際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Berkah Di Bulan Ramadhan

                          Seperti biasa suasana dikelas sangat ramai, walaupun saat itu
ibu atau bapak guru sedang menjelaskan pelajaran. Minggu depan sudah memasuki bulan
puasa, bulan yang ditunggu - tunggu oleh semua umat muslim di dunia karena selama
kurang lebih sebulan penuh semua umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Kecuali bagi
orang yang ada halangan seperti musafir, ibu hamil, menyusui dan sebagainya.
       Hal itu juga yang ditunggu - tunggu oleh Rafki dan teman  temannya. Karena
sebelum bulan puasa sekolahnya libur dan ketika akan lebaran sekolahnya juga
diliburkan. Selain karena itu Rafki juga senang karena bulan Ramadhan hanya ada 1
tahun sekali. Dan kesempatan Ramadhan kali ini Rafki akan berusaha untuk
menjalankannya dengan sebaik  baiknya.
       Pada malam hari di adakan shalat tarawih, shalat tarawih dilakukan setelah shalat
isya. Rafki sangat antusias mengikuti shalat tarawih yang pertama. Rafki sangat khusuk
dalam mengerjakan shalat tarawih. Setelah shalat tarawih, semua orang lalu membaca
niat berpuasa. Rafki baru tahu jika setelah shalat tarawih juga membaca niat untuk
berpuasa. Rafki sendiri belum begitu lancar mengucapkan niat untuk berpuasa.
       Setelah shalat tarawih Rafki langsung pulang ke rumahnya. Tepat pukul 03.00
Rafki sahur, Rafki sahur bersama ayah dan bundanya. Rafki sangat menikmati sahur hari
pertama. Tak terasa adzan subuh berkumandang, Rafki bersama ayah dan bundanya
bergegas menuju masjid didekat rumahnya. Rafki dan orangtuanya lalu melaksakan shalat
subuh berjamaah. Orang yang shalat subuh berjamaah hari ini banyak, walaupun tidak
sebanyak waktu shalat tarawih. Setelah mendengarkan ceramah subuh atau kultum subuh,
Rafki dan orangtuanya pulang ke rumah.
       Karena hari ini libur Rafki memilih untuk tidur kembali. Jam 6 pagi Rafki bangun
setelah tidur kurang lebih 1 jam. Setelah bangun, Rafki lalu bergegas mandi. Badannya
terasa segar sehabis mandi dan dia tidak mengantuk lagi. Setelah itu Rafki memilih untuk
menonton televisi acara kesukaannya yaitu Captain Tsubasa.
Hampir 3 jam Rafki menonton TV , karena sudah bosan Rafki lalu menemui
ibunya yang sedang ada didapur. Rafki melihat ibunya sedang menanak nasi.
Rafki mendekati ibunya, dan berkata,  Ibu, apa yang bisa Rafki bantu ?  .  Oh, makasih
Rafki mau membantu ibu tapi tidak usah,  kata ibu kepada Rafki.  Lebih baik Rafki
bermain atau mengerjakan tugas sekolah Rafki,  kata Ibu Rafki seraya menambahkan. 
Baik bu,  kata Rafki.
       Rafki lalu menuju kamarnya lalu membuka buku dan mulai mengerjakan tugas 
tugasnya. Tugas sekolah yang diberikan guru Rafki ada banyak salah satunya tugas
matematika. Tugas matematika yang diberikan oleh gurunya sangat sulit menurut Rafki.
Karena jawabannya harus disertai cara menjawab, walaupun Rafki sudah tahu
jawabannya tapi kalau caranya Rafki tidak terlalu mengerti.
       Karena tugasnya masih banyak dan sebagian Rafki belum tahu caranya, Rafki
memutuskan untuk berhenti mengerjakan tugasnya. Rafki lalu pergi dan menuju ke dapur
lagi untuk melihat ibunya. Ternyata ibunya sudah selesai menanak nasi dan sekarang
ibunya sedang memasak sayur kesukaannya yaitu sayur bobor.
       Rafki sangat suka sayur bobor, tetapi dulu sebenarnya Rafki tidak suka sayur
bobor dan sayuran hijau yang lain. Rafki menjadi suka sayur bobor, karena dulu Rafki
suka menonton kartun  Popeye  yang kuat karena makan bayam. Sejak itu Rafki mulai
menyukai sayur bobor dan sampai sekarang sayur bobor menjadi makanan favoritnya.
