2. Militer dan orde baru
Militer, khususnya AngkatanDarat,berperan
sentral dalam politik Orde Barudibawahkendali
Presiden Soeharto;
Militer merupakaninstrumen utama untuk
mendukung dan mempertahankan kekuasaan
dengan dalih menjaga stabilitas politik demi
pembangunanekonomi, yangpraktis dilakukan
dengan melumpuhkan semua kekuatanpolitik
yangberpotensi mengancam.
3. Latar belakang historis
Militer sudahterlibat dalampolitik sejak sebelum
lahirnya OrdeBaru;
Karakteristik perjuangan kemerdekaan Indonesia
yangmencakup gerakan politik dandiplomasi, serta
pertempuran bersenjata memberikan konteks yang
unik.Konteks inimendasari rumusan ideologi
militerIndonesia: dwifungsi ABRI.
Peranpolitik militer menguat seiring dengan
pergolakan politik didaerah-daerah danotoriterisme
dipusatpemerintahan.
4. Latar belakang historis
Demokrasi TerpimpinSoekarno membukajalanbagi
peranpolitik militermelalui pembentukan Dewan
Nasional demimemperkuat kepemimpinan
Soekarno;
Konfigurasi kekuasaan bertumpu padapadatigapilar:
TNI,PKI, danSoekarno sebagai penyeimbang atas
rivalitas antarTNIdanPKI;
Secara konstitusional, peranpolitik militer berlindung
padakonsep golonganfungsional yangharus
terwakili dalampolitik/parlemen, khususnya MPR.
5. Relasi Militer dan Politik
Sistem politik demokrasi senantiasa mengajarkan
doktrin supremasi sipilpolitisi sipilharus
mengendalikan militer(sebagai bagianbirokrasi yang
profesional);
Ketidakefektifan pemerintahan sipil terlalu banyak
pertikaian politik daninstabilitas, terutama negara
demokrasi barutakjarang menggoda militer untuk
mengambil-alih kekuasaan politik, termasuk melalui
kudeta;
Besar-kecilnya peranpolitik militer berbanding
terbalik dengan lemah-kuatnya konsolidasi
demokrasi.
6. Eric Nordlinger (1977): tipologi militer politik
Moderators Guardians Rulers
Kekuasaan yang
dimiliki
Kekuasaan veto
Kontrol
pemerintahan
Dominasi rezim
Tujuan ekonomi
dan politik
Melindungi
status quo
Melindungi
status quo dan
mengoreksi
kesalahan serta
pemborosan
Memengaruhi
perubahan politik
dan perubahan
sosial-ekonomi
7. Amos Permutter (1977): tentara praetorian
Autokratik praetorian (the personalist): tentara
mendukung satu orang yangsangatberkuasa
dalam satu negara;
Oligarkhi praetorian: secara struktural kekuasaan
dikendalikan oleh sejumlah orang yangdidukung
oleh militer;
Korporatis praetorian: sistem kekuasaanpolitik
didasarkan padakorporatisme dan klientilisme.
8. Samuel Huntington (1996): kontrol sipil
Subjective Civilian Control: maksimalisasi
kekuasaan sipil atasmiliter, dengan kontrol sipil
ataslembaga-lembaga pemerintahan, kelas-kelas
(organisasi) sosial, dan aturan-aturan
konstitusional (prosedural);
Objective Civilian Control: kontrol sipil atas
militer dilakukan melalui pemaksimalan
profesionalisme militer. Selain militer merasa
diakui dandihargai perannya, militer profesional
dengan sendirinya akanmenjauhi politik.
9. Karakteristik kontrol objektif
1. Adapengakuan kurangnya kompetensi profesional,
dandisadari perlunya ditingkatkan untuk mencapai
standar profesional tingkat tinggi;
2. Subordinasi efektif militer terhadap kepemimpinan
sipiltentang kebijakan luarnegeri danmiliter;
3. Pengakuan atas kepemimpinan profesional dan
otonomimiliter;
4. (Implikasinya) Minimalisasi intervensi militer dalam
politik danintervensi politik dalammiliter.
