Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, dimana TIK dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pembelajaran. TIK mencakup perangkat keras, perangkat lunak, materi pelajaran, dan infrastruktur yang dapat memfasilitasi proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Namun demik
1 of 7
Download to read offline
More Related Content
Tugas perencanaan
1. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
DALAM PEMBELAJARAN
Safitri Devi Hartati (5235109022)
S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN 2011
2. ABSTRACT
Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk
meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya. Teknologi merupakan suatu
pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas.
secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan
sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik. Melalui
pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan
lebih cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia
menjadi lebih baik
Dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan secara
efisien. Salah satu contoh aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran adalah seorang guru yang
telah melaksanakan pembaharuan terhadap pembelajarkan para siswanya sehingga terjadi
efisiensi. Berikut ini disajikan contoh tentang penerapan teknologi dalam kegiatan
pembelajaran.
Seorang guru memperkenalkan metode pembelajaran yang menekankan
pengembangan kemampuan/keterampilan bertanya di kalangan para siswa sebagai ganti dari
metode ceramah. Dimana kemampuan / keterampilan bertanya telah tumbuh dan berkembang
di kalangan para siswanya, berarti sang guru telah berhasil menerapkan teknologi dalam
kegiatan pembelajarannya. Atau, sang guru telah melakukan suatu pembaharuan dalam
kegiatan pembelajaran.
Seorang guru berinisiatif melakukan pembaharuan di bidang metode pembelajaran yang
menekankan keaktifan belajar para siswanya. Dalam kaitan ini, guru dapat saja mempersiapkan
beberapa kasus misalnya untuk didiskusikan para siswa secara berkelompok. Para siswa digugah
untuk mencari berbagai sumber atau referensi yang akan dijadikan sebagai acuan proposisi yang
3. akan dikemukakan dalam diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok berakhir, maka kepada
setiap kelompok diberikan waktu untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan semua
siswa untuk mendapatkan tanggapan, pendapat, atau sanggahan. Pada akhirnya, guru
menyampaikan hal-hal penting sebagai inti dari kegiatan pembelajaran.
Dalam konteks tersebut di atas, guru tidak lagi harus sepenuhnya berceramah selama jam
pelajaran yang berlangsung. Tetapi guru lebih cenderung berfungsi sebagai fasilitator yang
memfasilitasi terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Para siswa juga
dikondisikan untuk berlatih mencari/menggali sendiri berbagai informasi yang berkaitan dengan
materi pelajaran yang dibahas atau didiskusikan. Di samping itu, para siswa juga dikondisikan
untuk berlatih mengemukakan pendapatnya terhadap suatu kasus atau pemikiran yang
disampaikan guru. Dalam kegiatan pembelajaran yang demikian ini, sang guru telah berinisiatif
untuk melakukan pembaharuan khususnya di bidang metode pembelajaran.
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas mengenai TIK, maka penerapannya di
lingkungan pendidikan/pembelajaran dapatlah dikatakan bahwa TIK mencakup perangkat keras,
perangkat lunak, kandungan isi (materi pelajaran), dan infrastruktur.
1. Pengertian PAIKEM
Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM), adalah sebuah
model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan (proses belajar)
yang beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman berbagai sumber dan
alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik,
menyenagkan dan efektif.
PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa Proses pembelajaran pada
suatu satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Hal tersebut merupakan dasar bahwa guru perlu menyelenggarakan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
4. Dari uraian singkat tentang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan
(PAIKEM), dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan harus diwujudkan di kelas
karena dasar hukumnya sudah jelas yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Permasalahannya adalah bagaimana kreatifitas dan inovasi guru
dalam menciptakan suasana kelas agar siswa belajar, yang pada dasarnya belajar adalah
memproduksi gagasan atau membangun makna baru dari pengetahuan awal yang sudah dimiliki
siswa. Siswa sebagai subjek belajar tidak mengkonsumsi gagasan tetapi memproduksi gagasan
dalam proses pembelajaran yang difasilitasi oleh guru. Guru sebagai fasilitator hendaknya dapat
memfasilitasi terwujudnya pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAIKEM).
2. Peranan TIK
TIK dikatakan dapat memberikan suatu solusi praktis untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pendidikan keberhasilan untuk memecahkan masalah pendidikan/pembelajaran dan
yang mengarah pada peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan adalah sepenuhnya sangat
ditentukan oleh guru yang melaksanakan pemanfaatan TIK itu sendiri. Para peneliti telah
menyadari bahwa TIK tidak dapat diperlakukan sebagai variabel bebas tunggal, dan prestasi
belajar siswa tidak semata-mata hanya ditentukan oleh sebaik apapun para siswa mencapai hasil
tes standar tetapi ditentukan juga oleh kemampuan siswa untuk menggunakan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (seperti: berpikir kritis, berpikir analitis, membuat inferensi, dan
pemecahan masalah). Mempertimbangkan dampak dari TIK jenis apapun menuntut suatu
pemahaman tentang bagaimana TIK itu dimanfaatkan di dalam kelas dan untuk mencapai tujuan
pembelajaran apa (perlu ditetapkan oleh para guru yang memanfaatkannya) di samping
pengetahuan tentang jenis penilaian yang akan digunakan untuk menilai peningkatan prestasi
belajar siswa, dan kesadaran tentang hakekat perubahan yang kompleks di lingkungan sekolah.
