Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang struktur dan fungsi organel-organel pada sel eukariotik seperti membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, badan Golgi, badan mikro, sitoskeleton, nukleus, silia dan flagela. Dibahas pula perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan, serta organel-organel khusus pada masing-masing jenis sel seperti dinding sel, vakuola, plastida, lis
1 of 26
Downloaded 30 times
More Related Content
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
2. Disusun Oleh :
Evi Kholida Shofia (9)
Nada Nasiroh Munjiyah (16)
Rena Indriana (20)
Richo Hartanto (22)
Sofia Uly Niama (24)
XI IPA 7
4. PENGERTIAN SEL EUKARIOTIK
Sel eukariotik merupakan tipe sel yang
memiliki sistem endomembran. Pada sel
eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi
oleh sistem membran. Bisa juga diartikan
sebagai sel yang memiliki membran nukleus
sehingga materi nukleus terkumpul dalam
membran.
5. TIPE SEL EUKARIOTIK
Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain hewan,
tumbuhan dan jamur baik multiseluler maupun yang
uniseluler. Pada sel hewan, pada bagian luar sel tidak
ditemukan adanya dinding sel, sebaliknya pada tumbuhan
dan jamur ditemukan adanya dinding sel. Walaupun
demikian dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara kimiawi
berbeda penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh chitin
sedangkan pada tumbuhan selulosa. Pada tumbuhan
ditemukan adanya organel kloroplas sedangkan pada jamur
dan hewan tidak ditemukan. Selain perbedaan tersebut pada
dasarnya baik sel hewan, tumbuhan, dan jamur memiliki
struktur yang serupa.
6. A.
MEMBRAN
SEL
E.
RIBOSOM
F.
BADAN GOLGI
G.
BADAN MIKRO
H.
SITOSKELETON
SITOSKELETON
I.
NUKLEUS
J.
SILIA DAN
FLAGELA
B.
SITOPLASMA
C.
MITOKONDRIA
D.
RETIKULUM
ENDOPLASMA
7. MEMBRAN SEL
Membran sel merupakan selaput
terluar sel yang berupa bilayer lipid
dengan protein integral dan ferifer.
Tebal membran sel antara 7,5 - 10
nanometer, selektif permeabel.
Fungsi spesifik membran plasma
dan berbagai tipe membran didalam sel
bergantung pada jenis. Fungsi lain
membran sel yaitu untuk pelindung,
reseptor dan mengatur keluar
masuknya zat dari dan ke luar sel
dengan cara difusi, osmosis, difusi
berfasilitas, dan transport aktif.
8. SITOPLASMA
Sitoplasma adalah suatu cairan sel dan segala
sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel)
dan organela. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel
disebut nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid
kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sifat koloid
sitoplasma ini dapat berubah-ubah tergantung
kandungan air. Jika konsentrasi air tinggi maka koloid
akan bersifat encer yang disebut dengan sol, sedangkan
jika konsentrasi air rendah maka koloid bersifat padat
lembek yang disebut dengan gel.
9. MITOKONDRIA
Mitokondria disebut pembangkit
tenaga listrik sel. Mitokondria berisi
sejumlah enzim dan protein yang
membantu proses karbohidrat dan
lemak yang diperoleh dari makanan
yang kita makan untuk melepaskan
energi.
Fungsi mitokondria diantaranya
adalah untuk menghasilkan energi,
menjaga konsentrasi ion kalsium,
membangun bagian tertentu dari
hormon dan darah, mendetoksifikasi
amonia, serta berperan penting dalam
proses kematian sel terprogram.
10. STRUKTUR MITOKONDRIA
Membran Luar
Membran luar halus seperti membran dalam dan memiliki fosfolipid hampir
dalam jumlah yang sama sebagai protein. Ia memiliki sejumlah besar protein
khusus yang disebut porins, yang memungkinkan molekul dalam berat 5000
dalton atau kurang untuk melewatinya.
Membran Bagian Dalam
Membran dalam lebih kompleks dalam struktur daripada membran luar
karena mengandung kompleks dari rantai transpor elektron dan kompleks
sintetase ATP. Ini permeabel hanya untuk oksigen, karbon dioksida dan air. Ini
terdiri dari sejumlah besar protein yang memainkan peran penting dalam
memproduksi ATP, dan juga membantu dalam mengatur transfer metabolit
melintasi membran.