10. Paradigma Baru TNI: 3R -- redefinisi,
reposisi, reaktualisasi
1. Posisi danmetode baru:tidak selalu harus di
depan danmendominasi;
2. Dari menduduki ke memengaruhi: bukan
mengintervensi, melainkan memberi kontribusi
pembangunan;
3. Dari memengaruhi langsung(direct influence) ke
taklangsung (indirect influence);
4. Kesediaan melakukanpolitical and role sharing
bersama dengan komponen bangsayang lain.
11. Reformasi TNI
Pemisahan fungsipertahanan (militer) dan
keamanan (polisi). Polri bukanlagibagiandari
ABRI: Polri danTNI;
Penghapusan peran sosial politik militer: TNIdan
Polri taklagimemiliki jatahperwakilan di
parlemen (baikdipusatmaupundidaerah);
Personel militer (danpolisi) takdiberi hakpilih
dalam pemilu. Personel militer yangtertarik
untukberpolitik harus pensiun, melepas
keanggotaannya.
12. Doktrin pertahanan & komando teritorial
Doktrin pertahanan yangdianutTNIadalahsistem
pertahanan rakyat semesta (sishanrata): totalwar.
Alatpertahanan bukansekadar tentara, melainkan
segenap elemenmasyarakat: TNIsekadar intinya;
Karena itu,TNIperlumelakukan pembinaan
masyarakat tentang pentingnya pendekatan
keamanan (security approach). Fungsiinidijalankan
olehkomandoteritorial: KODAM, KODIM,
KORAMIL, Babinsa.
14. Masa depan peran politik militer?
Sangat ditentukan keberhasilan konsolidasi
demokrasi adatidaknya alasan intervensi militer;
Kematangan politisi sipil danefektivitas institusi-
institusi politik sipil: partai politik, parlemen, ...
Peranmasyarakat sipil prodemokrasi: organisasi
kemasyarakatan, kelompok-kelompok gerakan, dll
apakah saling berkonflik dengankekerasan atau
mengonsolidasikan partisipasi politik;
Keberhasilan otonomidaerah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat ....
16. Permasalahan: dua titik tolak
Pertama, keterlibatan politik (negara,
pemerintah) dalam praktik bisnis (pasar). Apa
dasar argumen yang membenarkan keterlibatan,
seberapa jauh keterlibatan itu (diperlukan/dapat
ditoleransi), apa dampaknya bagibisnis/pasar:
menyehatkan atumenghalangi? Ada nilaidan
prinsip ekonomi: kesukarelaan (tanpapaksaan),
efisiensi, persaingan, pertumbuhan atau
akumulasi, ...
17. Permasalahan: dua titik tolak
Kedua,keterlibatan pelaku bisnis dalam
kehidupan politik (pemerintahan, negara). Apa
motivasi dan landasan yang membenarkannya,
apapengaruh kelompok bisnis dalam politik,
apakahmenyehatkan ataujustru mengancam
demokrasi? Ada nilai danprinsip politik:
partisipasi, hakasasi manusia, kewarganegaraan,
keadilan (kesetaraan), solidaritas, keterbukaan,
therule of law negara merupakanorganisasi
paksaanyang diperlukan ...
18. Dua pendekatan
State-centered approach. Pendekatan yang
berkiblat kenegara: negara entitas terpenting.
Negara harus menjalankan peran dalam
penyelengaran pembangunanekonomi:
developmental state.
Market-centered approach. Pendekatan ini
justru berpandanganuntukmembatasi peran
negara: mekanisme pasarlah yangutama.Campur
tanganpolitik (negara) justru dapatmerusak
mekanisme pasar.
19. State-centered/development state
Gagasan yangmendasari pentingnya negara kuat
danperlu campurtangandalambisnis:
Industrialisasiterlambat(lateindustrialisation).
Percepatanindustrialisasihanyabisadilakukandengan
campurtangandandukungannegara;
Otonominegara(stateautonomy).Negaraharusdan
dimungkinkanuntukberposisiotonom,bukanmenjadi
alatdarikelasdominanyangmemenangipertikaian,
melainkanjustruharussecaraotonomimengendalikan
kelas-kelasyangbertikaidalammasyarakat.
