Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan istilah-istilah yang sepadan dalam pengindeksan dan penelusuran informasi. Istilah-istilah tersebut diperlakukan seolah memiliki makna yang sama meskipun berbeda ejaan atau merupakan sinonim. Dokumen tersebut juga membahas jenis-jenis sinonim semu dan pedoman pemilihan istilah yang dipilih.
1 of 10
Download to read offline
More Related Content
Tesaurus: istilah yang dipilih dan tidak dipilih
1. KELOMPOK 4
DONY PRISMA WICAKSONO
DWI RAHMAT PRABOWO
ALDI GUSTIYADI
EKA RIFQI FADHOLI
ULFA FITRIYANTO
2. Istilah – istilah yang sepadan
Untuk kepentingan pengindeksan ( Indexing ) dan
penelusuran ( Searching ), sejumlah istilah yang
sepadan diperlakukan, seolah-seolah istilah-istilah
tersebut berarti sama dan akan diwakili oleh satu
istilah yang dipilih.
3. Ejaan dan Sinonim
Istilah yang sepadan kadang memang mempunyai
makana yang benar – benar sama. Oleh karena itu,
sangat masuk akal untuk menggunakan satu istilah
yang dipilih untuk mewakili satu makna.
Contoh :
 Satu kata bisa mempunyai lebih dari satu ejaan,
misalnya :
DAKWAH dan DA’WAH
 Dua kata yang berbeda pada dasarnya bisa
mempunyai makna yang sama, misalnya :
PEREMPUAN dan WANITA
4. Sinonim-sinonim semu
Istilah-istilah yang sepadan kadang-kadang
mempunyai makna yang berbeda pada bahasa
biasa. Untuk pengindeksan ( Indexing ) dan temu
kembali ( Retrieval ), lebih baik dikelompokkan pada
makna yang berbeda. Istilah sepadan tersebut
disebut sinonim-sinonim semu.
5. Jenis-jenis Sinonim Semu
 Istilah-istilah
yang mempunyai makna
kadang-kadang diberlakukan sepadan.
 Sebuah istilah yang ruang lingkupnya
termasuk dalam istilah lain kadang juga
diperlakukan sepadan.
 Lawan kata kadang diperlakukan sepadan
karena item pada istilah yang berlawanan arti
merupakan petunjuk bagi yang lain.
7. Istilah-istilah yang tidak dipilih
Istilah yang tidak terpilh dimasukkan did lam
thesaurus pada prinsipnya untuk membantu para
pengguna ( user ) menemukan istilah yang dipilih.
Istilah yang tidak dapat dipilih digunakan untuk
membantu mendefinisikan ruang lingkup istilah yang
dipilih.
8. Gunakan G / Gunakan untuk GU


Istilah yang biasanya dihubungkan dengan istilah
lain ( yang cocok ) yang dipilih dengan
menggunakan rujukan G ( GUNAKAN ).
Rujukan berlawanan yang cocok menggunakan GU
(GUNAKAN UNTUK).
9. Memilih Istilah-istilah yang dipilih
PEDOMAN
CONTOH
Penggunaan ( usage )
MUSHOLA
GU LANGGAR
Keluasan ( breadth )
NERAKA
GU HUTHOMAH
Kesatuan Makna ( disambiguation )
PERSATUAN BANGSA-BANGSA
GU PBB
Sanding Kata ( collocation )
DAKWAH, FUNGSIONARIS
GU FUNGSIONARIS, DAKWAH
Keringkasan dan Kepadatan
( conciseness )
FIKIH HANAFI
GU FIKIH MADZHAB HANAFI
Konsistensi Internal ( internal
consistency )
SHALAT
GU SHOLAT
Konsistensi Eksternal ( eksternal
consistency )
DAKWAK, FUNGSIONARIS
GU FUNGSIONARIS DAKWAH
10. Membuat Kata-kata Kompleks Sebagai Istilah
yang Dipilih








Tidak mungkin menggabungkan istilah tersebut pada tahap
pengindeksan atau pada tahap penelusuran.
Jika tidak digunakan kata kompleks sebagai istilah yang dipilih,
menyebabkan terlalu banyak istilah yang dibutuhkan untuk mengindeks
sebuah item.
Jumlah istilah yang dipilih tidak terlalu besar.
Pengindeksan dan penelusuran lebih mudah menggunakan istilah
majemuk.
Istilah itu kemungkinan sering digunakan didalam pengindeksan dan
penelusuran.
Komponen istilah itu sering digunakan dalam sintetik yanng berbeda.
Istilah itu dibutuhkan pada susunan hubungan semantik khususnya jika
konsep yang lebih khusus diwakili oleh istilah yang dipilih.
Jika anda dalam keraguan