ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
NAMA KELOMPOK
AGUSTIN TIKA MAYA (113174058)
DEPY IRAWAN (113174209)
OKY OKTAVIA (113174215)
DEWI NUR (113174216)
ASPEK-ASPEK
PERKEMBANGA
N
BAGAIMANA
PERKEMBANGA
N TERJADI
ISU-ISU
PERKEMBANGAN
TEORI PIAGET
TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN
KOGNITIF PIAGET
KRITIK DAN
REVISI TEORI
PIAGET
NEO-PIAGET DAN
PERKEMBANGAN
KONSTRUKSIVITAS
ASPEK_ASPEK
PERKEMBANGAN
MORAL
SOSIAL
KOGNITIF
FISIK
KEPRIBADIAN
ASPEK PERKEMBANGAN MORAL
Perkembangan moral terjadi dalam dua tahap. Yaitu,
1.Tahap aprealisme moral ( moralitas oleh pembatasan )
2.Tahap kerjasama atau hubungan timbal balik
Dalam tahap yang pertama ini seorang anak menilai
tindakan sebagai benar atau salah atas dasar
konsekuensinya dan bukan berdasarkan motifasi
dibelakangnya. Moral anak otomatis mengikuti peraturan
tanpa berfikir atau menilai, dan cendrung menganggap
orang dewasa yang berkuasa sebagai mahakuasa.Yang
paling penting menurut Piaget bahwa anak menilai suatu
perbuatan benar atau salah berdasarkan hukuman bukan
pada nilai moralnya.
ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL
Pada waktu lahir, bayi tidak suka bergaul dengan orang lain. Selama
kebutuhan fisik mereka terpenuhi, mereka tidak mempunyai minat
terhadap orang lain. Pada bulan pertama atau kedua sejak bayi
dilahirkan, mereka semata-mata bereaksi terhadap rangsangan
dilingkungan mereka, terlepas dari apakah asal rangsangan itu
manusia atau benda, sebagai contoh, mereka tidak dapat
membedakan dengan jelas antara suara manusia dan suara lainnya.
Sosialisasi dalam bentuk perilaku yang suka bergaul dimulai pada
bulan ketiga, tatkala bayi dapat membedakan antara manusia dan
benda dilingkungan mereka dan mereka bereaksi secara berbeda
terhadap keduanya. Pada saat itu otot mereka cukup kuat dan
terkoordinasi sehingga memungkinkan untuk menatap orang atau
benda dan mengikuti gerak orang atau benda tersebut, dan melihat
sasaran itu dengan jelas. Pendengaran mereka juga cukup
berkembang sehingga memungkinkan mereka mengenal suara.Akibat
dari perkembangan ini, ditinjau dari sudut kematangan, mereka telah
siap untuk belajar bermasyarakat.
ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF
Menurut Piaget Perkembangan merupakan suatu
proses yang bersifat kumulatif. Artinya,
perkembangan terdahulu akan menjadi dasar bagi
perkembangan selanjutnya. Dengan demikian,
apabila teriadi hambatan pada perkembangan
terdahulu maka perkembangan selanjutnya akan
memperoleh hambatan. Piaget membagi
perkembangan kognitif kedalam empat fase, yaitu
fase sensori motor, fase praoperasional, fase
operasi konkret, dan fase operasi formal (Piaget,
1972: 49-91).
ASPEK PERKEMBANGAN FISIK
Studi tentang pertumbuhan fisik telah menunjukkan
bahwa pertumbuhan akan dapat di bagi menjadi 4
periode utama, dua periode ditandai dengan
pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya
dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat.Selama
periode pralahir dan 6 bulan setelah lahir,
pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir
tahun pertama kehidupan pasca lahirnya,
pertumbuhan memperlihatkan tempo yang sedikit
lambat dan kemudian menjadi stabil sampai sianak
memasuki tahap remaja, atau tahap kematangan
kehidupan seksualnya.
ASPEK PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Aspek lain dalam perkembangan kepribadian anak adalah
pemahaman atau konsep diri. Pada masa kanak-kanak
awal, anak biasanya memiliki pemahaman diri yang
bersifat fisik ataupun aktivitas yang mereka
lakukan.Konsep pemahaman diri ini menjadi lebih bersifat
internal pada masa kanak-kanak menengah dan akhir.