20. State-centered/development state
Negara dalam posisi dan peran sangat
menentukan dalam pembangunan.Andrian
Leftwich: negara memiliki kekuasaan politik yang
terkonsentrasi secara cukup,otonom, dan
berkapasitas untukmembentuk, mencapai dan
mendorong pencapaiantujuanpembangunan
eksplisit, baikmelalui pembentukan danpromosi
arahpetumbuhan dankondisi yangdiperlukan,
ataumelalui pengorganisasian pertumbuhan
ekonomi secara langsung,atau
mengombinasikannya.
21. Karakteristik development state
1. Prioritas kebijakan negara diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan produktif bangsa
danmeningkatkan surplus dari investasi, serta
mengejar ketertinggalan teknologi ...
2. Menjagakohesivitas agen-agen negara,
khususnya yangberkaitan dengan proyek
transformatif (industrialisasi);
3. Keterkaitan kelembagaan antaraktor ekonomi
yangterorganisasi: kerjasama lebih penting
ketimbang saling bersaing sendiri-sendiri.
22. Contoh sukses developmental state
Negara-negara AsiaTimurdanAsiaTenggara:
Jepang, Taiwan,KoreaSelatan, HongKong,
Singapore, Malaysia, Indonesia, Thailand, ... Dua
kemampuan: (i)mengarahkan perusahaan-
perusahaan domestik, dan(ii)kemampuan
mengoordinasikan agen-agen negarayangterkait
kebijakan ekonomi
Prasyarat sukses:
Developmentalelite:LewKuanYew,MahatirMuhammad,
ParkChungHee,Soeharto,....
Perangkatkelembagaanyangotonom,...
Birokrasiyangrasional,...
23. Market-centered approach
Sejumlah developmental state dilanda krisis
ekonomi hebat government failure!
Mekanisme pasar seharusnya dibiarkan berjalan
sendiri. RuthMcVey: kapitalisme padaakhirnya
melahirkan efisiensi dan inovasi, sekaligus
distribusi kekayaan yang rasional.
Intervensi negara padadasarnya harus dihindari,
karena hanya akanmenyuburkan rent-seeking
interest ekonomi biaya tinggi!
24. Market-centered approach
Negara perlu membatasi perannya padahal-hal
vitalyang dibutuhkan,khususnya public goods:
pertahanan-keamanan, hukum, hakmilik
(intelektual), manajemen makro, public health,
perlindungan orangmiskin ...
Perdagangan bebasharus diadopsi, bahkan
didorong ...
Industrialisasi taksekadar berorientasi kedalam,
melainkan harus lebih berorientasi keluar
(outward-looking oriented industrialisation) ...
25. Tipologi Sistem Kapitalis [Hutchroft, 1994]
Aparatur negara relatif
lebih kuat vis a vis
kepentingan-
kepentingan bisnis
Aparatur negara relatif
lebih lemah vis a vis
kepentingan-
kepentingan bisnis
Secara relatif negara
lebih legal-rasional
Kapitalisme Negara
(Developmental State)
Kapitalisme Pasar
Bebas (Regulatory
State)
Secara relatif negara
lebih patrimonial
Kapitalisme Birokratik
(Patrimonial
Administrative State)
Kapitalisme Rente
(Patrimonial
Oligarchic State)
26. Relasi Bisnis-Politik di Indonesia
Indonesia Orde Baru,meskipun secara politik
otoriter, pernah dipuji sebagaikisah sukses
pembangunanekonomi: .... Bagaimanabisa
dicapai?
Orde Baruakhirnya runtuhsetelah mengalami
krisis luarbiasa: ...Mengapaterjadi?
Bagaimanarelasi bisnis-politik di Indonesia masa
depan?
27. Pelaku bisnis dalam politik Indonesia
Hampirseparuh anggota DPRRIberlatarbelakang
pengusaha;
Demikian jugaanggota-anggota DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota;
Sejumlah pengusaha diangkat sebagai menteri;
Cukupbanyak pengusaha terpilih sebagai kepala
daerahdanberhasil memimpin daerah;
Banyak pengusaha menjadipengurus partai politik;
Organisasi-organisasi pengusaha aktif memengaruhi
kebijakan pemerintah ....
Kinerja politik sering diukurdengancapaian ekonomi
28. SOP212 Sistem Politik Indonesia
Hubungan Agama dan Politik:
Kebangkitan Politisasi Agama dan
Paradoks Demokrasi
29. Negara dan Kebaikan Bersama
Agama sebagai rujukandansumber inspirasi
untukmengelola kehidupan yangbaik.
