI TEORI
 Asumsi Teori Teori ini penting karena berfokus pada hubungan antara
individu dengan masyarakatnya (Philipsen, 1995). Ada beberapa asumsi :
 a. Manusia Hidup Dalam Komunikasi.
 b. Manusia Saling Menciptakan Realitas Sosial.
 c. Transaksi Informasi Tergantung Pada Makna Pribadi & Interpersonal.
24
Hirarki Makna Yang Terkoordinasi
 1. Isi (Content) Data mentah dikonversikan menjadi makna.
 2. Tindak Tutur (Speech Acts) Tindakan2 yang kita lakukan dengan cara
berbicara; memuji, menghina, berjanji, mengancam, menyatakan dan
bertanya. Aku mencintaimukata Murphy pada Jessy, frase ini menyatakan
lebih dari sekedar pernyataan. Frase ini mengandung nada kasih sayang
karena adanya tindak tutur (Austin, 1975).
 3. Episode Rutinitas komunikasi yang memiliki awal, pertengahan dan
akhiryang jelas. Episode mendeskripsikan konteks dimana orang bertindak.
 4. Hubungan (relationship) Dua orang menyadari potensi & batasan mereka
sebagai mitra dalam sebuah hubungan. Kesepakatan dan pengertian
antara dua orang.
25
 5. Naskah Kehidupan (life scripts) Kelompok2 episode masa lalu/masa kini
yang menciptakan suatu sistem makna yang dapat dikelola bersama
dengan orang lain. Bayangkan perbedaan naskah kehidupan Murphy &
Jessy.Pengalaman dari episode masa lalu mereka akan menjadi sangat
informatif ketika mereka berdua sedang berusaha menyusun masa depan
bersama.
 6. Pola Budaya (Cultural Pattern) Gambaran mengenai dunia & bagaimana
hubungan seseorang dengan hal tersebut. Seseorang berprilaku sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakatnya. Manusia
mengidentifikasi diri mereka dalam kelompok tertentu dalam kebudayaan
tertentu.
26
Terima Kasih 
27

More Related Content

Teori pelanggaran harapan dan teori manajeman makna terkoordinasi

  • 1. TEORI PELANGGARAN HARAPAN (EXPECTANCY VIOLATION THEORY) 1 TEORI MANAJEMEN MAKNA TERKOORDINASI (COORDINATED MANAGEMENT OF MEANING THEORY) &
  • 2. TEORI PELANGGARAN HARAPAN (Expectancy Violation Theory)Judee Burgon 2
  • 3. LATAR BELAKANG PENEMU TEORI PELANGGARAN HARAPAN Teori ini dikreasikan oleh Judee Burgoon (1978) Burgoon adalah alumni Iowa State University (S1), Illinois State University (S2), dan West Virginia University (S3) Saat ini, Burgoon adalah salah seorang profesor komunikasi dari University of Arizona Selain EVT, Burgoon juga terlibat dalam terciptanya Interpersonal Adaptation Theory dan Interpersonal Deception Theory 3
  • 4. TEORI PELANGGARAN HARAPAN EXPECTANCY VIOLATIONS THEORY (EVT) Teori ini menyatakan bahwa orang memiliki harapan mengenai perilaku non-verbal orang lain Teori Pelanggaran Harapan tertarik dengan struktur dari pesan-pesan non-verbal Teori ini menyatakan bahwa ketika norma-norma komunikasi dilanggar, pelanggaran ini dapat dipandang dengan positif atau negatif, tergantung dari persepsi penerima terhadap si pelanggar 4
  • 5. GAGASAN DASAR TEORI PELANGGARAN HARAPAN Peranan komunikasi non verbal : Apa yang kita lakukan dalam sebuah percakapan atau bagaimana cara kita mengatakan sesuatu dapat menjadi lebih penting dari apa yang sebenarnya kita katakan Salah satu perilaku komunikasi non verbal yang sangat mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah jarak Jarak menjadi penting karena perubahan jarak yang tidak diharapkan bisa menjadi sangat ambigu atau membangkitkan nuansa tertentu sedangkan pada sisi yang lain setiap orang diyakini memiliki harapan/sangkaan yang berbeda-beda tentang jarak dan penggunaannya Untuk memahami komunikasi non verbal khusunya jarak yang diintegrasikan ke dalam ruang personal dan pengaruhnya terhadap pesan-pesan dalam komunikasi maka dikembangkanlah Teori Pelanggaran Harapan 5
  • 6. ZONA PROKSEMIK Edward Hall (1996) dalam studinya menemukan ada 4 zona proxemik yang digunakan oleh manusia dalam berinteraksi dengan orang lain Jarak Intim (0,5 m) Jarak Personal (1,2 m) Jarak Sosial (3,0 m) Jarak Publik (6,0m ataw lebih ) 6
  • 7. Jarak Intim Zona spasial yang sangat dekat, mulai dari 0-18 inci (46 cm), biasanya digunkan untuk pasangan yang dekat 7
  • 8. Jarak Personal Zona spasial yang berkisar antara 18 inci4 kaki (1,2 meter), digunakan untuk keluarga dan teman 8
