際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SUKU IRARUTU-KURI
DI JAZIRAH BOMBERAY PROVINSI PAPUA BARAT
(Kabupaten Kaimana, Bintuni dan Fakfak)
Rumah Adat
Gambar 1. Rumah adat suku Irarutu disebut Sirosa, berbentuk panggung. Lantai
rumah terbuat dari gagar yaitu kulit pohon pinang hutan, nibun bahkan sagu
raja. Dinding dan atap rumah dari daun rumbia atau daun sagu yang
dianyam membentuk lembaran-lembaran.
Tarian Adat
Gambar 2. Salah satu tarian adat suku Irarutu yang disebut Tari Wasi yang dibawakan
untuk menyambut pembesar, tamu adat yang dihormati
Senjata Adat
Gambar 3. Senjata adat orang Irarutu adalah panah. Panah dapat ditemukan di
berbagai suku yang tersebar di Tanah Papua. Busur panah tradisional ini
terbuat dari kulit batang pinang hutan/gagar, sedangkan anak panag dari
batang gelagah, mata panahnya dari kayu keras maupun batang gagar yang
diukir.
Lagu Adat
Lagu adat suku Irarutu di Papua Barat yaitu lagu Nawo.
Liriknya berarti suara burung Nawo yang mengingatkan saya akan kampung halaman.
Lirik :
NawoNawiNawo
NawoNawoOh
Naworo subyero senana wafena wenejeri e
MoNjafi raruna senana wenejeru e
Alat Musik Tradisional
Gambar 4. Tifa merupakan alat musik tradisional orang Irarutu sekaligus bagi orang
Melanesia (Papua dan Maluku). Tifa terbuat dari kayu dan kulit hewan
seperti kulit biawak maupun kambing. Cara memainkannya dengan
dipukul menggunakan telapak atau jari tangan.
Makanan Adat
Gambar 5. Sagu bungkus dibuat dari tepung sagu mentah yang disebut dengan bahasa
setempat uce rir. Sagu ini dibungkus dengan daun rotan yang disebut
wirrro. Selanjutnya ikan dibersihkan sampai bersi lalu dibungkus dengan
daun yang sama, disebut sumtembemban. Ikan bungkus ini dibungkus
tanpa penyedap rasa, tidak dikasih bumbu namun aroma daun alami tersebut
membuat rasa enak yang khas. Setelah kedua bahan ini dibungkus rapi,
diletakkan bersama diatas asaran yang dibuat dari kayu, disebut daff dan
dipasang api fina mce dari bawa dengan setumpuk kayu bakar emma
hingga masak dan siap disantap. Hidangan menu ini biasanya dibuat pada
saat masyarakat sedang berada di dusun uce war, kebun dendan dan di
rumah/kampung san sebagai makanan tambahan atau bekal untuk
perjalanan jauh.
Pakaian Adat
Gambar 6. Pakaian adat suku Irarutu berupa rok atau cawat/cidako yang terbuat dari
kulit kayu disebut farfurwar. Nama farfurwar kemudian dijadikan salah satu
nama distrik di Teluk Bintuni dimana 100 persen penduduknya adalah suku
Irarutu. Pakaian yang terbuat dari farfurwar ini tidak boleh digunakan oleh
anak sulung sampai diupacarakan baru dapat digunakan, kecuali anak
tunggal.

More Related Content

Tugas nael budaya suku irarutu

  • 1. SUKU IRARUTU-KURI DI JAZIRAH BOMBERAY PROVINSI PAPUA BARAT (Kabupaten Kaimana, Bintuni dan Fakfak) Rumah Adat Gambar 1. Rumah adat suku Irarutu disebut Sirosa, berbentuk panggung. Lantai rumah terbuat dari gagar yaitu kulit pohon pinang hutan, nibun bahkan sagu raja. Dinding dan atap rumah dari daun rumbia atau daun sagu yang dianyam membentuk lembaran-lembaran.
  • 2. Tarian Adat Gambar 2. Salah satu tarian adat suku Irarutu yang disebut Tari Wasi yang dibawakan untuk menyambut pembesar, tamu adat yang dihormati
  • 3. Senjata Adat Gambar 3. Senjata adat orang Irarutu adalah panah. Panah dapat ditemukan di berbagai suku yang tersebar di Tanah Papua. Busur panah tradisional ini terbuat dari kulit batang pinang hutan/gagar, sedangkan anak panag dari batang gelagah, mata panahnya dari kayu keras maupun batang gagar yang diukir. Lagu Adat Lagu adat suku Irarutu di Papua Barat yaitu lagu Nawo. Liriknya berarti suara burung Nawo yang mengingatkan saya akan kampung halaman. Lirik : NawoNawiNawo NawoNawoOh Naworo subyero senana wafena wenejeri e MoNjafi raruna senana wenejeru e
  • 4. Alat Musik Tradisional Gambar 4. Tifa merupakan alat musik tradisional orang Irarutu sekaligus bagi orang Melanesia (Papua dan Maluku). Tifa terbuat dari kayu dan kulit hewan seperti kulit biawak maupun kambing. Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan telapak atau jari tangan.
  • 5. Makanan Adat Gambar 5. Sagu bungkus dibuat dari tepung sagu mentah yang disebut dengan bahasa setempat uce rir. Sagu ini dibungkus dengan daun rotan yang disebut wirrro. Selanjutnya ikan dibersihkan sampai bersi lalu dibungkus dengan daun yang sama, disebut sumtembemban. Ikan bungkus ini dibungkus tanpa penyedap rasa, tidak dikasih bumbu namun aroma daun alami tersebut membuat rasa enak yang khas. Setelah kedua bahan ini dibungkus rapi, diletakkan bersama diatas asaran yang dibuat dari kayu, disebut daff dan dipasang api fina mce dari bawa dengan setumpuk kayu bakar emma hingga masak dan siap disantap. Hidangan menu ini biasanya dibuat pada saat masyarakat sedang berada di dusun uce war, kebun dendan dan di rumah/kampung san sebagai makanan tambahan atau bekal untuk perjalanan jauh.
  • 6. Pakaian Adat Gambar 6. Pakaian adat suku Irarutu berupa rok atau cawat/cidako yang terbuat dari kulit kayu disebut farfurwar. Nama farfurwar kemudian dijadikan salah satu nama distrik di Teluk Bintuni dimana 100 persen penduduknya adalah suku Irarutu. Pakaian yang terbuat dari farfurwar ini tidak boleh digunakan oleh anak sulung sampai diupacarakan baru dapat digunakan, kecuali anak tunggal.