       Rafki mendekati ibunya dan berkata,  Hmm, apa sayurnya sudah matang, Bu ? .
 Belum Rafki sayang,  kata Ibu Rafki.  Kalau sekarang sayurnya sudah matang,  kata
Ibu Rafki.  Oh, iya Bu sayurnya sudah matang,  kata Rafki .  Asik sayurnya sudah
matang !  teriak Rafki lagi kegirangan.
        Tapi, Rafki masih puasa kan? tanya Ibu Rafki.  Ya, Bu. Karena ibu masak
sayur kesukaan Rafki, Rafki hampir saja lupa kalau Rafki sekarang puasa,  kata Rafki. 
Ya, sudah kalau Rafki masih puasa,  kata Ibu Rafki.  Rafki memang anak hebat,  kata
Ibu Rafki menambahkan.
       Tak lama, terdengar kumandang adzan dzuhur yang menandakan sudah waktunya
untuk shalat dzuhur.  Ayo, Rafki kita shalat dzuhur dulu,  kata Ibu Rafki.  Iya, Bu ! 
kata Rafki. Rafki dan ibunya shalat dzuhur dimasjid dekat rumah mereka. Setelah ,
mereka selesai shalat dzuhur mereka pun pulang ke rumah.
Sesampainya dirumah, Rafki langsung masuk ke kamar tidurnya. Karena
sangat mengantuk Rafki langsung tertidur. Pukul 15.30 Rafki bangun tidur, dan
segera ke kamar mandi untuk membasuh muka. Setelah membasuh muka Rafki
langsung berwudhu. Rafki lalu shalat ashar dengan khusuk.
       Rafki pun selesai, karena Rafki mau mengaji Rafki langsung ke kamar mandi lagi
untuk mandi. Karena semua sudah selesai Rafki lalu pamit kepada ibunya untuk pergi
mengaji dimasjid. Setelah berpamitan dengan ibunya Rafki lalu berangkat ke masjid
untuk mengaji. Di sana banyak anak  anak seusia Rafki yang pergi mengaji ke masjid.
       Di masjid Rafki bertemu dengan teman sekelasnya yaitu Rio.  Rio kamu juga
mengaji di sini ? tanya Rafki.  Oh, kamu Rafki iyalah aku juga mengaji di sini, jawab
Rio.  Kalau tahu kamu juga mengaji, aku tadi ke rumahmu biar kita bisa berangkat
bersama,  kata Rafki.  Aku tadi ke rumahmu tapi kata ibumu kamu masih tidur jadi aku
pergi ke masjid duluan, kata Rio.
        Kamu tadi berangkat jam berapa?  tanya Rafki.  Aku tadi berangkat jam 3
lebih,  jawab Rio.  Yuk, kita ngaji kayaknya sudah mau dimulai !  kata Rafki. Setelah
selesai mengaji, mereka menunggu waktu untuk buka puasa bersama anak  anak yang
lain. Terdengar bunyi sirine, bunyi sirine itu di masjid menandakan sudah waktunya
untuk berbuka. Sebelumnya, mereka di beri jatah makanan atau takjil. Rafki dan anak 
anak yang lain berbuka bersama dimasjid, ada pula yang pulang.
       Setelah selesai berbuka, mereka shalat maghrib berjamaah dimasjid. Rafki dan
Rio pulang bersama setelah selesai shalat maghrib, rumah mereka berdekatan hanya
dibatasi dua rumah.  Rafki, ini sudah sampai rumahku sampai jumpa lagi ingat nanti
shalat tarawih ya? kata Rio.  Ya !  jawab Rafki singkat. Tak lama Rafki sudah sampai
diteras rumahnya.
        Assalammualaikum,  kata Rafki.  Waalaikum salam,  jawab Ibu dan Ayah
Rafki serempak.  Ee, Rafki sudah pulang,  kata Ayah Rafki.  Iya, yah tadi dimasjid
Rafki banyak temannya,  kata Rafki.  Oh, ya Rafki puasanya penuh tidak ?  tanya
ayah.  Penuh dong, tapi tadi hampir batal karena ibu masak sayur bobor,  kata Rafki. 