  • 9. Jarak Sosial Zona Spasial yang berkisar antara 4-12 kaki (3,0 meter), digunakan untuk hubungan yang formal 9
  • 10. Jarak Publik Zona spasial yang berjarak 12 kaki (3,7 meter) atau lebih, digunakan untuk diskusi yang sangat formal 10
  • 11. KEWILAYAHAN Wilayah Primer Menunjukkan kepemilikan eksklusif seseorang terhadap sebuah benda/area Wilayah Sekunder Merupakan afiliasi seseorang dengan sebuah area atau benda Wilayah Publik Merupakan tempat-tempat terbuka untuk semua orang, termasuk pantai dan taman 11
  • 12. TIGA ASUMSI TEORI PELANGGARAN HARAPAN HARAPAN 1.HARAPAN MENDORONG TERJADINYA INTERAKSI MANUSIA 2.HARAPAN TERHADAP PERILAKU MANUSIA DIPELAJARI 3.MEMBUAT PREDIKSI MENGENAI PERILAKU NONVERBAL 12
  • 13. 1.HARAPAN MENDORONG TERJADINYA INTERAKSI MANUSIA Asumsi ini menyatakan bahwa manusia selalu memiliki harapan- harapan yang akan dibawanya dalam interaksinya dan mempengaruhi perilakunya dalam interaksi itu dengan orang lain Harapan adalah pemikiran dan perilaku yang diantisipasi dan disetujui dalam percakapan dengan orang lain Harapan merupakan hasil dari norma- norma sosial, stereotip, rumor dan sifat idiosinkratik dari Komunikator (Tim Levine, 2000) 13
  • 14. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARAPAN Faktor-faktor indiviudal komunikator (gender, kepribadian, usia, penampilan dan reputasi) Harapan Faktor-faktor rasional (sejarah hubungan yg melatarbelakangi, perbedaan status, tingkat ketertarikan dan rasa suka) Faktor konteks (formalitas/ informalitas, fungsi tugas/ soisal, batasan lingkungan dan norma-norma budaya) 14
  • 15. 2.HARAPAN TERHADAP PERILAKU MANUSIA DIPELAJARI Asumsi ini menyatakan bahwa harapan bukanlah bawaan lahir atau bersumber dari sesuatu yang alamiah. Tetapi harapan merupakan sesuatu yang dipelajari manusia dari budaya masyarakatnya atau individu-individu yang ada dalam/menjadi anggota dari kebudayaan itu. Contoh dalam budaya kita : Harapan orang tua dalam interaksi anaknya dengan orang yang lebih tua untuk melakukan budaya tabe 15
  • 16. 3.MEMBUAT PREDIKSI MENGENAI PERILAKU NONVERBAL Asumsi ini menyatakan bahwa perilaku non verbal sangat mempengaruhi jalannya percakapan dan perilaku ini mendorong orang lain untuk melakukan prediksi apa yang akan terjadi berikutnya kemudian memberi reaksi sesuai dengan pemaknaannya terhadap perilaku non verbal yang diprediksinya itu. Contohnya : Seseorang yang menurut anda menarik dan mengadakan kontak mata langsung dengan anda, awalnya terasa aneh tapi kemudian anda akan merasa nyaman 16
  • 17. VALENSI PELANGGARAN Valensi pelanggaran ini adalah pemberian nilai positif atau negatif dari pelanggaran terhadap harapan. Valensi Pelanggaran lahir dari proses interpretasi dan evaluasi. Artinya, melihat sejauh apa pelanggaran dilakukan, siapa yang melakukan, dan dalam konteks apa Misalnya, saya tidak suka bila ada orang asing duduk terlalu dekat dengan saya. Apa lagi sampai memasuki jarak personal saya. Tetapi, ketika yang memasuki jarak personal saya itu gadis cantik yang kebetulan juga seorang selebritas nasional, maka saya bisa menganggap pelanggaran itu sebagai sesuatu yang positif. 17
  • 18. Teori Manajemen Makna Terkoordinasi (Coordinated Management of Meaning Theory) W. Barnett Pearce & Vernon Cronen 18
  • 19. Deskripsi Jessy Taylor tinggal di apartemen yang sempit, menjanda 2 tahun dari suaminya yang dianggap kasar.Dua anaknya;Megan (13) & Melisa (9) ikut Jessy. Jessy akan menikah lagi dengan Ben Murphy, karena yakin kondisi kehidupannya akan berubah. Jessy bekerja sbg staff biro hukum, seringkali dikantor sampai 12 jam sehari. Akibatnya, anak-anak Jessy seringkali membutuhkan orang dewasa setiap sorenya. Jessy tetap bekerja karena bisa mengandalkan kiriman dari mantan suaminya. Istri Ben Murphy meninggal 2 tahun lalu, meninggalkan seorang anak (Patrick, 4 tahun). Murphy sering mendapat bantuan dari ibu & dua saudara perempuannya. Merasa bersalah sering meninggalkan Patrick, karena sebagai polisi jam kerjanya tidak bisa diprediksi. Tetap bersyukur karena keluarganya masih membantu. 19
