1. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah pembelajaran IPA menggunakan pendekatan induktif tentang zat gas, zat cair, dan zat padat. Siswa melakukan eksperimen dengan berbagai alat dan bahan untuk mengamati bentuk ketiga jenis zat tersebut.
2. Berdasarkan hasil eksperimen, siswa menyimpulkan bahwa bentuk zat gas dan zat cair selalu berubah sesuai wadahnya, sedangkan
1 of 6
Download to read offline
More Related Content
Tugas 4 (pembelajaran induktif)
1. 1
TUGAS
FILSAFAT PENDIDIKAN SAINS
PEMBELAJARAN INDUKTIF
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diampu oleh
Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd.
Disusun Oleh:
FITRIA WAHYU PINILIH
S831402034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014
2. 2
Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Induktif
A. Materi
Zat Gas Zat Cair Zat Padat
Bentuk
Zat
Berubah-ubah sesuai
dengan wadahnya.
Berubah-ubah sesuai
dengan wadahnya.
Bentuknya selalu
tetap.
B. Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan siswa untuk
eksperimen. Alat dan bahan tersebut meliputi:
No. Nama Alat/ Bahan Gambar Jumlah
a. Plastik bening 2
b. Balon berbentuk
boneka
1
c. Gelas kaca bening 3
d. Botol 1
3. 3
e. Baskom 2
f. Kelereng 3
2. Seluruh alat dan bahan diletakkan di atas meja yang dapat terlihat oleh
semua siswa (ruang kelas dapat ditata seperti denah).
Kemudian, anak dengan sukarela maju ke depan kelas untuk
melakukan eksperimen dengan bimbingan guru. Dimisalkan siswa
yang maju bernama Pipit, Ratih, Indhah, Linda, Eko, Edi, Dimas,
Ilham, dan Hendra.
a. Meja 1
Eksperimen Zat Gas
Edi meniupkan udara ke dalam plastik, sedangkan Hendra
meniupkan udara ke dalam balon. Plastik dan balon yang telah
terisi udara diikat, sehingga udara di dalam plastik dan balon tidak
dapat keluar. Eko meniupkan udara ke dalam botol lalu ditutup.
Kemudian, plastik, balon, dan botol diletakkan di meja 1.
Meja
1
Meja
2
Meja
3
Kursi siswa
Papan tulis
4. 4
b. Meja 2
Eksperimen Zat Cair
Indhah memasukkan air ke dalam botol. Pipit memasukkan air ke
dalam gelas, sedangkan Ilham memasukkan air ke dalam baskom.
Kemudian, ketiga benda tersebut diletakkan di atas meja 2.
c. Meja 3
Eksperimen Zat Padat
Ratih meletakkan 1 kelereng ke dalam gelas. Linda meletakkan
kelereng ke dalam baskom. Dimas meletakkan kelereng ke dalam
plastik. Keduanya diletakkan di meja 3.
3. Setelah semuanya di letakkan di meja 1, 2, dan 3, seluruh anak di
dalam kelas dipersilakan untuk mengamati benda-benda yang berada
di ketiga meja tersebut.
4. Guru memberikan pertanyaan sebagai berikut:
a. Udara termasuk zat apa?
Siswa menjawab: zat gas
b. Air termasuk zat apa?
Siswa menjawab: zat cair
c. Kelereng termasuk zat apa?
Siswa menjawab: zat padat
d. Bagaimana bentuk udara yang berada di dalam plastik, udara yang
berada di dalam balon, dan udara yang berada di dalam botol?
e. Bagaimana bentuk air yang berada di dalam botol, gelas, dan
baskom?
f. Bagaimana bentuk kelereng yang berada di dalam botol, gelas, dan
baskom?
5. 5
5. Guru membimbing siswa untuk menuliskan jawabannya ke dalam
tabel berikut di papan tulis.
Bentuk Zat
Udara = zat gas Air = zat cair Kelereng = zat padat
Bentuk
benda
di
dalam
Plastik Lonjong - -
Botol Seperti bentuk botol Seperti bentuk botol Bulat
Balon Berbentuk boneka - -
Gelas - Seperti bentuk gelas Bulat
Baskom -
Seperti bentuk
baskom
Bulat
6. Dari hasil eksperimen yang tertulis pada tabel tersebut, masing-masing
siswa dipersilakan mengemukakan kesimpulan menurut pendapat diri
sendiri. Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan
kesimpulannya. Misalnya siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai
berikut:
a). Dwi dan Agus menyimpulkan tentang bentuk udara (zat gas).
Dwi berpendapat udara yang dimasukkan ke dalam
plastik bentuknya lonjong, udara yang dimasukkan ke dalam
botol yang ditutup bentuknya seperti botol, sedangkan yang
dimasukkan ke dalam balon bentuknya seperti boneka. Jadi
bentuk udara tidak pasti.
Agus berpendapat udara yang dimasukkan ke dalam
plastik bentuknya seperti lonjong, udara yang dimasukkan ke
dalam botol bentuknya seperti botol, sedangkan yang
dimasukkan ke dalam balon bentuknya boneka. Jadi bentuk
udara sesuai dengan bentuk wadahnya.
b). Ulfa dan Depi menyimpulkan tentang bentuk air (zat cair).
Ulfa berpendapat bahwa air yang dimasukkan ke dalam
botol bentuknya seperti botol, air yang dimasukkan ke dalam
gelas bentuknya seperti bentuk gelas, sedangkan air yang
dimasukkan ke dalam baskom bentuknya setengah bola seperti
6. 6
baskom. Jadi, air memiliki bentuk yang mengikuti bentuk
wadahnya.
Depi berpendapat bahwa air yang dimasukkan ke dalam
botol bentuknya seperti botol yang lonjong, air yang
dimasukkan ke dalam gelas bentuknya menyerupai bentuk
gelas, sedangkan yang dimasukkan ke dalam baskom
bentuknya seperti bentuk baskom. Jadi, bentuk air berubah-
ubah tidak menentu.
c). Liyan dan Dimas menyimpulkan tentang bentuk kelereng (zat
padat)
Liyan berpendapat bahwa kelereng yang diletakkan di
dalam botol bentuknya bulat, kelereng yang diletakkan di
dalam gelas bentuknya bulat, dan kelereng yang diletakkan di
dalam baskom bentuknya juga bulat. Jadi bentuk kelereng bulat
dimana saja.
Dimas berpendapat bahwa kelereng yang diletakkan di
dalam botol berbentuk bulat, kelereng yang diletakkan di dalam
gelas bentuknya bulat, dan kelereng yang diletakkan di dalam
baskom bentuknya bulat. Jadi, bentuk kelereng bulat terus
menerus.
7. Guru mengapresiasi kesimpulan yang telah dikemukakan oleh siswa
dan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Dari
kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan oleh siswa, kemudian
guru menyimpulkan bahwa :
a). Bentuk udara atau gas selalu berubah-ubah sesuai wadahnya.
b). Bentuk air atau zat cair selalu berubah-ubah sesuai wadahnya.
c). Bentuk kelereng atau zat padat tetap.