Untung, ibu mengingatkan Rafki,  kata Rafki lagi.
        Apa Rafki mau makan lagi ?  tanya ibu.  Hmm, kalau ada sayur bobor Rafki
tidak bisa menolak,  kata Rafki sambil tersenyum.  Berarti iya, ya sudah sana makan
sayur bobornya !  kata ibu. Akhirnya, Rafki makan sayur bobor kesukaannya. 
Rafki, tapi makannya jangan banyak  banyak nanti kan shalat tarawih ,  kata
ibu menasehati Rafki.  Siip, boss ! kata Rafki.
       Adzan isya berkumandang, Rafki dan keluarganya bergegas menuju masjid. Di
jalan Rafki bertemu dengan Rio.  Hi, Rio kita ternyata bertemu lagi !  kata Rafki.  Iya,
Rafki jadi kita bisa bersama pergi ke masjid,  kata Rio. Tak lama mereka sudah sampai
dimasjid. Mereka lalu shalat isya dan dilanjutkan dengan shalat tarawih sampai selesai
sekitar jam 8 malam.
       Setiap sore Rafki dan Rio selalu pergi mengaji bersama. Hari berganti demi hari,
tak terasa sudah hampir 30 hari mereka berpuasa dan sebentar lagi lebaran. Hal itu yang
dirasakan oleh Rafki, karena Rafki dapat berpuasa hampir sebulan penuh dan tidak ada
puasanya yang bolong. Rafki bersyukur karena Rafki dapat menjalani puasa sebulan
penuh. Tahun kemarin, Rafki tidak dapat berpuasa sebulan penuh karena Rafki sakit tifus
selama seminggu.
       Rafki mendapat berkah yang luar biasa yaitu kesehatan, karena kesehatan itu
adalah sesuatu yang tidak dapat dibeli dan ditukar oleh apapun. Dan kesehatan adalah
pemberian dari Allah yang tidak ternilai harganya tapi sangat berguna untuk manusia.
Rafki merenung dan kemudian lalu tersenyum sendiri, mengingat puasa tahun lalu karena
tahun lalu Rafki masih sering batal puasanya dan Rafki hanya puasa setengah hari. Rafki
juga berpikir, ternyata puasa itu menyenangkan dan membawa banyak dampak positif
bagi dirinya.

More Related Content

Tugas e pak ngadimin

  • 1. Berkah Di Bulan Ramadhan Seperti biasa suasana dikelas sangat ramai, walaupun saat itu ibu atau bapak guru sedang menjelaskan pelajaran. Minggu depan sudah memasuki bulan puasa, bulan yang ditunggu - tunggu oleh semua umat muslim di dunia karena selama kurang lebih sebulan penuh semua umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Kecuali bagi orang yang ada halangan seperti musafir, ibu hamil, menyusui dan sebagainya. Hal itu juga yang ditunggu - tunggu oleh Rafki dan teman temannya. Karena sebelum bulan puasa sekolahnya libur dan ketika akan lebaran sekolahnya juga diliburkan. Selain karena itu Rafki juga senang karena bulan Ramadhan hanya ada 1 tahun sekali. Dan kesempatan Ramadhan kali ini Rafki akan berusaha untuk menjalankannya dengan sebaik baiknya. Pada malam hari di adakan shalat tarawih, shalat tarawih dilakukan setelah shalat isya. Rafki sangat antusias mengikuti shalat tarawih yang pertama. Rafki sangat khusuk dalam mengerjakan shalat tarawih. Setelah shalat tarawih, semua orang lalu membaca niat berpuasa. Rafki baru tahu jika setelah shalat tarawih juga membaca niat untuk berpuasa. Rafki sendiri belum begitu lancar mengucapkan niat untuk berpuasa. Setelah shalat tarawih Rafki langsung pulang ke rumahnya. Tepat pukul 03.00 Rafki sahur, Rafki sahur bersama ayah dan bundanya. Rafki sangat menikmati sahur hari pertama. Tak terasa adzan subuh berkumandang, Rafki bersama ayah dan bundanya bergegas menuju masjid didekat rumahnya. Rafki dan orangtuanya lalu melaksakan shalat subuh berjamaah. Orang yang shalat subuh berjamaah hari ini banyak, walaupun tidak sebanyak waktu shalat tarawih. Setelah mendengarkan ceramah subuh atau kultum subuh, Rafki dan orangtuanya pulang ke rumah. Karena hari ini libur Rafki memilih untuk tidur kembali. Jam 6 pagi Rafki bangun setelah tidur kurang lebih 1 jam. Setelah bangun, Rafki lalu bergegas mandi. Badannya terasa segar sehabis mandi dan dia tidak mengantuk lagi. Setelah itu Rafki memilih untuk menonton televisi acara kesukaannya yaitu Captain Tsubasa.