Anak-anak yang berada pada tingkat Sekolah Dasar telah
mampu menyebutkan sifat-sifat psikologis dalam
mendeskripsikan dirinya. Di samping itu, aspek sosial
cukup memegang peranan besar dalam memahami
konsep dirinya. Pada saat ini, anak mulai
membandingkan keadaannya dengan keadaan orang-
orang di sekelilingnya, terutama dengan teman
sebayanya.
ISU-ISU
PERKEMBANGAN
Kontroversi Bakat dan
Lingkungan
Bagaimana Perubahan Terjadi
pada Anak
Kontroversi Bakat dan Lingkungan
Dewasa ini, para ahli psikologi
perkembangan ( misalnya, berk, 1994; Elkind,
1994) pada umumnya yakin bahwa gabungan
bakat dan lingkungan mempengaruhi
perkembangan, faktor-faktor biologis
memegang suatu peran lebih kuat dalam
beberapa aspek perkembangan, misalnya
perkembangan fisik, dan faktor-faktor
lingkunagan memegang suatu peran yang lebih
kuat daripada aspek yang lain, misalnya
perkembangan moral.
Bagaimana Perubahan Terjadi Pada
Anak
Pada issu ke-2 ini mengacu pada toeri-teori
kontinyu dan diskontinyu.
Teori perkembangan kontinyu mengemukakan bahwa
dalam usianya yang masih muda, anak-anak dapat
berfikir dan bertindak seperti orang dewasa, apabila
diberikan pengalaman dan pendidikan yang sesuai.
Teori perkembangan diskontinyu melihat pada
faktor-faktor yang dibawa sejak lahir daripada faktor
lingkungan. Kondisi lingkungan dapat memiliki
pengaruh pada kecepatan perkembangan, namun
urutan tahap-tahap perkembangan pada dasarnya
tetap.
TEORI PIAGET
• Perkembangan sebagian besar
ditentukan oleh manipulasi dan interaksi
anak dengan lingkungan.
• Dalam pandangan Piaget pengetahuan
datang dari tindakan.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
KOGNITIF PIAGET
Tahap Perkiraan Usia
Sensomotoris Lahir sampai 2 tahun
Praoperasi 2 sampai 7 tahun
Operasi kongkrit 7 sampai 11 tahun
Operasi formal 11 sampai dewasa
Tahap Sensomotoris
Pada tahap ini,ditandai dengan terbentuknya
konsep kepermanenan objek dan kemajuan
gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang
mengarah pada tujuan. Misalnya
menggunakan gerak refleks yaitu
menggenggam tangan,mencoba-mencoba hal
yang baru.
Tahap Praoperasi
Pada tahap ini,ditandai dengan kemampuan
menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan
obyek-obyek di dunia. Namun, pemikirannya masih
ego-sentris dan sentrasi. Misalnya,ketika anak diberi
2 gelas susu yang sama ukurannya. Kemudian salah
satu susu dituang kedalam mangkuk, dan sianak
disuruh untuk memilih manakah susu yang banyak.
Maka sianak akan memilih susu yang ada
digelas,karena mereka berfikir bahwa kerana susu
yang ada digelas lebih tinggi.
Tahap Operasi Kongkret
Pada tahap ini sudah ada perbaikan dalam kemampuan
untuk berfikir secara logis dan kemampuan baru
penggunaan operasi-operasi yang dapat-balik.
Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan
pemecahan masalah tidak dibatasi oleh
keegosentrisan. Misal, ketika anak diberikan sapu lidi
dengan berbeda ukuran panjangnya. Maka anak-
anak sudah mampu mengurutkan sapu lidi dari yang
paling pendek ke yang paling panjang.
Tahap Operasi Formal
Pada tahap ini,sudah ada pemikiran yang abstrak dan
simbolis dilakukan. Masalah-masalah dapat
dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi
sistematis. Misal, saat dihadapkan pada sebuah
masalah. Mereka akan dengan mudah menjawabnya.
Contoh saat mereka diberitahu bahwa Tomi lebih
tinggi daripada Budi, dan Budi lebih tinggi daripada
Fendi. Ketika mereka disuruh untuk
mengurutkannya, mereka akan membayangkan
hubungan antara tinggi Tomi, Budi, dan Fendi.
