Tes khusus merupakan tes yang dikembangkan untuk mengukur individu yang tidak dapat diukur dengan cara konvensional. Terdapat berbagai jenis tes khusus untuk mengukur bayi, anak-anak, dewasa, serta orang dengan disabilitas. Contoh tes khusus meliputi BSID untuk bayi, MSCA dan KABC untuk anak-anak, serta Hiskey-Nebraska Test dan PPVT-4 untuk orang dengan disabilitas.
2. Tes Khusus?
Tes khusus adalah tes-tes yang digunakan untuk
mengukur dari sisi usia dan normal atau tidak
normalnya seseorang. Maksudnya adalah tes ini
dikembangkan untuk digunakan kepada orang
yang tidak bisa diukur dengan cara yang biasa
atau alat ukur tradisional.
(Anastasi & Urbina,2007)
3. Macam-macam Tes Khusus
Skala Bayi
Tes Untuk Anak-anak
Tes untuk mengukur Kesulitan Belajar
Tes Visiografis
Tes Multikultural
Tes untuk orang Disabilitas
4. Skala Bayi
Tes yang dirancang untuk bayi dan anak anak
prasekolah menuntut penyelenggaraan tes
individual. kebanyakan tes untuk anak anak
dibawah umur 6 tahun adalah tes kinerja dan tes
lisan. tes ini menyangkut, perkembangan sensori-
motorik, seperti: kemampuan bayi mengangkat
kepala, berbalik, meraih, dan memegang objek,
dan mengikuti objek yang bergerak dengan
matanya. (Anastasi & Urbina, 2007)
5. BNAS
(Brazelton Neonatal Assessment Scale)
Disusun oleh T. Berry Brazelton
Tujuannya ;untuk mengukur kemampuan bayi
yang baru lahir.
Digunakan untuk anak yang berusia 3 hari
sampai 4 minggu.
Terdiri dari 47 skor dengan 27 aitem perilaku dan
20 respon yang dimunculkan.
Digunakan secara luas sebagai alat penelitian
Kelemahannya :
o Tidak adanya norma
o Reliabilitas tesnya rendah
o Tidak memprediksi intelegensi dimasa mendatang
6. GDS
(Gesell Developmental Schedules)
Diterbitkan pertama kali tahun1952 oleh Gesell
Tujuannya : untuk mengukur status Perkembangan.
Digunakan untuk individu dengan usia 2,5- 6 tahun
Mengukur 5 area: motorik kasar, motorik halus, sifat
adaptasi, bahasa, dan personal-sosial.
Menghasilkan Developmental Quotient, dengan rumus
Kelemahannya:
o sampel yang digunakan tidak cukup terstandarisasi
o Tidak ada bukti validitas dan reliabilitas pada manual tes
o Tidak memprediksi intelegensi
o Memiliki masalah pada petunjuk dan penilaian
7. BSID
(Bayley Scale of Infant Development)
Awalnya muncul pada tahun 1969, namun BSID-II
direvisi untuk yang kedua pada tahun 1994, dan revisi
ketiga dilakukan pada tahun 2006
Bertujuan untuk mengukur fungsi kognitif dan motorik.
Digunakan untuk individu dengan usia 2 hingga 30
bulan
Untuk Edisi kedua memiliki 2 skala yaitu skala mental
dan motorik, sedangkan edisi 3 memiliki 5 skala yaitu,
skala kognitif, skala bahasa, skala motorik, skala
sosial-emosional, dan skala perilaku adaptif.
Kelemahan: tidak memprediksi intelegensi masa
depan
Kekuatan :
o Memiliki keakuratan psikometri yang tinggi
o Dapat memprediksi bayi yang terbelakang
8. CIIS
(Cattell Infant Intelligence Scale)
Merupakan perluasan dari skala Binet
Tujuannya ; mengukur fungsi motorik dan kognitif
Digunakan untuk usia 2-30 bulan
Skalanya berupa skala usia
Menggunakan usia mental dan konsep IQ
Kelemahannya
o Sudah kadaluarsa
o Lemah secara psikometri
o Tidak memprediksi intelegensi masa depan
9. OSPD
(Ordinal Scales of Psychological Development)
Merupakan instrumen pengukuran berbasis teori
Piaget
Tujuannya; mengukur kemampuan intelektual
Digunakan untuk usia 2 minggu sampai 2 tahun
Aspek yang diukur adalah; perkembangan
permanensi objek, imitasi vokal dan gestural,
kausalitas operasional, relasi objek dalam ruang,
dan skema untuk mengenali objek-objek.
