Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi data dan kontrol aliran serta error (flow control dan error control) pada jaringan komunikasi data. Metode flow control yang dijelaskan adalah selective repeat ARQ sedangkan untuk penanganan error digunakan teknik deteksi dan koreksi error seperti CRC beserta permintaan pengiriman ulang frame yang mengalami error (automatic repeat request/ARQ).
1 of 36
Download to read offline
More Related Content
Tugas Kuliah Flow Control Error dan Selective Repeat ARQ
1. Komunikasi Data
KELOMPOK IV :
I GEDE ARIANA (1004405041)
I MADE DWI ANGGA PRATAMA (1004405042)
I PUTU ARIE PRATAMA (1004405043)
FAJAR PURNAMA (1004405045)
YULIANTI MURPRAYANA (1004405046)
I WAYAN ALIT WIGUNAWAN (1004405048)
I GUSTI MADE WIDIARSANA (1004405049)
I NYM APRIANAARTA PUTRA (1004405050)
MUHAMMAD AUDY BAZLY (1004405052)
I KADEK AGUS RIKI GUNAWAN (1004405053)
MUHAMAD NORDIANSYAH (1004405054)
3. Error Control
Tujuan dilakukan pengontrolan terhadap error adalah untuk
menyampaikan frame-frame tanpa error dalam urutan yang tepat ke
lapisan jaringan
Teknik yang umum digunakan untuk error control berbasis pada dua
fungsi, yaitu :
1. Error detection, biasanya menggunakan teknik CRC (Cyclic Redundancy
Check)
2. Automatic Repeat Request (ARQ), ketika error terdeteksi pengirim
meminta mengirim ulang frame yang terjadi kesalahan.
Error control dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Manual Error Control
2. Echo Checking
3. Automatic Repeat Request
4. Kontrol Aliran (Flow Control)
Flow control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa sebuah
stasiun pengirim tidak membanjiri stasiun penerima dengan data.
Bentuk sederhana dari kontrol aliran dikenal sebagai stop and wait
Penerima mengindikasikan bahwa dia siap untuk menerima data
dengan mengirim sebual poll atau menjawab dengan select.
Pengirim kemudian mengirimkan data.
Flow control ini diatur/dikelola oleh Data Link Control (DLC) atau
biasa disebut sebagai Line Protocol
sehingga pengiriman maupun penerimaan ribuan message dapat
terjadi dalam kurun waktu sesingkat mungkin.
5. Kontrol Aliran (Flow Control)
Time Diagram Flow Control saat komunikasi terjadi pada kondisi
tanpa error dan ada error.
(a) Diagram waktu flow control saat transmisi tanpa kesalahan
(b) Saat terjadi kehilangan paket dan terjadi kesalahan
Transmitterdeparturetimes
1
2
3
4
Receiverarrivaltimes
5
Time
(a) Error f ree transmission (b) Transmission with loses and error
Transmitterdeparturetimes
1
2
3
4
Receiverarrivaltimes
5
6. Deteksi dan Koreksi Error
Sebagai akibat proses-proses fisika yang menyebabkannya terjadinya
error pada beberapa media (misalnya, radio) cenderung timbul
secara meletup (burst) bukannya satu demi satu.
Error yang meletup seperti itu memiliki baik keuntungan maupun
kerugian pada error bit tunggal yang terisolasi.
Sisi keuntungannya, data komputer selalu dikirim dalam bentuk
blok-blok bit.
Kerugian error letupan adalah bahwa error seperti itu lebih sulit
untuk dideteksi dan dikoreksi dibanding dengan error yang terisolasi.
7. Kode Kode Pengkoreksian Error
Ada 2 cara :
Cara pertama adalah dengan melibatkan informasi redundan
secukupnya bersama-sama dengan setiap blok data yang
dikirimkan.
Cara lainnya adalah dengan hanya melibatkan redundansi
secukupnya untuk menarik kesimpulan bahwa suatu error
telah terjadi, dan membiarkannya untuk meminta pengiriman
ulang.
8. Kode Kode Pengkoreksian Error
Untuk bisa mengerti tentang penanganan error, maka
perlu melihat dari dekat tentang apa yang disebut error itu.
