Dokumen tersebut membahas tentang teori produksi dan teori biaya. Teori produksi menjelaskan hubungan antara input yang digunakan dengan output yang dihasilkan perusahaan beserta hukum-hukumnya. Teori biaya mendefinisikan biaya produksi dan jenis-jenis biayanya serta kurva biaya jangka pendek dan panjang.
1 of 7
Downloaded 486 times
More Related Content
Teori produksi dan biaya
1. TUGAS KELOMPOK
Teori Produksi dan Teori Biaya
Oleh :
KELOMPOK 2
Lilik Choirotul Mafula (115020200111111)
Ridha Nurrahma Putri (115020200111114)
Lilla Yuniar Suksmana (115020201111022)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
MALANG
2. I. TEORI PRODUKSI
Menurut Yoopi Abimanyu, produksi menyangkut proses tansformasi input (misalnya :
modal, tenaga kerja, tanah) menjadi output (baranng atau jasa). Menurut Dominick Salvatore,
produksi merujuk pada perubahan bentuk berbagai input atau sumber-sumber daya menjadi
output berupa barang dan jasa. Output suatu perusahaan dapat berupa komoditas akhir,
produk antara, atau berupa jasa.
Teori produksi pada dasarnya berusaha menjelaskan bagaimana dengan biaya minimum
perusahaan dapat memproduksi output tertentu atau dengan biaya tertentu memaksimumkan
produksi. Teori produksi penting dalam bidang ekonomi manajerial karena merupakan dasar
dari teori supply (penawaran), yang merupakan salah satu dasar bagi penentuan harga.
Fungsi Produksi
Definisi : tabel, grafik, atau hubungan matematis yang menunjukkan output maksimum yang
bisa diproduksi perusahaan dengan kombinasi input tertentu.
Misalnya diasumsikan suatu perusahaan memproduksi hanya satu jenis output (barang
atau jasa) dengan dua input (modal dan tenaga kerja). Persamaan tersebut menyesuaikan
input yang digunakan, sehingga persamaannya menjadi : Q = f (K, L). Kuantitas output
adalah fungsi dari, atau tergantung, dari kuantitas tenaga kerja dan modal yang digunakan
dalam produksi.
Input adalah berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang atau
jasa. Input dibedakan menjdai input tetap dan input variabel. Input tetap adalah input yang
tingkat penggunaannya tidak dapat ditingkatkan atau dirubah, kecuali dengan biaya yang
sangat besar. Contohnya, bangunan dan mesin yang dalam jangka waktu pendek tidak dapat
begitu saja ditambah atau dikurangi. Input variabel adalah input ang dalam jangka waktu
pendek bisa diubah penggunaannya, misalnya tenaga kerja dan sumber daya tertentu.
Ada pula pembedaan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah periode
dimana input yang tersedia tidak dapat diubah (fixed), sehingga untuk mengubah output harus
mengubah input variabel (misal : jam tenaga kerja). Sebaliknya, dalam jangka panjang semua
input adalah variabel. Perubahan output dapat dilakukan dengan menambah mesin atau
pabrik baru sementara jam kerja dapat dikembalikan menjadi normal.
TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH
3. Teori produksi menggambarkan tentang perkaitan di antara tingkat produksi suatu barang
dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi
barang tersebut. Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya jumlahnya
tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya
faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
a. Hukum Hasil Lebih Yang Semakin Berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak
satu unit, pada mulanya produksi total akan semangkin banyak pertambahannya, tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semangkin berkurang
dan akhiranya mencapai nilai negatife dan ini menyebabkan pertambahannya produksi
total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian
menurun. Perkaitan tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat
dibedakan menjadi tiga tahap yaitu:
1. produksi total mengalami pertambahan yang semangkin cepat
2. produksi total pertambahannya semakin lama semangkin kecil
3. produksi total semakin lama semakin berkurang
b. Produksi Total, Produksi Rata-Rata, dan Produksi Marginal
Produksi marginal yaitu, tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu
tenaga kerja yang digunakan. Apabila L adalah pertambahan tenaga kerja, TP adalah
pertambahan produksi total, maka produksi marginal (MP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:
MP = TP = turunan pertama TP dibagi turunan pertama L
Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh
setiap pekerja, Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka
produkai rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut AP =
TP/L
c. Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata, dan Produksi Marginal
Kurva TP adalah kurva produksi total. Bentuk TP cekung ke atas apabila tenaga kerja
yang digunakan masih sedikit (yaitu apabila tenaga kerja kurang dari 3). Kurva MP
4. (yaitu kurva produksi marginal) setelah menggunakan 3 tenaga kerja, pertambahan
tenaga kerja selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat seperti
sebelumnya. Keadaan ini digambarkan oleh:
i. kurva produksi marginal (kurva MP) yang terus menerus menurun,
ii. kurva produksi total (kurva TP) yang mulai berbentuk cembung keatas. Kurva
produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak ke atas yang
menggambarkan bahwa produksi rata bertambah tinggi
TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH
Tingkat produksi akan mengalami perubahan apabila satu faktor produksi, yaitu
tenaga kerja, terus menerus ditambah tetapi faktor-faktor porduksi lainnya dianggap tetap
jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. ada dua faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya yaitu tenaga kerja dan modal.
a. Kurva produksi sama (isoquant)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam
faktor produksi vriabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu, yang menghasilkan
tingkat produksi yang sama.