  • 2. Hampir 3 jam Rafki menonton TV , karena sudah bosan Rafki lalu menemui ibunya yang sedang ada didapur. Rafki melihat ibunya sedang menanak nasi. Rafki mendekati ibunya, dan berkata, Ibu, apa yang bisa Rafki bantu ? . Oh, makasih Rafki mau membantu ibu tapi tidak usah, kata ibu kepada Rafki. Lebih baik Rafki bermain atau mengerjakan tugas sekolah Rafki, kata Ibu Rafki seraya menambahkan. Baik bu, kata Rafki. Rafki lalu menuju kamarnya lalu membuka buku dan mulai mengerjakan tugas tugasnya. Tugas sekolah yang diberikan guru Rafki ada banyak salah satunya tugas matematika. Tugas matematika yang diberikan oleh gurunya sangat sulit menurut Rafki. Karena jawabannya harus disertai cara menjawab, walaupun Rafki sudah tahu jawabannya tapi kalau caranya Rafki tidak terlalu mengerti. Karena tugasnya masih banyak dan sebagian Rafki belum tahu caranya, Rafki memutuskan untuk berhenti mengerjakan tugasnya. Rafki lalu pergi dan menuju ke dapur lagi untuk melihat ibunya. Ternyata ibunya sudah selesai menanak nasi dan sekarang ibunya sedang memasak sayur kesukaannya yaitu sayur bobor. Rafki sangat suka sayur bobor, tetapi dulu sebenarnya Rafki tidak suka sayur bobor dan sayuran hijau yang lain. Rafki menjadi suka sayur bobor, karena dulu Rafki suka menonton kartun Popeye yang kuat karena makan bayam. Sejak itu Rafki mulai menyukai sayur bobor dan sampai sekarang sayur bobor menjadi makanan favoritnya. Rafki mendekati ibunya dan berkata, Hmm, apa sayurnya sudah matang, Bu ? . Belum Rafki sayang, kata Ibu Rafki. Kalau sekarang sayurnya sudah matang, kata Ibu Rafki. Oh, iya Bu sayurnya sudah matang, kata Rafki . Asik sayurnya sudah matang ! teriak Rafki lagi kegirangan. Tapi, Rafki masih puasa kan? tanya Ibu Rafki. Ya, Bu. Karena ibu masak sayur kesukaan Rafki, Rafki hampir saja lupa kalau Rafki sekarang puasa, kata Rafki. Ya, sudah kalau Rafki masih puasa, kata Ibu Rafki. Rafki memang anak hebat, kata Ibu Rafki menambahkan. Tak lama, terdengar kumandang adzan dzuhur yang menandakan sudah waktunya untuk shalat dzuhur. Ayo, Rafki kita shalat dzuhur dulu, kata Ibu Rafki. Iya, Bu ! kata Rafki. Rafki dan ibunya shalat dzuhur dimasjid dekat rumah mereka. Setelah , mereka selesai shalat dzuhur mereka pun pulang ke rumah.
