2. Pengantar
際際滷 berikut ini ditujukan untuk para
trainer, fasilitator, dan/atau para praktisi
pendidikan lainnya agar dapat menjadi
pendidik yang mengesankan
Membahas cara mengajar yang efektif,
menarik, dan dapat diingat dalam jangka
panjang
3. Belajar Dari Pelatihan
Sejenis
Banyak metoda dan teknik yang diklaim
sebagai yang paling efektif
Kenyataannya, masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahan
Hadiri pelatihan sejenis
Catat hal-hal yang baik dan/atau buruk
Pilah prinsip yang dapat diterapkan di
pelatihan anda
4. Peran Trainer
Pelatihan merupakan aktivitas memfasilitasi
proses belajar dan bertukar informasi
Berperanlah sebagai facilitator.
Ini akan membantu menyelaraskan peran
anda dengan tujuan belajar.
5. Fasilitasi versus Mengajar
Fasilitasi berarti:
Mendorong peserta untuk belajar dari sesama
peserta dan trainer.
Mengerti nilai partisipasi peserta dalam proses
belajar.
Trainer tidak harus menjawab semua pertanyaan
peserta, gunakan kesempatan ini untuk
melibatkan peserta lain
6. Fasilitasi versus Mengajar
Trainer dengan gaya mengajar (lecturing trainer) adalah
trainer yang hanya menonjolkan kepiawaiannya sendiri
dalam mengajar
Lecturing trainer :
Akan merasa terintimidasi ketika peserta menyanggah
pendapatnya atau memintanya mengajar lebih cepat dari
sebelumnya.
Hanya ingin mengajar peserta, tanpa peduli pada apa yang
mereka sudah tahu, ingin tahu, dan kecepatan belajar peserta.
Sebaliknya, facilitating trainer tertarik untuk mengetahui
seberapa jauh peserta telah mengerti mengenai subyek
yang dibahas, dan berusaha keras untuk meningkatkannya
7. Fasilitasi versus Mengajar
Facilitating trainer :
Senang menerima masukan mengenai keterbatasan
pengetahuannnya.
Melihat dirinya sebagai pembelajar juga, dan menganggap
even training sebagai kesempatan untuk meningkatkan
pengetahuannya untuk memberikan training yang lebih
baik di waktu yang akan datang
Lecturing trainer:
Cenderung menunjukkan kepiawaiannya ketika disanggah,
dan mungkin merasa terancam ketika ditanya mengenai
subyek yang tidak dikuasai.
Memandang even training sebagai proses belajar satu arah;
dari dia kepada orang lain, dan menganggap ini sebagai
kesempatan untuk mempromosikan kepiawaiannya.
8. Fasilitasi versus Mengajar
Ingat, anda adalah seorangTrainer! Jadi jangan Cuma berperan sebagai
fasilitator
Fasilitator hanya melayani orang ketika memerlukan bantuan
Sebagai facilitating trainer anda perlu berperan lebih banyak, antara lain:
Mengerti kebutuhan peserta.
Tahu apa yang penting untuk mereka pelajari
Kecepatan belajar peserta disesuaikan dengan target.
Anda memimpin peserta, bukan hanya bereaksi pada mereka. Berperanlah
sebagai trainer dan fasilitator.
Facilitating trainer mengerti bahwa training berjalan dengan cara
berbagi ide dalam kelompok, termasuk dirinya, dan dia berperan
memaksimalkan jalannya pertukaran informasi ini.
9. Accelerated Learning
Tujuan Accelerated Learning adalah untuk
membuat pembelajar sadar akan kemampuan
penuhnya dalam proses belajar, dan membantu
mereka mencapai tujuan secepat mungkin.
Menurut definisi, AL adalah upaya menciptakan
lingkungan dan penggunaan metode yang dapat
mempercepat proses belajar.
Tujuanya adalah meningkatkan hasil, tidak harus
menggunakan metode tertentu.
10. Ide Accelerated Learning
Proses belajar merupakan kreasi
pengetahuan secara aktif, bukan gudang
informasi pasif.
Melibatan pembelajar secara total
Mendorong kolaborasi antar pembelajar
Membagi satu konsep menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil agar lebih mudah
dipahami.
11. Accelerated Learning
Tentukan tujuan dan tunjukkan peserta mencapai tujuan
tersebut di akhir tiap sesi.
Ekspoitasi kemampuan penuh peserta melalui seluruh
inteligensi mereka, berdasarkan Theory of Multiple
Intelligences pada moment yang relevan.
Ada 8 type inteligensi:
interpersonal,
intrapersonal,
logical-mathematical,
verbal-linguistic,
spatial,
bodily-kinesthetic,
musical-rhythmic and
naturalist.
12. Accelerated Learning
Pergunakan banyak simulasi untuk
melibatkan peserta.
Tampilkan emosional. Emosi dapat
bertindak sebagai katalisator dan membuat
konten lebih mengesankan.
Gunakan cerita. Orang suka mendengar
cerita. Melalui cerita kita dapat
menyampaikan beberapa konsep sekaligus.
13. Prinsip Kunci Proses Belajar
Orang Dewasa
Harus Aman. Lingkungan tempat belajar harus
aman dan nyaman.
Aktif. Pembelajar harus aktif.
Kebutuhan yang jelas. Pembelajar harus menyadari
kebutuhannya untuk mempelajari subyek tertentu.
Lingkungan sosial yang nyaman. Lingkungan
belajar harus nyaman secara sosial
Lingkungan fisik yang nyaman.Tempat belajar
memiliki penerangan, ventilasi, ukuran ruangan, dan
perlengkapan fisik lainnya yang memadai
14. Prinsip Kunci Proses Belajar
Orang Dewasa
Dua arah. Proses belajar merupakan komunikasi 2 arah.
Mempunyai tujuan sendiri. Masing-masing pembelajar memiliki
tujuan.
Evaluasi. Pembelajar harus mampu mengevaluasi kemajuan
proses belajarnya
Relasi subyek. Pembelajar harus mampu menghubungkan
subyek yang dipelajari dengan pengetahuan dan
pangalamannya, kemudian mengintegrasikannya untuk
meningkatkan ke peringkat yang lebih tinggi
Fokus pada pembelajar.Cara berpikir ini akan memungkinkan
penerapan beberapa takni untuk memaksimalkan efisiensi
proses belajar.
15. Prinsip Kunci Proses Belajar
Orang Dewasa
Beberapa petunjuk praktis tambahan bisa anda
simak pada slide saya yang berjudul:
Trainer Idola Petunjuk Praktis
16. Masih Perlu Bantuan?
Bila anda perlu belajar lebih lanjut topik Train
TheTrainer, atau memerlukan perlu bantuan
lain untuk training, silakan kirim e-mail ke:
virja.dg@targetsalesacademy.com
kami sediakan materi e-learning GRATIS.
Bila anda memerlukan Trainer berpengalaman
untuk Selling Skill dan/atau keterampilan lain
yang diperlukan oleh seorang Sales Profesional,
seperti: Presentation Skill, Negotiation Skill,
Decision Making, silakan kontak saya via e-mail:
virja.dg@targetsalesacademy.com