Dokumen ini menjelaskan bagaimana Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh pemuda untuk diamankan dari Jepang pada tanggal 16 Agustus 1945. Ahmad Subardjo kemudian membujuk mereka untuk segera dibawa kembali ke Jakarta agar proklamasi kemerdekaan segera dilaksanakan.
2. ? Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno
dan Hatta tidak dapat ditemukan di Jakarta.
Mereka telah dibawa oleh para pemimpin
pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto,
dan Syudanco Singgih, pada malam harinya
ke garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di
Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang
terletak sebelah Utara Karawang.
3. ? Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat
pengamanan Soekarno Hatta, didasarkan
pada perhitungan militer. Antara anggota
PETA Daidan Purwakarta dan Daidan
Jakarta terdapat hubungan erat sejak
keduanya melakukan latihan bersama.
Secara geografis, Rengasdengklok letaknya
terpencil, sehingga dapat dilakukan deteksi
dengan mudah setiap gerakan tentara
Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik
dari arah Jakarta, Bandung, atau Jawa
Tengah.
4. ? Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh
golongan tua merasa prihatin atas kondisi
bangsanya dan terpanggil untuk
mengusahakan agar proklamasi
kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat
mungkin. Untuk tercapainya maksud
tersebut, Soekarno Hatta harus segera
dibawa ke Jakarta.
5. ? Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto
segera menuju Rengasdengklok. Rombongan tersebut
tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB. Peranan
Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa
kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab mampu
meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi
kemerdekaan akan dilaksanakan keesokan harinya
paling lambat pukul 12.00 WIB, nyawanya sebagai
jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi
Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno Hatta ke
Jakarta.
9. ? agar kedua tokoh tersebut tidak
terpengaruh Jepang
? mendesak keduanya supaya segera
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia terlepas dari segala ikatan
dengan Jepang.