Biasanya, sebuah frame terdiri dari m bit data (yaitu pesan) dan
r redundan, atau check bits. Ambil panjang total sebesar n
(yaitu, n = m + r). Sebuah satuan n-bit yang berisi data dan
checkbit sering kali dikaitkan sebagai codeword n-bit.
9. Selective Repeat ARQ
Selective Repeat atau dikenal juga sebagai Selective-reject. Dengan
selective reject ARQ, frame-frame yang akan dikirimkan hanya
frame-frame yang mendapat balasan negatif, dalam hal ini disebut
SREJ atau frame-frame yang waktunya sudah habis.
Selective repeat dapat diimplementasikan dengan dua cara :
1. S menyatakan bahwa frame telah diterima dengan benar dan P
menentukan dari sequence ACK yang diterima bahwa sebuah frame
telah hilang (implicit retransmisi)
2. S mengembalikan pernyataan negative khusus dikarenakan ada frame
hilang dari sequence (explicit request)
10. Selective Repeat ARQ
Selective-reject ARQ lebih efisien terhadap Go-Back-N karena
mengurangi jumlah retransmisi. Namun selective-reject memerlukan
kapasitas penyimpanan data yang lebih besar baik disisi pengirim
dan penerima untuk menyimpan frame sampai frame yang rusak
diretransmisi.
Selain itu, disisi penerima juga harus terdapat software yang dapat
mengirim frame diluar urutan agar data bisa sampai secara urut
pada pengguna akhir.
11. Selective Repeat ARQ
Cara selective-reject ARQ dalam memperbaiki kesalahan adalah
dengan cara:
1. Mulanya bagian transmitter mengirim stream data kontinyu dari
frame yang kontinyu, pada sisi penerima data tersebut disimpan dan
dilakukan proses CRC. Tapi proses CRC ini berlangsung pada stream
data yang kontinyu dari frame yang diterima.
2. Ketika dijumpai frame yang error, penerima mengirim informasi pada
sisi pengirim melalui return channel.
3. Bagian pengirim kemudian mengambil frame tersebut dari tempat
penyimpanan data, lalu dimasukkan dalam antrian transmisi.
4. Ada beberapa poin penting bagi pembaca frame, yang pertama
adalah harus ada cara untuk mengidentifikasi frame. Yang kedua
adalah harus ada cara yang baik untuk mengetahui frame mendapat
balasan positif atau balasan negatif.
12. Selective Repeat ARQ
5. Ada beberapa poin penting bagi pembaca frame, yang pertama
adalah harus ada cara untuk mengidentifikasi frame. Yang kedua
adalah harus ada cara yang baik untuk mengetahui frame mendapat
balasan positif atau balasan negatif.
6. Kedua poin penting tersebut bisa di atasi dengan menggunakan angka
sekuensial yang dikirim dan yang diterima. Angka sekuensial yang
dikirim ada pada pengirim, begitu juga dengan angka sekuensial yang
diterima berada pada penerima.
7. Angka sekuensial yang diterima yang dikirim kembali pada sisi
pengirim adalah angka sekuensial yang dikirim oleh sisi pengirim dan
mendapat balasan positif dari sisi penerima.
8. Ketika sisi penerima mendeteksi kesalahan pada frame, maka sisi
penerima akan mengirimkan angka sekuensial yang dikirim bersama
frame yang dianggap error.
9. Pada akhirnya sisi penerima harus menata kembali frame sesuai
urutannya seperti pada sisi pengirim sebelum data diteruskan ke
pengguna akhir.
24. N + 4
N + 3
N + 2
N + 1
N
N N + 1 N + 2 N + 3 N + 4 N + 1 N + 5
ACK N
ACK
N + 2
ACK
N + 3
ACK
N + 4
ACK
N + 1
N + 5
N + 5
N + 4
N + 3
N + 2
N + 1
N
32. Transmitter
Receiver
Send N+5
Receive N + 5
N + 5
N + 4
N + 3
N + 2
N + 1
N + 4
N + 3
N + 2
N + 1
Confirm
Confirm
N + 5
Retransmission List
Receive ListN + 4