Mereka akan berusaha memahami hubungan-
hubungan itu hingga menemukan jawaban yang
benar.
Bagaimana Perkembangan
Terjadi
Menurut piaget perkembangan dimulai dari
adaptasi adalah suatu proses penyesuaian skema
dalam merespon pada lingkungan melalui asimilasi
dan akomodasi. Asimilasi itu sendiri merupakan
penginterpretasian pengalaman-pengalaman baru
dalam hubungannya pada skema-skema yang ada.
Sedangkan akomodasi merupakan pemodifikasian
skema-skema yang ada untuk mencocokkan dengan
situasi-situasi yang baru.
Misalnya, ketika kita memberikan
sebuah benda atau objek kepada bayi,
maka bayi itu akan meraih, menggigit
serta membanting-banting objek tersebut.
Dalam teori piaget keadaan itu
menciptakan situasi ketidakseimbangan
atau sering disebut disequilibrium.
proses pemulihan kesetimbangan
antara kesetimbangan saat ini dan
pengalaman-pengalaman baru disebut
equilibrasi .
Contoh Adaptasi :
Apabila ditemui soal seperti berikut,maka:
x2
+ 7x + 10= 0
Langkah pertama adalah difaktorkan,sebagai
awal adaptasi untuk mencari nilai x.
(x + 2)(x + 5)=0
Dan hasil akhirnya x=-2 atau x=-5
Contoh Asimilasi :
Dengan soal yang sama,seperti hal diatas.
x2
+ 7x + 10≥ 0
(x + 2)(x + 5)≥0
Untuk menemukan nilai x,menggunakan garis
bilangan sehingga ditemukan nilai x.
+ - +
-5 -2
Daerah HP={x x≥-2 v x≤-5}│
Contoh Akomodasi :
x2
+ 10x + 8 = 0
(x2
+ 10x ) = -8
(x2
+ 10x + (5)2
) = -8 + 25
(x + 5)2
= 17
(5)2
= 25
175 ±=+x
175 ±−=x
( ) 5102
1
=
Jeff Bivin -- LZHS
Kritik dan Revisi Atas Teori Peaget
a.Beberapa peneliti telah menemukan bahwa anak-anak muda
dapat berhasil dalam bentuk-bentuk lebih sederhana dari tugas-
tugas peaget yang memerlukan keterampilan-keterampilan yang
sama (Black, 1981; Donaldson, 1978; Kusaka, 1989).
b.Gelman menemukan bahwa anak-anak kecil dapat memecahkan
masalah konservasi yang melibatkan jumlah balok dalam suatu
deretan apabila tugas itu disajikan lebih sederhana dengan bahasa
yang sederhana.
c.Boden (1980) menemukan bahwa tugas operasi formal yang sama
menghasilkan angka keberhasilan dari 19 – 98%, bergantung pada
kekomplekan perintah yang diberikan (Nagy & Griffiths, 1982).
d. Mereka mengemukakan bahwa keterampilan
keterampilan anak berkemabang menurut cara-cara
yang berbeda untuk tugas-tugas yang berbeda dan
bahwa pengalaman mereka (termasuk pengajaran
langsung disekolah atau dimana saja ) dapat
memiliki pengaruh yang kuat pada kecepatan
perkembangan tersebut (Byrnes, 1988; Gelman &
Baillar Geon, 1983; Overton, 1984).
e. De Lisi dan Staudt ( 1980), menemukan bahwa
mahasiswa perguruan tinggi besar kemungkinan
menunjukkan penalaran operasi formal pada tugas-
tugas yang berhubungan mata kuliah mayor
mereka tetapi tidak pada tugas-tugas lain.