11. MSCA
(McCharthy Scale of Children’s
Abilities)
Pertama kali digunakan pada tahun 1970-an oleh
McCharthy
Tujuannya; untuk mengukur Kemampuan Anak
Digunakan untuk usia 2-8 tahun
Dari 18 skala Baterai tes sebanyak 15 skala
dikombinasikan kedalam indeks kognitif umum
yang dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu skala
verbal, performa perseptual, dan kuantitatif. Skala
tambahan dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu
skala motorik dan skala motorik.
Digunakan sebagai alat dalam studi penelitian
Kekuatannya adalah memiliki validitas yang
12. KABC
(Kaufman Assessment Battery for
Children)
Diciptakan pertama kali tahun 1980-an, edisi terbaru
yaitu edisi kedua selesai direvisi pada tahun 2004.
Tujuannya untuk memprediksi adanya kesulitan
belajar dan perencanaan dan penempatan
pendidikan.
Digunakan untuk usia 3-18 tahun.
KABC edisi 2 terdiri atas 18 subtes yang disusun
kedalam 5 skala global yaitu proses urutan, proses
simultan, pembelajaran, perencanaan, dan
pengetahuan.
Diguankan dalam assessment klinis, psikologis
neurologis, serta penelitian.
Kekuatannya ; memiliki validitas dan reliabilitas yang
cukup baik dan memiliki orientasi teoritis yang kuat.
13. DAS-II
(Differential Ability Scale-II)
Merupakan edisi terbaru yang di publikasikan
pada tahun 1990.
Tujuannya; mengukur kemampuan kognitif,
kesiapan bersekolah, dan pemprosesan
informasi.
Digunakan untuk usia 3-11 tahun.
Terdiri dari tiga subtes yaitu:
o Early Years Battery (tingkat bawah) untuk anak usia
2-6 dan 3-5 tahun
o Early Years Battery (tingkat atas) untuk usia 3-6 dan
6-11 tahun.
o School-age Battery untuk usia 7-10 dan 7-11 tahun.
14. WPPSI- III
(Weschler preschool and primary scale of intelligence-
III)
Digunakan untuk usia 2,5- 7 tahun.
Terdiri dari 14 subtes yang dirancang menjadi 3
kelompok yaitu : Core, Suplemental, dan optional.
15. Tes untuk Kesulitan Belajar
Merupakan tes yang dirancang untuk mendeteksi
kesulitan belajar pada anak usia Sekolah.
(Anastasi, 2007)
Konsep utama dalam bidang ini adalah bahwa
anak dengan intelegensi rata-rata dapat gagal
disekolah karena ketidakmampuannya dalam
pelajaran tertentu sehingga akan menghambat
proses belajarnya. (Kaplan, 2012)
16. ITPA
(Illinois Test of Psycholinguistic
Abilities)
ITPA merasumsi bahwa kegagalan merespon dengan
benar suatu stimulus dapat terjadi bukan hanya pada
sistem pengeluaran yang terganggu, tetapi juga dari
masukan atau terganggunya sistem pemprosesan
informasi.
Tes ini memiliki 3 subtes yang mengukur kemampuan
individu dalam menerima masukan visual, auditori,
dan sentuhan secara mandiri dari faktor pemprosesan
dan pengeluarannya.
Tes ini bertujuan untuk mengisolasi wilayah kesulitan
belajar tertentu.
Digunakan pada anak usia 2-10 tahun.
Kelemahannya
o Sulit diadministrasikan
o Tidak ada validitas dan reliabilitas manualnya
o Tidak dapat digunakan dalam ranah klinis.
17. Woodcock-Johnson III
Diciptakan sebagai tes yang diadministrasikan
secara individual dan dalam cakupan yang luas
untuk digunakan dalam ruang lingkup pendidikan.
Merupakan battery tes yang terdiri dari 10 tes,
seperti pemahaman verbal, pembelajaran visual-
auditori, hubungan spasial, dan memasangkan
secara visual.