3. Permasalahan di TIK
Pada umumnya, pengalaman menunjukkan bahwa semangat untuk melakukan
pembangunan termasuk pengadaan peralatan selalu menggebu-gebu. Tetapi, setelah
5. pembangunan selesai atau perangkat fasilitas/peralatan telah tersedia, masalah yang cenderung
terjadi adalah bahwa bangunan yang telah jadi atau peralatan yang telah tersedia lebih banyak
menganggurnya (idle). Keadaan yang demikian ini dapat juga terjadi di lingkungan sekolah.
Sebagai contoh adalah pengadaan perangkat fasilitas/peralatan TIK, baik yang diadakan sendiri
oleh sekolah maupun yang diterima sekolah sebagai hasil pengadaan pihak lain. Di beberapa
sekolah, perangkat fasilitas/peralatan yang ada belum atau tidak pernah digunakan sekolah atau
baru dipakai sudah rusak.Mengapa?
Banyak faktor penyebabnya, antara lain misalnya: (a) para guru belum dipersiapkan
dengan baik untuk memiliki kesiapan dalam memanfaatkan peralatan/fasilitas TIK secara para
guru juga tidak dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai di bidang
pengembangan bahan- bahan belajar yang dapat disajikan melalui fasilitas/ peralatan TIK yang
telah diadakan sekolah, (c) para guru tidak mendapatkan appresiasi atas usaha atau kerja ekstra
yang telah mereka lakukan dalam mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas/ peralatan TIK yang
tersedia di sekolah, dan (d) kurangnya perhatian untuk melakukan perawatan atau
pemeliharaan fasilitas/peralatan TIK yang telah dimiliki sekolah (enerjik dalam membangun/
mengadakan tetapi lemah dalam melakukan perawatan/pemeliharaan).
Tidaklah mengherankan apabila di beberapa sekolah ditemukan adanya perangkat
fasilitas/peralatan yang sudah menjadi besi tua. Atau, ada juga sekolah yang tidak tahu harus
berbuat apa terhadap seperangkat fasilitas/peralatan TIK yang telah mereka terima. Alhasil,
pimpinan sekolah tidak berani memanfaatkannya. Mengapa? Karena unsur ketidaktahuan
pimpinan sekolah (tidak ada pelatihan bagi mereka tentang cara-cara pemanfaatan dan
pemeliharaan peralatan), di samping adanya kekhawatiran akan terjadinya kerusakan apabila
dicoba-coba untuk memanfaatkannya. Kalau terjadi kerusakan akan fasilitas/peralatan TIK yang
diterima, rasa takut membayang-bayangi mereka. Mereka belum atau tidak tahu harus membawa
kemana untuk memperbaiki fasilitas/peralatan TIK tersebut dan dari mana biaya untuk
memperbaikinya. Akhirnya, yang terjadi adalah bahwa perangkat fasilitas/ peralatan TIK itu
tetap tersimpan dengan baik.
4. Fungsi TIK
6. a. dapat kita lihat bahwa TIK berfungsi sebagai gudang ilmu pengetahuan, dapat berupa
referensi berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas
TIK, pengelolaan pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll
b. fungsi TIK sebagai fasilitas pendidikan di sekolah dapat berupa pojok internet,
perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik.
5. Kesimpulan Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran
Tujuan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yang tentunya haruslah
mengacu pada tujuan pendidikan/pembelajaran yang bersifat khusus! Apakah TIK
dimanfaatkan untuk mendukung inkuiri, meningkatkan komunikasi, memperluas akses ke
berbagai sumber, membimbing siswa untuk menganalisis dan memvisualisasikan data,
memungkinkan dilakukannya pengembangan produk, atau mendorong pengungkapan
gagasan? Kedua, pilihlah jenis TIK yang sesuai dengan kebutuhan dan dilanjutkan dengan
pengembangan kurikulum. Kembangkanlah suatu rencana untuk mengevaluasi pekerjaan siswa
dan juga penilaian dampak dari pemanfaatan teknologi.
Pengembangan kemampuan profesional guru yang sesuai dengan perkembangan tuntutan/
kebutuhan adalah penting untuk dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan demikian,
ada kesempatan bagi guru untuk belajar, tidak hanya yang terkait dengan cara-cara
pemanfaatan TIK baru tetapi juga tentang cara-cara menyajikan materi pembelajaran yang
bermakna, dan berbagai kegiatan lainnya yang terkait dengan pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran di kelas.