Neo Piaget dan Pandangan-Pandangan
Perkembangan Konstruktiv
Teori-teori Neo Piaget merupakan modifikasi-modifikasi
terkini atas teori piaget yang berupaya untuk mengatasi-
mengatasi keterbatasannya dan di alamatkan pada masalah-
masalah yang menjadi sasaran kritik yang kritik-kritkannya itu
telah teridentifikasi.
alternatif bagi pandangan-pandangan perkembangan
kognitif piaget termasuk pendekatan-pendekatan pemrosesan
informasi (Siegler, 1991), yang berdasarkan pada ide bahwa
orang memproses informasi menurut cara-cara yang serupa
dengan komputer. Teori-teori pemrosesan informasi dibahas
lebih rinci pada bab yang akan datang cenderung setuju dengan
deskripsi piaget tentang kognsi namun tidak seperti piaget,
percaya bahwa ketrampilan-ketrampilan dapat diajarkan secara
langsung.

More Related Content

Teori perkemembangan

  • 1. NAMA KELOMPOK AGUSTIN TIKA MAYA (113174058) DEPY IRAWAN (113174209) OKY OKTAVIA (113174215) DEWI NUR (113174216)
  • 2. ASPEK-ASPEK PERKEMBANGA N BAGAIMANA PERKEMBANGA N TERJADI ISU-ISU PERKEMBANGAN TEORI PIAGET TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET KRITIK DAN REVISI TEORI PIAGET NEO-PIAGET DAN PERKEMBANGAN KONSTRUKSIVITAS
  • 4. ASPEK PERKEMBANGAN MORAL Perkembangan moral terjadi dalam dua tahap. Yaitu, 1.Tahap aprealisme moral ( moralitas oleh pembatasan ) 2.Tahap kerjasama atau hubungan timbal balik Dalam tahap yang pertama ini seorang anak menilai tindakan sebagai benar atau salah atas dasar konsekuensinya dan bukan berdasarkan motifasi dibelakangnya. Moral anak otomatis mengikuti peraturan tanpa berfikir atau menilai, dan cendrung menganggap orang dewasa yang berkuasa sebagai mahakuasa.Yang paling penting menurut Piaget bahwa anak menilai suatu perbuatan benar atau salah berdasarkan hukuman bukan pada nilai moralnya.
  • 5. ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL Pada waktu lahir, bayi tidak suka bergaul dengan orang lain. Selama kebutuhan fisik mereka terpenuhi, mereka tidak mempunyai minat terhadap orang lain. Pada bulan pertama atau kedua sejak bayi dilahirkan, mereka semata-mata bereaksi terhadap rangsangan dilingkungan mereka, terlepas dari apakah asal rangsangan itu manusia atau benda, sebagai contoh, mereka tidak dapat membedakan dengan jelas antara suara manusia dan suara lainnya. Sosialisasi dalam bentuk perilaku yang suka bergaul dimulai pada bulan ketiga, tatkala bayi dapat membedakan antara manusia dan benda dilingkungan mereka dan mereka bereaksi secara berbeda terhadap keduanya. Pada saat itu otot mereka cukup kuat dan terkoordinasi sehingga memungkinkan untuk menatap orang atau benda dan mengikuti gerak orang atau benda tersebut, dan melihat sasaran itu dengan jelas. Pendengaran mereka juga cukup berkembang sehingga memungkinkan mereka mengenal suara.Akibat dari perkembangan ini, ditinjau dari sudut kematangan, mereka telah siap untuk belajar bermasyarakat.
  • 6. ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF Menurut Piaget Perkembangan merupakan suatu proses yang bersifat kumulatif. Artinya, perkembangan terdahulu akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Dengan demikian, apabila teriadi hambatan pada perkembangan terdahulu maka perkembangan selanjutnya akan memperoleh hambatan. Piaget membagi perkembangan kognitif kedalam empat fase, yaitu fase sensori motor, fase praoperasional, fase operasi konkret, dan fase operasi formal (Piaget, 1972: 49-91).
  • 7. ASPEK PERKEMBANGAN FISIK Studi tentang pertumbuhan fisik telah menunjukkan bahwa pertumbuhan akan dapat di bagi menjadi 4 periode utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat.Selama periode pralahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama kehidupan pasca lahirnya, pertumbuhan memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian menjadi stabil sampai sianak memasuki tahap remaja, atau tahap kematangan kehidupan seksualnya.