  • 20. Dua saudara Murphy mulai resah, Murphy khawatir tugas menjaga Patrick mulai menjadi beban saudara dan ibunya. Murphy berharap pernikahannya dengan Jessy akan mengurangi ketergantungannya pada ibu dan saudaranya. Suatu sore, Murphy & Jessy diskusi tentang rencana pernikahan, membicarakan tentang keluarga masing2, senangnya membesarkan 4 orang anak, senangnya Patrick mempunyai saudara baru (Megan & Melisa). Dilain pihak, Jessy merasa cemas, akan ada orang baru dalam kehidupan anak-anaknya. Megan & Melisa tidak terlalu senang dengan keluarga baru mereka, ia sudah memiliki ketidaksepakatan dengan Murphy mengenai beberapa hal, termasuk penggunaan komputer serta kegiatan seusai sekolah. 20
  • 21. Suatu saat Murphy & Jessy mulai bicara terbuka mengenai kesulitan, hambatan, dan tantangan yang harus dihadapi kelak. Murphy mengakui; pertama, kau perlu tahu abhwa aku mencintaimu dan itu hal penting saat ini. Aku rasa anak-anak akan menyesuaikan diri pada waktunya, cepat atau lambat. Banyak keluarga seperti kita, namun semuanya berangsur menjadi baik, kita bukan yang pertama. Jessy setuju, Ya, aku tahu kita bukan keluarga pertama yang menghadapi hal seperti ini. Dan aku tahu semuanya akan baik- baik saja, tapi kapan ? Dan bagaimana kita bisa menjaga agar tidak ada pertengkaran, sementara kita berusaha untuk menyesuaikan diri ? Penyesuaian kan butuh waktu. Kata2nya disambut pelukan hangat dari Murphy 21
  • 22. Ulasan Banyak orang menganggap percakapan Murphy-Jessy suatu yang wajar, mengikuti pola yang dapat ditebak dan bergantung pada norma sosial yang ada. Untuk memahami apa yang terjadi dalam sebuah percakapan, Pearce & Cronen membentuk Teori Manajemen Makna Terkoordinasi. Menurut Pearce & Cronen; orang berkomunikasi berdasar aturan. Aturan memainkan peranan penting dalam teori ini. Aturan tidak hanya membantu kita dalam berkomunikasi, tapi juga membantu menginterpretasikan apa yang dikomunikasikan pada kita 22
  • 23. Teori ini membantu menjelaskan bagaimana individu saling menciptakan makna dalam percakapan. Jessy & Murphy, telah mulai menetapkan peraturan dan pola yang akan menentukan interaksi keluarga baru mereka. Teori Manajemen Makna Terkoordinasi; Dalam percakapan dan melalui pesan yang kita kirim dan kita terima, orang saling menciptakan makna. Saat kita menciptakan dunia sosial kita, kita menggunakan berbagai aturan untuk mengkonstruksi dan mengkoordinasikan makna. Maksudnya, aturan-aturan membimbing komunikasi yang terjadi diantara orang-orang. Teori ini berfokus pada relasi antara individual dengan masyarakatnya. Melalui sebuah struktur hirarki, orang-orang mengorganisasikan makna dari beratus-ratus pesan yang diterima dalam sehari 23
  • 24. ASUMSI TEORI Asumsi Teori Teori ini penting karena berfokus pada hubungan antara individu dengan masyarakatnya (Philipsen, 1995). Ada beberapa asumsi : a. Manusia Hidup Dalam Komunikasi. b. Manusia Saling Menciptakan Realitas Sosial. c. Transaksi Informasi Tergantung Pada Makna Pribadi & Interpersonal. 24
  • 25. Hirarki Makna Yang Terkoordinasi 1. Isi (Content) Data mentah dikonversikan menjadi makna. 2. Tindak Tutur (Speech Acts) Tindakan2 yang kita lakukan dengan cara berbicara; memuji, menghina, berjanji, mengancam, menyatakan dan bertanya. Aku mencintaimukata Murphy pada Jessy, frase ini menyatakan lebih dari sekedar pernyataan. Frase ini mengandung nada kasih sayang karena adanya tindak tutur (Austin, 1975). 3. Episode Rutinitas komunikasi yang memiliki awal, pertengahan dan akhiryang jelas. Episode mendeskripsikan konteks dimana orang bertindak. 4. Hubungan (relationship) Dua orang menyadari potensi & batasan mereka sebagai mitra dalam sebuah hubungan. Kesepakatan dan pengertian antara dua orang. 25
  • 26. 5. Naskah Kehidupan (life scripts) Kelompok2 episode masa lalu/masa kini yang menciptakan suatu sistem makna yang dapat dikelola bersama dengan orang lain. Bayangkan perbedaan naskah kehidupan Murphy & Jessy.Pengalaman dari episode masa lalu mereka akan menjadi sangat informatif ketika mereka berdua sedang berusaha menyusun masa depan bersama. 6. Pola Budaya (Cultural Pattern) Gambaran mengenai dunia & bagaimana hubungan seseorang dengan hal tersebut. Seseorang berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakatnya. Manusia mengidentifikasi diri mereka dalam kelompok tertentu dalam kebudayaan tertentu. 26