Matriks
Matriks merupakan campuran kompleks enzim yang penting untuk sintesis
molekul ATP, ribosom mitokondria khusus, tRNA dan DNA mitokondria. Selain itu,
ia memiliki oksigen, karbon dioksida dan intermediet daur ulang lainnya.
Meskipun sebagian besar materi genetik sel yang terkandung dalam inti,
mitokondria memiliki DNA sendiri.
11. RETIKULUM ENDOPLASMA (RE)
Retikulum endoplasma merupakan
labirin membran yang banyak, sehingga
retikulum ini meliputi separuh lebih dari
total membran dalam sel-sel eukariotik.
Retikulum endoplasma berupa vesikel
atau kantung yang dapat berbentuk
pipih, bundar, atau tubuler dan satu
sama lain dapat berhubungan.
RE memiliki selapis membran, dan
membran tersebut ada yang
berhubungan dengan membran inti dan
membran plasma sehingga dapat
berperan sebagai penghubung antara
bagian luar sel dengan bagian dalam sel.
12. TERDAPAT DUA JENIS RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) :
RE halus (REH) yakni RE yang tidak dilekati ribosom, yang
berfungsi dalam bermacam-macam proses metabolisme,
termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, serta
menawarkan obar dan racun. Enzim RE halus penting untuk
sintesis lipid, termasuk fosfolipid dan steroid.
RE kasar (REK) yakni RE yang dilekati ribosom. RE memiliki
peran anabolik dan protektif. Peran anabolik yakni
mensintesis kolesterol, hormon steroid, dan asam-asam
empedu. Peran katabolik yakni dapat mengubah atau
menetralisir bahan yang bersifat toksik. Mekanisme kerja
antar RE dan organel lain seperti mitokondria dapat saling
berhubungan.
13. RIBOSOM
Ribosom merupakan komponen
penting di dalam sel. Ukurannya
berkisar 20-25 nm. Ribosom tersusun
dari RNA dan protein, terdiri dari sub
unit besar dan sub unit kecil. Sub unit
besar dan sub unit kecil akan
bergabung bila ribosom sedang
menjalankan fungsinya yaitu sintesi
protein.
14. BADAN GOLGI
Struktur Badan Gogi berbentuk
tumpukan kantong-kantong pipih,
(didalamnya terdapat pula yang bundar
dan tubuler), yang sangat kompleks yang
memiliki dua permukaan yakni permukaan
luar berbentuk cembung (forming face)
dan permukaan dalam berbentuk cekung
(maturing face).
Badan Golgi terdapat di mana-mana
dalam sel, terdiri dari membran dengan
ketebalan sekitar 68nm. Badan Golgi
berfungsi menghasilkan lisosom, sekret,
dan menyimpan protein serta enzim yang
akan disekresikan.
15. BADAN MIKRO
Badan mikro terbagi menjadi dua bagian yaitu ;
Peroksisom
Peroksisom, dapat ditemukan pada sel hewan, tumbuhan tertentu,
dan sel ragi. Organel ini pertama kali ditemukan oleh DE Duve dan kawan-kawannya
pada tahun 1965 didalam sel hati. Peroksisom mengandung
beberapa macam enzim oksidasi dan katalasi. Enzim-enzim tersebut
berperan dalam pembentukan dan pembongkaran hydrogen peroksida
(H2O2). Oleh karena itu, organel ini disebut peroksisom. Peroksisom juga
berfungsi untuk merombak asam lemak yang tersimpan didalam biji
menjadi glukosa untuk proses perkecambahan.
Glioksisom
Glioksisom merupakan badan mikro yang hanya ditemukan pada sel
tumbuhan. Diameter glioksisom antara 0,5-1,0 亮m. Glioksisom banyak
ditemukan pada biji-bijian yang merupakan tempat penyimpanan asam
lemak pada tumbuhan. Glioksisom berperan dalam perombakan asam
lemak yang tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk pembentukan
energy dalam proses berkecambahan.
16. SITOSKELETON
Di dalam sitosol juga ditemukan suatu organel yang disebut
sitoskeleton. Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong benuk sel
dan memungkinkan terjadinya gerakan-gerakan organel di dalam
sitoplasma.
Sitoskeleton terdiri atas ;
Mikrotubulus tersusun atas molekul protein tubulin. Setiap
mikrotubulus tersusun atas 13 protofilamen yang tersusun pararel
mengelilingi suatu sumbu. Berdasarkan stabilitasnya di dalam sel,
ada dua macam mikrotubulus, yaitu mikrotubulus stabil dan
mikrotubulus labil.