  • 8. ASPEK PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Aspek lain dalam perkembangan kepribadian anak adalah pemahaman atau konsep diri. Pada masa kanak-kanak awal, anak biasanya memiliki pemahaman diri yang bersifat fisik ataupun aktivitas yang mereka lakukan.Konsep pemahaman diri ini menjadi lebih bersifat internal pada masa kanak-kanak menengah dan akhir. Anak-anak yang berada pada tingkat Sekolah Dasar telah mampu menyebutkan sifat-sifat psikologis dalam mendeskripsikan dirinya. Di samping itu, aspek sosial cukup memegang peranan besar dalam memahami konsep dirinya. Pada saat ini, anak mulai membandingkan keadaannya dengan keadaan orang- orang di sekelilingnya, terutama dengan teman sebayanya.
  • 10. Kontroversi Bakat dan Lingkungan Dewasa ini, para ahli psikologi perkembangan ( misalnya, berk, 1994; Elkind, 1994) pada umumnya yakin bahwa gabungan bakat dan lingkungan mempengaruhi perkembangan, faktor-faktor biologis memegang suatu peran lebih kuat dalam beberapa aspek perkembangan, misalnya perkembangan fisik, dan faktor-faktor lingkunagan memegang suatu peran yang lebih kuat daripada aspek yang lain, misalnya perkembangan moral.
  • 11. Bagaimana Perubahan Terjadi Pada Anak Pada issu ke-2 ini mengacu pada toeri-teori kontinyu dan diskontinyu. Teori perkembangan kontinyu mengemukakan bahwa dalam usianya yang masih muda, anak-anak dapat berfikir dan bertindak seperti orang dewasa, apabila diberikan pengalaman dan pendidikan yang sesuai. Teori perkembangan diskontinyu melihat pada faktor-faktor yang dibawa sejak lahir daripada faktor lingkungan. Kondisi lingkungan dapat memiliki pengaruh pada kecepatan perkembangan, namun urutan tahap-tahap perkembangan pada dasarnya tetap.
  • 12. TEORI PIAGET • Perkembangan sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi anak dengan lingkungan. • Dalam pandangan Piaget pengetahuan datang dari tindakan.
  • 13. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET Tahap Perkiraan Usia Sensomotoris Lahir sampai 2 tahun Praoperasi 2 sampai 7 tahun Operasi kongkrit 7 sampai 11 tahun Operasi formal 11 sampai dewasa
  • 14. Tahap Sensomotoris Pada tahap ini,ditandai dengan terbentuknya konsep kepermanenan objek dan kemajuan gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah pada tujuan. Misalnya menggunakan gerak refleks yaitu menggenggam tangan,mencoba-mencoba hal yang baru.
  • 15. Tahap Praoperasi Pada tahap ini,ditandai dengan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan obyek-obyek di dunia. Namun, pemikirannya masih ego-sentris dan sentrasi. Misalnya,ketika anak diberi 2 gelas susu yang sama ukurannya. Kemudian salah satu susu dituang kedalam mangkuk, dan sianak disuruh untuk memilih manakah susu yang banyak. Maka sianak akan memilih susu yang ada digelas,karena mereka berfikir bahwa kerana susu yang ada digelas lebih tinggi.
  • 16. Tahap Operasi Kongkret Pada tahap ini sudah ada perbaikan dalam kemampuan untuk berfikir secara logis dan kemampuan baru penggunaan operasi-operasi yang dapat-balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak dibatasi oleh keegosentrisan. Misal, ketika anak diberikan sapu lidi dengan berbeda ukuran panjangnya. Maka anak- anak sudah mampu mengurutkan sapu lidi dari yang paling pendek ke yang paling panjang.
  • 17. Tahap Operasi Formal Pada tahap ini,sudah ada pemikiran yang abstrak dan simbolis dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis. Misal, saat dihadapkan pada sebuah masalah. Mereka akan dengan mudah menjawabnya. Contoh saat mereka diberitahu bahwa Tomi lebih tinggi daripada Budi, dan Budi lebih tinggi daripada Fendi. Ketika mereka disuruh untuk mengurutkannya, mereka akan membayangkan hubungan antara tinggi Tomi, Budi, dan Fendi. Mereka akan berusaha memahami hubungan- hubungan itu hingga menemukan jawaban yang benar.