Asumsi isoquant:
1. Konveksitas
Asumsi ini analogi denga asumsi pada pembahasan perilaku konsumen, yaitu
bahwa kurva indeferen yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kesediaan
produsen untuk mengorbankan faktor produksi yang satu demi menambah
penggunaan faktor poduksi lain untuk menjaga tingkat produksi pada isoquant
yang sama disebut Derajat Teknik Substitusi Faktor Produksi atau Marginal Rate
of Technical Substituation (MRTS).
2. Penurunan nilai MRTS
Produsen menganggap makin mahal faktor produksi yang semakin langka.
3. Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun (TheLaw of Diminising
Return)
4. Daerah Produksi yang Ekonomis (Relevance Range of Production)
b. Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Produksi (Return to Scale)
1. Skala Hasil Menaik
2. Skala Hasil Konstan
5. 3. Skala Hasil Menurun
c. Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi penggunaan faktor produksi.
Teknologi harus melalui tiga tahap sebelum memengaruhi efisiensi, yaitu:
1. Tahap penemuan
2. Inovasi
3. Penyebaran inovasi
d. Kurva anggaran produksi
Kurva anggaran produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi
penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama
e. Keseimbangan produsen
Keseimbangan produsen terjadi ketika kurva I besinggungan dengan kurva Q. di titik
persinggungan itu kombinasi menggunakan kedua faktor produksi akan memberikan hasil
output yang maksimum. Kesimbangan dapat berubah karena perubahan kemampuan
anggaran maupun harga faktor produksi. Analsis perubahan keseimbangan produsen analogi
dengan analisis perilaku konsumen.
f. Pola jalur ekspansi
Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba. Untuk mencapai tujuan itu, dalam
jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan harus tetap mempertahankan efesiensinya.
Biasanya perusahaan menetapkan target yang akan dicapai setiap tahunnya, yang harus
dicapai dengan biaya minimum. Dalam jangka panjang perusahaan memiliki tingkat
fleksibilitas lebih tinggi dalam mengombinasikan faktor produksi.
II. TEORI BIAYA
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang di lakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan di
gunakan untuk menciptakan barang-barang yang di produksi perusahaan tersebut. Biaya
produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Biaya Eksplisit : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input
lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang)
6. Biaya Tersembunyi (Inpute Cost) : pembayaran untuk keahliaan keusahawanan produsen
tersebut modalnya tersendiri yang digunakan dalam perusahaan dan bangunan perusahaan
yang dimiliki.
Biaya Total dan Jenis-jenis Biaya Total
- Biaya total (TC) meliputi semua perbelanjaan keatas faktor-faktor produksi yang di
gunakan yang meliputi faktor produksi yang tetap jumlahnya dan yang dapat brubah
dalam persamaan : TC=TFC+TVC
- Biaya tetap total (TFC) yang meliputi perbelanjaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi yang tetap jumlahnya
- Biaya berubah total (TVC) meliputi semua perbelanjaan yang digunakan untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya
Biaya Rata-rata Dan Marjinal
- Biaya tetap rata-rata (AFC) : biaya tetap yang dibelanjakan untuk menghasilkan setiap unit
produksi . AFC =
- Biaya berubah rata- rata (AVC) : biaya variabel yang dibelanjakan untuk menghasilkan
setiap unit produksi. AVC =
- Biaya total rata-rata : keseluruhan biaya yang digunakan untuk menghasilkan setiap unit
produksi. AC atau ATC =
Kurva Biaya Jangka Pendek
Biaya Total, Biaya Tetap Dan Biaya Total
600
500
400
200
50
0
500
400
200
50
2 6 12 20 35 48 Jumlah Produksi
(unit)
a
b
d
Biaya Tetap Total (TFC)c
Biaya produksi (Ribu
Rupiah )
Y
TCC
TC
TVC
7. Biaya Produksi Dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau
input yang akan digunakan. Oleh karena itu biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan
antara biaya tetap dan biaya variabel.
Kurva biaya total rata- rata jangka panjang
A. Spelisasi Faktor- faktor Produksi
Dalam perusahaan kecil ukurannya para pekerja harus menjalankan beberapa
tugas. Oleh sebab itu mereka tidak perlu mencapai keterampilan yang tinggi di dalam
mengerjakan pekerjaannya.
- Skala ekonomi, faktor- faktor yang menyebabkan operasi perusahaan yang
semakin efisien dalam jangka panjang
- Skala tidak ekonomi, faktor yang menyebabkan operasi perusahaan yang tidak
efisien dalam jangka panjang. Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah
administrasi perusahaan yang semaikin birokratis yang melambatkan keputusan
dalam perusahaan .
SUMBER :
1) Yoopi Abimanyu, Ph. D. 2012. Ekonomi Manajerial. Penerbit Ghalia Indonesia.
2) Dominick Salvatore. 2005. Managerial Economics. Penerbit Salemba Empat.
0 QA QB QCJumlah produksi
(unit)
Biaya
produksi
A
A 1
AC 3
AC 1
AC XAC 2
B
C
B
LRAC