Contoh mikrotubulus stabil adalah mikrotubulus pembentuk silia
dan flagella, sedangkan contoh mikrotubulus labil adalah
mikrotubulus pembentuk gelendong pembelahan.
17. Mikrofilamen
biasanya banyak tersebar di bawah permukaan membran
plasma. Mikrofilamen tersusun atas protein, terutama aktin
miosin. Aktin dan miosin banyak ditemukan terutama pada sel
otot dengan komposisi miosin lebih sedikit dibandingkan aktin.
Kedua jenis protein ini berperan untuk pergerakan, misalnya
berperan dalam terjadinya aliran sitoplasma pada sel tumbuhan
(siklosis), dan berperan dalam terjadinya gerak ameboid pada
Protozoa. Oleh karena komposisi aktin lebih banyak,
mikrofilamen juga disebut mikrofilamen aktin.
Filamen intermediet
berbentuk pembuluh, terdiri atas 4-5 protofilamen yang
tersusun melingkar, bersifat liat, stabil, dan tersusun atas protein
fibrosa. Sebagian besar protein intermediet berfungsi untuk
menyokong sel dan inti sel. Letak filamen ini biasanya terpusat di
sekitar inti. Pada sel epitel, filamen intermediet membentuk
anyaman yang berfungsi untuk menahan tekanan dari luar.
18. NUKLEOUS
Letak inti pada
sitoplasma biasanya di
tengah. Umunya sel mahluk
hidup mengandung satu inti,
tetapi ada pula yang
memiliki inti lebih dari satu
misalnya sel otot lurik.
Bagian-bagian inti sel
yaitu : Membran Inti,
Nukleoplasma dan
Kromosom, serta nukleolus.
19. SILIA DAN FLAGELA
Kedua organel ini berfungsi sebagai alat pergerakan sel yang letaknya
berada pada permukaan luar membran sel. Baik silia maupun flagella memiliki
struktur yang sama, yaitu memiliki sumbu yang disebut aksonem. Jumlah silia
pada umumnya banyak, sedangkan jumlah flagella hannya satu atau dua. Silia
dan flagella dibungkus oleh membran.
21. LISOSOM
Lisosom terdapat pada sel hewan,
bentuknya seperti bola, terdiri atas
selapis membran, dan diameternya
kurang lebih 500 nm. Lisosom berfungsi
untuk mencerna bahan makanan yang
masuk ke dalam sel.
Lisosom mencerna materi yang
dimasukkan kedalam sel dan mendaur
ulang materi dari pembuangan
intraseluler. Selama fagositosis sel
mengurung makanan dalam vakuola
dengan membran yang terlepas secara
internal dari membran plasma.
22. SENTRIOL
Sentriol adalah sebuah organel berbentuk
tabung yang biasa ditemukan Hewan Bersel
Eukariot, meskipun tidak ditemukan di
tumbuhan tingkat tinggi dan Jamur. Sentriol ini
merupakan perkembangan dari sentrosom, yaitu
pusat sel, daerah dari sitoplasma yang dekat
dengan nukleus.
Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus
strukturnya berbentuk bintang yang berperan
sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara
mitosis atau meiosis. Mikrotubulus adalah
tabung-tabung halus dari protein tubulin,
diameternya kurang lebih 25 nm, sedangkan
panjangnya bervariasi.
24. VAKUOLA
Vakuola merupakan ruang dalam
sel yang berisi cairan (cell sap dalam
bahasa inggris) yang berupa rongga
yang diselaputi membrchan
(tonoplas). Cairan ini adalah air dan
berbagai zat yang terlarut di
dalamnya.
Fungsinya untuk menyimpan zat
cadangan makanan, menyimpan
pigmen, serta mengatur tirgiditas sel
(tekanan osmotik sel).
25. PLASTIDA
Plastida adalah organel sitoplasma
yang tersebar pada sel tumbuhan dan
terlihat jelas di bawah mikroskop
sederhana. Plastida sangat bervariasi
ukuran dan bentuknya, pada sel-sel
tumbuhan berbunga biasanya berbentuk
piringan kecil bikonveks.
Meskipun macam-macam plastida
dihubungkan dengan fungsi-fungsi fisiologis
yang tetap, namun macam tersebut
diklasifikan berdasarkan warnanya yaitu :
leukoplas (tidak berwarna), kloroplas,
kromoplas.
Gambar : kloroplas