Memiliki properti psikometri yang cukup baik dan
terstandarisasi.
18. Tes Visiografis
Jacobson, Delis, dan Bondi (Kaplan, 2012)
merupakan tes yang digunakan dalam bidang
pendidikan dan digunakan untuk mengukur
neuropsikologis seseorang karena sensitivitasnya
pada berbagai jenis kerusakan otak.
19. BVRT
(Benton Visual Retention)
BVRT mengasumsikan bahwa kerusakan otak
secara mudah menurunkan kemampuan ingatan
visual sehingga kelemahan pada ingatan visual
adalah konsisten dengan kerusakan otak yang
mungkin terjadi.
Digunakan untuk usia 8 tahun keatas.
Tersusun atas desain geometris yang ditampilkan
secara cepat dan dipindahkan sehingga subjek
harus membuat kembali gambar tersebut sesuai
apa yang ia ingat.
20. BVMGT
(Bender Visual Motor Gestalt Test)
Terdiri dari 9 gambar geometris seperti lingkaran
dan wajik yang harus disalin ulang oleh subjek.
Digunakan untuk anak usia 5-8 tahun.
Tes bender dinilai berdasarkan jumlah kesalahan
yang dibuat subjek.
Kelemahannya adalah reliabilitasnya masih
dipertanyakan.
21. Tes Multikultural
mengetes orang dengan latar belakang kultur
yang berbeda semkin mendapatkan perhatian
sejak pertengahan abad ini. Tes-tes tersebut
diperlukan untuk pemanfaatan sumber daya
manusia secara maksimum di banyak
negara. pada tes multikulturas ini terdapat
tes: instrumen tradisional yang khas ,
pendekatan pada pengetesan lintas
budaya. (Anastasi & Urbina, 2007)
22. Contoh Tes Multikultural
Leiter International Performace Scale-Revised
yang merupakan tes kinerja individual yang
digunakan untuk perekrutan angkatan bersenjata
pada perang dunia ke-2.
Raven’s Progressive Matrices (RPM)
23. Tes untuk orang Disabilitas
merupakan tes yang digunakan untuk penderita
disabilitas seperti mengalami gangguan
pendengaran, penglihatan, bahasa, retardasi
mental, dll (Kaplan, 2012)
24. Sejarah tes untuk anak
Disabilitas
Tahun 1970, meningkatnya kepedulian masyarakat
terhadap kebutuhan para penderita cacat diwujudkan
dalam undang-undang federal.
Public Law 93-112 melarang adanya diskriminasi
berdasarkan disabilitas.
Public Law 94-142 menegaskan bahwa anak sekolah
yang mengalami disabilitas harus memperoleh
assessment dan mendapatkan kesempatan untuk
menempuh pendidikan secara layak. Untuk itu, para
psikolog diarahkan untuk melakukan assessment
terhadap anak yang mengalami disabilitas mental,
behavioral, dan fisik dengan menggunakan
instrumen-instrumen yang tervalidasi.
25. Hiskey-Nebraska Test of Learning
Aptitude
merupakan skala kinerja anak berusia 3-17 tahun.
Tes ini ditujukan untuk anak tuli dan dwibahasa
atau anak-anak yang mengalami hambatan
dalam berbicara serta retardasi mental.
26. Peabody Picture Vocabulary Test- 4
(PPVT-4)
Digunakan untuk memperoleh pengukuran cepat
terhadap kosa kata lisan yang dimiliki para
penderita tunarungu.
Dalam mengadministrasikannya, tester
mengucapkan satu kata dan testee berupaya
memilih satu dari empat gambar yang sesuai
dengan kata yang diucapkan.
27. DAFTAR PUSTAKA
Anastasi, A & Urbina, S. (2007). Tes Psikologi
(Psychological Testing Ed 7th ). Jakarta: PT.
indeks
Gregory, R., J. (2013). TES PSIKOLOGI: sejarah,
prinsip, dan aplikasi edisi keenam jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Kaplan, R. M & Saccuzzo, D. P. (2012).
Pengukuran Psikologi: Prinsip, penerapan,
dan Isu. Jakarta: Salemba Humanika