  • 18. Bagaimana Perkembangan Terjadi Menurut piaget perkembangan dimulai dari adaptasi adalah suatu proses penyesuaian skema dalam merespon pada lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi itu sendiri merupakan penginterpretasian pengalaman-pengalaman baru dalam hubungannya pada skema-skema yang ada. Sedangkan akomodasi merupakan pemodifikasian skema-skema yang ada untuk mencocokkan dengan situasi-situasi yang baru.
  • 19. Misalnya, ketika kita memberikan sebuah benda atau objek kepada bayi, maka bayi itu akan meraih, menggigit serta membanting-banting objek tersebut. Dalam teori piaget keadaan itu menciptakan situasi ketidakseimbangan atau sering disebut disequilibrium. proses pemulihan kesetimbangan antara kesetimbangan saat ini dan pengalaman-pengalaman baru disebut equilibrasi .
  • 20. Contoh Adaptasi : Apabila ditemui soal seperti berikut,maka: x2 + 7x + 10= 0 Langkah pertama adalah difaktorkan,sebagai awal adaptasi untuk mencari nilai x. (x + 2)(x + 5)=0 Dan hasil akhirnya x=-2 atau x=-5
  • 21. Contoh Asimilasi : Dengan soal yang sama,seperti hal diatas. x2 + 7x + 10≥ 0 (x + 2)(x + 5)≥0 Untuk menemukan nilai x,menggunakan garis bilangan sehingga ditemukan nilai x. + - + -5 -2 Daerah HP={x x≥-2 v x≤-5}│
  • 22. Contoh Akomodasi : x2 + 10x + 8 = 0 (x2 + 10x ) = -8 (x2 + 10x + (5)2 ) = -8 + 25 (x + 5)2 = 17 (5)2 = 25 175 ±=+x 175 ±−=x ( ) 5102 1 = Jeff Bivin -- LZHS
  • 23. Kritik dan Revisi Atas Teori Peaget a.Beberapa peneliti telah menemukan bahwa anak-anak muda dapat berhasil dalam bentuk-bentuk lebih sederhana dari tugas- tugas peaget yang memerlukan keterampilan-keterampilan yang sama (Black, 1981; Donaldson, 1978; Kusaka, 1989). b.Gelman menemukan bahwa anak-anak kecil dapat memecahkan masalah konservasi yang melibatkan jumlah balok dalam suatu deretan apabila tugas itu disajikan lebih sederhana dengan bahasa yang sederhana. c.Boden (1980) menemukan bahwa tugas operasi formal yang sama menghasilkan angka keberhasilan dari 19 – 98%, bergantung pada kekomplekan perintah yang diberikan (Nagy & Griffiths, 1982).
  • 24. d. Mereka mengemukakan bahwa keterampilan keterampilan anak berkemabang menurut cara-cara yang berbeda untuk tugas-tugas yang berbeda dan bahwa pengalaman mereka (termasuk pengajaran langsung disekolah atau dimana saja ) dapat memiliki pengaruh yang kuat pada kecepatan perkembangan tersebut (Byrnes, 1988; Gelman & Baillar Geon, 1983; Overton, 1984). e. De Lisi dan Staudt ( 1980), menemukan bahwa mahasiswa perguruan tinggi besar kemungkinan menunjukkan penalaran operasi formal pada tugas- tugas yang berhubungan mata kuliah mayor mereka tetapi tidak pada tugas-tugas lain.
  • 25. Neo Piaget dan Pandangan-Pandangan Perkembangan Konstruktiv Teori-teori Neo Piaget merupakan modifikasi-modifikasi terkini atas teori piaget yang berupaya untuk mengatasi- mengatasi keterbatasannya dan di alamatkan pada masalah- masalah yang menjadi sasaran kritik yang kritik-kritkannya itu telah teridentifikasi. alternatif bagi pandangan-pandangan perkembangan kognitif piaget termasuk pendekatan-pendekatan pemrosesan informasi (Siegler, 1991), yang berdasarkan pada ide bahwa orang memproses informasi menurut cara-cara yang serupa dengan komputer. Teori-teori pemrosesan informasi dibahas lebih rinci pada bab yang akan datang cenderung setuju dengan deskripsi piaget tentang kognsi namun tidak seperti piaget, percaya bahwa ketrampilan-ketrampilan dapat diajarkan secara langsung.