Bagaimanahubungannyadengannegara (yang
notabenesebagaiorganisasi paksaan):
Negaraagama
Pemisahanantaranegaradanagama
Relasikonstruktifantaranegaradanagama
30. Demokrasi dan Agama
Demokrasi membuka ruangluasuntuk
mengekspresikan keanekaragaman,
memperjuangkan aspirasi politik yang berbeda-
beda,termasuk yangberlatar belakang agama;
Tetapi,aspirasi politik berbasis keagamaan itu
adakalanya justru menolak demokrasi yang
notabenememberinya ruang hidup itu sendiri.
Ada potensi paradoksal?
31. Sikap Politik Kelompok Islam Radikal
Kelompok
Syariah
Komprehensif
Negara
Islam
Khalifah Demokrasi
DI/NII Ya Ya Tidak Tidak
JI Ya Ya Ya Tidak
MMI Ya Ya Ya Tidak
FPI Ya Tidak Tidak Ya
FKAWJ/LJ Ya Tidak Tidak Tidak
HT Ya Ya Ya Tidak
33. Bagan Sistem Politik: David
Easton
33
SistemPolitik
Keputusanatau
Kebijakan
Tuntutan
Dukungan
Outputs
Inputs
Umpan-balik
34. Bagan Sistem Politik:
Gabriel A Almond
34
Inputs Conversion
Outputsinto
Environment
Environmental
Outcomes
Policy-Making
Processes
Extractions
Distributions
Regulations
Symbols
Preceding
Environmental
States
Endogenous
Changesin
Environment*
*Changesnotcausedbyactionsofpoliticalsystemitself
Domesticand
International
Welfareand
Security
Demands
Participant
Support
Subject
Support
Feedbackloops
35. Reformasi dan kebangkitan politik agama
Pengorganisasian politik masyarakat Indonesia
(partai politik) pernah populerdisebut dengan
istilah politik aliran. Organisasi dan
pengelompokan politik terbentuk berdasarkan
orientasi budaya,bukankelas ataustatus dan
kepentingan ekonomi.
Peta budaya santri, abangan lebih
memengaruhi perilaku politikm dibandingrelasi
kelas buruhdan majikan.
37. Partai-partai berbasis Islam Post-OB
PartaiPolitik berbasis Islam: PPP,PKB,PAN,
PBB,PK(S), PSII, PPTI,PAKMSI, PSII 1905,
PUMI,PPII Masyumi, PAKKAM, PUI, PNU,
PartaiKMI, PartaiAbulYatama, Partai Dua
Syahadat, PKU, PartaiPerti, PIPI, PartaiGIMI,
PartaiKAMI, PartaiKabah, PP,PPTI,PRI, Partai
Suni.
21partaiIslam mengikuti Pemilu 1999, dan8
partaiIslam mengikuti Pemilu 2004.
38. Partai-partai bercorak Islam [Fealy, 2001]
Formalist Islam parties (moderate danradical
formalist Islamic parties): PBB,PPP,PKS
Pluralist Islam parties: PKB,PAN
39. Partai-partai agama Non-Islam
PartaiBuddhis Demokrat Indonesia
PartaiDemokrat Katolik, Partai Katolik Demokrat
PartaiKristen Nasional Indonesia (Krisna), Partai
Reformasi Cinta Kasih Kristus Kebangsaan
Indonesia, PartaiDemokrasi Kasih Bangsa,Partai
Damai Sejahtera, Partai Kasih Demokrasi
Indonesia (PKDI)
40. Paradoks Demokrasi
AdolfHitler adalahpemimpin yangmunculke
tampuk kekuasaan melalui pemiludemokratis.
Tetapi,begitu berkuasa iamenggunakan kekuasaan
untuk mengabaikan demokrasi, melakukan
kekejaman yangmemicuperang dunia;
Demokrasi memangmembuka ruanglebaruntuk
partisipasi, bahkan kompetisi/kontestasi untuk
merebutataumengendalikan penggunaan
kekuasaan. Tetapi, demokrasi perludijaga dan
dijamin keberlangsungannya;
Demokrasi bukansekadar prosedur-teknis pemilu,
melainkan nilai-nilai.