Makanan khas Sulawesi Selatan meliputi Kapurung, Coto Makassar, Sop Konro, Jalangkote, Buras, Mie Titi, dan Pisang Epe. Kapurung adalah makanan tradisional Luwu terbuat dari sagu dan campuran ikan atau daging. Coto Makassar adalah sup jeroan sapi dengan bumbu khas. Sop Konro adalah sup iga sapi dengan kuah coklat kehitaman dan rempah yang kuat.
1 of 7
Download to read offline
More Related Content
Tugas lia
1. `GRRHHHR1222HHGGRY4N40 0NN TY1T2Y00,BHRGHRRHR
Makanan, tentu saja kita butuhkan setiap harinya. Karena manusia membutuhkan
makan untuk dapat bertahan hidup. Nah berikut ini saya akan Share beberapa
makanan Khas Dari SULAWESI SELATAN
di antaranya:
1. Kapurung
Kapurung adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatatan,
khususnya masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara,
Luwu Timur) Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Di daerah Maluku
dikenal dengan nama Papeda. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau
daging ayam dan aneka sayuran. Meski makanan tradisional, Kapurung mulai
populer. Selain ditemukan di warung-warung khusus di Makassar juga telah masuk
ke beberapa restoran, bersanding dengan makanan modern.Di daerah Luwu sendiri
nama Kapurung ini sering juga di sebut Pugalu.
2. 2. Coto Makassar
Coto Makassar atau Coto Mangkasara adalah makanan tradisional Makassar,
Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus
dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-
iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan
dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan "burasa". Saat ini Coto
Mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung
pinggir jalan hingga restoran. Dan direncanakan mulai bulan November 2008 Coto
Makassar akan menjadi salah satu menu pada penerbangan domestik Garuda
Indonesia dari dan ke Makassar. Makanan ini mirip dengan sop sodara.
3. 3. Sop Konro
Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi
Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging
sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat
kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah
kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat
digunakannya ketumbar.
Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya rempah, akan tetapi
kini terdapat variasi kering yang disebut "Konro bakar" yaitu iga sapi bakar dengan
bumbu khas konro.
4. 4. Jalangkote
Jalangkote adalah kue yang bentuknya serupa dengan kue yang ada di Jakarta dan
sejumlah daerah disebut pastel. Bedanya, kalau bahan kulit pastel umumnya tebal
dan empuk, maka kulit jalangkote tipis. Kulit jalangkote menggunakan bahan dasar
terigu, telur, santan, mentega, garam, dan bahan-bahan tambahan lainnya dan
dibuat tipis. Tak hanya kulit, isinya pun beda. Kalau pastel isinya bisa macam-
macam seperti cokelat, susu, kacang, ikan, dan lainnya, maka jalangkote tidak.
Secara umum, sejak dulu hingga kini, isi jalangkote hanya terdiri atas wortel dan
kentang yang dipotong-potong bentuk dadu dalam ukuran kecil, tauge, dan soun
(laksa). Sayur-sayuran ini ditumis dengan bumbu merica, bawang putih, bawang
merah, dan bumbu lainnya. Kalaupun saat ini jalangkote mengalami perubahan isi,
itu hanya penambahan telur 1/4 atau 1/2 butir dan daging sapi cincang. Dan
Jalangkote biasanya disajikan dalam menu berbuka puasa
5. 5. Buras/Burasa'
Buras/Burasa' adalah masakan khas Sulawesi Selatan. Buras mirip dengan lontong,
terbuat dari beras hanya saja bentuknya agak berbeda. Buras lebih halus dengan
balutan daun pisang muda, disajikan dengan taburan bumbu kelapa kering, gula,
garam dan cabai. kebanyakan buras banyak di jual di pasaran. Namun, Umumnya
Makanan ini disajikan pada saat-saat tertentu seperti Acara Syukuran, Pernikahan
Dan Pada suasana Lebaran.
6. 6. Mie Titi
Mie Titi ini adalah sejenis mie kering yang disajikan dengan kuah kental dan irisan
ayam, udang, jamur, hati dan cumi. Mirip ifumie, hanya mienya sangat tipis.
Tadinya nama mie titi ini adalah nama jenis makanan, namun ternyata kata titi
berasal dari nama panggilan pemiliknya. Mie Kering di Makassar mulai popular
sejak tahun 70-an. Diawali oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Ang Kho
Tjao, yang kemudian menurunkan pengetahuan memasak mie kering kepada tiga
orang anaknya yaitu Hengky, Awa dan Titi. Setelah Ang Kho Tjao meninggal dunia,
usaha kedai mie kering dilanjutkan oleh ketiga anaknya yang masing-masing
membuka kedai sendiri. Yang cukup popular di Makassar adalah kedai milik Titi,
sehingga nama mie kering ini selalu diidentikan menjadi “Mie Titi“.
7. Pisang Epe
Pisang Epe adalah pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan
dicampur dengan air gula merah. Paling enak dimakan saat masih hangat. Makanan
Ini banyak di temui di sekitar Pantai Losari Makassar.