  • 3. Sesampainya dirumah, Rafki langsung masuk ke kamar tidurnya. Karena sangat mengantuk Rafki langsung tertidur. Pukul 15.30 Rafki bangun tidur, dan segera ke kamar mandi untuk membasuh muka. Setelah membasuh muka Rafki langsung berwudhu. Rafki lalu shalat ashar dengan khusuk. Rafki pun selesai, karena Rafki mau mengaji Rafki langsung ke kamar mandi lagi untuk mandi. Karena semua sudah selesai Rafki lalu pamit kepada ibunya untuk pergi mengaji dimasjid. Setelah berpamitan dengan ibunya Rafki lalu berangkat ke masjid untuk mengaji. Di sana banyak anak anak seusia Rafki yang pergi mengaji ke masjid. Di masjid Rafki bertemu dengan teman sekelasnya yaitu Rio. Rio kamu juga mengaji di sini ? tanya Rafki. Oh, kamu Rafki iyalah aku juga mengaji di sini, jawab Rio. Kalau tahu kamu juga mengaji, aku tadi ke rumahmu biar kita bisa berangkat bersama, kata Rafki. Aku tadi ke rumahmu tapi kata ibumu kamu masih tidur jadi aku pergi ke masjid duluan, kata Rio. Kamu tadi berangkat jam berapa? tanya Rafki. Aku tadi berangkat jam 3 lebih, jawab Rio. Yuk, kita ngaji kayaknya sudah mau dimulai ! kata Rafki. Setelah selesai mengaji, mereka menunggu waktu untuk buka puasa bersama anak anak yang lain. Terdengar bunyi sirine, bunyi sirine itu di masjid menandakan sudah waktunya untuk berbuka. Sebelumnya, mereka di beri jatah makanan atau takjil. Rafki dan anak anak yang lain berbuka bersama dimasjid, ada pula yang pulang. Setelah selesai berbuka, mereka shalat maghrib berjamaah dimasjid. Rafki dan Rio pulang bersama setelah selesai shalat maghrib, rumah mereka berdekatan hanya dibatasi dua rumah. Rafki, ini sudah sampai rumahku sampai jumpa lagi ingat nanti shalat tarawih ya? kata Rio. Ya ! jawab Rafki singkat. Tak lama Rafki sudah sampai diteras rumahnya. Assalammualaikum, kata Rafki. Waalaikum salam, jawab Ibu dan Ayah Rafki serempak. Ee, Rafki sudah pulang, kata Ayah Rafki. Iya, yah tadi dimasjid Rafki banyak temannya, kata Rafki. Oh, ya Rafki puasanya penuh tidak ? tanya ayah. Penuh dong, tapi tadi hampir batal karena ibu masak sayur bobor, kata Rafki. Untung, ibu mengingatkan Rafki, kata Rafki lagi. Apa Rafki mau makan lagi ? tanya ibu. Hmm, kalau ada sayur bobor Rafki tidak bisa menolak, kata Rafki sambil tersenyum. Berarti iya, ya sudah sana makan
  • 4. sayur bobornya ! kata ibu. Akhirnya, Rafki makan sayur bobor kesukaannya. Rafki, tapi makannya jangan banyak banyak nanti kan shalat tarawih , kata ibu menasehati Rafki. Siip, boss ! kata Rafki. Adzan isya berkumandang, Rafki dan keluarganya bergegas menuju masjid. Di jalan Rafki bertemu dengan Rio. Hi, Rio kita ternyata bertemu lagi ! kata Rafki. Iya, Rafki jadi kita bisa bersama pergi ke masjid, kata Rio. Tak lama mereka sudah sampai dimasjid. Mereka lalu shalat isya dan dilanjutkan dengan shalat tarawih sampai selesai sekitar jam 8 malam. Setiap sore Rafki dan Rio selalu pergi mengaji bersama. Hari berganti demi hari, tak terasa sudah hampir 30 hari mereka berpuasa dan sebentar lagi lebaran. Hal itu yang dirasakan oleh Rafki, karena Rafki dapat berpuasa hampir sebulan penuh dan tidak ada puasanya yang bolong. Rafki bersyukur karena Rafki dapat menjalani puasa sebulan penuh. Tahun kemarin, Rafki tidak dapat berpuasa sebulan penuh karena Rafki sakit tifus selama seminggu. Rafki mendapat berkah yang luar biasa yaitu kesehatan, karena kesehatan itu adalah sesuatu yang tidak dapat dibeli dan ditukar oleh apapun. Dan kesehatan adalah pemberian dari Allah yang tidak ternilai harganya tapi sangat berguna untuk manusia. Rafki merenung dan kemudian lalu tersenyum sendiri, mengingat puasa tahun lalu karena tahun lalu Rafki masih sering batal puasanya dan Rafki hanya puasa setengah hari. Rafki juga berpikir, ternyata puasa itu menyenangkan dan membawa banyak dampak positif bagi dirinya.